Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Holistik I yang diampu oleh :
Nadirawati, S.Kp., M.Kep
Disusun Kelompok 3
Tingkat 1A
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Holistik I yaitu Proposal
“Home Care Post Partum”.
Adapun tujuan dari penulisan dari proposal ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibu Nadirawati, S.Kp., M.Kep, selaku dosen mata kuliah Holistik I. Selain itu, proposal
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai motivasi dalam praktik home
care keperawatan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih Ibu Nadirawati, S.Kp., M.Kep, selaku dosen
mata kuliah Holistik I yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal ini.
Kami menyadari, proposal yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan proposal ini.
Penyusun
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kebutuhan unik setiap ibu pasca melahirkan dan menyediakan layanan atau produk
yang dapat membantu mereka menjalani masa-masa tersebut dengan nyaman dan
sehat.
Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama post partum
sehingga pelayanan pasca persalinan yang berkualitas harus terselenggara pada
masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi (Dewi dan Rini, 2017). Menurut
pernyataan artikel Social approach to maternal deaths “Dead Women Talking
Initiative” dari 124 kematian, 82 kematian terjadi dalam periode pasca partum,
dengan 52 di antaranya terjadi di 24 jam pertama setelah melahirkan. Hampir semua
perempuan dan bayi di negara-negara maju menerima perawatan post partum atau
post natal, meskipun sifat dan frekuensi perawatanya bervariasi. Sedangkan di
negara-negara berkembang kebutuhan untuk perawatan dan dukungan setelah
melahirkan sampai saat ini masih kurang baik. Namun, perawatan pasca partum
ditemukan sangat tidak memadai baik dalam fasilitas dan dalam perawatan
comunity. Perawatan post partum sebagian besar tidak dilakukan di fasilitas, wanita
dibiarkan segera setelah melahirkan dan keluarga ditinggalkan untuk menjaga
mereka dalam kasus komplikasi. Setelah wanita itu keluar dari fasilitas kesehatan,
tampaknya tidak ada sistem yang mengikutinya sampai di rumah dan tidak
memberikan peralatan yang baik (World Health Organization, 2016).
Berdasarkan fenomena yang ada dengan ini kami tertarik dalam
menjalankan Usaha Kesehatan dalam Bidang Maternitas yaitu Home Care Post
Partum.
2
1.3 Tujuan Kewirausahaan
1. Buat unit bisnis yang menghasilkan laba
2. Mengembangkan layanan kunjungan kesehatan ke rumah
3. Meningkatkan keterampilan pemberi layanan atau perawat dalam suatu
kegiatan bisnis dan meningkatkan kepekaan terhadap keberadaan peluang
bisnis.
4. Menyediakan pelayanan jasa perawatan yang ditujukan ibu post partum yang
terprogram dengan suasana yang nyaman dan fasilitas-fasilitas yang
mendukung.
1.5 Luaran
Luaran usaha home care post partum meliputi layanan perawatan kesehatan
pada ibu post partum, publikasi di media sosial, dan laporan bulanan.
3
BAB II
4
C. Nama Usaha : My Cuddles Baby
D. Jenis Usaha : Home Care Post Partum
E. Alamat : Kota Cimahi
F. No Kontak : 087678432589
5
4) Kurangnya Sumber Daya Manusia yang bergerak di bidang maternitas dan
yang memiliki sertifikat resmi
C. Opportunity (Peluang)
1) Wirausahawan dibidang home care post partum masih belum banyak
sehingga peluang pengembangan sangat terbuka
2) Semakin banyak masyarakat yang sadar akan kebersihan dan kesehatan saat
post partum
3) Banyak konsumen, banyaknya masyarakat yang belum mengenal lebih
dalam tentang perawatan post partum terutama ibu muda
4) Meningkatkan kesadaran individu akan pentingnya perawatan post partum
yang baik agar untuk kedepannya tidak ada penyakit atau gangguan saat
kehamilan berikutnya.
D. Threat (Ancaman)
1) Perekrutan perawatan post partum yang bersertifikat masih belum banyak
2) Keacuhan konsumen terkadang masyarakat kurang tertarik terhadap
kesehatan dan minimnya pengetahuan masyarakat tentang perawatan ibu
post partum terutama ibu muda
3) Tingkat kepuasan pelanggan yang berbeda-beda
6
2.4. Lokasi Usaha
Perusahaan kami akan ditempatkan di wilayah yang strategis dengan
pesaing yang sedikit yaitu di wilayah kota daerah Alun-alun Cimahi di Jl. Raya
Barat Cimahi, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40526.
