Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Ekonomi teknik (engineering economy) merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan
aspek-aspek ekonomi dalam teknik yang terdiri dari evaluasi sistem dari biaya-biaya dan
manfaat-manfaat usulan proyek-proyek teknik. Prinsip-prinsip dan metodologi ekonomi
teknik yaitu bagian integral dari manajemen sehari-hari dan operasi perusahaan-perusahaan
swasta dan koperasi, pengaturan utilitas publik yang diregulasi, badan-badan atau agen-agen
pemerintah dan organisasi nirlaba. Prinsip-prinsip ini dimanfaatkan untuk menganalisis
penggunaan-penggunaan alternatif terhadap sumber daya uang, khususnya yang
berhubungan dengan aset fisik dan operasi suatu organisasi.
Salah satu pengambilan keputusan berdasarkan kriteria ekonomi teknik umumnya
dilakukan dengan beberapa analisis yaitu analisis nilai masa depan (future worth), benefit–
cost ratio, periode pengembalian (payback period), dan metode analisis sensitivitas untuk
memecahkan masalah ekonomi rekayasa. Analisis nilai masa depan (Future worth analysis)
sangat mirip dengan analisis nilai sekarang (Present worth analysis) yang berhubungan
dengan situasi saat ini. Pada makalah ini akan dijelaskan bagaimana hubungan dari setiap
konsep analisis dan pengaplikasiannya dalam perhitungan ekonomi sehingga memudahkan
engineer dalam pengambilan keputusan untuk membuat pilihan ekonomi pada proyek-proyek
yang ditanganinya.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisis nilai masa depan (future worth), benefit–cost
ratio, periode pengembalian (payback period), dan metode analisis sensitivitas?
2. Bagaimana cara menghubungkan penggunaan future worth dengan metode present
worth dan pengembangannya pada metode annual worth?

1
3. Bagaimana penggunaan metode benefit-cost ratio untuk memilih alternatif dan
keputusan ekonomi ?
4. Bagaimana konsep pengembalian investasi pada proyek menggunakan payback
period ?
5. Bagaimana penggunaan analisis sensitifitas dan breakeven dalam analisa ekonomi
rekayasa ?
6. Bagaimana cara penggunaan spreadsheet untuk analisis sensitifitas dan breakeven ?

1.3.Tujuan
1. Dapat memahami dan mengetahui konsep analisis nilai masa depan (future
worth), benefit–cost ratio, periode pengembalian (payback period), dan metode
analisis sensitivitas
2. Dapat Menghubungkan penggunaan future worth dengan metode present worth
dan pengembangan metode annual worth.
3. Dapat mengembangkan benefit–cost ratio dan menggunakan model ini untuk
memilih alternatif dan membuat pilihan ekonomi.
4. Dapat memahami konsep periode pengembalian investasi, dan mampu
menghitung kuantitas ini untuk proyek-proyek prospektif.
5. Dapat menunjukkan pemahaman dasar tentang sensitivitas dan analisis break
even dan penggunaannya dalam analisis ekonomi rekayasa.
6. Dapat menggunakan spreadsheet untuk melakukan analisis sensitivitas dan
analisis break even

1.4. Manfaat
Manfaat mempelajari teknik-teknik analisis ini adalah kita dapat mempertimbangkan
setiap keputusan ekonomi yang akan diambil dengan memilih berbagai alternatif yang
memungkinkan sehingga pilihan ekonomi dapat sesuai dengan apa yang diharapkan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Nilai Masa Mendatang (Future Worth Analisis)


Future worth analysis (analisis nilai masa depan) didasarkan pada nilai ekuivalensi
semua arus kas masuk dan arus kas keluar di akhir periode analisis pada suatu tingkat
pengembalian minimum yang diinginkan (MARR). Dalam banyak situasi kita ingin tahu
seperti apa situasi masa depan, jika kita ambil beberapa tindakan tertentu sekarang. Ini
disebut analisis nilai masa depan (future worth analysis).

CONTOH 1
Ron Jamison, seorang mahasiswa berusia 20 tahun, merokok sekitar satu bungkus rokok
seminggu. Dia ingin tahu berapa banyak uang yang bisa dia kumpulkan pada usia 65 tahun
jika dia berhenti merokok sekarang dan menyimpan uang rokoknya ke rekening tabungan.
Rokok berharga $ 35 per bungkus. Ron mengharapkan rekening tabungan akan mendapatkan
bunga 5%, berangsur dalam setengah tahun. Hitung penghematan Ron di masa depan pada
usia 65.

PENYELESAIAN:
Penghematan setengah tahunan = ($ 35 / carton) (26 minggu) = $ 910
Nilai masa depan (FW) = A (F / A, 21/2%, 90) = 910 (329,2) = $ 299,572

CONTOH 2
Sebuah perusahaan East Coast telah memutuskan untuk mendirikan pabrik kedua di kota
Kansas. Ada pabrik dijual seharga $ 850.000 yang dapat direnovasi dan digunakan. Sebagai
alternatif, perusahaan bisa membeli lahan kosong seharga $ 85.000 dan memiliki pabrik baru
yang dibangun di sana. Disisi lain, pabrik ini akan selesai dalam 3 tahun sebelum perusahaan
akan berproduksi. Penentuan waktu biaya untuk pabrik adalah:

3
Year Construct New plant Remodel Available Factory
0 Buy land $ 85.000 Purchase factory $ 850.000
1 Design 200.000 Design 250.000
2 Construction 1.200.000 Remodeling 250.000
3 Production equipment 200.000 Production equipment 250.000

Jika bunganya 8%, alternatif mana yang memiliki biaya ekuivalen yang lebih rendah ketika
perusahaan mulai berproduksi pada akhir Tahun 3?
PENYELESAIAN

FW of cost = 850.000 (F/P,8%,3) + 250.000(F/A,8%,3)


= $ 1.882.000
Total biaya renovasi pabrik yang tersedia ($ 1.882.000) lebih besar dari total biaya
pembuatan pabrik baru ($ 1.836.000). Namun, waktu pengeluaran lebih baik dibandingkan

4
dengan pabrik baru. Pabrik baru diproyeksikan memiliki nilai biaya masa depan yang lebih
kecil dan dengan demikian merupakan alternatif yang lebih disukai.

2.2 Analisis Benefit–Cost Ratio

Benefit Cost Ratio (BCR) didefinisikan sebagai rasio dari nilai ekivalen manfaat-
manfaat terhadap ekivalen biaya-biaya. Ukuran ekivalen yang diterapkan dapat berupa
nilaisekarang, nilai tahunan, atau nilai masa depan. Tetapi biasanya AW atau PW yang
digunakan.

Beberapa perumusan yang berbeda terhadap BCR telah dikembangkan sebagai berikut:
1. BCR konvensional dengan PW:
BCR = PW (proyeksi manfaat) / PW (proyeksi biaya)
= PWB / (P + PWO&M)
dimana :
PW (.) : nilai sekarang dari (.)
B : proyeksi manfaat dari proyek
P : Investasi awal dalam proyek
O & M : biaya-biaya operasi dan perawatan (operating & maintenance) dari
proyek yang diusulkan.

2. Modified BCR dengan PW:


BCR = (PW (B) - PW (O&M)) / P
Pembilang dari Modified BCR menyatakan nilai ekivalen benefit dikurangi
nilai ekivalen biaya O&M; dan penyebut hanya mencakup biaya investasi awal.
Kriteria proyek diterima bila BCR >=1.

3. BCR konvensional dengan AW:


BCR = AW (proyeksi manfaat) / AW (proyeksi biaya)
= AWB / (CR+ AWO&M)

5
dimana :

AW (.) : nilai tahunan dari (.)


B : proyeksi manfaat dari proyek
CR : Jumlah pengembalian modal (capital recovery) yaitu biaya tahunan
ekivalen dari investasi awal dalam proyek termasuk pengurangan untuk nilai
sisa, jika ada.
O & M : biaya-biaya operasi dan perawatan (operating & maintenance) dari
proyek yang diusulkan.

4. Modified BCR dengan AW:


BCR = (AW (B) - AW (O&M)) / CR

5. BCR konvensional dengan PW, Nilai Sisa disertakan:


BCR = PW (proyeksi manfaat) / PW (proyeksi biaya)
= PWB / (P – PWS + PWO&M)
dimana :
PW (.) : nilai sekarang dari (.)
B : proyeksi manfaat dari proyek
P : Investasi awal dalam proyek
S : nilai sisa investasi
O & M : biaya-biaya operasi dan perawatan (operating & maintenance) dari
proyek yang diusulkan.

6. Modified BCR dengan PW , Nilai Sisa disertakan:


BCR = (PW (B) - PW (O&M)) / (P – PW(S))
Pembilang dari Modified BCR menyatakan nilai ekivalen benefit dikurangi nilai
ekivalen biaya O&M; dan penyebut mencakup biaya investasi awal dikurangi nilai
ekivalen nilai sisa investasi.

6
Dengan tingkat pengembalian minimum rate of return (MARR) tertentu, kita akan
mempertimbangkan alternatif yang dapat diterima, asalkan:
PW of benefits − PW of costs ≥ 0 or EUAB − EUAC ≥ 0
Ini juga dapat dinyatakan sebagai rasio manfaat terhadap biaya, atau

𝐵 𝑃𝑊 𝑜𝑓 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 𝐸𝑈𝐴𝐵
Benefit –cost ratio 𝐶 = = ≥ 1
𝑃𝑊 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑠𝑡𝑠 𝐸𝑈𝐴𝐶

Daripada menggunakan analisis arus kas (worth or annual cash flow analysis )
untuk menyelesaikan masalah, kita dapat menyelesaikannya dengan benefit-cost ratio, B / C.
Kriteria disajikan pada Tabel 9-1. Di Tabel 9-1 dua kasus khusus di mana nilai rasio B / C
maksimal yang benar tercantum di bawah ini pada situasi yang umum di mana analisis
tambahan diperlukan. Di Bab 16 kita akan membahas lebih detail bagaimana ukuran ini
diterapkan di sektor publik. Penggunaannya di sana akan lebih banyak, bahwa present worth
index terkadang digunakan untuk membedakan aplikasi sektor swasta.

