Anda di halaman 1dari 10

UMAH SAKIT UMUM

DAERAH H. DAMANHURI PENGELOLAAN IPAL


BARABAI
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :
445/238/ 1 / 10
RSUD/2022
Tanggal Terbit: Ditetapkan
Jl. Murakata No.4 Telp. (0517) 10 Januari 2022 Direktur
– 41004 – 41118 Fax.(0517) RSUD H. Damanhuri Barabai
41287
Barabai 71314
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr.Nanda Sujud Andi Yudha Utama, Sp.B
NIP. 19840920 201001 1 007
PENGERTIAN Menjalankan aktivitas perawatan dan pemantauan secara periodik serta
penanganan, pengendalian dan penanggulangan masalah IPAL sesegera
mungkin
TUJUAN 1. Agar bila ada peralatan IPAL yang tidak beroperasional / trouble
dapat diketahui secara dini dan dapat segera dilakukan perbaikan
2. Untuk mengidentifikasi penyebab masalah dan Langkah-langkah
untuk mengatasinya
3. Agar limbah cair yang dibuang ke saluran umum sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan
4. Prosedur ini digunakan untuk mengatur tata cara melaksanakan
kesiagaan dan tanggapan dalam mencegah, mengendalikan,
menanggulangi dan mengevaluasi terulangnya kembali suatu
keadaan darurat yang dapat menyebabkan dampak penting terhadap
lingkungan, kesehatan / keselamatan pekerja, dan atau kelansungan
pekerjaan
KEBIJAKAN SK Direktur RSUD H. Damanhuri Barabai Nomor :
445/95.A/SK/RSUD/2022 Tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai
PROSEDUR 1. Pemeliharaan IPAL
1.1 Sebelum memulai pekerjaan petugas memakai APD lengkap
seperti sarung tangan, apron, sepatu boot dan masker
1.2 Transfer pump
1.2.1 Cek rutin setiap hari, pastikan switch pada panel kontrol
IPAL pada posisi AUTO
1.2.2 Cek rutin dua minggu sekali (angkat pompa), kalau ada
kotoran benda padat yang menyumbat pada pompa segera
bersihkan, karena akan menyebabkan pompa mengalami
trouble
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH H. DAMANHURI PENGELOLAAN IPAL
BARABAI
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :
445/238/ 2 / 10
RSUD/2022
1.2.3 Cek otomotis pompa (water level control) setiap hari, bila
water level control rusak segera lakukan perbaikan /
penggantian
1.2.5 Cek setiap hari stop kran sirkulasi / stop kran pengaturan
kapasitas debit olahan effluent IPAL (sudah disetting,
tidak perlu di rubah-rubah, karena akan menyebabkan
hasil treatment bau dan keruh), bila ada perubahan pada
stop kran sirkulasi segera kembalikan ke setting awal.
1.3 Dosing pump / clorination
1.3.1 Cek rutin tiga minggu sekali secara rutin, bila valve inlet
dosing pump tersumbat lakukan pembersihan (valve inlet
dosing pump terpasang dalam tangka / feeder larutan
kaporit)
1.3.2 Cek rutin tiga minggu sekali secara rutin, kalau air kaporit
dalam feeder habis segera lakukan pengisian ulang
1.3.3 Cek tiga minggu sekali secara rutin, bila sisa endapan
kaporit dalam tangkI / feeder sudah banyak, segera
lakukan pembersihan, karena akan menyumbat valve hisap
dosing pump.
Catatan:
1.3.3.1 Kaporit yang dipakai berbentuk powder
1.3.3.2 Volume feeder tempat larutan kaporit 150 ltr.
Dosis kaporit diatur dengan dosing pump, dengan
perbandingan 100 gram kaporit berbanding 150
liter air bersih
1.3.3.3 Cara pelarutan kaporit
1.3.3.3.1 Masukan kaporit powder ke dalam ember
kemudian tambahkan air bersih, diamkan
beberapa lama, agar kaporit powder larut
dengan air
1.3.3.3.2 Masukan air kaporit hasil pelarutan ke
feeder / tangki penampung kaporit dan
buang sisa ampas / endapannya.
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH H. DAMANHURI PENGELOLAAN IPAL
BARABAI
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :
445/238/ 3 / 10
RSUD/2022
1.4 Air supplier
1.4.1 Cek rutin setiap hari, pastikan switch pada panel kontrol
IPAL pada posisi AUTO
1.4.2 Cek rutin setiap hari, kalau ada kotoran benda padat yang
menyumbat pada pipa inlet udara segera bersihkan, karena
akan menyebabkan air supply mengalami trouble,
sehingga suplai oksigen pada biofilter berkurang, yang
menyebabkan hasil olahan keruh dan bau
1.4.3 Cek otomatis / timer setiap hari, pastikan dalam kondisi
normal
1.4.4 Cek setiap hari stop kran pengaturan suplai oksigen dalam
biofilter (sudah disetting, tidak perlu dirubah-rubah,
karena akan menyebakan hasil treatment bau dan keruh),
bila ada perubahan pada stop kran pengaturan supai
oksigen segera kembalikan ke setting awal.
1.5 Unit biofilter
1.5.1 Buka stopkran di bagian bawah biofilter selama + 60 detik
1.5.2 Lakukan untuk setiap stage (setiap kran drain) pada
biofilter
1.5.3 Lakukan drain secara rutin tiap 2 minggu sekali untuk
mengurangi sludge sisa treatment dibagian dasar tiap
biofilter (sludge sisa treatment dialirkan secara berkala ke
anaerobic equalization, anaerobic equalization sebagai
tempat penampungan dan penguraian sludge sisa
treatment, kecuali sludge dalam bentuk padat (pasir atau
lumpur tanah) harus dikuras apabila jumlahnya sudah
terlalu banyak (kurang lebih 10-15 tahun).
1.6 Gate valve / stop kran air supplier
Cek dan control setiap hari, pastikan gate valve / stopkran tidak
dirubah posisi, karena akan merubah pembagian sulai udara dan
menyebabkan hasil IPAL keruh dan bau