7
BAB III
METODE PELAKSANAAN
8
Contoh, jika ada 15 pasien dalam satu bulan, maka keuntungan dibagi
secara merata antara perawat dengan lembaga home care.
9
5. Kerja sama dengan Bekerja sama dengan Berikan brosur atau kartu
Dokter, Klinik dan klinik dan rumah sakit nama ke pihak staf klinik dan
Rumah Sakit dapat membantu rumah sakit.
menjangkau pelanggan
yang lebih luas dan
memperkuat usaha
perawatan post partum
yang sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
3.3 Organisasi
1) Tim Perawat
a. Perawat Pengelola Kasus
Bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengkoordinasikan
perawatan pasien secara keseluruhan, memastikan alur perawatan yang
efisien.
b. Perawat Pelaksana
Melakukan perawatan langsung terhadap pasien, termasuk pemberian obat,
pemantauan kondisi pasien, dan pelaksanaan tindakan medis.
c. Perawat Praktisi
Memiliki wewenang lebih dalam memberikan perawatan, termasuk
melakukan diagnosis dan meresepkan obat di bawah pengawasan dokter.
2) Manajer
a. Manajer Perencanaan Operasional
Manajer yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengatur
kegiatan operasional sehari-hari. Ini melibatkan penjadwalan layanan,
manajemen antrian, dan pengaturan sumber daya seperti peralatan medis.
b. Manajer Pelayanan Kesehatan
Manajer yang bertugas memastikan bahwa pasien menerima pelayanan
kesehatan yang berkualitas adalah tujuan utama. Memastikan implementasi
praktik terbaik, pemantauan kualitas, dan mendengarkan umpan balik
pasien.
10
c. Manajer Pemasaran
Manajer yang bertugas mempromosikan layanan, dalam menjalin kerja
sama dengan rumah sakit atau klinik, dengan melalui media sosial dan
website.
3) Staf Pendukung
a. Admin
Bertanggung jawab untuk administrasi umum, manajemen pesanan layanan,
penjadwalan yang telah ditentukan dan koordinasi dengan pasien.
b. Fasilitas dan Pengelolaan Inventaris
Bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan manajemen fasilitas, serta
pengeloaan inventaris peralatan medis dan kebutuhan operasional lainnya.
c. Custumer Service
Bertanggung jawab dalam menangani pertanyaan dan keluhan pasien serta
memberikan informasi mengenai layanan post partum.
11
3) Mekanisme Pelaksanaan Home Care
Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah dapat
merupakan rujukan dan klinik rawat jalan, unit rawat inap rumah sakit, maupun
puskesmas, namun klien dapat langsung menghubungi agens pelayanan
keperawatan dirumah atau praktek keperawatan perorangan untuk memperoleh
pelayanan.
Mekanisme yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pasien pasca rawat inap atau rawat jalan harus terlihat terlebih dahulu oleh
dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk dirawat di rumah
atau tidak.
b. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di
rumah, maka dilakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan
staf dari pengelola atau agensi perawatan kesehatan di rumah, kemudian
bersama-sama klien dan keluarga akan menentukan masalahnya dan
membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan mengenai
pelayanan apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup
jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran serta jangka
waktu pelayanan.
c. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelayanan keperawatan di
rumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang
direkrut oleh pengelola perawatan di rumah. Pelayanan di koordinir dan
dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh
tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh koordinator kasus.
d. Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.
Dalam mekanisme pelayanan home care perawat mendapat mandat dari
dokter yang merawat pasien yang sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit,
atau dari pihak keluarga sendiri yang meminta perawat untuk merawat keluarga
mereka yang tengah sakit.
12
4) Jenis Intervensi atau Pelayanan
Terdapat berbagai jenis intervensi atau pelayanan yang dapat dilakukan
dalam home care post partum, tindakan sesuai SOP yang telah dilampirkan.
