Skripsi
NIM : 15.1116.S
NIM : 15.1116.S
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL..............................................................................................................i
JUDUL................................................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN...............................................................................v
PRAKATA........................................................................................................vii
DAFTAR ISI......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................xii
DAFTAR SKEMA...........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiv
ABSTRAK........................................................................................................xv
ABSTRACT.....................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar belakang.........................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................5
C. Tujuan penelitian.....................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...................................................................................5
E. Keaslian Penelitian..................................................................................6
B. Managemen Laktasi...............................................................................10
1. Pengertian..........................................................................................10
a. Pengertian ASI.............................................................................11
c. Kandungan ASI............................................................................12
d. Manfaat ASI.................................................................................14
g. Posisi menyusui............................................................................18
E. Menyusui...............................................................................................28
A. Kerangka konsep...................................................................................30
x
B. Hipotesis................................................................................................30
C. Variabel..................................................................................................31
D. Definisi Operasional..............................................................................31
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN..........................................................33
A. Desain Penelitian...................................................................................33
D. Etika Penelitian......................................................................................35
E. Instrumen penelitian..............................................................................36
I. Analisa Data...........................................................................................40
A. Hasil penelitian......................................................................................42
B. Pembahasan...........................................................................................44
C. Keterbatasan Penelitian.........................................................................49
A. Simpulan...............................................................................................51
B. Saran.....................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
di RSUD Kajen.................................................................................43
xii
DAFTAR SKEMA
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
Program Studi Sajarna Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
April 2020
ABSTRAK
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah. Salah satu faktor ang
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI adalah Self-efficacy. Self-efficacy
dibutuhkan ibu menyusui untuk mendukung keberhasilannya dalam menyusui.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi managemen laktasi
terhadap breastfeeding self efficacy ibu menyusui. Desain penelitian pra
experiment dengan rancangan one grup pre and post test. Pengambilan sampel
dengan accidental sampling dengan jumlah 30 responden. Breastfeeding Self-
Efficacy Scale Short Form (BSES-SF) yang telah diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia. Hasil penelitian menyatakan sebelum dilakukan edukasi didapatkan
nilai rata-rata 55,5 dengan standar deviasi 6,579, sedangkan setelah dilakukan
edukasi didapatkan nilai rata-rata 69 dengan standar deviasi 6,218. Hasil uji
stastistik Wilcoxon sign test didapatkan p value sebesar 0,000 sehingga dapat
disimpulkan ada pengaruh edukasi managemen laktasi terhadap breastfeeding self
efficacy ibu menyusui. Rekomendasi penelitian ini edukasi managemen laktasi
dapat dijadikan salah satu solusi petugas pelayanan kesehatan dalam
meningkatkan breastfeeding self efficacy pada ibu menyusui.
xv
The Vocational Program Nursing,
Faculty of Health and
Science,
University of Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
April 2020
ABSTRACT
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang keluar dari payudara ibu ketika
proses menyusui (Khasanah, 2011). ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi
dan antioksidan yang dibutuhkan oleh bayi pada enam bulan pertama
ASI kepada bayi dari lahir sampai usia enam bulan, tanpa tambahan makanan
atau minuman lain (kecuali obat, vitamin, dan mineral (Kementrian kesehatan,
juta kematian anak balita di dunia setiap tahunnya dapat dicegah dengan
pemberian ASI eksklusif kepada bayi dari 1 jam pertama kelahiran sampai
menyusu dini (IMD), cara menyusui yang baik dan benar, posisi dalam
pemenuhan gizi ibu selama menyusui dan cara mengatasi masalah dalam
1
2
tersebut masih jauh dari target yang tetapkan Standar Pelayanan Minimal
bayi, lingkungan dan ibu. Faktor pada bayi yaitu adanya kelainan pada bayi
misal bayi sakit, abnormalitas bayi (IDAI 2009 dalam Mulyati & Waluyanti,
Hilmanto, 2013). Faktor yang berasal dari ibu adalah produksi ASI yang
kurang, pemahaman ibu dan bapak yang kurang tentang laktasi, relaktasi yaitu
kembali menyusui setelah lama berhenti atau mengganti dengan susu formula,
kondisi payudara (puting lecet, payudara bengkak, mastitis dan abses), ibu
hamil lagi dalam periode menyusui, ibu pekerja, tingkat pendidikan. Faktor
lain dari ibu yang berpengaruh dalam pemberian ASI adalah faktor psikologis
atau rasa percaya diri untuk menyusui (IDAI 2009 dalam Mulyati &
Waluyanti, 2013).
