Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH

EKONOMI TEKNIK

KONSEP NILAI UANG TERHADAP WAKTU

Disusun Oleh:
Adelia Gading Wanazizah
21100117130057

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
AGUSTUS 2019
KONSEP NILAI UANG TERHADAP WAKTU

Nilai uang terhadap waktu merupakan konsep dimana bahwa nilai uang
sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu
konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan
waktu. Konsep nilai uang terhadap waktu ini berguna untuk menilai seberapa besar
nilai uang masa kini dan akan datang. Pengaruh waktu terhadap nilai uang di masa
yang akan datang menyangkut penanaman dana ke dalam suatu investasi baik
investasi jangka pendek maupun jangka panjang.
Berbicara masalah nilai waktu uang ini, Anwar Iqbal Qureshi (1991) yang
dikutip Syafi’i Antonio (2001: 74) menjelaskan mengenai fenomena bunga dengan
rumusan yang dikenal "menurunnya nilai barang di waktu mendatang dibanding
dengan nilai barang di waktu kini." Singkatnya kalangan ini menganggap bahwa:
"sebagai agio atau selisih nilai yang diperoleh dari barang- barang pada waktu
sekarang terhadap perubahan atau penukaran barang di waktu yang akan datang.“
Boehm Bawerk dalam Syafi’i Antonio (2001: 74) sebagai pendukung
pendapat tersebut mengemukakan tiga alasan mengapa nilai barang di waktu yang
mendatang akan berkurang, yaitu sebagai berikut:
1. Keuntungan di masa yang akan datang diragukan. Hal tersebut disebabkan oleh
ketidakpastian peristiwa serta kehidupan manusia yang akan datang, sedangkan
keuntungan masa kini sangat jelas dan pasti.
2. Kepuasan terhadap kehendak atau keinginan masa kini lebih bernilai bagi manusia
daripada kepuasan mereka pada waktu yang akan datang. Pada masa yang akan
datang, mungkin saja seseorang tidak mempunyai kehendak semacam sekarang.
3. Kenyataannya, barang-barang pada waktu kini lebih penting dan berguna. Dengan
demikian, barang-barang tersebut mempunyai nilai yang lebih tinggi dibanding
dengan barang-barang pada waktu yang akan datang.
Konsep nilai uang atas waktu banyak digunakan dalam manajemen keuangan
perusahaan (corporate finance) dan konsep perencanaan keuangan (personal
financial planning). Setidaknya ada beberapa yang perlu diketahui dalam konsep nilai
uang atas waktu yaitu:
A. Bunga dan Tingkat Suku Bunga
Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang atau imbal jasa cipal,
persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga)
dalam suatu periode tertentu disebut "suku bunga". Menurut Hubbard (1997)
dalam Laksmono (2001), Bunga adalah biaya yang harus di bayar Borrower.
Tingkat suku bunga adalah rasio antara bunga yang dibebankan atau
dibayarkan di akhir priode waktu, biasanya satu tahun atau kurang, dan uang
yang dipinjam pada awal priode itu.

1. Bunga Sederhana
Apabila total bunga yang diperoleh berbanding linear dengan
besarnya pinjaman awal/pokok pijaman, tingklat suku buanga dan lama
periode pinjaman yang disepakati, maka tingkat suku bunga tersebut
dinamakan tingkat suku bunga sederhana.
Keterangan :
I = Total bunga tunggal
P = Pinjaman awal
r = Tingkat suku bunga (Rate)
n = Periode pinjaman

2. Bunga Majemuk
Apabila bunga yang diperoleh setiap periode yang didasarkan pada
pinjaman pokok ditambah dengan setiap beban bunga yang terakumulasi
sampai dengan awal periode tersebut, maka bunga itu disebut bunga
majemuk. Bunga majemuk lebih sering digunakan dalam praktik komersial
modern. Perbedaan yang terjadi disebabkan oleh pengaruh pemajemukkan
(compounding). Perhitungan bunganya dilakukan berdasarkan pinjaman
pokok dan bunga yang dihasilkan pada periode sebelumnya. Perbedaan
tersebut akan semakin besar bila jumlah uang semakin sebesar,atau periode
lebih lama.

3. Present Value
Nilai sekarang adalah nilai sekarang atau saat ini dari sejumlah atau
serangkaian jumlah uang yang diterima di masa yang akan datang, melalui
pendiskontoan dengan tingkat bunga tertentu.
Keterangan :
PV = Nilai Sekarang (Present
Value)
Kn = Arus kas pada tahun ke-n
r = Tingkat suku bunga (Rate)
n = Tahun ke

Contoh kasus: 5 tahun lagi Andi membutuhkan uang


Rp100.000.000 untuk menyekolahkan anaknya di universitas. Jika saat ini
bunga deposito adalah 5% per tahun, berapa uang yang harus
didepositokan Andi saat ini?
Diketahui:

 r = 5% per tahun
 n = 5 tahun
 PMT = tidak ada
 FV (Kn) = -Rp100.000.000

= Rp100.000.000 : (1+5%)5

= Rp78.352.617
 
Kesimpulan: Jika Pak Andi mendepositokan uangnya sebesar
Rp78.352.617 saat ini dengan bunga 5% selama 5 tahun, maka uang Pak
Andi menjadi Rp100.000.000 dalam 5 tahun ke depan.

4. Future Value
Nilai yang akan datang adalah nilai dari sejumlah atau serangkaian
uang sekarang yang diperhitungkan pada masa akan datang dengan
menggunakan tingkat bunga tertentu.
Keterangan :
FV = Nilai yang akan datang
(Future Value)
Ko = Arus kas awal
r = Tingkat suku bunga (Rate)
n = Tahun ke

B. Anuitas
Anuitas dalam teori keuangan adalah suatu rangkaian penerimaan atau
pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu.
Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari
suatu saham preferen. Ada dua jenis anuitas:
1. Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau
penerimaannya terjadi pada akhir periode.
2. Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau
penerimaannya dilakukan di awal periode.
C. Ekuivalensi
Ekuivalensi berarti semua cara pembayaran yang memiliki daya tarik yang
sama bagi peminjam. Meskipun total pembayaran kembali  uang pinjaman berbeda
menurut caranya, tetapi bisa ekuivalensi satu sama lain merupakan konsep yang
penting dalam ekonomi teknik. Ekuivalensi tergantung pada tingkat suku bunga,
jumlah uang yang terlibat, waktu menerima dan/atau pengeluaran uang, sifat
yang berkaitan dengan pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan
dan modal awal yang diperoleh kembali.
Jika tingkat suku bunga konstan pada 10% untuk cara pembayaran
apapun, maka semua cara pembayaran tersebut ekuivalen. Seseorang bisa
secara bebas meminjam dan meminjamkan pada tingkat suku bunga 10%.
Tidak ada bedanya pada pokok pinjaman dibayarkan dalam umur pinjaman
atau baru dibayar kembali pada akhir tahun ke-4.
Cara untuk melihat mengapa semua cara pembayaran itu dikatakan
ekuivalen pada tingkat suku bunga 10% adalah membandingkan total bunga
pinjaman yang dibayarkan dengan total pinjaman selama 4 tahun, seperti
ditunjukkan pada tabel berikut :

Total Bunga Total Pinjaman Perbandingan Total


Pinjaman yang Selama Bunga terhadap Total
Dibayarkan Empat Tahun Pinjaman
Cara I 250,00 2.500,00 0,10
Cara II 400,00 4.000,00 0,10
Cara III 261,88 2.618,84 0,10
Cara IV 464,10 4.641,00 0,10

Dengan suatu tingkat suku bunga yang sama, dapat dikatakan bahwa
setiap cara pembayaran di masa yang akan datang yang akan melunasi sejumlah
uang yang dipinjam saat ini adalah ekuivalen satu sama lain. Ekuivalensi terjadi
bila total bunga pinjaman yang dibayarkan dibagi total pinjaman menghasilkan
jumlah yang sama pada cara pembayaran mana saja.
DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Gema Insani
Press. Jakarta.
Laksmono, R, Didy. 2001. “Suku Bunga Sebagai Salah Satu Indikator Ekspektasi
Inflasi”. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198702042014041002/pendidikan/nilai-waktu-
uang.pdf

Anda mungkin juga menyukai