Anda di halaman 1dari 20

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali penentuan yang harus di dahulukan atau
tingkat prioritas dan salah satu tingkat prioritas adalah ekonomi. Ekonomi merupakan
suatu ilmu yang digunakan kita sehari-hari dari hal manakah yang didahulukan yang
pertama harus dibeli dan bagaimana perencanaan keuangan ketika dalam keadaan
kesulitan dalam hal ini beguna pula pada tehniksi yaitu yang disebut ekonomi teknik.
Ekonomi teknik adalah ekonomi yang berkaitan dalam dengan tehniksi yang
berkaitan dengan menganalisa permasalahan ekonomi dan diselesaikna dengan teori
ekonomi. Seperti ingin membuat alat hal yang perlu diperhatikan adalah fungsi kegunaan
alat pada kehidupan sehari-sehari kemudian bahan yang digunakan apakah dari kualitas
bahan, harga bahan dan kelebihan dan kekurangan bahan tersebut. Kemudia apakah dapat
keuntungan dari apa yang dijual dari segi keuntungan dalam bentuk uang. Keuntungan
dalam memakai dan keuntungan jangka panjang dan masih banyak lagi. Namun dalam
proses pembuatan membutuhkan yang namanya modal modal itu dapat modal sendiri
atau modal menjual dari barang atau modal dari meminjam.

1.2. Tujuan Masalah


A. Tunjuan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan terhadap
masyarakat luas dalam memahami analisa suku bunga nominal dan suku bunga
efektif yang dapat di mamfaatkan dalam ke tehnikan.
B. Bertujuan memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah ekonomi tehnik.

1.3. rumusan masalah.


Dalam makalah ini akan membahas tentang :
1). Perumusan Bunga
2). Pengertian ekivalensi
3). Present Worth Analysis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perumusan bunga
Bunga Menurut bahasa interest atau bunga adalah uang yang dikenakan atau
dibayar atas penggunaan uang. Sedangkan usury adalah pekerjaan meminjamkan uang
dengan mengenakan bunga yang tinggi. Dari beberapa definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa interest dan usury merupakan dua konsep yang serupa. Yaitu
keuntungan yang diharapkan oleh pemberi pinjaman atas peminjaman uang atau barang
(mutuum), yang sebenarnya barang atau uang tersebut apabila tidak ada unsur tenaga
kerja tidak akan menghasilkan apa-apa. Usury muncul akibat proses peminjaman dan
bukan akibat jual beli, dengan kata lain tambahan dari harga pokok dalam jual beli
bukanlah usury atau interest, tetapi laba atau keuntungan.
Definisi tingkat bunga menurut ANZI Z94.5- 1972 adalah rasio dan bunga yang
dibayarkan terhadap induk dalam suatu periode waktu dan biasanya dinyatakan dalam
persentase dari induk. Secara matematis hal ini dapat dirumuskan

bunga yang dinyatakan per unit


Tingkat bunga = X 100%
waktu

induk

Unit wktu yang biasanya digunakan untuk menyatakan tingkat bunga adalah 1
tahun. Jadi bila kita menyatakan bunga 20% maka yang dimaksut adalah tingkat bunga
tersebut besarnya 20% per tahun

2.2. Pengertian dan Jenis-jenis Bunga


Dalam melakukan transaksi perbankan kita sering mendengarkan tentang bunga?,
bukan bunga mawar ataupun bunga anggrek yang sering kita lihat ini adalah bunga yang
tidak dapat dilihat tapi bisa dinikmati oleh siapa pun yang terlibat dalam dunia perbankan.
Sebenarnya apa sih bunga itu? Mari kita jelaskan lebih dalam lagi. Bunga atau Interest
adalah sebuah pengembalian modal dalam bentuk sejumlah uang yang diterima atau
didapat oleh seorang investor atau pemberi modal untuk penggunaan uangnya adalah
diluar dari modal awal.
Rumus untuk Tingkat Bunga: Bunga dibagi menjadi dua jenis yaitu bunga
sedehana dan bunga majemuk.