Self-
efficacy pada ibu menyusui dapat mendukung keberhasilan menyusui. Semakin
ibu, ketika mengalami kesulitan dalam menyusui dapat menyebabkan ibu tidak
2012). Ada empat faktor yang mempengaruhi self efficacy antara lain:
orang lain seperti teman, keluarga, dan konsultan laktasi) dan respons fisiologis
kepercayaan diri yang tinggi akan berhasil dalam pemberian ASI eksklusif
efikasi diri tinggi lebih lama dalam memberikan ASI daripada ibu dengan
pengetahuan yang rendah dan mitos yang tidak benar tentang ASI dan
perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif lebih baik setelah diberikan
manajemen laktasi.
anak pertama dan 2 orang lainnya merupakan anak ketiga dengan pengalaman
menjadi lebih kenyang dan tidak rewel. Berdasarkan uraian tersebut peneliti
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Pekajangan Pekalongan.
4. Bagi Responden
E. Keaslian Penelitian
terhadap tingkat efikasi diri menyusui pada ibu primigravida trimester III.
one
group pretest posttest design. Perbedaan dalam penelitian yang telah
masalah penting dalam kesehatan. Contoh dalam tahap ini yaitu kesadaran
8
9
pada bidan atau dokter. Tahap motivasi adalah tahap yang mampu
tersebut meliputi
(lembar balik), rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah,
poster
B. Managemen Laktasi
1. Pengertian
Managemen laktasi ini dimulai saat masa kehamilan, setelah persalinan dan
masa menyusui (Prasetyono, 2012). Pada masa kehamilan seorang ibu harus
adanya kelainan atau tidak pada payudara ibu dan perawatan payudara
(Khasanah, 2011).
Dini (IMD) pada 30 menit setelah kelahiran dengan meletakkan bayi pada
dada ibu dan kepala bayi diarahkan kepayudara ibu dan bayi dibiarkan
mencari sendiri puting payudara ibunya, ibu menyusui bayi selama 24 jam
tanpa terjadwal. Pada masa menyusui ibu perlu melakukan menyusui secara
a. Pengertian ASI
Air Susu Ibu adalah cairan yang keluar dari payudara ibu ketika
lemak, vitamin yang diperlukan dalam tumbuh kembang bayi. Selain zat
setelah melahirkan
produksi ASI meningkat. Fase ini dimulai pada 30-73 jam setelah
melahirkan dan ASI berupa kolostrom yang mengandung sel darah putih
ASI yang mulai stabil. Produksi ASI dipengaruhi seberapa sering bayi
laktosa di dalam ASI dua kali lebih besar dari air susu sapi (Wiji,
satunya yaitu protein whey yang mudah dicerna oleh sistem pencernaan
bayi. Protein pada ASI memiliki peran penting untuk melindungi bayi
dari penyakit dan infeksi (Astuti, Judiastin, Rahmiati dan Susanti, 2015).
dihasilkan ASI lebih tinggi dibandingkan susu sapi atau susu formula.
otak bayi. Fungsi lain lemak dalam ASI terdapat pada asam lemak
bakteri berbahaya di dalam usus bayi. Faktor bifidus adalah faktor yang
bayi, karena mengandung nutrien seperti taurin, laktosa, dan asam lemak
(ARA, DHA, omega 3 dan omega 6). Nutrien tersebut dibutuhkan otak
untuk tumbuh secara cepat dan optimal (Astuti, Judiastin, Rahmiati &
Susanti, 2015).
pada bayi terjadi karena sistem imunitas tubuh belum sempurna. Bayi
lebih rendah berisiko terkena obesitas dari bayi yang mengonsumsi susu
Selenium pada ASI dapat melindungi gigi bayi dari karies gigi. Karies
gigi banyak terjadi pada bayi yang diberi susu formula. ASI dapat
memberikan rasa aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi.