7
CONTOH 3
Sebuah perusahaan sedang mencoba memutuskan perangkat mana yang akan dipasang untuk
mengurangi biaya. Kedua perangkat memiliki masa manfaat 5 tahun dan tidak ada nilai sisa.
Perangkat A berharga $ 1.000 dan dapat diharapkan hasilkan penghematan $ 300 per tahun.
Perangkat B berharga $ 1350 dan akan memberikan penghematan biaya sebesar $ 300 tahun
pertama, tetapi tabungan akan meningkat $ 50 setiap tahun, membuat tabungan tahun kedua
$ 350, tabungan tahun ketiga $ 400, dan seterusnya. Dengan bunga 7%, perangkat mana
yang harus perusahaan beli?

PENYELESAIAN
Kita telah menggunakan tiga jenis analisis sejauh ini untuk memecahkan masalah ini: nilai
sekarang dalam Contoh 5-1, arus kas tahunan dalam Contoh 6-5, dan tingkat pengembalian
dalam Contoh 7-14. Pertama kita menganalisis dengan benar ini secara bertahap, kemudian
kami melihat rasio manfaat-biaya masing-masing perangkat.
Incremental B-A
PW of cost = $ 350
PW of Benefit = 50(P/G,7%,5)
= 50 (7.647) =$ 382
𝐵 𝑃𝑊 𝑜𝑓 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 382
= = = 1.09
𝐶 𝑃𝑊 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑠𝑡 350

Kenaikan ini dibenarkan pada MARR 7%. Perangkat Bharus dibeli.


Device A
PW of cost = $1000
PW of Benefit = 300(P/G,7%,5)
= 300 (4.100) =$ 1230
𝐵 𝑃𝑊 𝑜𝑓 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 1230
= = = 1.23
𝐶 𝑃𝑊 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑠𝑡 1000

Device B

PW of cost = $1350
PW of Benefit = 300(P/G,7%,5) + 50(P/G,7%,5)

8
= 300 (4.100) + 50 (7.647) =$ 1230 + 382 = $1612
𝐵 𝑃𝑊 𝑜𝑓 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 1612
= = = 1.19
𝐶 𝑃𝑊 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑠𝑡 1350

Memaksimalkan rasio manfaat-biaya menunjukkan pilihan yang salah, Perangkat A. Analisis


inkremental harus digunakan.

CONTOH 4
Pada Contoh 7-15 kami menganalisis dua mesin yang dipertimbangkan untuk dibeli. Asumsi
Bunga 10%, mesin mana yang harus dibeli?

Machine X Machine Y
Initial cost $200 $700
Uniform, annual benefit 95 120
End – of- useful-life salvage value 50 150
Useful life, in years 6 12

PENYELESAIAN:
Diasumsikan periode analisa selama 12 tahun. Table arus kas nya adalah:

Year Machine X Machine Y


0 $200 -$700
1-5 95 120
6 95 120
{−200}
50
7-11 95 120
12 95 120
{ }
50
150

9
Kita dapat menyelesaikan menggunakaan:
𝐵 𝐸𝑈𝐴𝐵
=
𝐶 𝐸𝑈𝐴𝐶

dan mempertimbangkan nilai sisa dari mesin untuk mengurangi biaya, daripada
meningkatkan manfaatnya. Pilihan ini memengaruhi nilai rasio, tetapi bukan keputusan.
Mesin X
EUAC = 200 (A/P,10%,6) – 50 (A/F, 10%, 6)
= 200(0.2296) – 50(0.1296) = 46-6 = $40

Perhatikan bahwa asusmsi penggantian untuk 6 tahun terakhir memiliki biaya yang sama.
Pada keadaan ini, EUAC untuk 6 tahun pertama sama dengan EUAC untuk semua 12 tahun.
Mesin Y
EUAC = 700 (A/P,10%,12) – 150 (A/F, 10%, 12)
= 700(0.1468) – 150(0.0468) = 103 – 7 = $ 96
EUAB =$120
Mesin Y – Mesin X
∆𝐵 120 − 95 25
= = = 0.45
∆𝐶 96 − 40 26

Benefit-cost ratio tambahan yang kurang dari 1 merupakan peningkatan investasi yuang tidak
diinginkan. Oleh karena itu, kami memilih alternatif berbiaya rendah — Mesin X. Jika kami
telah menghitung rasio untung-rugi untuk setiap mesin, maka akan :

Mesin X Mesin Y
𝑩 𝟗𝟓 𝐵 120
= = 𝟐. 𝟑𝟖 = = 1.25
𝑪 𝟒𝟎 𝐶 96

10
Meskipun B / C = 1,25 untuk Mesin Y (alternatif dengan biaya lebih tinggi), kita tidak boleh
menggunakan fakta ini sebagai dasar untuk memilih alternatif yang lebih mahal. Ini hanya
menunjukkan bahwa Y akan dapat diterima jika X tidak tersedia. Rasio manfaat-biaya
tambahan, B / C, jelas terlihat bahwa Y adalah alternatif yang kurang diinginkan daripada X.
Selain itu, kita tidak boleh melompat ke kesimpulan bahwa alternatif terbaik selalu yang
memiliki rasio B / C terbesar. Ini juga keputusan yang salah — seperti yang kita lihat pada
Contoh 3, dan kita akan melihat lagi ketika kita menyelesaikan masalah dengan tiga atau
lebih alternatif.
CONTOH 5
Mempertimbangkan lima alternatif khusus dari Contoh 8-6 dan 8-7 plus tambahan alternatif,
F. Mereka memiliki masa manfaat 20 tahun dan tidak ada nilai sisa. Jika tingkat ketertarikan
minimum pengembalian adalah 6%, alternatif mana yang harus dipilih?
A B C D E F
Cost $ 4000 $ 6000 $ 6000 $ 1000 $ 9000 $ 10000
PW of benefit 7330 4700 8730 1340 9000 9500
𝑩 𝑷𝑾 𝒐𝒇 𝒃𝒆𝒏𝒆𝒇𝒊𝒕 1.83 2.35 1.46 1.34 1.00 0.95
=
𝑪 𝑷𝑾 𝒐𝒇 𝒄𝒐𝒔𝒕𝒔

PENYELESAIAN:
Analisis inkremental diperlukan untuk memecahkan masalah. Langkah-langkah dalam solusi
nya sama dengan yang disajikan dalam Contoh 8-7 untuk tingkat pengembalian tambahan,
kecuali kriterianya adalah B / C, dan cutoff nya adalah 1, daripada IRR menggunakan cutoff
MARR.
1. Pastikan semua alternatif teridentifikasi.
2. Hitung rasio B / C untuk setiap alternatif. Karena ada alternatif yang dimana B / C ≥ 1,
kita akan membuang apapun dengan B / C <1. Buang Alt. F (optional).
3. Atur alternatif yang tersisa dalam urutan investasi naik.

11
D B A C E
Cost (=PW of cost $ 1000 $ 2000 $ 4000 $ 6000 $ 9000
PW of benefits 1340 4700 7330 8730 9000
B/C 1.34 2.35 1.83 1.46 1.00

B-D A-B C-A


Increment Increment Increment
∆𝑪𝒐𝒔𝒕 $ 1000 $ 2000 $ 2000
∆ 𝑩𝒆𝒏𝒆𝒇𝒊𝒕𝒔 3360 2630 1400
∆𝑩/𝑪 3.36 1.32 0.70

4. Untuk setiap kenaikan investasi, jika B / C ≥ 1 maka kenaikannya bagus. Jika B / C <1
kenaikan investasi ini tidak diinginkan. Peningkatan B - D ini diinginkan, jadi B lebih
disukai daripada D. Peningkatan A - B diinginkan. Jadi, dipilih alternative. A lebih disukai.
Kenaikan C - A tidak bagus karena B / C = 0,70. Sekarang kita membandingkan A dan E:

E–A
Increment
∆𝑪𝒐𝒔𝒕 $ 5000
∆ 𝑩𝒆𝒏𝒆𝒇𝒊𝒕𝒔 1670
∆𝑩/∆𝑪 0.33

Kenaikan ini tidak diinginkan. Kami memilih alternatif. A sebagai yang terbaik dari enam
alternatif. [Catatan: Alternatif terbaik tidak memiliki rasio B / C tertinggi, juga bukan
proyeksi terbesar dengan B / C rasio> 1. Alternatif A memiliki perbedaan terbesar antara
manfaat dan biaya (= $ 3330).]

