Anda di halaman 1dari 25

EKONOMI TEKNIK

Pertemuan 1
EKONOMI TEKNIK

• 2 SKS
• Dosen Pengampuh : Diah Septiyana, ST., MT
Agung Budi, SE., MM
• Referensi : Buku-Buku Ekonomi Teknik
SILABUS
1. Pendahuluan
2. Nilai uang terhadap waktu
3. Aliran Kas, Biaya
4. Depresiasi, Deplesi dan Amortisasi
5. UTS
6. Analisis finansial (NPV, PBP, IRR, BEP)
7. Analisis sensitivitas
8. Studi Kasus
9. UAS
1. PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN

Definisi
 Dalam memutuskan pemilihan suatu alternatif investasi,
seorang manajer mau tidak mau ia harus melakukan
analisis-analisis teknis dan ekonomis, sehingga
keputusan tersebut akan bisa dinyatakan terbaik dari
kedua segi tersebut.

 Ekonomi teknik adalah displin ilmu yang digunakan


untuk menganalisis proyek-proyek teknik dengan
menentukan perbedaan keekonomian di antara proyek-
proyek tersebut dan memilih alternatif terbaik.
 Cara yang paling umum dilakukan dalam melihat
performansi ekonomi dari suatu alternatif investasi
adalah dengan melakukan estimasi aliran kas (cash
flow) dari masing-masing alternatif.

 Keputusan-keputusan dalam ekonomi teknik juga


tidak bisa dilepaskan dari unsur resiko.
PERANAN SARJANA TEKNIK DALAM STUDI
EKONOMI

 Kebanyakan pengambilan keputusan dilandasi


kombinasi pengetahuan teknik dan ekonomi untuk
memberikan rekomendasi yang obyektif.

 Sarjana teknik yang bertanggungjawab atas


perencanaan dari produk dan proses, biasanya
mampu mengevaluasi keekonomian relatif dari
alternatif yang ada.
PENYELIDIKAN UMUM
ALASAN MENGAPA (PROSPEKSI)

MEMPELAJARI EKSPLORASI
EKONOMI TEKNIK
STUDI KELAYAKAN

LAYAK TAMBANG TAK LAYAK TAMBANG

MENCARI DANA DESAIN TAMBANG MASUK ARSIP

PERSIAPAN TAMBANG

Gambar 1.1
PENAMBANGAN
Tahapan kegiatan industri
pertambangan
PENGOLAHAN
BAHAN GALIAN

EKSTRAKTIF METALURGI
DAN PEMURNIAN

PEMASARAN
2. KONSEP NILAI UANG
TERHADAP WAKTU
2. KONSEP NILAI UANG
TERHADAP WAKTU

Perhatikan 2 contoh berikut ini :


1. Pada tahun 1999, harga 1 kg beras ± Rp 3.000. Sekarang
di tahun 2010, harga tersebut menjadi Rp 10.000 dan
mungkin pada tahun Rp 2014 harganya sudah lebih dari
Rp 15.000.

2. Bila setahun yang lalu kita meminjam uang di bank Rp


5.000.000, maka saat ini hutang tersebut menjadi Rp
5.900.000. Atau pada saat kita mendepositokan uang Rp
5.000.000 setahun yang lalu, maka sekarang uang kita
mungkin menjadi Rp 5.400.000.
 Pada contoh pertama kita amati bahwa untuk
mendapatkan barang dengan jenis dan jumlah yang
sama, diperlukan uang yang semakin banyak. Artinya
daya beli uang menurun. Fenomena ini dalam ilmu
ekonomi disebut inflasi.

 Pada contoh kedua, dapat diartikan bahwa Rp 5.000.000


setahun yang lalu secara finansial sama dengan Rp.
5.900.000 pada saat ini.

 Kesamaan secara finansial dikenal dengan nama


ekivalensi. Nilai Rp 900.000 dikatakan sebagai bunga
yang terjadi selama setahun, sedangkan nilai Rp
5.000.000 yang dipinjamkan setahun yang lalu dikatakan
induk (principal).
 Untuk melakukan ekivalensi nilai uang, maka kita perlu
mengetahui tiga hal berikut:
1. Jumlah yang dipinjam atau diinvestasikan.
2. Periode/waktu peminjaman atau investasi.
3. Tingkat bunga yang dikenakan.

 Nilai uang senantiasa berubah (menurun) seiring dengan


berjalannya waktu.

 Nilai sejumlah uang akan dipengaruhi oleh tingkat bunga


dan periode waktu. Hal ini yang dikenal sebagai konsep
nilai uang terhadap waktu.
BUNGA DAN RUMUS BUNGA
 Definisi Bunga adalah biaya atau sewa uang

 Jika seseorang memiliki sejumlah uang tertentu dan akan


digunakan sebagai modal usaha, maka nilai uang pada awal
investasi dan akhir investasi akan berbeda. Karena adanya laba
atau bunga (interest).

 Konsep bunga tidak hanya digunakan untuk transaksi peminjaman


uang.
Pelaksanaan proyek harus dapat mengembalikan kapital (modal)
yang telah ditanamkan oleh pemiliknya dan sekaligus
memberikannya laba.

 Waktu ketika pengembalian dilakukan dan pendapatan diterima


dalam sebuah proyek adalah sangat penting untuk
dipertimbangkan.
2 JENIS PERHITUNGAN BUNGA
1. Bunga sederhana (simple interest) , yaitu persentase dari
jumlah yang dipinjam (uang pokok) yang dibayar untuk
penggunaan dalam periode waktu tertentu.