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH H. DAMANHURI PENGELOLAAN IPAL
BARABAI
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :
445/238/ 4 / 10
RSUD/2022
1.7 Gate valve / stop kran sirkulasi pada transfer pump
Cek dan control setiap hari, pastikan gate valve/stopkran tidak
dirubah posisi, karena akan merubah pembagian suplai air
dalam biofilter dan menyebabkan hasil IPAL keruh dan bau
1.8 Water level kontrol / otomatis pompa
Cek dan control setiap hari, pastikan pelampung otomatis
pompa berfungsi dengan baik
1.9 Greasetrap laundry
1.9.1 Cek rutin setiap hari, pastikan saringan avor dalam bak
pencuci laundry selalu terpasang
1.9.2 Cek dan kontrol setiap hari, kalua ada kotoran benda padat
/ plastik / kain segera dibersihkan
1.10 Lab pre-treatment
1.10.1 Cek dan kontrol setiap hari, pastikan switch pada panel
pada posisi AUTO
1.10.2 Cek rutin dua minggu sekali secara rutin, kalau ada
kotoran benda padat saringan valve segera bersihkan,
karena akan menyebabkan pompa mengalami
hambatan aliran
1.10.3 Cek otomatis pompa, bila rusak segera lakukan
perbaikan atau penggantian
1.11 Saluran air limbah
Untuk mengatasi / mengantisipasi penyumbatan pada saluran
air limbah :
1.11.1 Pasang tulisan dalam kamar mandi / wc umum
“dilarang membuang plastic/pembalut dalam kloset”
1.11.2 Pasang tulisan dalam kamar mandi / wc umum “buang
sampah plastik / pembalut dalam bak sampah”
1.11.3 Pasang tempat sampah dalam kamar mandi, agar
sampah / plastik tidak dibuang dalam kloset
1.11.4 Secara rutin dicek saringan / avor dalam kamar mandi,
pastikan dalam kondisi terpasang, agas plastik
pembungkus shampo dan limbah padat lainnya tidak
mengalir ke saluran.
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH H. DAMANHURI PENGELOLAAN IPAL
BARABAI
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :
445/238/ 5 / 10
RSUD/2022
1.12 Greasetrap Dapur / Gizi
1.12.1 Usahakan jangan membuang sisa makanan / tulang
ikan ke dalam saluran limbah
1.12.2 Cek rutin setiap hari, pastikan saringan dalam bak
pencuci selalu terpasang, sehingga bila ada limbah
padat / tulang ikan terbuang tidak langsung mengalir
ke saluran limbah
1.12.3 Cek rutin setiap hari / sesuai kebutuhan, bak control /
greasetrap, kalua ada kotoran benda padat / plastik
atau yang lainnya segera bersihkan
1.12.4 Setiap satu minggu sekali / sesuai kebutuhan, lakukan
pengambilan endapan lemak.
2. Penanganan IPAL
2.1 Sebelum memulai pekerjaan, petugas memakai APD lengkap
seperti sarung tangan, apron, sepatu boot dan masker
2.2 Transfer pump tidak beroperasional
2.2.1 Cek panel kontrol IPAL, pastikan switch control transfer
pump dalam kondisi AUTO
2.2.2 Cek panel kontrol, mungkin tidak ada aliran listrik
2.2.3 Cek otomatis pompa, mungkin ada kerusakan, segera
lakukan perbaikan / penggantian
2.2.4 Cek air limbah dalam equalisasi, mungkin tinggi air masih
belum pada level pelampung otomatis
2.2.5 Cek pompa, mungkin ada kerusakan lakukan pemasangan
pompa cadangan.
2.3 Dosing pump / clorination tidak beroperasional
2.3.1 Cek panel kontrol IPAL, pastikan switch control dosing
pump dalam kondisi AUTO, karena operasional dosing
pump, mengikutri operasional transfer pump
2.3.2 Cek panel kontrol, mungkin tidak ada aliran listrik
2.3.3 Cek air larutan kaporit dalam feeder, mungkin kering,
segera lakukan pengisian ulang
2.3.4 Cek valve dosing pump, ada kemungkinan tersumbat,
lakukan pembersihan

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH H. DAMANHURI PENGELOLAAN IPAL
BARABAI
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :
445/238/ 6 / 10
RSUD/2022
2.3.5 Bila sudah banyak endapan kaporit, pada feeder / tangki
kaporit, lakukan pembersihan
2.3.6 Cek dosing pump, mungkin ada kerusakan lakukan
perbaikan dosing pump.
2.4 Air supplier tidak beroperasional
2.4.1 Cek panel kontrol IPAL, pastikan switch control air
supplier dalam kondisi AUTO
2.4.2 Cek panel kontrol IPAL, mungkin tidak ada aliran listrik
2.4.3 Cek otomatis timer air supplier
2.4.4 Cek air supplier, mungkin ada kerusakan, segera lakukan
perbaikan / penggantian
2.4.5 Cek air supplier, mungkin ada kerusakan lakukan
perbaikan air supplier.
2.5 Timbul busa
2.5.1 Busa timbul saat IPAL pertama kali dioperasionalkan atau
IPAL habis mati lama karena bakteri pengurai belum
maksimal
2.5.2 Bila timbul foam atau bau akan direduksi oleh pipa
defoaming
2.5.3 Busa / bau yang timbul tidak akan lama, karena setelah
IPAL beroperasional 1-2 hari busa / bau akan hilang.
2.6 Timbul bau
2.6.1 IPAL dibuat tertutup sehingga kecil kemungkinan terjadi
bau
2.6.2 Bau yang timbul kemungkinan karena ada pipa / mur baut
yang tidak pas atau kurang keras menutupnya.
2.7 Effluent IPAL mengecil
2.7.1 Cek transfer pump, mungkin tidak beroperasional (air
dalam tangka anaerobic equalization habis)
2.7.2 Cek valve stop kran drain, mungkin ada posisi yang
terbuka
2.7.3 Cek valve stop kran sirkulasi (kran pengatur debit)
mungkin berubah settingannya

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH H. DAMANHURI PENGELOLAAN IPAL
BARABAI
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :
445/238/ 7 / 10
RSUD/2022
2.7.4 Cek air limbah dalam unit biofilter, unit post clarifier,
mungkin belum terisi penuh
2.7.5 Cek pompa, mungkin ada kerusakan lakukan pemasangan
pompa cadangan.
2.8 Mutu efflulent IPAL keruh dan bau
2.8.1 Tunggu dan amati output selama 1 atau 2 hari, karena hal
ini bisa juga terjadi karena sumber limbah tercemar bahan
kimia yang beracun / tidak ada suplai oksigen dalam
biofilter, sehingga bakteri pengurai yang sudah ada di
biofilter terganggu / mati
2.8.2 Apabila bahan kimia yang tumpah tidak terlalu banyak
biasanya dalam waktu 1 - 2 hari akan terjadi recovery
bakteri pengurai dalam biofilter dan output air limbah
mulai membaik
2.8.3 Hal lain yang menyebabkan hasil effluent ipal keru dan
bau :
2.8.3.1 Mungkin ada bahan kimia yang tumpah, ada bahan
kimia dari lab yang dibuang dalam volume besar
atau bahan kimia lain (kandungan detergent) yang
dibuang berlebihan
2.8.3.2 Mungkin air supplay / jet ejector tidak
beroperasional
2.8.3.3 Mungkin ada perubahan setting stop kran Air
supplay / jet ejector (kembalikan setting pada
setting awal)
2.8.3.4 Mungkin ada perubahan setting stop kran sirkulasi
pada transfer pump (kembalikan setting pada
setting awal).
2.9 Kendala yang biasa terjadi di saluran air limbah
2.9.1 Penyebab masalah adalah ada benda padat (plastik,
bungkus sabun / sampo, pembalut, kain, saring tangan
plastik dari perawat dll) yang dibuang dan masuk ke
jaringan saluran air limbah

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH H. DAMANHURI PENGELOLAAN IPAL
BARABAI
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :
445/238/ 8 / 10
RSUD/2022
2.9.2 Cek air limbah dalam unit biofilter, unit post clarifier,
mungkin belum terisi penuh
2.9.3 Cek pompa, mungkin ada kerusakan lakukan pemasangan
pompa cadangan.
2.10 Mutu efflulent IPAL keruh dan bau
2.10.1 Tunggu dan amati output selama 1 atau 2 hari, karena
hal ini bisa juga terjadi karena sumber limbah tercemar
bahan kimia yang beracun / tidak ada suplai oksigen
dalam biofilter, sehingga bakteri pengurai yang sudah
ada di biofilter terganggu / mati
2.10.2 Apabila bahan kimia yang tumpah tidak terlalu banyak
biasanya dalam waktu 1 - 2 hari akan terjadi recovery
bakteri pengurai dalam biofilter dan output air limbah
mulai membaik
2.10.3 Hal lain yang menyebabkan hasil effluent ipal keru
dan bau :
2.10.3.1 Mungkin ada bahan kimia yang tumpah, ada
bahan kimia dari lab yang dibuang dalam
volume besar atau bahan kimia lain
(kandungan detergent) yang dibuang
berlebihan
2.10.3.2 Mungkin air supplay / jet ejector tidak
beroperasional
2.10.3.3 Mungkin ada perubahan setting stop kran Air
supplay / jet ejector (kembalikan setting pada
setting awal)
2.10.3.4 Mungkin ada perubahan setting stop kran
sirkulasi pada transfer pump (kembalikan
setting pada setting awal).
2.11 Kendala yang biasa terjadi di saluran air limbah
2.11.1 Penyebab masalah adalah ada benda padat (plastik,
bungkus sabun / sampo, pembalut, kain, saring tangan
plastik dari perawat dll) yang dibuang dan masuk ke
jaringan salulran air limbah
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH H. DAMANHURI PENGELOLAAN IPAL
BARABAI
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :
445/238/ 9 / 10
RSUD/2022
2.11.2 Kebuntuan bisa dideteksi dari control point yang
terpasang di titik saluran air limbah, cek dibagian
mana pada pipa saluran air limbah yang tersumbat /
buntu, kemudian masukkan selang air dai pompa
untuk mendorong benda penyebab buntu dalam pipa,
biasanya yang sering terikut ke saluran adalah kotoran
plastik dan pembalut, pembungkus sampo, sarung
tangan, botol jarum suntik dll
2.11.3 Untuk menghindari / meminimalisir hal-hal yang
tersebut pada point b, bisa dilakukan:
2.11.3.1 Cleaning service perlu melakukan
pengawasan dan control secara rutin, bila bak
/ kantong sampah sudah penuh segera
dibuang dan tempatkan bak / kantong
sampah kembali di kamar mandi / wc
2.11.3.2 Harus ada punya rasa tanggung jawab dari
semua pihak, pegawai atau karyawan pada
Rumah Sakit sebaiknya untuk turut menjaga
kebersihan, jangan memberikan contoh buruh
kepada pasien dan keluarga pasien
2.11.3.3 Ataupun pada kegiatan Instalasi gizi yang
biasanya juga membuang bekas sisa makanan
dan kadang juga membuang plastik bahkan
kadang sendok makan dan benda padat lain
ke saluran air limbah.
3. Tanggap darurat IPAL
3.1 Apabila hasil analisa air limbah melebihi standard baku mutu :
3.1.1 Periksa proses yang berlangsung di IPAL. Lakukan
penanganan sesuai penyimpangan yang ditemukan
3.1.2 Periksa seluruh mesin dan peralatan IPAL. Lakukan
penanganan sesuai penyimpangan yang ditemukan
3.1.3 Periksa air limbah effluent setiap bulan
3.2 Apabila aliran listrik utama di IPAL padam lebih dari 1 jam :
menghubungi Departemen Teknik untuk menghidupkan genset.
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH H. DAMANHURI PENGELOLAAN IPAL
BARABAI
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :
445/238/ 10 / 10
RSUD/2022
3.3 Apabila terjadi kebocoran / keretakan bak atau kolam di IPAL
(akibat gempa bumi, dll) : Proses IPAL dihentikan sementara.
Selanjutnya melakukan pemeriksaan dan perbaikan setelah
kondisi dinilai aman
3.4 Apabila terjadi kecelakaan kerja di IPAL makan diberi
pertolongan pertama di tempat kejadian, selanjutnya segera
dibawa ke poliklinik perusahaan / rumah sakit terdekat untuk
memperoleh pertolongan medis lanjutan.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Kesehatan Lingkungan
2. IPSRS

Anda mungkin juga menyukai