EKONOMI TEKNIK
Nama : ZULFIKAR
P = a-bD (2.1)
Dengan
P = Harga
D = Q = Jumlah permintaan
A dan b = konstanta
Gambar 2.1 kurva permintaan
Fungsi penawaran (supply function) menghubungkan antara variabel harga dan
variabel jumlah (barang/jasa) yang ditawarkan. Bentuk umum fungsi penawaran
P = a+bD (2.2)
Dengan
P = Harga
D = Q = Jumlah permintaan
A dan b = konstanta
Gambar 2.4 Biaya-biaya tetap, variabel, dan biaya total sebagai fungsi dari permintaan
Dari hubungan antara harga dan permintaan pada bab sebelumnya diperoleh persamaan:
P a bD, untuk 0 D a / b, dan a 0, b 0 (2.4)
aP
D (b 0) (2.5)
b
Dimana: I = tingkat suku bunga efektif atau MARR tiap periode penyusunan
k = indeks untuk tiap periode penyusunan (0≤k≤N)
Fk = arus kas future pada akhir periode k
N = jumlah periode penyusunan dalam perencanaan
C. Metode Nilai yang akan Datang (The Future Worth Method)
FW berdasar pada nilai ekivalen dari seluruh arus kas masuk dan keluar pada
akhir dari batas perencanaan (periode studi) pada tingkat suku bunga yang biasanya
adalah MARR. hitungan umum yang diperlukan utnuk mendapatkan nilai future dari
proyek.
PW (i%) FO (1 i) N F1 (1 i) N 1 .... Fn (1 i) 0
N
FK (1 i) nk
k 0
Rasio-rasio B/C yang dihasilkan untuk semua rumus di atas akan memberikan
hasil-hasil yang konsisten dalam menentukan kedapatditerimaan suatu proyek
(misalnya, baik B/C > 1,0 atau B/C < 1,0 atau B/C = 0. Rasio B/C konvensional akan
memberikan hasil numerik yang identik untuk kedua perumusan PW dan AW; dengan
cara yang sama, rasio B/C termodifikasi memberikan hasil numerik yang identik baik
PW ataupun AW yang digunakan. Walaupun besaran rasio B/C akan berbeda antara
B/C konvensional dan termodifikasi, keputusan ya/tidak tidak dipengaruhi oleh
pendekatan pemilihan ini.