I=Pxixn

Keterangan
I = Bunga yang terjadi
P = Nilai induk yang dipinjam / diinvestasikan sekarang
i = Tingkat bunga per periode waktu (dalam %)
n = Periode / waktu penelaahan
Perhitungan bunga sederhana (simple interest), nilai uang
pada masa datang adalah :

F = P (1 + i . n)

Keterangan :
F = nilai uang pada akhir penelaahan (US$)
P = nilai uang saat ini
i = tingkat bunga per periode waktu
n = periode penelaahannya (periode waktu)
2. BUNGA BERBUNGA / MAJEMUK (COMPOUND
INTEREST)
Nilai bunga yang dihasilkan pada akhir setiap periode ditambahkan
kembali pada pokok pinjaman semula.

6 rumus dasar penerapan bunga majemuk, dan didasarkan pada


variabel berikut ini :

1. F =
nilai ekivalen uang pada periode mendatang
2. P =
nilai ekivalen uang pada waktu saat ini
3. A =
pembayaran yang sama pada setiap periode
4. G =
pembayaran dari satu periode ke periode berikutnya
dengan terjadi penambahan/pengurangan yg besar
penambahan/pengurangan yang besarnya sama
5. i = tingkat bunga efektif per periode waktu
6. n = periode penelaahannya (periode waktu)
KONSEP DASAR PERHITUNGAN BUNGA
Faktor perkalian Simbol Faktor
Dicari Diketahui Nama Faktor
yang diberikan Fungsional

Untuk cash flow tunggal

F P (1 + i)n single payment compound (F/P,i,n)


amount factor

P F 1/(1+i)n Single payment present (P/F,in)


value factor

Untuk uniform series (annuities)


F A ((1+i)n – 1 )/ i Uniform series compound (F/A,i,n)
amount factor

P A ((1+i)n – 1 )/ (i(1+i)n) Uniform series present (P/A,i,n)


value factor

A F i/((1+i)n – 1 ) Uniform series sinking fund (A/F,i,n)


factor

A P (i(1+i)n)/ ((1+i)n – 1 ) Uniform series capital (A/P,i,n)


recovery factor
7. ARITHMATIC GRADIEN SERIES (DERET GRADIEN
ARITMATIK)
Sebuah Cash Flow yang bisa meningkat atau bisa menurun secara
konstan. Jumlah dari peningkatan atau penurunan disebut dengan
Gradien.

Simbul yang digunakan untuk Gradien ini adalah G.

G adalah perubahan aritmatik baik itu penerimaan maupun


pengeluaran dari satu periode ke periode berikutnya.

G bisa menjadi positif atau juga bisa menjadi negatif.

Tanda G positif untuk kenaikan gradien aritmetik dan negatif


untuk penurunan gradien aritmetik.
Kesetaraan (ekivalen) antara deret seragam (annuity) dengan
gradien aritmatik dapat dinyatakan dengan rumus :
A = B ± G (A/G,i%,n)

Dalam Arithmatic Gradien dalam cash flow pada akhir tahun 1


bukan bagian dari gradien tapi disebut dengan Base Amount.
• Compound interest adalah bunga yang dihitung
berdasarkan jumlah pinjaman pokok ditambah bunga
yang diperoleh sebelumnya.
CONTOH SOAL
Bunga Sederhana dan Majemuk

1. Uang sejumlah Rp 10.000 dimasukkan ke tabungan bank dengan bunga 5%


per tahun. Hitunglah jumlah dana yang terkumpul setelah 6 tahun untuk
bunga sederhana dan bunga majemuk.

Jawaban:

a. Bunga sederhana:

Bunga dalam 6 tahun = (6)(0,05)(Rp 10.000) = Rp. 3.000

Total bunga dan pokok = Rp 10.000 + Rp 3.000 = Rp. 13.000

b. Bunga majemuk:
CONTOH SOAL
Nilai yang Akan Datang dari Anuitas

2. Sejumlah Rp 700.000 setiap akhir tahun ditabung di bank selama 10 tahun.


Penabung menerima bunga 6%. Hitunglah jumlah keseluruhan setelah
masa tersebut.

Jawaban:

Dengan menggunakan tabel bungan untuk bunga 6%, n = 10, dan simbol
(F/A, i, n) diperoleh faktor anuitas 13,180, sehingga jumlah ke seluruhan
setelah 10 tahun adalah (Rp 700.000) x (13,180) = Rp 9,1 juta
CONTOH SOAL
Nilai Sekarang (Present Value)

3. Suatu perusahaan merencanakan arus pendapatan untuk 3 tahun yang


akan datang Rp 9 juta. Arus pengembalian yang diinginkan adalah 12%.
Hitunglah nilai sekarang dari pendapatan tersebut.

Jawaban:

Dengan menggunakan tabel bungan dengan simbol (P/F, i, n) akan diperoleh

nilai sekarang dari pendapatan tersebut adalah

P = F (P/F,I,n)

P = 9.000.000 (0.7118)

P = 6.406.000

Jadi, nilai sekarang dari pendapatan tersebut adalah Rp 6,406 juta


CONTOH SOAL
Nilai Sekarang Anuitas

4. Suatu perusahaan ingin mendapatkan Rp 4 juta per tahun untuk 6 tahun

berturut-turut. Hitunglah nilai sekarang bila bunga adalah 16,0 %

Jawaban:

Dengan menggunakan tabel di bungan dengan simbol (P/A, i, n) akan

diperoleh:

P = A (P/A,I,n)

P = 4.000.000 (3,684)

P = 14.736.000
TUGAS 1
1. Bapak Amir meminjam uang temannya4 Tahun lalu sebesar Rp. 200.000
dengan kewajiban bayar Bunga 5%. Gunakan metode sederhana dan
majemuk.

2. Maya mendapatkan uang dari Bank sebanyak Rp. 5jt dengan suku bunga
6%, berapa uang maya setelah 36 bulan? Gunakan tabel compound
interest.

Anda mungkin juga menyukai