Hormon di dalam ASI dapat memberikan rasa kantuk dan nyaman pada
bayi sehingga bayi tenang dan tertidur pulas. Selain itu proses menyusui
kekebalan tubuh yang diperlukan oleh bayi. Bayi yang mengonsumsi ASI
kehamilan, jika ibu memberian ASI selama 6 bulan (ASI eksklusif) tidak
percaya diri pada ibu. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih
Menyusui dapat membakar kalori sebayak 200 sampai 500 kalori setiap
dalam produksi ASI digunakan juga dalam membersihkan rahim dari sisa
kecuali vitamin, mineral dan obat. Setelah 6 bulan bayi boleh diberi
sampai bayi usia 2 tahun. MP-ASI bayi usia 6-9 bulan dapat diberikan
dalam bentuk bubur saring sampai lumat berikan 2 kali dalam sehari.
Untuk bayi usia 9-12 makanan dapat diberikan dalam bentuk cincang
halus sampai kasar atau dapat diberikan makanan yang bisa dipegang
oleh bayi dan diberikan 3-4 kali dalam sehari. Untuk usia 12-24 bulan
dapat diberikan selingan makanan lain seperti biskuit, bubur kacang ijo
3) Sangga payudara dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang
bayi terbuka lebar, masukkan puting dan areola ke dalam mulut bayi
ibu atau ibu dapat melepas isapan bayi dengan memasukkan jari
kelingking ibu ke salah satu sudut mulut bayi atau dengan menekan
dalam posisi tegak bersandar pada bahu ibu, kemudian tepuk pada
bagian punggung bayi perlahan atau posisikan bayi tidur tengkurap di
udara dari lambung dan bayi tidak muntah (gumoh) setelah menyusui.
g. Posisi menyusui
atau ketika ibu pasca persalinan (Khasanah, 2011). Pollard (2015) Cara
menyusui pada posisi ini yaitu, pertama ibu berbaring dengan posisi
puting ibu ke mulut bayi hingga bayi menyusu, setelah bayi menghisap
position) dapat dilakukan dengan cara ibu dalam posisi duduk tegak.
dengan tangan satu. Posisi bayi dengan kuping bayi berada pada satu
garis lurus dengan tangan bayi yang diatas. Tangan bayi yang lain berada
dibelakang badan ibu. Tangan ibu yang lain memegang payudara jika
dengan lengan ibu agar bayi merasa tenang. Hadapkan bayi ke dada ibu.
arahkan kepayudara.
dapat dilakukan ibu yang baru menyusui. Cara menyusui posisi ini
ibu. Sangga tubuh bayi dengan satu tangan. Gunakan bantal atau selimut
yang menjalani operasi caesar dan bayi kembar. Cara menyusui dengan
posisi ini yaitu telapak tangan menyangga kepala bayi, sedangkan tubuh
bayi diletakkan diatas perut ibu dalam posisi berbaring dengan kepala
kepala bayi. posisi ini dapat digunakan ketika produksi ASI ibu
dianjurkan untuk ibu menyusui antara lain: pertama, sumber zat tenaga
(beras, kentang, bihun, mie, roti, makaroni, krackers, dll); kedua, sumber
zat pembangun (ayam, ikan, daging, telur, hati, keju, susu, kacang-
menyusui juga membutuhkan 2-3 liter air minum per hari (Kementrian
Tabel 2.1
Menu harian ibu menyusui
pertama, cuci tangan ibu terlebih dahulu; kedua, pijat daerah areola untuk
puting; Kelima, melepas tekanan pada areola dan ulangi kembali langkah
tersebut dari awal hingga akhir. Jika ASI sudah berhenti keluar bisa
kelima, pegang corong pompa susu antara telunjuk dan jari tengah, tekan
dengan lembut dan kuat diatas puting; keenam, nyalakan pompa susu dan
ASI perahan pada botol atau plastik yang bebas Bisphenol-A (BPA).
diberi label tanggal dan jam pemerahan dan ditempatkan pada cooler bag
jam, untuk cooler bag dengan ice pack dapat digunakan sampai 24 jam.
Pada suhu 0-4ºC dapat digunakan dalam waktu 3 sampai 8 hari, untuk
dapat digunakan dalam waktu 3 sampai 6 bulan dan pada freezer tunggal
antara lain, pertama hangatkan ASI perah dengan air hangat terlebih
dahulu; kedua, bila ASI perah beku, masukkan terlebih dahulu ke kulkas
bagian bawah (12 jam sebelum digunakan); ketiga, berikan ASI perah
Maharani, 2018).
lain yaitu mitos, masalah payudara pada ibu dan masalah pada bayi.
Mitos menyusui merupakan salah satu kendala bagi ibu dalam menyusui,
meliputi ibu menyusui tidak boleh makan ikan, daging, ayam, telur.
mengatasinya, pertama, bangun rasa percaya diri pada ibu bahwa bayi
menyusu dari payudara bukan dari puting; kedua, mengatur posisi bayi
menyusu dan melekat dengan baik; ketiga, bantu ibu untuk mencoba
terlebih dahulu kemudian bantu bayi melekat pada payudara atau dengan
mengeluarkan ASI lalu oleskan ASI pada puting yang lecetdan biarkan
sendok atau pipet. Ketiga cuci payudara sekali dalam sehari tanpa
menyusui, perlekatan yang salah, dan ASI yang banyak tetapi bayi jarang
jam selama 3 menit. Ketiga, lakukan stimulasi pada kedua puting dengan
memutar kedua jari pada puting searah jarum jam, kemudian kompres
bayi meliputi bayi bingung puting, bayi prematur, bayi dalam kondisi
sakit. Bayi bingung puting yaitu keadaan yang ditandai dengan bayi
puting yaitu ibu tidak mengganti ASI dengan susu formula tanpa alasan
kuat, jika terpaksa berikan susu formula menggunakan sendot, pipet atau
pneumonia, TBC. Bila bayi sudah dapat menghisap, berikan ASI perah
atau tidak, berapa banyak usaha yang dilakukan, keinginan meningkatkan diri
(Dennis, 2010). Ada empat faktor yang mempengaruhi self efficacy antara lain:
orang lain seperti teman, keluarga, dan konsultan laktasi) dan respons fisiologis
menyusu. Jika pengalaman baik atau berhasil akan mempengaruhi ibu untuk
dapat menjadi pelajaran bagi seseorang. Pengalaman orang lain dapat menjadi
pada peningkatan rasa percaya diri ibu dalam menyusui. Semakin besar
dukungan yang diperoleh ibu maka akan semakin baik dalam pemberian ASI.
Dukungan informasi sangat penting bagi ibu menyusui dalam memberikan ASI
dalam sikap ibu mengenai ASI Eksklusif. Penelitian Ichsan, Salimo dan
sikap tentang ASI Eksklusif dari ibu-ibu yang menjadi anggota program
ibu yang tidak menjadi anggota kelompok pendukung ibu tersebut, yaitu ibu-
baik tentang ASI Eksklusif daripada ibu yang tidak menjadi anggota kelompok
tersebut.
(2013) dalam Isyti’aroh dan Rofiqoh (2017) menyatakan bahwa ada hubungan
antara status depresi ibu post partum dengan breastfeeding self efficacy.
Produksi ASI yang kurang akan membuat kepercayaan diri ibu berkurang
yang tinggi akan berhasil dalam pemberian ASI Eksklusif kepada bayinya
bernilai positif. Nilai 1= tidak percaya diri sama sekali, 2= tidak terlalu percaya
bahwa bayi saya mendapat cukup ASI; 2) Berhasil mengatasi menyusui seperti
kenyataan bahwa menyusui dapat memakan waktu; 11) Selesai menyusui bayi
saya pada salah satu payudara sebelum beralih ke payudara lainnya; 12) Terus
menyusui bayi saya untuk setiap kali pemberian makan; 13) Berhasil mengikuti
kebutuhan menyusui bayi saya; 14) Mengetahui kapan bayi saya selesai
menyusui.
