Anda di halaman 1dari 52

TUGAS 3

EKONOMI TEKNIK (PANG4321)

Oleh:
Citra Pranata Niaga
NIM 030708345
BAB 1
BUNGA MODAL
Bunga Modal Sederhana
Perhitungan bunga modal dimana besarnya bunga dihitung berdasarkan pada
pokok pinjamn awal sehingga besarnya merupakan perbandingan lurus antara
modal pokok (P), tingkat bunga modal per periode (I) dan jumlah periode waktu
pengambilan (N).

Jumlah pinjaman pada tahun ke


I=PNi N:
F=P+PNI
F = P(1 + N i)
Bunga Modal Majemuk
Perhitungan bunga modal di mana besarnya bunga per periode dihitung
berdasarkan jumlah pinjaman pada periode sebelumnya atau biasa disebut
dengan bunga berbunga.

 Jumlah pinjaman pada akhir bulan


ke-1
F1 = P(1 + I)
 Jumlah pinjaman pada akhir bulan
ke-2
F2 = F1 + I F1
 Jumlah pinjaman pada akhir bulan
ke-3
F3 = F2 + I F2
Kesetaraan Nilai Uang

1. Membayar pokok pinjaman dan bunga sekaligu pada akhir periode


peminjaman
2. Membayar bunga pada tiap akhir periode dan membayar pokok
pinjaman pada akhir periode peminjaman
3. Sebagian pokok pinjaman dan seluruh bunga dibayar pada setiap akhir
periode
4. Pokok pinjaman dan bunga dibayar dengan jumlah angsuran yang
besarnya sama pada setiap akhir periode
Diagram Arus Kas
Suatu diagram yang menunjukkan keadaan arus uang yang terjadi pada setiap
periode waktu yang digunakan (tahun, bulan, atau yang lainnya).
P
Notasi yang digunakan:
i = Tingkat bunga modal per periode
N = Jumlah periode
P = Nilai sekarang dari sejumlah uang (present
value)
A A A A
F = Nilai kemudian dari sejumlah uang (future
value) F
A = Jumlah angsuran seragam yang dibayarkan
 Garis horizontal menunjukkan skal waktu, tanda
panah menunjukkan arus uang
 Panah ke atas = arus penerimaan
 Panah ke bawah = arus pengeluaran
Nilai P dan F Pada Arus Pembayaran Tunggal

Mencari nilai F jika diketahui P (single payment compound amount


factor)
F = P(1 + i)N
F = P(F/P, I%,
N)

Mencari nilai P jika diketahui F (Single payment present worth


factor)
P = F (1 + I) -N
P = F(P/F, I%, N)
Bunga Modal yang menghubungkan nilai P dan F pada
angsuran pembayaran seragam

 Mencari F jika diketahui A (uniform series compound amount factor)


F = A (F/A, i%, N)
 Mencari P jika diketahui A (uniform series present eorth factor)
P = A(P/A, i%, N)
 Mencari A jika diketahui F (sinking fund factor)
A = F(A/F, i%, N)
 Mencari A jika diketahui P (capital recovery factor)
A = P(A/P, i%, N)
Bunga Modal Nominal

Besarnya tingkat bunga modal pada suatu periode yang dihitung


berdasarkan tingkat bunga modal pada periode lain yang dihitung
secara linier tanpa memperhitungkan bunga majemuk
Bunga Modal Efektif
Besarnya tingkat bunga modal pada suatu periode yang dihitung
berdasarkan tingkat bunga modal pada periode lain dimana
memperhitungkan bunga modal majemuk.
in c
ie = (1 + ) −1
c

Dimana :
ie = tingkat bunga modal efektif
in = tingkat bunga nominal
c = perbandingan antara periode yang dicari dengan
periode dasar
Sistem Pembelian Kredit
Sistem pembelian kredit adalah suatu sistem pembelian barang
dimana pada umumnya pembeli mewajibkan membayar sejumlah
uang muka, kemudian sisa dari harga barang dibayar secara
mengangsur selama periode waktu tertentu.
Dalam memilih beberapa alternatif pengadaan modal (pinjaman),
harus berdasarkan nilai tingkat bunga modal efektif yang terendah.
BAB 2
UNSUR – UNSUR BIAYA
Biaya yang dikeluarkan dalam pemakaian suatu mesin di mana besarnya
tidak ditentukan oleh lamanya waktu kerja mesin