A. BUNGA SEDERHANA
Bunga Sederhana adalah bunga yang setiap tahunnya dihitung dengan
berdasarkan modal awal, tidak ada bunga yang dihitung atas bunga yang bertambah.
Bunga sederhana juga bisa diartikan sebagai berikut bunga sederhana adalah bunga
dengan kalkulasi satu kali saja, bunga ini biasanya di bayar diakhir periode perjanjian
atau kontrak. Formula dalam menghitung Bunga Sederhana:
Keterangan :
F = Nilai masa depan setelah periode
N = Jumlah atau nilai periode
I = Nilai bunga dalam periode
P = Deposit awal.
B. BUNGA MAJEMUK
Bunga Majemuk adalah bunga yang didapat dari sebuah investasi atau
penanaman modal, dan bunga yang dibayarkan pada interval yang hampir seragam.
Bunga setiap tahun dihitung berdasarkan pada saldo tahun tersebut, termasuk bunga
yang bertambah. Bunga Majemuk dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti
dibawah ini: Atau secara kemajemukannya dapat dipakai juga rumus seperti dimawah
ini: (nilai masa depan dalam periode N, nilai sekarang pada waktu 0) Oleh karena itu,
untuk mencari nilai masa depan pada periode N+n, diketahui nilai sekarang pada
periode n,
2.3.Pengertian Ekivalensi
Nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara finansial
mempunyai nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan jika
nilai uang dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama. 1. Metode Ekivalensi
Adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan atau kesetaraan nilai uang
waktu berbeda. Nilai ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :
1) Jumlah uang pada suatu waktu
2) Periode waktu yang ditinjau
3) Tingkat bunga yang dikenakan
Perhitungan Ekivalensi Nilai Ekivalensi Pengeluaran = Nilai Ekivalensi
Penerimaan Contoh: Hari ini budi menabung di bank sebesar Rp 10.000. Dua dan empat
tahun kemudian ditabungnya lagi masing-masing sejumlah Rp 5.000. Maka jumlah uang
tabungannya pada tahun ke 7 dar hari ini bila suku bunga i =10 % adalah sebesar Rp
34.195.
Rumus-Rumus Bunga Majemuk dan Ekivalensinya Notasi yang digunakan dalam
rumus bunga yaitu :
i (interest) = tingkat suku bunga per periode
n (Number) = jumlah periode bunga
P (Present Worth) = jumlah uang/modal pada saat sekarang (awal periode/tahun)
F (Future Worth) = jumlah uang/modal pada masa mendatang (akhir periode/tahun)
A (Annual Worth) = pembayaran/penerimaan yang tetap pada tiap periode/tahun
G (Gradient) = pembayaran/penerimaan dimana dari satu periode ke periode

berikutnya terjadi penambahan atau pengurangan yang besarnya sama. Single


payment disebut cash flow tunggal dimana sejumlah uang ini sebesar "P" (present)
dijinjamkankan kepada seseorang dengan suku bunga sebesar "i" (interest) pada suatu
periode "n", maka jumlah yang harus dibayar sesuai uang pada periode "n" sebesar "F"
(future). Nilai "F" akan di ekivalensi dengan "P" saat ini pada suku bunga "i" . Hubungan
annual dan future Metode annual cash flow diaplikasikan untuk suatu pembayaran yang
sama besarnya tiap periode untuk jangka waktu yang lama, seperti mencicil rumah,
mobil, motor dan lainya. Dengan menguraikan bentuk annual dengan tunggal (single)dan
selanjutnya masing-masingnya itu diasumsikan sebagai suatu yang terpisah dan
dijumlahkan dengan menggunakan persamaan sebelumnya. Hubungan annual dengan
present (P) Jika sejumlah uang present didistribusikan secara merata setiap periode akan
diperoleh besaran ekuilaven sebesar "A".

Dalam perhitungan ekuivalen dibutuhkan data tentang:


suku bunga (rate of interest);
jumlah uang yang terlibat;
waktu penerimaan dan/atau pengeluaran uang;
sifat pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan.
2.4. KONSEP EKUIVALENSI
Untuk menjelaskan konsep ekuivalensi, misal seseorang meminjam uang sebesar
Rp 1.000,- dan sepakat untuk mengembalikan dalam waktu 4 tahun dengan tingkat suku
bunga 10%/tahun. Terdapat banyak cara untuk membayarkan kembali pokok pinjaman
dan bunga untuk menunjukkan konsep ekuivalensi.Semua cara pembayaran yang
mempunyai daya tarik yang sama bagi peminjam.
2.5.TINGKAT SUKU BUNGA NOMINAL
Tingkat suku bunga yang dapat dibayarkan beberapa kali dalam setahun per bulan, per
tiga bulan, per enam bulan, dsb.
Misal pembayaran setahun dapat dibagi menjadi 4 kali 3 bulanan dengan tingkat suku
bunga 2.5% /3 bulan tingkat suku bunga 10% yang bersusun setiap 3 bulan
Contoh nilai mendatang pinjaman sebesar rp 1.000,-
pada akhir tahun pertama
10% bersusun setiap 3 bln F4= 1.000(1+0.025)4 = 1.103,81
10% sekali di akhir tahun F1= 1.000(1+0.025)1 = 1.100

2.6.TINGKAT SUKU BUNGA EFEKTIF


Tingkat suku bunga sesungguhnya yang Dibayarkan secara tepat pada pinjaman selama
Setahun
Biasanya dinyatakan pertahun, kecuali bila dinyatakan lain secara khusus
Menggambarkan perbandingan antara bunga yang dibayarkan untuk satu tahunnya
terhadap jumlah uang pinjaman pokok yang diterima
RUMUS r
m 100%
i= 1+
m
i : tingkat suku bunga efektif
r : tingkat suku bunga nominal
m : frekuensi pembayaran bunga dalam satu periode bunga efektif

2.7.PRESENT WORTH ANALYSIS


Present worth analysis (Analisis nilai sekarang) didasarkan pada konsep ekuivalensi
di mana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan dalam titik waktu
sekarang pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (minimum
attractive rate of return- MARR). Untuk mencari NPV dari sembarang arus kas, maka
kita harus melibatkan faktor bunga yang disebut Uniform Payment Series - Capital
Recovery Factor (A/P,i,n). Usia pakai berbagi alternative yang akan dibandingkan dan
periode analisis yang akan digunakan bisa berada dalam situasi:
1. Usia pakai sama dengan periode analisis
2. Usia pakai berbeda dengan periode analisis
3. Periode analisis tak terhingga
Analisis dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung Net Present Worth (NPV)
dari masing masing alternative. NPV diperoleh menggunakan persamaan:
NPV = PWpendapatan PWpengeluaran
Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai NPV 0, maka alternatif tersebut
layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif, maka
alternatif dengan nilai NPV terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk
dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua
alternatif yang memiliki nilai NPV 0. Analisis present worth terhadap alternatif tunggal.
2.8.RATE OF RETURN

Rate of Return (ROR) adalah tingkat pengembalian saham atas investasi yang
dilakukan oleh investor. Komposisi penghitungan rate of return (return total) adalah
capital gain (loss) dan yield. Capital gain (loss) merupakan selisih laba/rugi karena
perbedaan harga sekarang yang lebih tinggi atau lebih rendah bila dibandingkan dengan
harga periode waktu sebelumnya. Sedangkan yield merupakan persentase penerimaan kas
secara periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari sebuah investasi. Untuk
saham, yield merupakan persentase dividen terhadap harga saham periode sebelumnya.
Untuk obligasi, yield merupakan prosentase bunga pinjaman yang diperoleh terhadap
harga obligasi sebelumnya (Jogiyanto 2003:111).

Dalam menghitung rate of return dapat digunakan rumus sebagai berikut :

ROR = Capital gain (loss) +Yield

= ( Pt Pt-1 / Pt-1 ) + Dt / Pt-1

= ( Pt Pt-1+ Dt / Pt-1 ) x 100%

Keterangan :

Pt = Harga saham sekarang

Pt 1 = Harga saham periode lalu

Dt 1 = Deviden yang dibayarkan sekarang

1. Macam macam Rate of Return

2. Average Rate of Return

Average Rate of Return disebut juga accounting rate of return atau accounting
return to investment adalah metofe penilaian investasi yang berusaha menunjukkan ratio
atau perbandingan antara keuntungan neto tahunan terhadap nilai investasi yang
diperlukan untuk memperoleh laba/keuntungan tersebut baik diperhitungkan dengan nilai
investasi ( initial investment ) atau rata rata investasi ( average investment ).
Jadi average rate of return dapat dihitung dengan Keuntungan neto tahunan / nilai
investasi awal = nett income / initial investment

Metode ARR mempunyai kelemahan kelemahan antara lain :