E. Menyusui
(ASI) kepada bayi rentang usia 0-2 tahun secara langsung. Menyusui adalah
proses memberikan ASI kepada bayinya baik anak pertama, kedua ataupun
selanjutnya secara langsung. Menyusui adalah hal yang sangat penting bagi ibu
dan bayi. Menyusui merupakan tindakan alami seorang ibu yang dapat
memosisikan dan meletakkan bayi, sehingga risiko terjadi puting lecet pada
payudara ibu yang menyebabkan ibu jadi segan menyusui, produksi ASI
yang tercantum dalam firman Allah Q.S Al-Baqarah (2) ayat 233 yang artinya
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu
makan
dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorng tidak dibebani
kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anknya, dan waris
tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa
atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka
tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa
A. Kerangka Konsep
lainnya dari suatu masalah yang akan diteliti (Setiadi, 2013). Penelitian ini
terdiri dari dua konsep yang diajukan dalam rangka kerja penelitian yaitu
efficacy sebagai variabel terikat. Kerangka konsep penelitian dapat dilihat pada
Skema 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
B. Hipotesis Penelitian
Kajen.
30
31
C. Variabel Penelitian
berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lain dan diteliti dalam suatu
intervesi dan variabel terikat. Variabel intervensi penelitian ini adalah edukasi
D. Definisi Operasional
berikut:
Tabel 3.1
Definisi Operasional Penelitian
A. Desain Penelitian
dengan rancangan penelitian one grup pre and post test (Riyanto, 2017).
R O1 X O2
Skema 4.1
Desain
Penelitian
Keterangan :
1. Populasi
2014). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui yang
33
34
2. Sampel
ini yaitu ibu menyusui yang dirawat diruang nifas RSUD Kajen dengan
(Notoatmodjo, 2014).
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
1. Tempat
Pekalongan.
2. Waktu
Tabel 4.1
Rencana Waktu Penelitian
Tahun 2019-2020
Kegiatan
Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Penyusunan
Proposal
Seminar Proposal
dan revisi
Penelitian
Penyusunan
laporan hasil
penelitian
Ujian Skripsi
D. Etika Penelitian
pada penelitian :
informasi.
and confidentiality)
E. Instrumen Penelitian
2011). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner
skornya 1 = tidak percaya diri sama sekali, 2 = tidak terlalu percaya diri, 3 =
1. Lembar balik
2. Leaflet
laktasi
3. Alat peraga
intrumen valid untuk mengukur risiko penghentian proses pemberian ASI pada
ibu yang sedang menyusui (Dennis, 2003). Uji reliabititas didapatkan nilai
Cronbach’s alpha 0,94 dengan mean 55,88 dan SD= 10,85. Pengurangan item
menggunakan kriteria yang telah ditentukan yaitu nilai rata-rata item 4,2 atau
pengujian BSES-SF didapatkan 10 item dengan nilai rata-rata item 4,2, 5 item
dengan nilai corrected item-total kurang dari 0,60, 10 item dengan 10 atau
lebih corrected inter-item kurang dari 0,40, dan 2 item correlation inter-item
diatas 0,80. Uji validitas pada instrumen BSES-SF metode yang sama yang
diujikan pada BSES versi lengkap yaitu analisa faktor, perbandingan dengan
dua grup yang berbeda, dan korelasi untuk mengatur sejauh mana teori yang
data sangat bervariasi, tetapi pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua
sumber masalah, yaitu masalah yang berasal dari subjek dan masalah dari
menjadi responden.
self efficacy
Semua data yang sudah dalam bentuk “ kode” (angka atau bilangan)
I. Analisis Data
1. Analisa univariat
dilakukan edukasi.