Biaya yang termasuk dalam unsur biaya tetap adalah:


 Biaya penyusutan
 Bunga Modal
 Pajak
 Asuransi
 Garasi/Gudang
Penyusutan adalah penurunan nilai dari suatu alat/mesin akibat dari
pertambahan umur pemakaian yang mengakibatkan adanya
keausan pada bagian-bagian mesin
Untuk menghitung biaya penyusutan dikenal 4 metode:
 Metode garis lurus (Straight line method)
 Metode penjumlahan angka tahun (Sum of the year digits method)
 Metode keseimbangan menurun berganda (Double declining
balance method)
 Metode Sinking Fund
Biaya dapat dihitung dengan menganggap besarnya biaya
penyusutan sama pada setiap tahun, atau penurunan nilai suatu alat
dianggap tetap sampai pada akhir umur ekonomisnya
𝑃−𝑆 Dimana:
D= D = biaya penyusutan tiap tahun (Rp/tahun)
𝐿
P = Harga awal (Rp)
S = Harga akhir (Rp)
L = Perkiraan umur ekonomis (tahun)

Persamaan penyusutan yang memperhitungkan bunga modal

D = (P – S) x crf
Crf = (A/P, i%, N)
Biaya dihitung dengan menganggap bahwa pada umumnya suatu alat
akan dipakai dengan jam kerja per tahun yang lebih tinggi pada awal-
awal umur pemakaiannya, kemudian akan semakin berkurang dengan
semakin bertambahnya umur alat sehingga biaya penyusutan berbeda
setiap tahunnya.
N −n
D= P −S
Y

Dimana:
D = biaya penyusutan pada tahun ke n-1 (Rp/tahun)
N = umur ekonomis (tahun)
n= lama waktu pemakaian (tahun)
Y = penjumlahan angka tahun (tahun)
Biaya dihitung berdasarkan nilai akhir dari alat pada tahun sebelumnya
sehingga biaya penyusutan yang diperoleh semakin menurun dengan
bertambahnya umur alat.
Dimana:
D = Vn-1 – Vn x n
Vn = P(1 − )
N
x n−1
Vn-1 = P(1 − )
n−1
D = Biaya penyusutan (Rp/tahun)
N = Umur eknomis (tahun)
P = Harga awal (Rp)
n = Tahun ke-n
X = Nilai tetapan 1-2 (untuk alat/mesin pertanian digunakan x=2)
Biaya dihitung dengan menganggap bahwa penyusutan suatu mesin
akan semakin besar dengan bertambahnya umur pemakaian. Dengan
metode ini bunga modal langsung dilibatkan.

Dn = (P – S) (A/F, i%, N) (F/A, i%, n)


Dimana:
Dn = Biaya penyusutan pada tahun ke n (Rp/tahun)
P = Harga awal (Rp)
S = Harga akhir (Rp)
i = Tingkat bunga modal (%tahun)
N = tahun ke –n
N = umur ekonomis (tahun)
iP (N+1)
I=
2N
Dimana:
P = harga awal (Rp)
i = Total angka bunga modal dan asuransi (%tahun)
I = Total bunga modal dan asuransi
N = umur ekonomis alat (tahun)
 Persentase pajak umunya dipakai 2% dari harga baru
 Jika bangunan sebagai tempat penyimpanan suatu alat
dibutuhkan, dapat dianggap sebagai komponen dari unit produksi
atau dapat dianggapsebagai unit terpisah dan berbeda dari unit
produksi.
Biaya yang dikeluarkan pada saat alat/mesin beroperasi, oleh karena
itu besarnya tergantung pada jumlah jam kerja pemakaian dan biasa
disebut biaya operasi.
Terdiri dari:
 Biaya bahan bakar
 Biaya pelumas
 Biaya perbaikan dan pemeliharaan
 Biaya operator
Biaya keseluruhan yang diperlukan untuk pemakaian suatu mesin
pertanian per satuan waktu. Biaya ini merupakan penjumlahan biaya
tetap dan biaya tidak tetap, dimana besarnya dinyatakan dalam
satuan Rp/jam.
𝐁𝐓
B = + 𝐁𝐓𝐓
𝐱
Dimana:
B = Biaya total (Rp/jam)
BT = Biaya tetap (Rp/tahun)
BTT = Biaya tidak tetap (Rp/jam)
X = Perkiraan jam kerja dalam 1 tahun (jam/tahun)
Biaya yang diperlukan suatu mesin pertanian untuk menghasilkan setiap
unit output produk.
B BT
Bp = B= + BTT
x
k maka,
BT
+ BTT BT BTT
Bp = x
atau Bp = +
k kx k
Dimana:
K = kapasitas alat (unit produk/jam)
X = perkiraan jam kerja dalam 1
tahun (jam/tahun)
BAB 3
ANALISIS TITIK IMPAS
 Suatu analisis perhitungan laba rugi dalam suatu periode kerja
kegiatan tertentu, perusahaan ini tidak memperoleh untung, tetapi
juga tidak menderita rugi (impas).
 Perusahaan tersebut menghasilkan tingkat produksi tertentu, dimana
jumlah penerimaannya sama dengan seluruh biaya yang
dikeluarkan.
 Analisis ini dapat digunakan untuk mengetahui kaitan antara volume
produksi, harga jual, biaya produksi, keuntungan dan kerugian yang
akan diperoleh pada suatu tingkat produksi tertentu.
BT
T=
P −BTT
Dimana:
T = titik impas
BT = biaya tetap (Rp/tahun)
BTT = biaya tidak tetap (Rp/unit produk)
P = harga jual (Rp/unit produk)
1. Perubahan Biaya Tetap
Kenaikan biaya tetap akan terjadi peningkatan titik impas artinya produksi harus
ditingkatkan.
2. Perubahan Biaya Tidak Tetap
Kenaikan biaya tidak tetap akan terjadi peningkatan titik impas artinya produksi
harus ditingkatkan.

3. Perubahan Harga Jual


Kenaikan harga jual akan terjadipenurunan titik impas artinya produksi harus diturunkan.
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah
kelebihan produksi.

Alternatif yang diambil perusahaan yaitu:


1. Menurunkan harga jual sehingga dapat menarik pembeli karena harganya
lebih murah dari harga normal.
2. Perusahaan menjual dengan harga tetap namun memberikan bonus yang
memikat pembeli (yang besarnya tidak melebihi perbedaan harga pada
alternatif 1) sehingga akan menambah volume penjualan.
Analisis titik impas dapat digunakan untuk membantu dalam mengambil
keputusan apabila harus memilih dua buah alternative mesin yang
mempunyai fungsi sama.

Apabila harus memilih 2 jenis mesin maka yang harus dipilih adalah
mesin yang mempunyai biaya pokok terendah.
Titik impas 2 buah mesin adalah tingkat jumlah jam kerja per tahun atau
volume produksi per tahun dimana kedua mesin tersebut mempunyai
biaya pokok yang sama.
a. Biaya tetap dengan satuan Rp/jam (titik impas dalam jam per tahun)
k2 BT 1 −k1 BT 2
X=
k1 BTT 2 −k2 BTT1

b. Biaya tetap dengan satuan Rp/unit produk (titik impas dalam jumlah unit produk per tahun)

BT 1 − BT 2
X=
BTT 2 −BTT 1
K = kapasitas (unit produk/jam)
X = Jam kerja pertahun
BT = Biaya tetap (Rp/tahun)
BTT = Biaya tidak tetap (Rp/jam)
Titik impas antara membeli sendiri dan menyewa adalah tingkat jumlah
jam kerja atau tingkat volume produksi per tahun dimana biaya pokok
apabila membeli sendiri sama dengan harga sewa.
Pada jumlah jam kerja pemakaian mesin per tahun yang tinggi, akan
lebih menguntungkan membeli mesin sendiri daripada menyewa.
a. Biaya tetap mempunyai satuan Rp/jam (titik impas dalam jam pertahun)

BT
X=
kS −BTT
b. Biaya tetap mempunyai satuan Rp/unit produk (titik impas dalam jumlah unit
produk per tahun)
BT
X=
S −BTT
dimana:
BT = Biaya tetap (Rp/tahun)
BTT = Biaya tidak tetap (Rp/tahun)
K = kapatitas produksi (unit produk/jam)
X = jam kerja per tahun
S = harga sewa (Rp/unit produksi)
BAB 4
PEMROGRAMAN LINIER
Program Linier
(Linear Programming)
Teknik untuk Tujuan
Optimasi
Metode Simplex
(Simplex Method)
Model Program Linier:
 Persamaan tujuan (maksimum atau minimum) : menunjukkan
tujuan yang ingin dicapai
 Persamaan kendala (constraints) : menunujukkan kondisi
keterbatasan yang ada
Z = ∑cX
Dimana :
Z : Nilai yang ingin dimaksimumkan atau diminimumkan
X : Peubah, menunjukkan tingkat aktivitas
c : Kontribusi tiap peubah (aktivitas) terhadap tujuan yang ingin dicapai

Jika persamaan tujuannya memaksimumkan keuntungan maka c merupakan keuntungan


tiap unit aktivitas, sedangkan jika persamaan tujuannya meminimumkan biaya maka c
merupakan biaya tiap satu unit aktivitas
∑aX ≤ b
X≥0
Dimana :
a : Jumlah sumber daya yang dipakai untuk pelaksanaan suatu aktivitas
b : Jumlah dumber daya yang tersedia

Persamaan kendala X z 0 menunjukkan bahwa tingkat suatu aktivitas


tidak bisa bernilai negatif
Hanya dapat digunakan secara efektif untuk memecahkan masalah
program linier dengan 2 peubah.

Langkah-langkah penyelesaian masalah program linier metode grafik:


1. Siapkan sumbu koordinat peubah-peubah yang dicari dengan skala yang sesuai.
2. Gambarkan (plotkan) semua persamaan kendala yang ada pada sumbu koordinat yang
sudah disiapkan sehingga dapt diperoleh daerah yang memenuhi semua persamaan
kendala.
3. Jawaban optimal bisa ditentukan dengan 2 cara yaitu:
a. hitung keuntungan atau biaya pada setiap kemungkinan, pilih kemungkinan yang
memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan biaya
b. Tentukan slope dan arah dari persmaan tujuan, kemudia pltokan persamaan tujuan
dalam bentuk garis-garis parallel dengan menaikkan nilai peubahnya sedikit demi sedikit.
Algorithma untuk memenuhi suatu prosedur aljabar, yang melalui
serangkaian operasi berulang, dapat memecahkan masalah yang
terdiri dari 3 peubah atau lebih.

Persamaan kendala bisa merupakan kesamaan (persamaan dengan tanda =) atau


ketidaksamaan (persamaan dengan tanda ≥ atau ≤).
Persamaan kendala dan persamaan tujuan perlu diubah ke bentuk persamaan standar.

Bentuk persamaan standar metode simplex:


1. Semua persamaan merupakan kesamaan yang mempunyai ruas kanan tidak bernilai
negatif
2. Semua peubah tidak bernilai negatif
3. Persamaan tujuan merupakan maksimasi atau minimasi
Ketidaksamaan diubah Kesamaan
dengan
cara

menambah peubah slack (slack Mengurangi dengan peubah surplus


variable) pada ruas kiri persamaan (surplus variable) pada persamaan
dengan tanda ≤ dengan tanda ≥

X1 + 2 X2 ≤ 6 3 X1 + 2 X2 ≥ 5
menjadi menjadi
X1 + 2 X2 +S1 = 6, S1≥ 0 3 X1 + 2 X2 – S2 = 6, S2≥ 0
1. Menyusun tabel simplex
2. Menentukan kolom peubah pengganti
3. Menentukan peubah yang diganti
4. Menghitung nilai baris baru
5. Mengganti nilai baris lainnya
BAB 5
EVALUASI PROYEK
3 Unsur utama :
PROYEK • Biaya
• Manfaat
Suatu rangkaian kegiatan • Waktu
menggunakan sejumlah sumber
daya untuk memperoleh suatu
manfaat

Analisis Finansial
Dilakukan untuk kepentingan individu atau lembaga yang menanamkan
ANALISIS modalnya di suatu proyek

PROYEK
Menggunakan nilai yang berlaku di pasar (market price)

Analisis Ekonomi
Bertujuan untuk melihat manfaat yang diperoleh oleh masyarakat luas atau
perekonomian sebagai suatu sistem keseluruhan
Menggunakan nilai ekonomi yang sebenarnya (shadow price / accounting price)
Analisis Finansial Analisis Finansial

 Investasi  Hasil produksi


 Operasi  Subsidi
 Pemeliharaan
Komponen  Upah/gaji Komponen  Kredit
 Hibah (Grant)
Biaya  Pajak
 Pengembalian kredit dan bunga Manfaat

Analisis Ekonomi Analisis Ekonomi


 Investasi  Hasil produksi
 Operasi  Hibah (Grant)
 Pemeliharaan
 Upah/gaji
 Biaya Sosial
Net Present Value (NPV)

Parameter
Kelayakan Internal Rate of Return (IRR)
Proyek

Benefit Cost Ratio (BCR)


Net Present Value (NVP) merupakan kriteria investasi dengan menghitung nilai
keuntungan dari suatu proyek yang diproyeksikan pada waktu sekarang (present value)

𝐵𝑡 − 𝐶𝑡 NPV ≥ 0 maka proyek layak untuk dilaksanakan


NPV =∑
(1+𝑖)𝑡 NPV ≤ 0 maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan
dimana :
NPV = net present value (Rp)
N = umur proyek (tahun)
T = tahun ke-t
Internal Rate of Return (IRR) merupakan suatu tingkat pengembalian modal yang
digunakan dalam suatu proyek, yang nilainya dinyatakan dalam persen per tahun.
Nilai IRR adalah nilai tingkat bunga di mana nilai NPV-nya sama dengan nol.

σ𝑎𝑡−1
𝐵𝑡 − 𝐶𝑡
=0 atau PV manfaat – PV biaya = 0
(1+𝐼𝑅𝑅)𝑡
PV manfaat
=1
PV biaya

IRR ≥ 0 discount rate maka proyek layak untuk dilaksanakan


IRR ≤ discount rate maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan
Benefit Cost Ratio (BC ratio) merpakan tingkat perbandingan antara manfaat dan
biaya dari suatu proyek.

Dalam perhitungan BC ratio terdapat 2 cara


B/C ≥ 1 maka proyek layak untuk dilaksanakan
yaitu:
B/C < 1 maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan
1. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
2. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)

Net B/C Gross B/C


Untuk menghitung Net B/C sebelumnya perlu Merupakan perbandingan antara NPV manfaat
menghitung nilai NPVB-C setiap tahun selama umur dan NPV biaya sepanjang umur proyek
proyek
Nilai Net B/C dihitung dari perbandingan jumlah
a Ct
semua NPVB-C yang bernilai positif, dengan jumlah σt=1
(1 + i)t
semua NVPB-C yang bernilai negatif Gross B/C =
a Ct
σt=1
+NVPB−C positif (1 + i)t
Net B/C =
−NVPB−C negatif
Analisis sensitivitas adalah pengulangan kembali perhitungan yang telah dilakukan
terhadap kelayakan suatu proyek dengan perubahan yang terjadi atau mungkin
akan terjadi

Analisis dilakukan apabila: Hal-hal yang perlu diperhatikan:


a. Terjadi suatu kesalahan a. Adanya cost onerrun, misalnya biaya
pendugaan suatu nilai biaya
kontruksi
atau manfaat b. Perubahan dalam perbandingan harga
terhadap tingkat harga umum
b. Kemungkinan terjadi perubahan
suatu unsur harga saat proyek c. Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek
dilaksanakan d. Terjadi kesalahan dalam penaksiran hasil
produksi (yield))
BAB 6
PERGANTIAN MESIN
Pengambilan keputusan didasarkan pada jumlah biaya yang
dikeluarkan pada setiap tahunnya (Biaya penyusutan dan
Biaya Operasi)

Pergantian Mesin
(replacement) alat
atau mesin Pergantian alat dengan jenis yang
sama
AW = pengembalian modal + kesetaraan biaya operasi tahunan
= (P – S) (A/P, I, N) +Si + FW (biaya operasi untuk N tahun) (A/F, I, N)

Pergantian alat dengan jenis yang berbeda


Membandingkan jumlah biaya yang dikeluarkan setiap
Dimana:
AW = biaya rata-rata tahunan
tahunnya, terdiri dari biaya operasi dan pengembalian modal
P = harga baru (Rp)
Biaya per tahun = biaya operasi + pengembalian modal
S = harga jual pada tahun ke-N (Rp)
i = tingkat bunga modal per tahun Pengembalian modal = (P-S)(A/P, i, N) +Si
Sekian dan terimakasih

 Tugas ini dikerjakan secara berkelompok oleh:


 Citra Pranata Niaga (030708345)
 Dina Heryani (030708528)
 Dini Heryani (030708718)

Anda mungkin juga menyukai