Berikut Intervensi atau pelayanan yang diberikan, yaitu :
1) Pemeriksaan TTV (Tanda-Tanda Vital)
a. Mengidentifikasi suhu tubuh
b. Mengidentifikasi denyut nadi
c. Menghitung frekuensi pernapasan
d. Mengukur tekanan darah
e. Memeriksa saturasi oksigen
2) Perawatan Luka Post Sectio Caesaria
3) Pemeriksaan Lochea (Nifas/Postpartum)
4) Pijat Oksitosin
5) Pendidikan Kesehatan
13
BAB IV
RINCIAN KEUANGAN
4.1 Anggaran
A. Jumlah Modal
No Deskripsi Biaya ( Rp )
1. Modal Sendiri Rp. 8.000.000,-
2. Penyertaan Modal Pihak Ketiga Rp. 5.000.000,-
Jumlah Rp. 13.000.000,-
14
b) Biaya Bahan (Habis Pakai)
No Deskripsi Volume Satuan Harga Jumlah
1. Handscoon 5 Dus Rp. 46.000,- Rp. 230.000,-
2. Alkohol 10 Botol Rp. 75.000,- Rp. 750.000,-
3. Tissu 5 Gulung Rp. 12.000,- Rp. 60.000,-
4. Plester 5 Gulung Rp. 45.000,- Rp. 225.000,-
5. Kassa 5 Gulung Rp. 50.000,- Rp. 250.000,-
6. Larutan 3 Liter Rp. 80.000,- Rp. 240.000,-
chlorine
0,5%
7. Minyak 3 Buah Rp. 65.000,- Rp. 195.000,-
zaitun
8. Alat tulis 2 Buah Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-
9. Betadin 5 Liter Rp. 95.000,- Rp. 475.000,-
10. NaCl 3 Dus Rp. 120.000,- Rp. 360.000,-
Jumlah Rp. 2.815.000,-
c) Biaya Promosi
No Deskripsi Biaya ( Rp )
1. Brosur Rp. 50.000,-
2. Leaflet Rp. 50.000,-
Jumlah Rp. 100.000,-
TOTAL BIAYA :
= Biaya tidak habis pakai + biaya habis pakai + biaya promosi
= Rp. 5.790.000,-
15
b. Biaya Operasional Per Bulan
No Deskripsi Biaya ( Rp )
1. Penyewaan Gedung Rp 5.000.000,-
2. Listrik dan PAM Rp 300.000,-
3. Gaji Pegawai Medis (4 orang) Rp 3.000.000,-
4. Alat dan Bahan Tempat Rp 5.000.000,-
Jumlah Rp 13.300.000,-
D. Pendapatan
Setiap harinya, diharapkan minimal ada konsumen di setiap paket yang
disediakan, dengan jumlah pendapatan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan TTV = Rp. 15.000,-
2. Perawatan Luka SC = Rp. 150.000,-
3. Pemeriksaan Luchea = Rp. 30.000,-
4. Pijat Oksitosin = Rp. 100.000,-
5. Pendidikan Kesehatan = Rp. 50.000,-
6. Paket Triple = Rp. 330.000,- +
Rp. 675.000,-
16
b. Laba Perbulan
Omzet perbulan – biaya operasional
Rp. 20.250.000 – Rp. 13.300.000 = Rp. 6.950.000,-
17
LAMPIRAN
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
18
Tahap PraInteraksi:
1. Mencuci tangan
2. Membaca status pasien dan menyiapkan alat
Tahap Orientasi:
1. Memberikan salam terapeutik
2. Validasi kondisi pasien
3. Menjaga privasi pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada
pasien dan keluarga
TAHAP Tahap Kerja:
KERJA 1. Mencuci tangan
2. Menjaga privasi pasien
3. Atur posisi yang nyaman : duduk atau berbaring dengan
posisitangan rileks
4. Memakai sarung tangan
5. Memposisikan perawat di sisi sebelah kanan pasien
6. Keringkan ujung thermometer. Kemudian turunkan air raksa
sampai skala nol. Sebelum meletakkan di
aksila, bersihkan/keringkan aksila sebelah kiri pasien terlebih
dahuludengan menggunakan tissue.
7. Letakkan thermometer diaksila sebelah kiri.
Selanjutnya sambil menunggu naiknya air raksa pada
thermometer lakukan pemeriksaan nadi, pernafasan dan
tekanan darah dengan cara letakkan ujung tiga jari-jari tangan
kecuali ibu jari padaa rteri/nadi yang akan diukur, (mulai dari
radiialis, brakhialis, carotis, dan temporalis) tekan dengan
lembut
8. Hitung frekuensi nadi mulai hitungan nol (0) selama 30 detik
(kalikan 2x untuk memperoleh frekuensi dalam satu menit).
Jikaritme nadi tidak teratur, hitung selama satu menit.
Lanjutkan perhitungan pernafasan
19
9. Lalu sembari memegang arteri radialis (seolah-olah masih
menghitung denyut nadi), hitung jumlah pernafasan klien
selama 1 menit (naik turunnya dada klien)
10. Selanjutnya siapkan pasien untuk pemeriksaan tekanan darah
(persiapan tensi meter).
11. Bebaskan area brakhialis dengan cara gulung lengan baju klien.
12. Palpasi arteri brakhialis. Letakkan manset 2,5 cm diatas
nadi brakhialis (ruang antekubital).
13. Naikkan tekanan dalam manset sambil meraba arteri radialis
sampai denyutnya hilang kemudian tekanan dinaikkan lagi
kurang lebih 30 mmhg
14. Letakkan stetoskop pada arteri brakhialis pada fossa cubitti
dengan cermat dan tentukan tekanan sistolik
15. Mencatat bunyi korot koff I dan V atau bunyi detak pertama
(systole) dan terakhir (diastole) pada manometer sebagai
mana penurunan tekanan
16. Turunkan tekanan manset dengan kecepatan 4 mmhg/detik
sambil mendengar hilangnya pembuluh yang mengikuti 5 fase
korot koff
17. Ulang pengukuran 1 kali lagi dengan air raksa dalam
spignomanometer dikembalikan pada angka 0. Lakukan
tindakan seperti diatas.
18. Kemudian membuka manset, melepaskan manset dan
merapikan kembali.
19. Melepaskan thermometer dari aksila membaca kenaikan suhu,
kemudian mencuci thermometer ke dalam air sabun kemudian,
air desinfektan terakhir ke air bersih
20. Keringkan thermometer dan turunkan kembali air raksanya
21. Merapikan kembali pasien dan alat-alat.
22. Melepaskan handscoon
23. Mencuci tangan
20
Tahap Terminasi:
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Akhiri kegiatan dengan baik
3. Cuci tangan
Dokumentasi:
1. Catat waktu pelaksanaan tindakan
2. Catat respon pasien
21
PERAWATAN LUKA SC
PENGERTIAN Melakukan perawatan luka post sectio caesaria
TUJUAN Agar luka post sc menjadi kering, sembuh dan terhindar dari infeksi.
Tahap PraInteraksi:
1. Mencuci tangan
2. Membaca status pasien dan menyiapkan alat
Tahap Orientasi:
1. Memberikan salam terapeutik
2. Validasi kondisi pasien
3. Menjaga privasi pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada
pasien dan keluarga
22
TAHAP Tahap Kerja:
KERJA 1. Mengucapkan salam
2. Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan
3. Mendekatkan alat kedekat pasienmenutup tirai/sketsel
4. Memposisikan klien terlentang.
5. Mencuci tangan
6. Pakai sarung tangan steril
7. Buka bak instrumen
8. Lepaskan plester /Verban.
9. Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin.
10. Pakai sarung tangan steril kembali
11. Bersihkan luka dengan anti septik memakai pinset dengan
depres satu kali usap dari arah dalam keluar dan buang
kebengkok dan ulangi sampai bersih.
12. Keringkan luka dengan kassa kering
13. Beri antiseptik/nebasetin powder/salep/supratull.
14. Tutup luka dg kassa steril
15. Fiksasi dengan plester.
16. Lepaskan sarung tangan dan masukkan kedalam larutan klorin.
17. Rapikan klien senyaman mungkin
18. Bereskan alat-alat.
Tahap Terminasi:
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Akhiri kegiatan dengan baik
3. Cuci tangan
Dokumentasi:
1. Catat waktu pelaksanaan tindakan
2. Catat respon pasien
23
PEMERIKSAAN LOCHEA (NIFAS/POSTPARTUM)
PENGERTIAN Pemeriksaan fisik pada ibu pasca persalinan
INDIKASI Ibu pasca persalinan, mulai dari 24 jam pertama hingga 6 minggu
Tahap PraInteraksi:
1. Mencuci tangan
2. Membaca status pasien dan menyiapkan alat
Tahap Orientasi:
1. Memberikan salam terapeutik
2. Validasi kondisi pasien
3. Menjaga privasi pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada
pasien dan keluarga
24
TAHAP Tahap Kerja:
KERJA 1. Mencuci tangan secara efektif dan memakai handscoon
2. Melakukan infrome consent
3. Memeriksa tanda vital sign (tensi, suhu, nadi dan pernafasan
4. Melakukan pemeriksaan pada muka ibu (mata conjungtiva
pucat/tidak, sclera ikterus/tidak, muka udema/tidak
5. Melakukan pemeriksaan payudara:
Meminta pasien berbaring dengan lengan kiri di atas kepala,
kemudian palpasi payudara kiri secara sistematis sampai ke
ketiak, raba adanya masa, benjolan yang membesar,
pembengkakkan ata abses.
Ulangi prosedur pada lengan kanan dan palpasi payudara
kanan ke ketiak.
6. Melakukan pemeriksaan abdomen:
Periksa bekas luka jika operasi baru.
Palpasi untuk mendeteksi ada atau tidaknya uterus diatas
pubis (involusi uteri).
Palpasi untuk mendeteksi adanya masa atau kelembekan
(konsistensi uterus)
7. Periksa kaki untuk:
Pembuluh mekar.
Kemerahan pada betis.
Tulang kering, pergelangan kaki, jika adanya edema maka
perhatikan. tingkat edema, pitting jika ada.
Menekuk betis untuk memeriksa nyeri betis (tanda-tanda
human positif/tanda-tanda tromboflebitis).
8. Mengenakan handscoon.
9. Membantu pasien pada posisi untuk pemeriksaan genetalia
perineum (dengan menggunakan handscoon dan memasang
perlak).
Memposisikan pasien litotomi.
Melakukan vulva hygine.
25
Perhatikan lochea (bau, warna dan konsistensi).
Perhatikan perineum (bekas jahitan).
10. Memberitahu klien tentang hasil pemeriksaan.
11. Keluarkan handscoon dan masukkan ke dalam larutan klorin
0,5%.
12. Pasien dirapikan dan membereskan alat.
13. Mencuci tangan dengan sabun dang mengeringkan dengan
handuk yang bersih.
14. Mendokumentasikan hasil tindakan.
Tahap Terminasi:
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Akhiri kegiatan dengan baik
3. Cuci tangan
Dokumentasi:
1. Catat waktu pelaksanaan tindakan
2. Catat respon pasien
26
PIJAT OKSITOSIN
PENGERTIAN Memfasilitasi pengeluaran ASI dengan merangsang hormon
oksitosin melalui pijatan di bagian punggung.
INDIKASI Pijat oksitosin dilakukan pada ibu nifas atau post partum
Tahap PraInteraksi:
1. Mencuci tangan
2. Membaca status pasien dan menyiapkan alat
Tahap Orientasi:
1. Memberikan salam terapeutik
2. Validasi kondisi pasien
3. Menjaga privasi pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada
pasien dan keluarga
TAHAP Tahap Kerja:
KERJA 1. Mencuci tangan
2. Meminta ibu untuk melelpaskan pakaian bagian atas
3. Memposisikan ibu duduk di kursi dan membungkuk dengan
memeluk bantal atau dapat menopang diatas lengan pada meja
4. Memasang handuk diatas pangkuan ibu, biarkan payudara
bebas tanpa bra
27
5. Melumuri telapak tangan dengan minyak
6. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan
menggunakan dua kepalan tangan dan ibu jari menunjuk ke
arah depan
7. Menekan kedua ibu jari pada kedua sisi tulang belakang
dengan memebentuk gerakan memutar kecil
8. Pada saat bersamaan, pijat kedua sisi tulang belakang kearah
bawah leher dari leher kearah tulang belikat selama 3-5 menit
9. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
10. Memebersihkan punggung ibu dengan washlap air hangat
11. Merapikan pasien dan alat.
Tahap Terminasi:
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Akhiri kegiatan dengan baik
3. Cuci tangan
Dokumentasi:
1. Catat waktu pelaksanaan tindakan
2. Catat respon pasien
28
PENDIDIKAN KESEHATAN
PADA IBU POST PARTUM
PENGERTIAN 1. Penkes adalah informasi kesehatan dan berbuat sesuai dengan
informasi tersebut agar mereka menjadi lebih tahu dan lebih
sehat (Budiro, 1998).
2. Penyuluhan atau pendidikan kesehatan adalah gabungan
berbagai kegiatan dan kesempatan yang berdasarkan prinsip-
prinsip untuk belajar mencapai suatu keadaan, dimana individu,
keluarga, kelompok, masyarakat secara keseluruhan ingin hidup
sehat tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa
dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan
meminta pertolongan bila perlu.
PETUGAS Perawat
Fase Orientasi:
1. Mengucapkan salam
29
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur atau langkah-langkah penkes
5. Menanyakan kesiapan klien atau kontrak waktu
6. Appersepsi
Fase Kerja:
1. Mengatur posisi yang nyaman untuk klien
2. Menjelaskan pengertian penyakit (sesuai topik penkes)
3. Menjelaskan penyebab atau etiologi (sesuai topik penkes)
4. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit (sesuai topik penkes)
5. Menjelaskan pencegahan penyakit (sesuai topik penkes)
6. Menjelaskan penatalaksanaan atau perawatan penyakit (sesuai
topik penkes)
7. Menjelaskan atau melakukan demonstrasi atau simulasi
(prosedur atau tindakan kalau ada.... (mengukur TD, suhu,
membuat larutan gula garam, jus timun, dan lain-lain sesuai
topik penkes)
Fase Terminasi:
30