Perhitungan ARR tidak memperhatikan time value of money Menitik beratkan


pada perhitungan accounting dan bukan pada cash flow dari investasi yang bersangkutan,
sehingga suatu investasi yang mempunyai umur penyusutan lebih cepat akan
mengakibatkan keuntungan neto yang lebih rendah dan di satu pihak meninggikan cash
flow, oleh karena penyusutan bukan merupakan pengeluaran kas. ARR dapat dianalisa
dengan beberapa cara, sehingga diperlukan standar perbandingan yang sesuai dengan cara
cara tersebut dan dimungkinkan dapat terjadi kesalahan memperbandingkan.

2. Internal Rate of Return

Internal Rate of Return dalah tingkat diskonto ( discount rate ) yang menjadikan
sama antara present value dari penerimaan cash dan present value dari nilai investasi
discount rate/tingkat diskonto yang menunjukkan net present value atau sama besarnya
dengan nol.

Oleh karena itu, IRR adalah merupakan tingkat diskonto dari persamaan di bawah ini :

IO = [ P1 / ( 1 + i )1 ] + [ P2 / ( 1 + i )2 ] + [ P3 / ( 1 + i )3 ] +,.,.,[ Pn / ( 1 + i )n ]

dimana :

IO = Initial Outlays ( Nilai Investasi mula mula )

Pt = Net Cash Flow ( Proceed ) pada tahun ke t

i = Tingkat diskonto

n = Lama waktu / periode umur investasi

3. Analisis Laju/Tingkat Pengembalian Modal Rate of Return (RoR)


RoR : Suku bunga dimana ekivalensi nilai pengeluaran = ekivalensi pemasukan yang
terjadi pada suatu alternative Suatu investasi biasanya dibandingkan dengan suku bunga
di Bank (MARR = Minimum Attractive Rate of Return)
Jika i > MARR Menguntungkan
i < MARR Merugikan
Seperti halnya pada EUAC dan PW, RoR dapat diterapkan untuk pemilihan alternatif.
Perhitungan RoR identik dengan profit dalam teori ekonomi
Metode :
1. IRR : Internal Rate of Return
2. ERR : External Rate of Return
3. ERRR : External Reinvest Rate of Return
Perhitungan IRR
- Jika menggunakan PW
PW Biaya = PW Pemasukan
PW Biaya PW Pemasukan = 0
NPW atau NPV = 0
- Jika menggunakan EUAC
EUAC Biaya = EUAC Pemasukan
EUAC Pemasukan EUAC Biaya = 0
NAW = 0
Contoh
Hitung Rate of Return dari
Tahun 0 1 2 3 4 5
Aliran Kas (Jt) -595 250 200 150 100 50
Jawab
NPW atau NPV = 0
595 jt 250 jt (P/A; i; 5) + 50 jt (P/G; i; 5) = 0
Dengan Trial & Error :
i1 = 10 % NPV1= 595 jt 250 jt (3,791) + 50 jt (6,682)
= - 18,65 jt
i2 = 12 % NPV2= 595 jt 250 jt (3,605) + 50 jt (6,397)
= + 13,60 jt
IRR= i1+(i2 +i1) NPV1

NPV 2-NPV
1
-18,65
=10%+2%
-18,65-
(+13,60)
=11,15%

Contoh
Biaya investasi : 200 jt
Pemasukan : 100 jt/th
Pengeluaran : 50 jt/th
Nilai sisa tahun ke 10 : 60 jt
MARR (IRR Min) : 30 %/th
Jawab
NAW = 0
100 jt + 60 jt (A/F; i; 10) - 200 jt (A/P; i; 10) 50 jt = 0
50 jt + 60 jt (A/F; i; 10) - 200 jt (A/P; i; 10) = 0
Dengan Trial & Error :
i1 = 20 % NAW1= 5 + 6 (0,0385) - 20 (0,2385) = 0,461
i2 = 25 % NAW2= 5 + 6 (0,0301) - 20 (0,2801) = - 0,4214