12
Analisis rasio benefit-cost dapat direpresentasikan secara grafis. Gambar 9-1 adalah
grafik Contoh 5. Kita melihat bahwa F memiliki B / C <1 dan dapat dikesampingkan.
Alternatif D adalah titik awal untuk memeriksa peningkatan investasi yang terpisah.
Kemiringan baris B – D menunjukkan rasio B / C> 1. Ini juga berlaku untuk garis A – B.
Kenaikan C – A memiliki kemiringan yang lebih datar daripada B / C = 1, menunjukkan
peningkatan yang tidak diinginkan investment. Alternatif C kemudian diabaikan dan A
dipertahankan. Kenaikan E – A juga sama kurang menarik. Alternatif A adalah yang terbaik
dari enam alternatif.
Perhatikan dua hal tambahan tentang Gambar 9-1: pertama, bahkan jika alternatif
dengan rasio B/C < 1 awalnya tidak dikecualikan, mereka akan secara sistematis dihilangkan
dari analisis inkremental. Kedua, adalah alternatif. B memiliki rasio B / C tertinggi (B / C =
2,35), tetapi itu bukan yang terbaik dari enam alternatif. Kita melihat situasi yang sama
dalam analisis tingkat pengembalian dengan tiga atau lebih alternatif. Alasannya sama pada
kedua situasi analisis ini. Kita berusaha untuk memaksimalkan total laba, bukan tingkat
keuntungan.

13
2.3 Variasi pada Tema Benefit-cost Ratio
Dua aplikasi yang paling umum dari benefit-cost ratio biasanya menggunakan
modifikasi versi rasio. Rasio dasar telah didefinisikan sebagai tempat semua keuntungan
dalam rasio pembilang dan semua biaya dalam penyebut. Contoh 4 memodifikasikan nya
sedikit demi sedikit dengan mempertimbangkan nilai-nilai sisa untuk mengurangi biaya
daripada meningkatkan keuntungan.
Di sektor publik, hal ini umum untuk menentukan benefit-cost ratio sehingga
pembilang mencakup semua konsekuensi kepada pengguna atau publik dan penyebutnya
mencakup semua konsekuensi kepada sponsor atau pemerintah. Sebagai contoh, pembilang
mungkin mencakup manfaat positif dari peningkatan arus lalu lintas jalan raya dan kerugian
kemacetan selama konstruksi, karena keduanya terkumpul ke publik atau pengguna.
Penyebut dalam kasus ini termasuk konsekuensi kepada pemerintah, seperti biaya konstruksi
dan pengurangan biaya pemeliharaan untuk jalan raya baru.
Contoh 6 mengilustrasikan hal ini untuk proyek publik. Kemudian pada Contoh 7
sama persis angka dimasukkan ke dalam konteks pribadi. Di sini, rasio manfaat-biaya
biasanya disebut hadiah indeks harga. Penghitungan diubah sehingga penyebut adalah biaya
pertama proyek, dan semua konsekuensi lainnya ditempatkan dalam pembilang. Formulasi
benefit-cost ratio menekankan "bang for buck" dari berapa banyak laba yang diperoleh
untuk setiap dolar investasi.
Kita akan melihat penerapan benefit-cost ratio sektor publik secara lebih rinci di
Bab 16, dan indeks nilai sekarang (present worth) akan digunakan dalam Bab 15. Di sini dan
di bab ini, standar yang sama berlaku untuk semua versi rasio. Apakah rasio ≥1? Dengan
lebih mementingkan, jika satu versi dari rasio ≥1, maka semua versi ≥1. Seperti ditunjukkan
pada Contoh 6 dan 7, nilai rasio mungkin berbeda, tetapi walaupun mereka di atas atau di
bawah 1 dan keputusan yang direkomendasikan tidak berubah.

14
CONTOH 6
Kemacetan lalu lintas di Riverview Boulevard telah mencapai titik di mana tidak
dapat diatasi. Dua rencana yang disarankan memiliki umur 15 tahun, karena itu adalah waktu
yang dijadwalkan selesainya Skyway Highway baru. Setelah itu, lalu lintas akan jauh lebih
baik.
Menambahkan jalur berbelok ke kanan di persimpangan-persimpangan utama akan
membutuhkan biaya $ 8,9 juta (juta) per tahun dengan biaya pemeliharaan untuk sinyal dan
lajur lajur sebesar $ 150.000. Kemacetan yang bertambahselama konstruksi adalah kerugian
sebesar $ 900.000, tetapi kemacetan yang berkurang setelah konstruksi adalah $ 1,6 juta per
tahun. Manfaat ini sebenarnya mulai lebih rendah dan meningkat dari waktu ke waktu, tetapi
untuk yang sederhana analisis awal kami mengasumsikan manfaat tahunan seragam.
Menambahkan lajur belok kiri kedua di beberapa persimpangan utama akan
membutuhkan biaya tambahan $ 3juta dengan biaya pemeliharaan tahunan tambahan sebesar
$ 75.000. Konstruksi ini lebih menganggu, dan total kerugian untuk kemacetan selama
konstruksi adalah $ 2,1 juta. Setelah selesai, keuntungan total untuk mengurangi kemacetan
akan menjadi $ 2,2 juta per tahun.
Alternatif mana yang lebih disukai jika tingkat bunga 10%? Analisis menggunakan
B / C pemerintah rasio (publik dalam pembilang dan pemerintah dalam penyebut).

PENYELESAIAN:
Karena sesuatu harus dilakukan dan kita hanya memiliki dua alternatif yang diidentifikasi,
kita bisa saja menganalisis perbedaan antara alternatif untuk melihat mana yang lebih baik.
Tetapi kita akan mulai dengan menganalisis alternatif “berbelok kanan” yang lebih murah
untuk memastikan bahwa ini adalah pilihan yang masuk akal untuk apa yang harus
dilakukan.
Konsekuensi pengguna termasuk manfaat tahunan untuk mengurangi kemacetan
dan “biaya” pertama itu adalah kerugian dari peningkatan kemacetan selama konstruksi.

15
PW right turns = -900,000 + 1,600,000 (P/A,10%,15)
= -900,000 + 1,600,000 (7.606) = $ 11.27 M

Biaya pemerintah termasuk biaya pertama untuk konstruksi dan biaya pemeliharaan tahunan.
Perhatikan bahwa ini dihitung sebagai biaya sekarang.
PW right turns = 8,900,000 + 150,000 (P/A,10%,15)
= 8,900,000 + 150,000 (7.606) = $ 10.04 M
Rasio manfaat-biaya untuk publik dibagi dengan konsekuensi pemerintah
B/C ratio = $ 11.27 M/ $ 10.04M = 1.122

Jadi, alternatif jalan berbelok ke kanan lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.
Sekarang kita mengevaluasi investasi tambahan untuk melakukan perbaikan jalur
berbelok ke kiri. Karena kita menggunakan rasio biaya-manfaat, evaluasi ini harus dilakukan
secara bertahap. Konsekuensi pengguna termasuk manfaat tahunan tambahan untuk
mengurangi kemacetan dan penambahan “biaya” pertama adalah hilangnya kemacetan yang
meningkat selama konstruksi.
PW left turns - right turns = -1,200,000 + 600,000 (P/A,10%,15)
= -1,200,000 + 600,000 (7.606) = $ 3.364 M

Biaya pemerintah termasuk biaya pertama untuk konstruksi dan biaya pemeliharaan tahunan.

PW left turns - right turns = 3,000,000 + 75,000 (P/A,10%,15)


= 3,000,000 + 75,000 (7.606) = $3.570 M

Rasio manfaat-biaya untuk publik dibagi dengan konsekuensi pemerintah


B/C ratio = $ 3.364M/$3.570 M = 0.94
Dengan demikian, alternatif jalur berbelok ke kanan lebih baik daripada lajur berbelok ke
kiri.

16
CONTOH 7
Departemen teknik industri Amalgamated Widgets sedang mempertimbangkan dua
alternatif untuk meningkatkan aliran material di pabriknya. Kedua rencana memiliki
kehidupan 15 tahun, karena itu adalahperkiraan sisa umur untuk pabrik.
Konfigurasi ulang minimal akan membutuhkan biaya $ 8,9 juta (juta) dengan biaya
perawatan tahunan sebesar $ 150.000. Selama konstruksi ada biaya $ 900.000 untuk
pergerakan material ekstra dan lembur, tetapi pergerakan material yang lebih efisien akan
menghemat $ 1,6 juta per tahun. Penghematan biaya sebenarnya mulai lebih rendah dan
meningkat dari waktu ke waktu, tetapi untuk analisis awal yang sederhana kita
mengasumsikan sebuah penghematan biaya tahunan yang seragam.
Konfigurasi ulang bagian kedua dari pabrik akan membutuhkan biaya tambahan $ 3
juta dengan tambahan tahunan biaya pemeliharaan $ 75.000. Konstruksi ini lebih
mengganggu, dan total biaya untuk material pergerakan dan kemacetan selama konstruksi
adalah $ 2.1 juta. Setelah selesai, total biaya penghematan untuk pergerakan bahan yang
lebih efisien adalah $ 2,2 juta per tahun.
Alternatif mana yang lebih disukai jika tingkat bunga 10%? Analisis menggunakan
present worth indexs (semua konsekuensi dalam Tahun 1 hingga n dalam pembilang dan
semua biaya pertama dalam penyebut).

PENYELESAIAN:
Karena sesuatu harus dilakukan dan kita hanya memiliki dua alternatif yang
diidentifikasi, kita bisa saja menganalisis perbedaan antara alternatif untuk melihat mana
yang lebih baik. Tapi kita akan mulai menganalisis alternatif konfigurasi ulang minimal yang
lebih murah untuk memeriksa apakah ini masuk akal pilihan untuk apa yang harus dilakukan.
Konsekuensi dalam Tahun 1 hingga n termasuk penghematan biaya tahunan untuk
aliran yang lebih efisien dan biaya pemeliharaan tahunan.
PW year 1 to n = ( 1,600,000-150,000)(P/A,10%,15)
= ( 1,600,000-150,000)(7.606) = $ 11.03M

17
Biaya pertama termasuk biaya pertama untuk konstruksi dan biaya untuk gangguan selama
konstruksi.
PC = 8,900,000 + 900,000 = $ 9.8 M
Present worth indexs nya adalah:
PW index = $ 11.03M/$9.8M = 1.125

Dengan demikian, rekonfigurasi minimal lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.
Sekarang kita mengevaluasi investasi tambahan untuk juga mengkonfigurasikan
bagian kedua dari tanaman. Karena kita menggunakan indeks nilai sekarang, evaluasi ini
harus dilakukan secara bertahap. Itu konsekuensi tahunan termasuk penghematan biaya
tahunan tambahan dan pemeliharaan tambahan biaya.

PW year 1 to n = ( 600,000-75,000)(P/A,10%,15)
= 525,000(7.606) = $ 3.993M

Ada biaya pertama untuk konstruksi dan untuk gangguan terkait.


PC = 3,000,000 +1,200,000 = $ 4.2M

Present worth index nya adalah:


PW index = $ 3.993M/$4.2M = 0.951
Dengan demikian, rekonfigurasi minimal lebih baik daripada konfigurasi ulang bagian kedua
dari pabrik.

Dalam Contoh 6 dan 7, angka-angka yang muncul dalam pembilang dan penyebut
diubah, dan nilai pasti dari rasio B / C dan present worth indexs juga berubah. Namun,
kesimpulannya tidak. Rasio berada di atas 1,0 untuk pilihan investasi minimal. Rasio berada
di bawah 1,0 untuk investasi tambahan. Itu selalu yang terbaik untuk menjadi investasi
minimal.

18
Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa analisis present worth dan benefit-cost
ratio mengarah pada keputusan optimal yang sama. Kita melihat pada Bab 8 bahwa tingkat
pengembalian dan analisis present worth menghasilkan keputusan yang identik. Salah satu
metode analisis yang tepat— present worth, arus kas tahunan, tingkat pengembalian, atau
rasio untung-rugi - akan mengarah pada keputusan yang sama. Analisis benefit-cost ratio
banyak digunakan dalam analisis ekonomi di semua tingkat dari pemerintah.

2.4 Periode Pengembalian (Pacback Period)


Periode pengembalian atau “payback period” dari suatu proyek dapat didefinisikan
sebagai waktu yang dibutuhkan agar jumlah penerimaan sama dengan jumlah investasinya.
Analisis Periode Pengembalian (APP) sering digunakan oleh karena mudah penggunaannya
dan mudah dimengerti, terutama oleh pihak yang tidak akrab dengan konsepsi ekivalensi.
Analisis ini biasanya digunakan untuk mengukur tingkat resiko alternatif, merupakan
informasi tambahan berkaitan dengan seberapa cepat nilai investasi dapat dikembalikan.
Alternatif dengan tingkat pengembalian yang lebih singkat merupakan pilihan yang lebih
menarik. Analisis APP dengan memperhitungkan time value of money disebut discounted
payback period.
Menghitung Periode Pengembalian:
 Mengabaikan time value of money
P = (NCF1 + NCF2 + NCF3 + ………. NCFnp )
di mana:
P : investasi awal
NCF : Net Cash Flow = (pendapatan – pengeluaran)
np : lamanya periode pengembalian

 Memperhitungkan time value of money


P = { NCF1 (P/F,i,1) + NCF2 (P/F,i,2) + NCF3 (P/F,i,3) + …. NCFnp(P/F,i,np) }

19
CONTOH 8
Arus kas untuk dua alternatif adalah sebagai berikut:
Year A B
0 -$ 1000 -$ 2783
1 200 1200
2 200 1200
3 1200 1200
4 1200 1200
5 1200 1200

Anda mungkin menganggap manfaat terjadi sepanjang tahun bukan hanya pada akhir tahun.
Berdasarkan periode pengembalian, alternatif mana yang harus dipilih?
PENYELESAIAN:
Alternatif A
Waktu pengembalian adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk keuntungan atau
manfaat lain untuk menyamai biaya investasi. Dalam 2 tahun pertama, hanya $ 400 dari
biaya $ 1000 yang diperoleh. Sisa $ 600 sisanya pulih pada paruh pertama Tahun 3. Dengan
demikian periode pengembalian untuk Alt. A adalah 2,5 tahun.

Alternatif B
Karena manfaat tahunan seragam, maka waktu pengembaliannya cukup mudah
$2783/$1200 per year = 2.3 years
Untuk meminimalkan periode pengembalian, pilih alternatif. B.

CONTOH 9
Sebuah perusahaan sedang mencoba untuk menentukan mana dari dua timbangan yang harus
dipasang untuk memeriksa pengisian paket operasi di pabrik. Jika kedua skala memiliki
umur 6 tahun, mana yang harus dipilih? Asumsikan dengan suku bunga 8%.

20
cost Uniform Annual End-of –useful- life
Benefit Salvage Value
Atlas scale $ 2000 $ 450 $ 100
Tom Thumb Scale 3000 600 700

PENYELESAIAN:
Atlas scale
𝐶𝑜𝑠𝑡
Payback Period = 𝑈𝑛𝑖𝑓𝑜𝑟𝑚 𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
2000
= = 4,4 tahun
450

Tom Thumb scale


𝐶𝑜𝑠𝑡
Payback Period = 𝑈𝑛𝑖𝑓𝑜𝑟𝑚 𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
3000
= = 5 tahun
600

Figure 9-2 ilustrasi situasi. Untuk meminimalkan waktu pengembalian, pilih Atlas scale.

21
Ada empat poin penting yang harus dipahami tentang perhitungan periode pengembalian:
1. Ini adalah perkiraan, daripada perhitungan analisis ekonomi yang tepat.
2. Semua biaya dan semua keuntungan, atau tabungan investasi sebelum pengembalian
disertakan ntanpa mempertimbangkan perbedaan waktu mereka.
3. Semua konsekuensi ekonomi di luar periode pengembalian sepenuhnya
diabaikan.
4. Menjadi perkiraan penghitungan, payback period mungkin atau mungkin tidak memilih
alternatif yang benar.

Poin terakhir ini — bahwa waktu pengembalian modal dapat memilih alternatif
yang salah — diilustrasikan oleh Contoh 9. Ketika periode pengembalian digunakan, skala
Atlas tampaknya menjadi alternatif yang lebih menarik. Namun, ketika masalah yang sama
dipecahkan sebelumnya dengan metode nilai sekarang (Contoh 5-4), skala Tom Thumb
adalah alternatif yang dipilih. Alasannya untuk perbedaan kesimpulan ini adalah $ 700 nilai
sisa pada 6 tahun terakhir. Nilai sisa terjadi setelah periode pengembalian; jadi itu diabaikan
dalam perhitungan pengembalian. Itu dianggap dalam analisis nilai saat ini, yang dengan
tepat menunjukkan bahwa skala Tom Thumb sebenarnya lebih diinginkan.
Tetapi jika kalkulasi payback period adalah perkiraan dan dapat menyebabkan
pemilihan alternatif yang salah, mengapa mereka digunakan? Pertama, perhitungan dapat
dengan mudah dilakukan oleh orang yang tidak dikenal dengan analisis ekonomi. Kedua,
periode pengembalian uang mudah dipahami. Tadi kita menunjukkan bahwa ini juga
merupakan keuntungan bagi tingkat pengembalian.
Selain itu, waktu pengembalian modal mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk biaya investasi untuk pulih dari manfaatnya. Perusahaan seringkali sangat tertarik pada
periode waktu ini: pengembalian modal yang diinvestasikan dengan cepat berarti bahwa dana
dapat digunakan kembali lebih cepat untuk tujuan lain. Tetapi orang tidak harus bingung
kecepatan kembalinya investasi, yang diukur dengan periode pengembalian, dengan efisiensi
ekonomi. Mereka adalah dua konsep yang terpisah. Yang pertama menekankan kecepatan

22
yang mana dana yang diinvestasikan kembali ke perusahaan; yang terakhir
mempertimbangkan profitabilitas keseluruhan dari investasi.
Contoh 10 mengilustrasikan bagaimana menggunakan kriteria periode pengembalian
dapat menghasilkan keputusan yang tidak bijaksana.

CONTOH 10
Perusahaan membeli peralatan produksi untuk pabrik baru. Dua mesin alternatif sedang
dipertimbangkan untuk operasi tertentu.

Tempo Machine Dura Machine


Installed cost $ 30,000 $ 35,000
Net annual benefit after 12,000 the first year, 1000 the first year,
All annual expenses Declining $3000 per year Increasing $3000
Have been deducted thereafter Pear year thereafter
Useful life, in years 4 8

Tidak ada mesin yang memiliki nilai sisa. Hitung waktu pengembalian untuk setiap mesin.
Solution based on payback periode

23
Mesin Tempo memiliki manfaat tahunan yang menurun, sementara Dura memiliki
peningkatan manfaat tahunan. Gambar 9-3 menunjukkan Tempo memiliki periode
pengembalian 4 tahun dan Dura memiliki 5 tahun waktu pengembalian modal. Untuk
meminimalkan periode pengembalian, Tempo dipilih.
Sekarang, sebagai pemeriksaan pada analisis periode pengembalian, hitunglah
tingkat pengembalian untuk masing-masing alternatif. Asumsikan tingkat pengembalian
minimum yang menarik adalah 10%.

Penyelesaian berdasarkan pada laju pengembalian Arus kas untuk dua alternatif adalah
sebagai berikut:

Mesin tempo
Karena jumlah arus kas untuk mesin tempo adalah nol, kita dapat mengetahui investasi sama
dengan keuntungan berikutnya. Hasil laju pengembaliannya adalah nol.

Mesin Dura
PW (i) = -35.000 + 1000 (P/A,i,8) + 3000 (P/G,i,8)
PW (20%) = -35.000 + 1000 (3,837) + 3000 (9,883) = -$1514

Laju bunga 20% terlalu banyak mendapatkan manfaat dimasa depan. Ini terlalu tinggi. Coba
menggunakan, i = 15%:
PW (15%) = -35.000 + 1000 (4,487) + 3000 (12,481) = $6930

24
Pada masa ini, laju bunga terlalu rendah. Interpolasi linear akan menunjukkan bahwa laju
pengembalian sekitar 19%: dan spreadsheet akan memberikan jawaban yang pasti.
Menggunakan penghitungan yang tepat pada tingkat pengembalian, jelas
menunjukkan bahwa mesin Dura jauh lebih unggul dibandingkan mesin Tempo. Di sisi lain,
payback period yang lebih singkat untuk mesin Tempo memang mengukur kecepatan
kembalinya investasi. Kesimpulan yang bisa diambil adalah likuiditas dan profitabilitas
mungkin dua kriteria yang berbeda.
Dari diskusi dan contoh diatas, kita melihat bahwa waktu pengembalian dapat
mengukur kecepatan kembalinya investasi. Ini mungkin sangat penting, misalnya, untuk
sebuah perusahaan yang kekurangan modal kerja atau untuk perusahaan dalam suatu industri
yang mengalami perubahan yang cepat dalam teknologi. Perhitungan payback period saja
tidak harus bingung dengan analisis ekonomi yang sangat hati-hati. Mengabaikan semua arus
kas setelah waktu pengembalian modal sangat jarang dilakukan. Kita telah menunjukkan
bahwa periode pengembalian yang singkat tidak selalu berarti yang terkait dengan investasi
adalah hal diinginkan. Dengan demikian, periode pengembalian bukan merupakan pengganti
yang sesuai untuk perhitungan analisis ekonomi yang akurat.

2.5 Sensitivitas dan Analisis Breakeven


A. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dibutuhkan dalam rangka mengetahui sejauh mana dampak
parameter-paremater investasi yang telah ditetapkan sebelumnya boleh berubah karena
adanya faktor situasi dan kondisi selama umur investasi, sehingga perubahan tersebut
hasilnya akan berpengaruh secara signifikan pada keputusan yang telah diambil. Contoh
perhitungan biaya investasi: Biaya ini telah diperoleh malalui pengumpulan dan pengolahan
data-data yang relevan untuk itu (tentu saja berdasarkan hasil prediksi normal terhadap trend
pertumbuhan biaya), namun selama proses evaluasi sampai implementasi fisik dilaksanakan
kemungkinan terjadinya perubahan kondisi dan fluktuasi harga yang besar di luar perkiraan
dapat saja terjadi. Pertanyaan yang muncul setelah itu adalah seberapa besar perubahan dan

25
fluktuasi harga tersebut dapat diabaikan dan tidak akan mengubah hasil keputusan evaluasi
yang telah diambil sebelumnya? Batasan nilai-nilai perubahan/ fluktuasi tersebut yang akan
mampu mengubah kembali keputusan sebelumnya disebut dengan tingkat sensitivitas dari
suatu parameter yang kita uji. Oleh karena itu, dengan diketahuinya nilai-nilai sensitivitas
dari masing-masing parameter suatu investasi memungkinkan dilakukannya tindakan-
tindakan antisipatif di lapangan dengan tepat.

Parameter-parameter investasi yang memerlukan analisis sensitivitas antara


 lain:Investasi
 Benefit/Pendapatan
 Biaya/Pengeluaran
 Suku Bunga (i)

Analisis sensisitivitas umumnya mengandung asumsi bahwa hanya satu parameter


saja yang berubah (variabel), sedangkan parameter yang lainnya diasumsikan relatif tetap
dalam satu persamaan analisis. Untuk mengetahui sensitivitas parameter yang lainnya, maka
diperlukan persamaan kedua, ketiga, dan seterusnya.
Jika analisis sensitivitas dikenakan pada dua atau lebih parameter sekaligus, dimana
akan terdapat dua atau lebih variabel, penyelesaiannya dapat dilakukan dengan metode
persamaan dinamis, mungkin dalam bentuk program dinamis atau program simulasi
komputer. Sementara itu jika parameter yang ditinjau dalam bentuk variable satu demi satu
dengan asumsi parameter yang lain bersifat konstan, maka masalahnya dapat diselesaikan
dengan persamaan sederhana biasa.
Analisis sensitivitas dapat ditinjau atas dua perspesktif, berikut.
a. Sensitivitas terhadap dirinya sendiri, yaitu sensitivitas pada kondisi break even
point (titik pulang pokok), yaitu saat NPV = 0, atau AE = 0, atau
Σ∑𝑛𝑖=0 𝐶𝐹𝑡 (𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎) t = 0

26
b. Sensitivitas terhadap alternatif lain, biasanya ditemukan jika terdapat n alternatif
yang harus dipilih salah satunya untuk dilaksanakan.

Contoh sensitivitas terhadap diri sendiri


Suatu investasi dengan perkiraan cash flow sebagai berikut.

Cast flow
Investasi 1000 jt
Annual Benefit 400 jt
Annnual cost 50 jt
Nilai sisa 700 jt
Umur investasi 4 th
Suku Bunga (i) 10%

 jika yang akan dianalisis sensitivitas investasinya:


Sensitivitas Investasi saat NPV = 0 atau ∑𝑛𝑖=10 𝐶𝐹𝑡 (𝐹𝐵𝑃) t = 0
NPV = I + Ab (P/A,i,n) + S(P/F,i,n) – Ac(P/A,i,n)
0 = I + 400 (P/A, 10,4) + 700 (P/F, 10,4) – 50 (P/A, 10,4)
0 = I + 400 (3,170) + 700 (0,6830) – 50 (3,170)
0 = I +1587,6
I = Rp 1587,6 juta
Artinya investasi sensitif pada nilai Rp1.587,6 juta, di mana jika biaya
investasi meningkat dari Rp1.000 juta sampai Rp1.587,6 juta invesatasi masih tetap
layak, namun jika kenaikan telah melampaui angka Rpl.587,6 juta, maka investasi
dimaksud tidak layak lagi.
Jika ingin menganalisis sensitivitas aspek benefitnya, operasional cost-nya
atau suku bunganya, dapat pula dilakukan melalui metode di atas dengan menjadikan
masing-masing parameter tersebut sebagai variabel persamaan.

27
Jika yang akan dianalisis sensitivitas benefitnya:
Sensitivitas investasi saat NPV = 0 atau CF, (FBP), = 0
NPV = - I + Ab (P/A,i,n) + S(P/F,i,n) –Ac(P/A,i,n)
0 = - 1000 + Ab (P/A,10,4) + 700 (P//F, 10,4) – 50 (P/A,10,4)
0 = - 1000 + Ab (3,170) + 700 (0,6830) – 50 (3,170)
0 = 3,170 Ab – 680,4
Ab = Rp 214,63 juta
Artinya Annual Benefit akan sensitif pada angka Rp214,63 juta, jika realisasi benefit
lebih kecil dari angka tersebut, maka investasi menjadi tidak feasibel lagi.
Jadi , penurunan benefit hanya dibenarkan sampai angka Rp214,63 juta tersebut.

 Jika yang akan dianalisis sensitivitas operasional cost-nya:


Sensitivitas investasi saat NPV = 0 atau ∑𝑛𝑖=0 𝐶𝐹𝑡 (𝐹𝐵𝑃) t = 0

NPV = I + Ab (P/A,i,n) + S(P/F,i,n) – Ac(P/A,i,n)


0 = - 1000+400 (P/A,10,4)+700 (P/F,10,4)–Ac (P/A,10,4)
0 = - 1000 + 400 (3,170) + 700 (0,6830) – Ac (3,170)
0 = 3,170 Ac + 746,1
AC = Rp 235,36 juta
Artinya operational cost akan sensitif pada nilai Rp235,36 juta, apabila peningkatan
biaya operasional melebihi angka di atas, investasi yang sebelumnya feasibel akan
berubah menjadi tidak feasibel lagi.

 Jika yang akan dianalisis sensitivitas suku bunga (i):


Angka sensitivitas suku bunga sebetulnya adalah nilai IRR dari investasi tersebut,
karena IRR sendiri adalah saat NPV investasi sama dengan nol. Oleh karena itu,
prosedur mencari sensitivitas perubahan suku bunga sama dengan prosedur mencari IRR
investasi.

28
Sensitivitas investasi saat NPV = 0 atau ∑𝑛𝑖=0 𝐶𝐹𝑡 (𝐹𝐵𝑃) t = 0

NPV= - I + Ab (P/A,i,n) + S(P/F,i,n) – Ac(P/A,i,n)


0 = - 1000 + 400 (P/A,i,4) + 700(P/F,i,4) – 50(P/A,i,4)
Dengan coba-coba memasukkan nilai "i" dicari nilai NPV mendekati nol:
Jika i=10%
NPV = - 1000+400(P/A,10,4)+700(P/F,10,4)-50(P/A,10,4)
NPV = -1000+400 (3,170)+700(0,6830)-50(3,170)
NPV = Rp 587,6 juta
Jika i=15%
NPV = - 1000 + 400 (P/A,15,4) + 700(P/F,15,4) - 50(P/A,15,4)
NPV = -1000 + 400 (2,855) + 700(0,5718) - 50(2,855)
NPV = Rp 399,51 juta
Jika i=20%
NPV = -1000 + 400 (P/A,20,4) + 700(P/F,20,4) - 50(P/A,20,4)
NPV = -1000 + 400 (2,589) + 700(0,4823) - 50(2,589)
NPV = Rp 243,76 juta
Jika i=30%
NPV = - 1000 + 400 (P/A,30,4) + 700(P/F,30,4) - 50(P/A,30,4)
NPV = - 1000 + 400 (2,166) + 700(0,3501) - 50(2,166)
NPV = Rp 3,17 juta
Jika i=40%
NPV = - 1000 + 400 (P/A,40,4) + 700(P/F,40,4) - 50 (P/A,40,4)
NPV = - 1000 + 400 (1,849) + 700(0,2603) - 50(1,849)
NPV = - Rp170,64 juta
𝑁𝑃𝑉+
i = iNPV+ + 𝑁𝑃𝑉+ +𝑁𝑃𝑉− (iNPV+ + iNPV-)

317
i = 30010 +317+170,64 ( 40% - 30% )

29
i = 30070 +0,18%
i = 30,18070
Jadi, investasi akan sensitif pada kenaikan suku bunga melebihi nilai 30,18 %.

Contoh sensitivitas terhadap alternatif lain:


Suatu rencana investasi menyediakan tiga alternatif dengan perkiraan cash
flow seperti tabel berikut.
Alt A Alt B Alt C
Investasi 1000 jt 800 jt 1200 jt
Annual benefit 400 jt 400 jt 300 jt
Annual cost 50 jt 75 jt 50 jt
Nilai sisa 700 jt 500 jt 400 jt
Umur investasi 4 th 3 th 6 th
Suku bunga (i) 10% 10% 10%

Diminta menghitung tingkat sensitivitas alternatif terpilih terhadap alternatif pilihan


kedua. Untuk menjawab pertanyaan di atas, pertama-tama perlu ditentukan alternatif
mana yang terbaik pertama dan keduanya. Setelah itu, bam dihitung tingkat
sensitivitas parameter yang diinginkan.
Penyelesaian:
Karena umur masing-masing alternatif tidak sama, maka analisis evaluasi sebaiknya
dilakukan dengan metode Annual Ekuivalen (AE), yaitu
AE = ∑𝑛𝑖=0 𝐶𝐹 (𝐹𝐵𝐴) t = 0
AEA = - I (A/P,i,n) + Ab + S (A/F,i,n) - Ac
= - 1000 (A/P,10,4) + 400 + 700 (A/F,10,4) - 50
= - 1000 (0.3155) + 400 + 700 (0.2155) - 50
= Rp 185,35 juta
AEB= - I (A/P,i,n) + Ab + S (A/F,i,n) - Ac

30
= - 800 (A/P,10,3) + 400 + 500 (A/F,10,3) - 75
= - 800 (0.4071) + 400 + 500 (0.3021)
= 75 Rp 154,32 juta
AEC= - I (A/P,i,n) + Ab + S (A/F,i,n) - Ac
= - 1200 (A/P,10,6) + 300 + 400 (A/F,10,6) - 50
= - 1200 (0.2296) + 300 + 400 (0.1296) - 50
= Rp 26,32 juta
Dari hasil perhitungan di atas, diketahui alt A >> alt B >> alt C. artinya, A menjadi
terbaik pertama dan B terbaik kedua, sehingga alt A dipilih sebagai keputusan
pemilihan. Untuk itu, perlu dianalisis sejauh mana alternatif A sensitif terhadap
alternatif B jika salah satu parameter A berflu ktuasi.
Jika yang diperhatikan sensitivitas investasi A terhadap alternatif B, yaitu:
Investasi A sensitif terhadap alt B jika NPVB=NPVA atau AEB = AEA
AEB = - I (A/P,i,n) + Ab + S (A/F,i,n) — Ac
154,32 = - I (A/P,10,4) + 400 + 700 (A/F, 10,4) — 50
154,32 = - 1 (0.3155) + 400 + 700 (0.2155) — 50
154,32 = - 0.3155 I + 500,85
346,53
346,53
I =0,3155 = Rp 1095,35 juta

Artinya investasi A sensitif pada nilai Rp 1095,35 juta terhadap alternatif B, dan jika
nilai investasi A melebihi angka tersebut, maka pilihan beralih pada alternatif B.
Dengan cara yang sama, sensitivitas benefit, cost, maupun suku bunga alt A
terhadap alt B dapat dihitung dengan cara yang sama.
Benefit A sensitif terhadap alt B ji ka NPVB = NPVA atau AEB = AEA
AEB = — I (A/P,i,n) + Ab + S (A/F,i,n) — Ac
154,32 = — 1000 (A/P,10,4) + Ab + 700 (A/F,10,4) — 50
154,32 = — 1000 (0.3155) + Ab + 700 (0.2155) — 50

31
154,32 = — 214,65 + Ab
Ab = Rp 368,97 juta
Artinya annual benefit A sensitif pada nilai 368,97 rupiah juta terhadap alternatif B,
dan jika annual benefit A kurang dari angka di alas, pilihan beralih pada alternatif B.

B. Analisis Break-Even Point Investasi


Pembangunan fasilitas sebenarnya tidak perlu dilakukan sekaligus dalam kapasitas
maksimum (full capacity), mungkin saja dapat dilakukan seiring dengan kebutuhan aktual
dari produksi. Di mana kebutuhan produksi aktual biasanya akan mengikuti perilaku
pertumbuhan pasar (product life cyde). Pada awalnya kebutuhan aktual produksi masih
relatif kecil yang kemudian akan meningkat secara bertahap sampai ditemukan kebutuhan
maksimal. Jika peningkatan kebutuhan aktual yang maksimum akan dicapai dalam waktu
yang relatif singkat, pilihan untuk membangun fasilitas produksi full capacity tentu menjadi
pilihan terbaik. Namun, jika kejadian sebaliknya, kebutuhan akan full capacity masih cukup
lama mempertimbangkan pembangunan fisik, fasilitas secara bertahap tentu dapat dijadikan
salah satu pertimbangan yang rasional. Hal ini tentu dapat meningkatkan produktivitas dari
investasi itu sendiri, di mana akan berkurang jumlah investasi yang harus ditanamkan dari
awal kegiatan, berkurang biaya operasional dan perawatan vasilitas, dan biaya tidak
produktif lainnya.
Untuk mengetahui pada kondisi bagaimana pembangunan fasilitas investasi perlu
dilakukan sekaligus atau perlu dilakukan secara bertahap, dan kalau bertahap kapan tahap-
tahapan tersebut sebaiknya dilakukan, sehingga akan menghasilkan suatu investasi yang
optimal dan produktif, maka melalui analisis break even investasi ini sebagian dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dapat dijawab. Untuk itu, analisis break even point
menjadi penting untuk dipahami dalam rangka melakukan analisis yang lebih mendalam
terhadap suatu rencana investasi.

CONTOH 11

32
Pertimbangkan sebuah proyek yang mungkin dibangun untuk kapasitas penuh sekarang atau
mungkin dibangun menjadi dua tahapan.
Alternatif Konstruksi Biaya
Konstruksi dua tahapan
Konstruksi tahap pertama sekarang $100.000
Konstruksi tahap kedua n tahun dari sekarang 120.000
Konstruksi kapasitas penuh
Bangun kapasitas penuh sekarang 140.000

Faktor lain
1. Semua fasilitas akan berlangsung selama 40 tahun, terlepas dari kapan mereka
dipasang; setelah 40 tahun, mereka akan memiliki nilai sisa nol.
2. Biaya operasi dan pemeliharaan tahunan sama untuk konstruksi dua tahap dan
konstruksi berkapasitas penuh.
3. Asumsikan tingkat bunga 8%.

Plot "usia ketika tahap kedua dibangun" versus "biaya untuk kedua alternatif." Tandai titik
breakeven pada grafik Anda. Apa keputusan sensitivitas untuk konstruksi tahap kedua 16
tahun atau lebih di masa depan?

PENYELESAIAN
Karena kita sepakat dengan periode analisis umum, perhitungannya bisa berupa biaya
tahunan atau nilai sekarang. Kalkulasi harga saat ini tampak lebih sederhana dan digunakan
di sini.

Konstruksi berkapasitas penuh


PW of cost = $140.000
Konstruksi dua tahap

33
Jika tahap pertama harus dibangun sekarang dan tahap kedua n tahun kemudian, hitung PW
dari biaya untuk beberapa nilai n (tahun).
PW of cost = 100.000 + 120.000 (P/F,8%,n)
n=5 PW = 100.000 + 120.000 (0,6806) = $181.700
n = 10 PW = 100.000 + 120.000 (0,4632) = $151.600
n = 20 PW = 100.000 + 120.000 (0,2145) = $125.700
n = 30 PW = 100.000 + 120.000 (0,0994) = $111.900

Data-data ini di plot pada grafik breakeven seperti pada gambar 9-4.

Pada Gambar 9-4 kita melihat bahwa PW biaya untuk konstruksi dua tahap secara
alami menurun tahap kedua ditangguhkan. Konstruksi satu tahap (kapasitas penuh sekarang)
tidak terpengaruh oleh variabel x-axis dan, karenanya, ini adalah garis horizontal.
Titik breakeven pada grafik adalah tempat kedua alternatif memiliki PW yang
sama. Kita melihat jika tahap kedua ditangguhkan selama 15 tahun, maka biaya PW untuk
pembangunan dua tahap adalah sama dengan konstruksi satu tahap; Tahun 15 adalah titik
breakeven-nya. Grafik juga menunjukkan bahwa jika yang tahap kedua diperlukan sebelum
Tahun 15, kemudian konstruksi satu tahap, dengan biaya PW yang lebih kecil, akan lebih

34
disukai. Di sisi lain, jika tahap kedua tidak akan diperlukan hingga setelah 15 tahun,
konstruksi dua tahap lebih disukai.
Titik breakeven ini juga dapat dihitung dengan menetapkan dua alternatif yang
sama untuk masing-masing lain.

PW = 140.000 = 100.000 + 120.000 (P/F, 8%, n)


40.000
(P/F, 8%, n) = 120.000 = 0,3333

Dari Tabel
n = 14+ (15 – 14)(0,3405 – 0,3333)/(0,3405 – 0,3152)
n = 14,3 tahun

Dari fungsi NPER excel atau menggunakan calculator TVM


n = n (I, A, P, F) = n (8%,0, - 4.0000, 120.000) = 14,27
Keputusan tentang bagaimana membangun proyek sensitif terhadap usia di mana
tahap kedua hanya diperlukan jika kisaran perkiraan mencakup 15 tahun. Misalnya, jika
seseorang memperkirakan bahwa kapasitas tahap kedua akan diperlukan antara 5 dan 10
tahun karenanya, keputusan tidak peka untuk perkiraan itu. Untuk nilai apa pun dalam
rentang itu, keputusan tidak berubah. Tapi, kalau kapasitas tahap kedua harus memerlukan
diantaranya, katakanlah, 12 dan 18 tahun, keputusannya akan sensitif terhadap perkiraan
kapan kapasitas penuh akan dibutuhkan.
Satu pertanyaan yang diajukan oleh contoh ini adalah seberapa peka keputusan
terhadap kebutuhan akan tahap kedua pada 16 tahun atau lebih. Grafik menunjukkan bahwa
keputusan tidak peka. Dalam semua kasus untuk konstruksi 16 tahun atau setelah 16 tahun,
konstruksi dua tahap memiliki biaya PW yang lebih rendah.

CONTOH 12
ontoh 8-3 mengajukan situasi berikut. Tiga alternatif diberikan, masing-masing dengan umur
20 tahun dan tidak ada nilai sisa. Tingkat pengembalian minimum yang menarik adalah 6%.

35
A B C
Harga Awal $2000 $4000 $5000
Manfaat tahunan seragam 410 639 700

Pada contoh 8-3 kami menemukan bahwa alternative B adalah alternatif yang disukai pada
6%. Di sini kita ingin tahu seberapa peka keputusan terhadap perkiraan biaya awal B. Jika B
lebih disukai pada biaya awal sebesar $ 4000, B akan tetap lebih disukai dengan biaya awal
yang lebih kecil. Tetapi berapa banyak yang lebih tinggi dari $ 4000 dapat menjadi biaya
awal dan masih memiliki B, alternatif yang lebih disukai? Tanpa keduanya baik input atau
output tetap, memaksimalkan nilai bersih saat ini adalah kriteria yang sesuai.

Alternatif A
NPWA = 410 (P/A, 6%, 20) – 2000
= 410 (11,470) – 2000 = $2703

Alternatif
x = biaya awal B.
NPWB = 639 (P/A, 6%, 20) – x
= 639 (11,470) – x
= 7329 – x

Alternatif C
NPWC = 700 (P/A, 6%, 20) – 5000
= 700 (11,470) – 5000 = $3029
Untuk tiga alternative, kita melihat bahwa B hanya akan maksimal NPW selama NPW
tersebut lebih besar dari 3029.
3029 = 7329 – x

36
x = 7329 – 3029 = $4300
Jadi, B adalah alternative yang diinginkan jika biaya awalnya tidak melebihi $4300.
Gambar 9-5 adalah grafik breakeven untuk tiga alternative. Disini kriterianya
adalah untuk memaksimalkan NPW; sebagai hasil, grafik menunjukkan bahwa B diinginkan
jika biaya awalnya kurang dari $4300. Saat biaya awal diatas $4300, C lebih diinginkan. Kita
memiliki breakeven pada $4300. Ketika B memiliki biaya awal $4300, B dan C sama sama
diinginkan.

CONTOH 13
Pada kedua contoh 6 (kemacetan lalu lintas di Riverview Boulevard) dan 7 (konfigurasu
ulang pabrik widget gabungan), masa pakai 15 tahun berada pada ketidakpastian. Sambil
menjaga data lain konstan, analisis sensitifitas yang dari keputusan yang telah
direkomendasikan untuk kelangsungan proyek. Gunakan pengukuran present worth, karena
ini sama untuk kedua contoh tersebut.

PENYELESAIAN
Dua alternatif memiliki nilai-nilai kelayakan berikut ini.
PWright turns or minimal = -900.000 – 8.900.000 + (1.600.000 – 150.000)(P/A, 10%, n)
= -9.800.000 + 1.450.000 (P/A, 10%, n)

37
PWleft turn or 2nd of plant = -2.100.000 – 8.900.000 – 3.000.000
+ (2.200.000 – 225.000)(P/A, 10%, n)
= -14.000.000 + 1.975.000 (P/A, 10%, n)
Ini dapat dianalisa untuk ilia breakeven n. Namun, lebih mudah menggunakan
teknik grafik untuk alternative yang disajikan pada bab 8. Daripada menggunakan tingkat
bunga untuk sumbu x, gunakan n.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 9-6, minimal alternative adalah pilihan
terbaik untuk masa pakai 12 sampai 16 tahun. Bagian ke-2 dari pabrik, adalah pilihan terbaik
untuk masa pakai 17 tahun atau lebih. Jika umurnya 11 tahun atau kurang, tidak melakukan
apa pun lebih baik. Untuk menjaga agar grafik dapat dibaca, gambar 9-6 hanya mencakup
tahun 10 hingga 20.

Breakeven points dapat diperkirakan dari grafik atau perhitungan dengan rumus
atau Goal seek. Perhitungan analisis sensitivitas dan breakeven point dapat sangat berguna
dalam mengidentifikasi bagaimana perbedaan perkiraan berdampak pada perhitungan. Hal
ini harus diakui bahwa perhitungan tersebut mengasumsikan bahwa semua parameter kecuali
satu tetap konstan dan sensitivitas dari keputusan untuk satu variable dievaluasi. Bagian
berikutnyamenyajikan cara untuk memodifikasi grafik excel agar lebih efektif.

38
2.6 Grafik dengan Spreadsheet untuk Analisis Sensitivitas dan Breakeven
Bab 4 memperkenalkan menggambar plot xy dengan spreadsheet, dan Bab 7
mengulas prosedur ini untuk merencanakan nilai sekarang (present worth) versus i. Bab 7
plot (Gambar 7-6) adalah contoh analisis breakeven karena digunakan untuk menentukan
berapa tingkat bunga yang dilakukan proyek break even atau memiliki nilai sekarang 0.
Bagian ini akan menyajikan beberapa alat spreadsheet dan opsi yang dapat membuat plot xy
lebih efektif dan menarik. Alat dan opsi spreadsheet dapat digunakan untuk:
 Modifikasi sumbu x atau y
Tentukan nilai minimum atau maksimum
Tentukan berapa nilai yang disandingkan dengan sumbu lainnya (default adalah 0)
 Mencocokkan jenis garis ke data
Gunakan jenis garis untuk membedakan satu kurva dari kurva lainnya
Gunakan penanda untuk menampilkan data nyata
Gunakan garis tanpa penanda untuk memplot kurva (segmen lurus atau kurva halus)
 Mencocokkan warna grafik dengan cara ditampilkan
Default warna baik-baik saja untuk layar komputer berwarna
Default warna adalah OK untuk printer warna
Pencetakan hitam-putih lebih baik dengan pengeditan (gunakan jenis garis bukan
warna)
 Anotasikan grafik
Tambahkan teks, panah, dan garis ke grafik
Tambahkan label data

Dalam banyak kasus, menu Excel cukup jelas, jadi langkah utama adalah
memutuskan apa yang ingin Anda capai. Maka Anda hanya mencari cara untuk
melakukannya. Klik kiri digunakan untuk pilih item yang akan dimodifikasi, dan klik kanan
digunakan untuk memunculkan opsi untuk item itu. Contoh 9-14 mengilustrasikan proses ini.

39
CONTOH 14
Pilihan konstruksi bertahap yang dijelaskan pada Contoh 11 menggunakan berbagai nilai x
untuk sumbu x. Buat grafik yang berfokus pada periode 10 hingga 20 tahun dan dirancang
untuk dicetak dalam sebuah laporkan. Biayanya adalah:

Year Full Capacity Two Stages


0 $140.000 $100.000
n 0 120.000

PENYELESAIAN
Langkah pertama adalah membuat tabel nilai yang menunjukkan nilai sekarang dari biaya
untuk nilai-nilai n yang berbeda ≡ lamanya waktu hingga tahap kedua atau kapasitas penuh
diperlukan. Perhatikan bahwa kapasitas penuh dihitung pada n = 0. Satu-satunya alasan
untuk menghitung nilai yang sesuai untuk konstruksi bertahap adalah untuk melihat apakah
formula dimasukkan dengan benar, karena membangun kedua tahap di waktu yang sama
tidak akan benar-benar berharga $ 220.000. Nilai untuk konstruksi bertahap pada 5, 10, 20,
dan 30 tahun periksa dengan nilai-nilai dalam Contoh 11.
Langkah selanjutnya adalah memilih sel A8: C13, yang mencakup nilai x dan dua
seri nilai-nilai y. Kemudian alat ChartWizard dipilih. Pada langkah pertama, plot xy (sebar)
dipilih dengan opsi garis halus tanpa penanda. Di Langkah 2 tidak ada tindakan yang
diperlukan, karena sel A8: C13 dipilih pertama. Pada Langkah 3 label ditambahkan untuk
sumbu x dan y. Pada Langkah 4 bagan dipindahkan di halaman lembar kerja, sehingga tidak
tumpang tindih dengan data. Hasilnya adalah ditunjukkan pada Gambar 9-7.
Langkah pertama kita dalam membersihkan grafik adalah menghapus rumus di sel
C9, sejak dua tahap konstruksi tidak akan dilakukan pada Waktu 0. Kami juga menghapus
label di sel yang berdekatan, yang menjelaskan rumusnya. Kemudian kita membuat label
baru untuk sel C10. Seperti yang ditunjukkan pada Lampiran A, cara mudah untuk membuat

40
label itu adalah dengan memasukkan tanda kutip, atau ruang, sebagai entri pertama dalam sel
C10. Ini mengonversi rumus ke label yang dapat kita salin ke D10. Lalu kita menghapus
tanda kutip di sel
C10.

Skala sumbu harus dimodifikasi untuk fokus pada area yang menjadi perhatian.
Pilih sumbu x dan ubah minimum nya dari otomatis menjadi 10 dan maksimum menjadi 20.
Pilih sumbu y dan ubah minimum nya hingga 125.000 dan maksimum nya hingga 160.000.
Klik kiri pada area plot untuk memilihnya. Kemudian klik kanan untuk membuka
opsi. Pilih Format Plot Area dan ubah pola area ke “none.” Ini akan menghilangkan fill abu-
abu yang membuat Gambar 9-7 sulit dibaca.
Klik kiri pada kurva dua-tahap untuk memilihnya. Kemudian klik kanan untuk
opsi. Format seri data menggunakan tab Patterns. Ubah gaya garis dari padat menjadi putus-
putus, warna garis dari otomatis ke hitam, dan meningkatkan intensitas garis. Demikian pula,

41
tingkatkan intensitas baris untuk garis kapasitas penuh. Akhirnya, pilih garis grid dan ubah
gaya garis menjadi titik-titik. Hasilnya jauh lebih mudah dibaca dalam warna hitam dan
putih.
Untuk lebih meningkatkan grafik, kita dapat mengganti legenda dengan anotasi
pada grafik. Klik kiri di suatu tempat di area putih di sekitar grafik untuk memilih “area
bagan.” Klik kanan lalu pilih opsi bagan di menu. Tab legenda akan membiarkan kita
menghapus legenda dengan mematikan “show legend”. Demikian pula, kita dapat mengubah
garis kisi x-axis. Gaya garis untuk garis-garis grid ini harus diubah agar sesuai dengan garis
grid y-axis. Ini memungkinkan kita untuk melihat bahwa waktu breakeven adalah antara 14
dan 15 tahun.
Untuk membuat grafik tidak terlalu ramai, mengubah skala pada sumbu x sehingga
intervalnya adalah 5 tahun lebih dari secara otomatis. Juga hilangkan garis grid untuk sumbu
y (dengan memilih Area Bagan, Bagan Opsi, dan tab Garis Garis Kecil). Ukuran grafik dapat
ditingkatkan untuk memudahkan pembacaan, juga. Ini mungkin perlu menetapkan interval
10.000 untuk skala sumbu y.
Akhirnya, untuk menambahkan label untuk kurva kapasitas penuh dan kurva dua-
tahap, temukan toolbar untuk grafik, yang terbuka saat bagan dipilih (mungkin di bagian
bawah spreadsheet). Pilih ikon kotak teks, dan klik pada lokasi yang dekat dengan grafik dua
tahap. Ketik dalam label untuk konstruksi dua tahap. Perhatikan bagaimana memasukkan
kembali dan beberapa ruang dapat membentuk label agar sesuai dengan garis miring.
Tambahkan label untuk konstruksi penuh. Gambar 9-8 adalah hasilnya.

2.7 Melakukan Analisis What- If Menggunakan Spreadsheet


Bagan Breakeven mengubah satu variabel pada satu waktu, sementara analisis
what-if mengubah banyak variabel dalam suatu masalah. Namun, spreadsheet tetap menjadi
alat yang sangat kuat untuk bentuk analisis sensitivitas ini. Dalam Contoh 15, sebuah proyek
tampaknya sangat menjanjikan. Namun, analisis what-if menunjukkan bahwa skenario yang
dapat dipercaya menimbulkan beberapa pertanyaan tentang apakah proyek harus dilakukan.

42
CONTOH 15
Anda adalah asisten wakil presiden untuk manufaktur. Staf di salah satu pabrik memiliki
persetujuan yang direkomendasikan untuk produk baru dengan jalur perakitan baru untuk
memproduksinya. VP percaya bahwa angka yang disajikan terlalu optimis, dan dia telah
menambahkan seperangkat penyesuaian pada perkiraan yang asli. Analisis rasio manfaat-
biaya proyek atau indeks harga saat ini seperti yang pertama kali dikirimkan. Analisis ulang
proyek, tanyakan “Bagaimana jika penyesuaian VP benar?”
Initial Estimate Adjustment
First cost $70.000 +10%
Units/year 1.200 -20%
Net unit revenue $25 -15%
Life, in years 8 -3
Interest rate 12% None

PENYELESAIAN
Gambar 9-9 menunjukkan bahwa proyek memiliki rasio manfaat-biaya 2,13 dengan
perkiraan awal, tetapi hanya nilai 0,96 dengan penyesuaian what-if. Jadi kita perlu
menentukan set angka mana lebih realistis. Pengalaman dunia nyata menunjukkan bahwa di
banyak organisasi perkiraan awal terlalu optimis. Audit proyek masa lalu adalah cara terbaik
untuk mengembangkan penyesuaian untuk masa depan proyek.

43
44
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dalam bab ini, kita telah melihat empat teknik analisis baru.
1. Nilai masa depan (Future worth): Ketika perbandingan antara alternatif akan
dilakukan di masa depan, perhitungannya disebut nilai masa depan. Ini sangat mirip
dengan nilai sekarang, yang didasarkan pada saat ini, bukan titik masa depan.
2. Analisis rasio manfaat-biaya (Benefit–cost ratio analysis): Teknik ini didasarkan pada
rasio manfaat untuk biaya menggunakan perhitungan cash flow saat ini atau yang
bernilai saat ini. Metode ini secara grafis mirip dengan analisis nilai sekarang. Ketika
tidak ada input atau output fixed, rasio biaya-manfaat tambahan (B / C) diperlukan.
Metodenya mirip dalam hal ini untuk analisis tingkat pengembalian. Analisis rasio
manfaat-biaya sering digunakan di berbagai tingkat pemerintahan.
3. Waktu pengembalian (Payback period): Di sini kami mendefinisikan pengembalian
sebagai periode waktu yang diperlukan untuk keuntungan atau manfaat lain dari
investasi untuk menyamai biaya investasi. Meskipun mudah digunakan dan dipahami,
pengembalian adalah teknik analisis yang buruk untuk alternatif peringkat. Sementara
itu memberikan ukuran kecepatan pengembalian investasi, itu bukan ukuran akurat
dari profitabilitas suatu investasi.
4. Sensitivitas, breakeven, dan analisis what-if: Teknik-teknik ini digunakan untuk
melihat bagaimana sensitif keputusan adalah perkiraan untuk berbagai parameter.
Analisis Breakeven dilakukan untuk menemukan kondisi di mana alternatifnya setara.
Ini adalah sering disajikan dalam bentuk grafik impas. Analisis sensitivitas meneliti
berbagai nilai dari beberapa parameter untuk menentukan efek pada keputusan
tertentu. Apa-jika analisis mengubah satu atau banyak perkiraan untuk melihat hasil
apa.

45
3.2 Saran
Dalam melakukan peminjaman investasi, sebaiknya diperhitungkan baik-baik
sebelum mengalami kesalahan. Lakukanlah cara pembayaran ekivalensi yang sesuai
dengan usaha atau keperluan dari peminjaman modal tersebut.

46
DAFTAR PUSTAKA

Donald G. Newnan. 1988. Engineering Economic Analysis Third Edition. Engineering Press
Inc, California.

Giatman, M. 2006. Ekonomi Teknik. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Gunawan, Dani. 13 Oktober 2014. Makalah Ekonomi Teknik (Online)


(https://www.slideshare.net/29912120/tugas-1-ekonomi-teknik-40256955).
Universitas Gunadarma.

Natapriatna, Mumu. 2012. Buku Ajar Ekonomi Teknik. Fakultas Rekayasa Industri: Institut
Teknologi Telkom.

Raharjo, Ferianto. 2007. Ekonomi Teknik Analisis Pengambilan Keputusan. Yogyakarta:


Penerbit Andi.

H.R., Fathi. 26 November 2014. Makalah Ekonomi Teknik (Online)


(https://devilmavioso.wordpress.com/2014/11/26/makalah-ekonomi-teknik/).

Zulkifli, Irawan. 2014. Makalah Ekonomi Teknik “Konsep Nilai Waktu dari Uang dan
Ekivalensi” (Online) (https://www.slideshare.net/zynuz/tugas-1-konsep-nilai-waktu-
dari-uang-dan-ekivalensi-ekonomi-teknik-irwan-zulkifliteknik-
elektro134128253ib02). Universitas Gunadarma

47

Anda mungkin juga menyukai