2. Analisa bivariat
hasil <0,05. Uji Statistik menggunakan Wilcoxon Sign test dengan nilai ρ
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari 2020 di Ruang Melati
1. Karakteristik responden
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu menyusui berdasarkan
usia, pendidikan, pekerjaan, persalinan dan
paritas di RSUD Kajen
Usia
< 20 tahun 2 6,7
20-35 tahun 25 83,4
>35 tahun 3 9,9
Pendidikan
Dasar 16 53,4
Menengah 13 43,3
Pendidikan Tinggi 1 3,3
Pekerjaan
Tidak bekerja 25 83,3
Bekerja 5 16,7
Persalinan
Postpartum spontan 9 30
Sectio cesarea 21 70
Paritas
Primipara 12 40
Multipara 18 60
Total 30 100
42
43
managemen laktasi
Tabel 5.2
Distribusi rata-rata breastfeeding self efficacy ibu menyusui
sebelum dan setelah dilakukan edukasi managemen laktasi
di RSUD Kajen
Tabel 5.3
Pengaruh edukasi managemen laktasi terhadap breastfeeding self
efficacy ibu menyusui di RSUD Kajen
sign test dengan nilai ρ value sebesar 0,000(<0,05) sehingga H₀ ditolak yang
menunjukkan ada pengaruh yang signifikan edukasi managemen laktasi
B. Pembahasan
median 55,5 dan standar deviasi 6,579. Hasil skor tersebut menunjukkan
Rasyad, A., dan Sujatno, M, 2012) yang menyatakan bahwa 56 (69%) dari
81 ibu memberikan ASI kepada bayinya <60 hari, Mean lama pemberian
ASI pada ibu dengan efikasi diri tinggi 49,27 (23,5%) hari dan pada ibu
dengan efikasi rendah adalah 34,50 (18,9%) hari). Efikasi rendah memiliki
risiko 1,93 kali lebih tinggi dalam pemberian ASI <60 hari daripada ibu
dengan efikasi diri tinggi karena ibu dengan efikasi tinggi akan lebih lama
2018). Edukasi dapat diberikan pada prenatal atau postnatal (Fata &
yang Tinggi".
RSUD Kajen.
2017). Media yang digunakan oleh peneliti yaitu lembar balik, leaflet dan
mempraktikan teknik menyusui yang benar dan posisi yang benar dalam
menyusui.
tertentu (Azwar, 2011 dalam Sa’diyah & Agustina, 2014). Pendapat tersebut
responden 20-35 tahun (83,3%). Rochjati (2003 dikutip dalam Angio dan
dalam usia tersebut baik bagi ibu untuk hamil dan melahirkan. Pada usia
melihat orang lain, persuasi verbal (dorongan orang lain seperti teman,
memutuskan apakah ibu akan tetap menyusui selama 6 bulan atau akan
(Zakiah, Rasyad & Sujatno, 2012). Efikasi diri ibu dalam menyusui
bayinya, yaitu ibu dapat mengatasi permasalahan pada masa nifas dan
menyusui (situasi, lingkungan, kondisi dan psikologis) sehingga tercapai
C. Keterbatasan penelitian
yang akan dijadikan responden. Dengan berat badan bayi rendah ibu merasa
khawatir jika menggendong bayinya akan terjadi suatu hal pada bayinya, hal
homogen yaitu salah satu antara primipara atau multipara karena akan
belum berpengalaman.
self efficacy bukan dari hasil edukasi melainkan dipengaruhi oleh faktor
A. Simpulan
deviasi 6,579.
B. Saran
51
52
Angio, M.C., Sukesi. (2018). ‘Pengaruh Peer Education terhadap Self Efficacy
dan Motivasi Menyusui dalam Pemberian ASI’. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Komunitas 2(1) hal. 26-25. Persatuan Perawat Nasional
Indonesia Jawa Tengah.
Asri, P., Zuhri, A., Mualifatul, B., & Maharani, A. (2018). ‘Manajemen Perah
untuk Kesehatan Balita’. Jurnal Cakrawala Maritim
Astuti, S., Judiastin, R., Rahmiati, L & Susanti, A. (2015). Asuhan Kebidanan
Nifas & Menyusui. Jakarta: Erlangga.