0,461
IRR= 20% +5%=
0,461+0,4
i < MARR Tidak Feasible
214
ANALISIS TITIK IMPAS

Suatu perusahaan dikatakan Mencapai titik impas, Mencapai titik impas, Apabila dari
suatu analisis Apabila dari suatu analisis Perhitungan laba dan rugi, Perhitungan laba dan
rugi, Perusahaan itu Perusahaan itu Tidak memperoleh Tidak memperoleh Untung, Tapi
juga tidak menderita Tapi juga tidak menderita Rugi.
Titik impas Dapat digunakan dalam berbagai Dapat digunakan dalam berbagai Hal yang
menyangkut pemilihan Hal yang menyangkut pemilihan Dua alternatif, Dua alternatif,
Antaranya :
- penentuan volume produksiPenentuan volume produksi
- pemilihan dua alat/mesin yang sejenis Pemilihan dua alat/mesin yang sejenis
- pemilihan sistem sewa Pemilihan sistem sewa ataubeli Beli suatu Alat/mesin

PARAMATER ANALISIS TITIK IMPAS TINGKAT PRODUKSI


FF = Biaya tetap(RP/tahun)
VV = Biaya tidak tetap (Rp/unit produk)
nn = Jumlah produk yang dihasilkan(unit/tahun)
PP = Harga jual (RP/unit produk)
CC = Total biaya (RP/tahun)
RR = Penerimaan (Rp/tahun)
ZZ = Keuntungan (Rp/tahun)

ANALISIS TITIK IMPAS pada PENENTUAN VOLUME PRODUKSI


Pada tingkat produksi berapapun Besarnya Biaya tetap Akan selalu Sama, Artinya
apabila perusahaan Mempunyai volume produksi rendah Ataupun tinggi,
perusahaan tersebut Tinggi, perusahaan tersebut Akan tetap mengeluarkan biaya
tetap Yang sama besarnya.

JIKA PRODUKSI MENINGKAT JIKA PRODUKSI MENINGKAT


maka BIAYA Tidak tetap akan bertambah, tidak tetap akan bertambah,
sebaliknya sebaliknyaJika produksi menurun jika produksi menurun maka maka
biaya tidak biaya tidak Tetap juga akan berkurang.
Titik impas dicapai pada waktu jumlah Penerimaan sama dengan jumlah Biaya, atau
keuntungan sama dengan nol.
Z=0
=R C
Z = nP ( F + nV )
= nP F nV
= n ( P V ) F = 0
Pada saat mencapai titik impas, missal n = t, maka titik impas dapat ditentukan dengan
persamaan berikut :
T(PV) F=0

T= F
PV
n=T IMPAS IMPAS
n>T UNTUNG UNTUNG
n<T RUGI RUGI

CONTOH
Sebuah perusahaan dalam produksinya mempunyai biaya tetap sebesar 25.000,00 per
tahun, sedangkan biaya tidak tetapnya sebesar Rp 50,00 per unit produk. . Harga jualnya
RpRp 100,00 per unit.Tentukanlah titik impas pada kondisi perusahaan tersebut tersebut..
PENYELESAIAN :
F = 25.000
V = 50 = 50
P = 100 = 100
R = 100n = 100n
C = F + 50n
T =25.000
100 50
= 500
Jadi titik impas pada tingkat produksi 500 unit/tahun

Perubahan
Biaya tetap garis Geser ke atas Titik impas bergeser ke kanan
Biaya tidak tetap slope garis btt Berubah (naik)Titik impas bergeser ke kanan
Harga jual naik, slope garis , Penerimaan naik Titik impas bergeser ke kiri
CATATAN : Jumlah produksi tidak dapat melampaui kapasitas maksimum produksi
ataupun pangsa pasar yang dimiliki.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah diatas adalah bahwa ekonomi teknik merupakan penentuan
faktor-faktor dan kriteria ekonomi yang digunakan ketika satu atau lebih alternatif
dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan suatu masalah di bidang teknik. Bisa
juga dikatakan bahwa ekonomi teknik adalah sekumpulan teknik matematika yang
menyederhanakan perbandingan ekonomi dalam suatu kasus di bidang teknik. Ilmu ekonomi
tidak pernahlepas dari ilmu teknik. Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa
(cipal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam
suatu periode tertentu disebut "suku bunga.
Daftar pustaka

http://math-meters.blogspot.com/2012/05/ringkasan-materi.
html Raharjo, Ferianto. 2007. Ekonomi Teknik Analsis Pengambilan Keputusan.
Yogyakarta: Penerbit Andi
http://batangsungkai.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai