Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EKONOMI REKAYASA

“EKIVALENSI”

Disusun Oleh:

Ayu Saputri 220190064


Ardiansyah Putra Basir 220190090
Munawir Gazali 220190070

Dosen:
Imam Fadli, ST. MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE


2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala yang atas berkah dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat dan salam tak lupa dihanturkan
kepada baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beserta para keluarga dan sahabatnya.
Kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak dan sumber-sumber data yang telah
membantu untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari bapak Imam Fadli, ST. MT., selaku dosen
pengampu pada mata kuliah Ekonomi Rekayasa. Kami sangat berharap makalah ini dapat
memberikan banyak manfaat bagi para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah makalah ini dapat pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari hari.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Parepare, 28 Oktober 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perumusan Bunga 3
B. Jenis Suku Bunga 4
C. Pengertian Ekivalensi 4
D. Nilai Ekivalen 5
E. Metode Ekivalen 6
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan 7
DAFTAR PUSTAKA 8

iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis moneter yang yang terjadinya di Indonesia yang ditandai dengan


merosotnya sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan yang diakibatkan oleh
nilai tukar rupiah yang jatuh terhadap nilai tukar dollar. Inflasi merupakan salah satu
dampak dari terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan yang melanda suatu negara.
Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga harga secara tajam
(absolute) yang berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup
lama yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang suatu
negara (Tajul Kahalwaty, 2000 : 5). Pada sekitar pertengahan tahun 1997,
permasalahan inflasi dan krisis nilai tukar semakin mencuat karena tingkat inflasi
sudah mencapai angka dua digit yaitu sekitar 11,05 persen dan menyebabkan nilai
mata uang rupiah merosot tajam. Hal ini mengakibatkan jumlah hutang Negara
terhadap luar negeri meningkat secara tajam. Selain itu berpengaruh terhadap timbul
Non Performing Loans (NPL) atau kredit macet yang secara langsung dan tidak
langsung akan mengganggu (dalam jumlah yang besar bahkan akan menghentikan)
operasional bank. Masalh lain yang ditimbulkan adalah perginya para investor asing
dalam hal menanamkan modalnya di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah dengan menekan uang beredar baik dalam
arti sempit (M1) maupun arti luas (M2) atau likuiditas perekonomian. Efek dari
kebijakan ini, bank-bank swasta maupun bank-bank pemerintah berlomba-lomba
menaikkan suku bunga. Bunga yang diberikan oleh bank-bank pada masyarakat
merupakan daya tarik yang utama bagi masyarakat untuk melakukan penyimpanan
uangnya di bank, sedangkan bagi bank, semakin besar dana masyarakat yang bisa
dihimpun, akan meningkatkan kemampuan bank untuk membiayai operasional
aktivanya yang sebagian besar berupa pemberian kredit pada masyarakat. Untuk itu
pemerintah melakukan kebijakan moneter dengan menekan jumlah uang beredar
melalui peningkatan suku bunga bank.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekivalensi ?
2. Bagaimana metode untuk menghitung ekivalensi?
3. Komponen apa saja yang diperlukan dalam menghitung ekivalensi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ekivalensi.
2. Untuk mengetahui apa saja metode dalam menghitung ekivalensi tahunan.
3. Untuk mengetahui komponen dalam menghitung ekivalens.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian perumusan bunga

Menurut bahasa interest atau bunga adalah uang yang dikenakan atau dibayar
atas penggunaan uang, sedangkan usury adalah pekerjaan meminjamkan uang dengan
mengenakan bunga yang tinggi.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interest dan usury
merupakan dua konsep yang serupa, yaitu keuntungan yang diharapkan oleh pemberi
pinjaman atas peminjaman uang atau barang (mutuum), yang sebenarnya barang atau
uang tersebut apabila tidak ada unsur tenaga kerja tidak akan menghasilkan apa-apa.
Usury muncul akibat proses peminjaman dan bukan akibat jual beli, dengan
kata lain tambahan dari harga pokok dalam jual beli bukanlah usury atau interest,
tetapi laba atau keuntungan.

B. Jenis Suku Bunga

1. Tingkat Suku Bunga


Tingkat suku bunga (rate of interest) merupakan rasio antara bunga yang
dibebankan per periode waktu dengan jumlah uang yang dipinjam awal periode
dikalikan 100%
Bunga yang dibayarkan per satuan waktu
Rateof Interest = x 100%
Jumlah pinjaman awal

2. Bunga Sederhana
Sistem bunga sederhana (simple interest), yaitu sistem perhitungan bunga
hanya didasarkan atas besarnya pinjaman semula, dan bunga periode sebelumnya
yang belum dibayar tidak termasuk faktor pengali bunga. Dengan demikian, merode
perhitungan bunganya dapat dilakukan dengan formula sederhana.Formula dalam
menghitung Bunga Sederhana.
Secara formula sistem bunga sederhana dapat dihitung sebagai berikut:
Bunga = i x P x n

Dimana : i = suku bunga


P = pinjaman semula
n = Jumlah periode
3. Bunga Majemuk
Sistem bunga majemuk (compound interest), yaitu sistem perhitungan bunga
di mana bunga tidak hanya dihitung terhadap besarnya pinjaman awal, tetapi
perhitungan didasarkan atas besarnya utang awal periode yang bersangkutan, dengan
kata lain bunga yang berbunga.

C. Pengertian Ekivalensi

Nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda, akan tetapi secara finansial
memiliki nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan jika
nilai uang dikonversi (dihitung) pada satu waktu yang sama.

D. Nilai Ekivalen

Sejumlah uang pada waktu tertentu dikatakan ekivalen dengan sejumlah uang
yang lain pada waktu yang lain, bila nilai nominalnya berbeda, tetapi nilai efektifnya
sama. Suatu rancangan teknis atau rencana investasi mengandung sejumlah transaksi,
baik penerimaan maupun pengeluaran dalam berbagai bentuk, selama masa pakai atau
masa operasi. Semua jenis transaksinya ini harus diekivalensikan dulu ke salah satu
transaksi dasar. Umumnya diubah ke transaksi sama rata setiap tahun atau transaksi
tunggal di awal jangka waktu analisis.
Pada nilai ekivalensi terdapat istilah - istilah sebagai berikut :
- P : Present Value (nilai sekarang)

- F : Future Value (nilai yang akan datang)

- A : Annuity (Anuitas)

- I : Bunga (I = Interest / Suku Bunga)

- n : Tahun ke-
- PO : Pokok / Jumlah uang yang dipinjam / dipinjamkan pada periode waktu
tertentu
- SI : Simple Interest

E. Metode Ekivalensi

Metode ekivalen adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan


nilai uang dari suatu waktu ke waktu yang lain. Konsep ekivalensi mengatakan bila
sejumlah uang yang berbeda dibayar pada waktu yang berbeda dapat menghasilkan
nilai yang sama (ekivalen) satu sama lain secara ekonomis.. Nilai ekivalensi dari
suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal, yaitu :
a. Jumlah uang pada suatu waktu

b. Periode waktu yang ditinjau

c. Tingkat bunga yang dikenakan

1. Cash Flow Tunggal (Single Payment)

Jika sejumlah uang saat ini (present) = p dipinjamkan pada


seseorang dengan suku bunga (rate of intere.if) = i, maka uang itu pada periode ke-n
akan menghasilkan nilai uang masa datang (future) =F. Nilai uang F masa datang
menjadi ekuivalen (sama dengan) P saat ini pada suku bunga i.

Untuk mencari berapa besar F tersebut dapat diturun dari formula berikut.

▼p

Gambar 2.1 Single Payment


Hubungan P dengan F : Jika P = diketahui, maka F : ... ?

F = P (l+i)n
Hubungan Kebalikan F dengan P : Jika F = diketahui, P = ... 8
P = F (l+i)-n
Contoh :
Jika Mira ingin memiliki uang 5 tahun yang akan se-jumlah Rpl0.000.000,00 Berapa uang
harus disetor Mira ke Bank sekarang, bila suku bunga berlaku 22% per tahun Diketahui :
F = 10.000.000
i = 22% pertahun
n = 5 tahun
Jawab :
P = F (1+i)-n
= 10.000.000 (1+0.22)-5
= 10.000.000 (0.037)
= Rp 3.699.992

2. Cash Flow Annual

Dalam banyak hal sering kita mengalami suatu pembayaran yang sama besarnya
setiap periode untuk jangka waktu yang panjang, misalnya membayar cicilan utang terhadap
pinjaman yang diberikan bank, atau membayar uang kuliah setiap semester, dan lainnya.
Cash flow yang sama besarnya setiap periode itu disebut dengan cash flow annual, dalam
istilah bank sering juga disebut dengan sistem flat atau mendatar. Cashflow annual tersebut
digambarkan dalam bentuk grafik berikut.

Gambar 2.2 Cash Flow Annual

a. Hubungan annual dengan future

Metode annual cash flow diaplikasikan untuk suatu pembayaran yang sama
besarnya tiap periode untuk jangka waktu yang lama, seperti mencicil rumah,
mobil, motor dan lainya. Dengan menguraikan bentuk annual dengan tunggal
(single) dan selanjutnya masing-masingnya itu diasumsikan sebagai suatu
yang terpisah dan dijumlahkan dengan menggunakan persamaan sebelumnya.

b. Hubungan annual dengan present

Jika sejumlah uang present didistribusikan secara merata setiap periode akan
diperoleh besaran ekuivalen sebesar “A”.

Dalam perhitungan ekuivalen dibutuhkan data tentang :

• f suku bunga (rate of interest);

• f jumlah uang yang terlibat;

• f waktu penerimaan dan/atau pengeluaran uang;

• f sifat pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan.

3. Cash Flow Gradient

Cash flow gradient adalah cash flow di mana jumlah aliran uangnya meningkat
dalam jumlah tertentu setiap periodik. Cash flow gradient dapat dibedakan atas dua jenis,
yaitu :
a. Cash Flow Arithmetic Gradieet,
Jika peningkatannya dalam jumlah uang yang sama setiap periode (peningkatan linear).
Simbol yang biasa digunakan untuk ini adalah ‘G’.

Gambar 2.3 Cash Flow Arithmetic Gradient.


b. Cash Flow Geometric Gradient,

Jika peningkatan arus uangnya proporsional dengan jumlah uang periode sebelum
nya, di mana hasilnya peningkatannya tidak dalam jumlah yang sama, tetapi semakin
lama semakin besar dan merupakan fungsi pertumbuhan. Simbol yang biasa
digunakan untuk ini adalah ‘G’.

Gambar 2.4 Cash Flow Geometric Gradient.


BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekivalensi adalah nilai suatu mata uang yang ber-beda pada satu waktu, akan tetapi
secara finansial memiliki nilai yang sama. Nilai e-kivalensi dapat diketahui jika
memiliki tiga komponen, yaitu jumlah uang pada suatu waktu, periode waktu, dan
bunga yang dikenakan.
B.
Daftar Pustaka

Giatman, I. (2006). Ekonomi Teknik. Jakarta Utara: Rajawali Rers.

https://www.slideshare.net/Desi_Ratnasari/ekonomi-teknik-time-value-of- money

https://hendrymahendra.wordpress.com/category/ekonomi-teknik/nilai- ekivalensi-ekonomi-
teknik/

Anda mungkin juga menyukai