Ismail, R., Kasim, D., Rusmiati & Mulyati, Y. (2011). Pendidikan Kesehatan
dalam Keperawatan Maternitas. Jakarta: Trans info media
Khasanah, N. (2011). ASI atau Susu Formula ya? Panduan lengkap seputar
ASI dan Susu Formula. Yogyakarta: FlasBooks.
Mulyati, S., & Waluyanti, F. (2013). ‘Gambaran Self Efficacy Menyusui pada
Ibu Postpartum dalam Memberikan ASI Ekasklusif pada bayi di RS
Medistra Jakarta’. Jurnal FIK Universitas Indonesia
Pollard, M. (2015). ASI Asuhan Berbasis Bukti. (Diterjemahkan oleh : Elly W).
Jakarta : EGC
Schultz, D.P & Schultz, S.E. (2016). Teori Kepribadian. (Diterjemahkan oleh :
Diana, P). Jakarta: EGC
Wardani, M.A. (2012). ‘Gambaran Tingkat Self Efficacy untuk Menyusui pada
Ibu Primigravida’. Skripsi FIK Universitas Indonesia
Wiji, R. (2014). ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wowor, M., Laoh, J., & Pangemanan, D. (2013). ‘Hubungan Pengetahuan dan
Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di
Puskesmas Bahu kota Manado’. Ejurnal Keperawatan(e-Kp) 1 ( 1)
Zakiah, Rasyad, A.S., & Sujatno, H. (2012). ‘Efikasi Diri dan Lama Pemberian
Air Susu Ibu saja Selama 2 Bulan Postpartum’. Jurnal GASTER, 9 (2)
LAMPIRAN
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth ibu
Di RSUD Kajen
Peneliti
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul
NIM : 15.1116.S
Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada
Pekalongan,...............................2020
A. Identitas Responden
1. Inisial responden : ............................. ...
2. Usia.............tahun
3. Alamat : ................................................................
4. Pendidikan Terakhir:
SD :( ) SMA/SMK : ( )
SMP : ( ) DIII/Perguruan Tinggi : ( )
5. Pekerjaan :
Bekerja : ( ) Tidak Bekerja : ( )
6. Jenis Persalinan :
7. Paritas ke :
Kuesioner Skala Effikasi Menyusui
Untuk setiap pernyataan berikut ini, berilah tanda (√) pada jawaban yang paling
tepat dalam menggambarkan tingkat kepercayaan diri Anda dalam menyusui
bayi Anda. berilah tanda (√) yang paling dekat dengan apa yang Anda rasakan.
Anda dapat menjawab sesuai dengan keyakinan Anda untuk melakukan kegiatan
menyusui.
1 = tidak percaya diri sama sekali
2= tidak terlalu percaya diri
3 = kadang kadang percaya diri
4 = percaya diri
5 = sangat percaya diri
No Pertanyaan 1 2 3 4 5
1 Memastikan bahwa bayi saya mendapat
cukup ASI
* 1 = melekat
9 Puas dengan pengalaman menyusui saya
Explore
Cases
Descriptives
55.50
Median
43.289
Variance
6.579
Std. Deviation
37
Minimum
67
Maximum
30
Range
8
Interquartile Range
-.445 .427
Skewness
.515 .833
Kurtosis
Median 69.00
Variance 38.668
Maximum 70
Range 15
Interquartile Range 13
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Breastfeeding self
efficacy Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Frequencies
Statistics
N Valid 30 30
Missing 0 0
Mode 56 70
Minimum 37 55
Maximum 67 70
Frequency Table
41 2 6.7 6.7
43 1 3.3 3.3
46 2 6.7 6.7
48 2 6.7 6.7
50 2 6.7 6.7
52 2 6.7 6.7
53 1 3.3 3.3
55 2 6.7 6.7
56 12 40.0 40.0
57 1 3.3 3.3
64 1 3.3 3.3
67 1 3.3 3.3 1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
multipara Count 7 11 18
Expected Count 9.0 9.0 18.0
Menengah Count 1 12 13
Expected Count .4 12.6 13.0
NPar Tests
Descriptive Statistics