Anda di halaman 1dari 43

EVALUASI EKONOMI

PROYEK MINERAL
PENGERTIAN DASAR & TINGKAT BUNGA

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
2021
1
Riview Dasar-Dasar Pengetahuan Tambang

KARAKTERISTIK INDUSTRI PERTAMBANGAN

1. Umumnya lokasinya di daerah terpencil (remote area)


2. Tidak terbarukan (non renewable resources)
3. Penyebaran komoditas tambang terbatas dan keberadaannya
unik.
4. Beresiko tinggi
5. Industri hulu & sebagai penyedia bahan baku industri hilir
6. Agen pertumbuhan ekonomi baru & pemilik efek ganda
7. Padat modal
8. Padat teknologi
9. Pionir Pengembangan Wilayah
IUP Prospeksi
EKSPLORASI TAHAPAN UMUM KEGIATAN PERTAMBANGAN
Eksplorasi
Teknik

Lingkunga
Studi kelayakan n
Ekonomi

Tidak Layak Layak

Arsip Persiapan Penambangan


Pembongkaran
Pemuatan Penambangan
Pengangkutan
Pengolahan

REKLAMASI Pemurnian / Ekstraksi

IUP Pemasaran
OPERASI PRODUKSI
Pasca Tambang
Perkembangan Metode
Penambangan.

Deposit komoditas tambang


berbentuk Vein.

Pada awalnya, penambangan


yang diterapkan adalah Metode
Tambang Terbuka.

Seiring dengan kemajuan


tambang (semakin dalam)

Dengan pertimbangan
Keselamatan Kerja, Produksi
yang dihasilkan & Biaya
penambangan.

Penambangan dilanjutkan
dengan Metode Tambang Bawah
Tanah
BATASAN PENGERTIAN
 Suatu ilmu pengetahuan yang berorientasi pada pengungkapan dan
perhitungan nilai-nilai ekonomis dalam suatu rencana kegiatan teknik
(Engineering)
 Disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam teknik
yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya dan manfaat usulan proyek
Teknik.
 Ekonomi teknik (Engineering Economics) mencakup prinsip-prinsip dan
berbagai teknis sistematis untuk pengambilan keputusan ekonomis.
Dengan teknik-teknik ini, suatu pendekatan yang rasional untuk
mengevaluasi aspek-aspek ekonomis dari berbagai macam alternatif yang
berbeda dan dapat dikembangkan.
Tahapan Analisis Keputusan :
 Definisikan masalah dan tujuannya
 Mengumpulkan informasi yang relevan terkait kasus yang sedang
dipelajari
 Memunculkan alternatif-alternatif
 Evaluasi masing-masing alternatif
 Penentuan alternatif terbaik dengan beberapa kriteria
 Menerapkan hasilnya dan memantau kerjanya
Teori
Tingkat BUNGA
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Arti Penting Time Value of Money
Konsep time value of money banyak digunakan di bidang manajemen
keuangan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
investasi dalam jangka panjang maupun keputusan lainnya, seperti
keputusan tentang struktur keuangan, leasing, pembayaran obligasi,
teknik penilaian surat berharga, dan permasalahan biaya modal
merupakan subyek yang sulit dimengerti tanpa adanya pengetahuan
dan pemahaman tentang konsep ini.

Lingkup Kajian
Konsep time value of money pada dasarnya memperhitungkan
masalah bunga yang lahir karena sebagai “kompensasi” dari adanya
perjalanan waktu dari keputusan di bidang keuangan. Faktor bunga
yang diperhitungkan adalah bunga sederhana (simple interest)
dan atau bunga majemuk (compound interest).
Konsep Nilai Waktu Uang (Time Value of Money)

Kesempatan untuk mendapatkan bunga

$1 $ 1 + bunga

0 1 2 n-1 n
Uang sekarang Rp1.000.000,00 nilainya lebih tinggi daripada
Rp1.000.000,00 pada akhir tahun depan, hal ini disebabkan :

1. Uang Rp1.000.000,00 yang kita memiliki sekarang dapat


disimpan di Bank dengan mendapatkan bunga misal
10% per tahun, sehingga uang tersebut akan menjadi
Rp1.100.000

2. Jadi uang sekarang Rp1.000.000,00 nilainya sama dengan


Rp1.100.000,00 pada akhir tahun.
RUMUS-RUMUS BUNGA MAJEMUK DAN EKIVALENSINYA
Notasi yang dipergunakan dalam rumus bunga, yaitu :

i (Interest) = tingkat suku bunga per periode.


n (Number) = jumlah periode bunga.

P (Present Worth) = jumlah uang/modal pada saat sekarang (awal


periode/tahun).
F (Future Worth) = jumlah uang/modal pada masa mendatang
(akhir periode/tahun).

A (Annual Worth) = pembayaran/penerimaan yang tetap pd


tiap periode/tahun.
G (Gradient) = pembayaran/penerimaan dimana dari
satu periode ke periode berikutnya ter-
jadi penambahan/ pengurangan yang
besarnya sama.
Bila digambarkan dalam bentuk grafik cash flow dari
masing-masing notasi diatas adalah sebagai berikut :

F
P

•0 1 2 3 n-2 n-1 n •0 1 2 3 n-2 n-1 n

P A F
A A A A A A

•0 1 2 3 n-2 n-1 n •0 1 2 3 n-2 n-1 n


P : Selalu terjadi pada awal tahun pertama (titik 0).
A : Selalu terjadi pada setiap akhir tahun, mulai tahun ke-1 sampai
tahun ke-n, dengan besar yang sama.
F : Selalu terjadi pada akhir tahun terakhir yg ditinjau (titik n).

Berdasarkan cara pembayarannya, rumus-rumus bunga majemuk


dapat dikelompokkan menjadi :

A. Pembayaran Tunggal (Single Payment)


1. Compoun Amount Factor (Mencari F bila diketahui P)
2.Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui F)

B. Deret Seragam (Uniform Series )


1. Sinking Fund Factor (Mencari A bila diketahui F)
2. Compound Amount Factor (Mencari F bila diketahui A)
3. Capital Recovery Factor (Mencari A bila diketahui P)
4. Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui A)
A. Pembayaran Tunggal
Single payment, yaitu pembayaran dan penerimaan uang masing-masing
dibayarkan sekaligus pada awal atau akhir dari suatu periode.

1. Mencari F bila diketahui P

Bila modal sebesar P rupiah diinvestasikan sekarang (t = 0) dengan


tingkat bunga i% , dibayar per periode selama n periode, berapa
jumlah uang yang akan diperoleh pada peroide terakhir ?
Cash flow diagram F

/ /
O 1 2 3 .... n-2 n-1 n

Rumus : F = P(1+i) n

atau F = P ( F/P, i, n )
Contoh :
Seseorang menginvestasikan uang di sebuah Bank sebesar
Rp 50.000.000,00 dengan tingkat bunga 6% per tahun. Berapa
jumlah uang setelah diinvestasikan selama 5 tahun ?.

Penyelesaian :
P = Rp 50.000.000,00 ; i = 6% ; n = 5
F = P (1 + i )n
= ( Rp 50.000.000,00) ( 1 + 0,06)5
Lihat Tabel Compound Interest untuk : n = 5, i = 6% 1,33823
atau :
F = P (F/P, i, n)
= (Rp 50.000.000,00)*(1,3382) = Rp 66.910.000,00
Tabel Compound Interest
i = 6%
Single Payment Uniform Series
Compoud Present Sinking Uniform Capital Series Arithmetic
Amount Worth Fund Series Recovery Present Gradient
Factor Factor Factor Factor Worth Factor Series factor
Factor
N (F/P, i, N) (P/F, i, N) (A/F, i, N) (F/A, i, N) (A/P, i, N) (P/A, i, N) (A/G, i, N)
1.
2.
3.
4.
5. 1.3382 0.74726 0.17740 5.6371 0.23740 4.2124 1.8836
6. 1.4185 0.70496 0.14336 6.9753 0.20336 4.9173 2.3304
7.
8.
9.
10.
2. Mencari P bila diketahui F

Berapa modal P yang harus diinvestasikan pada saat seka-


rang (t = 0), dengan tingkat bunga i%, per tahun,
sehingga pada akhir n periode didapat uang sebesar F
rupiah

Rumus : P = F 1/(1+i) n

atau P = F ( P/F, i, n )
FORMULA DALAM KEUANGAN

FV = PV ( 1 + i )n

OR

FV = Future Value
PV = Present Value
i = interest atau tingkat bunga
n = number of period atau jumlah periode
Contoh :
Seseorang memperhitungkan bahwa 15 tahun yang
akan datang anaknya yang sulung akan masuk perguruan
tinggi, untuk itu diperkirakan membutuhkan biaya sebesar
Rp 75.000.000,00. Bila tingkat bunga adalah 5 %, maka
berapa ia harus menabungkan uangnya sekarang ?

Penyelesaian :
F = Rp 75.000.000,00 ; i = 5% ; n = 15

P = (Rp 75.000.000,00) (P/F, 5 , 15)


= (Rp 75.000.000,00) (0,48102)
= Rp37.519.560,00
B. Deret Seragam (Uniform Series )
1. Sinking Factor (Mencari A bila diketahui F)
Agar pada akhir periode n dapat diperoleh uang sejumlah F rupiah,
maka berapa A rupiah yg harus dibayarkan pada setiap akhir
periode dengan tingkat bunga i% ?

F
•0 1 2 3 4 n-2 n-1 n
/ /

A A A A A A A
Rumus : A = F i/(1+i) n
-1 atau A = F ( A/F, i, n )

Contoh :
Tuan Bahlul ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah setelah dia
pensiun. Diperkirakan 10 tahun lagi dia pensiun. Jumlah uang yang diperlukan
Rp 425.000.000,00. Tingkat bunga 12 % setahun. Berapa jumlah yang harus
ditabung setiap tahunnya ?

Penyelesaian :
F = Rp 425.000.000,00 ; i = 12% ; n = 10

A = (Rp 425.000.000,00)(A/F, 12% , 10)


= (Rp 425.000.000,00)( 0,05698)
= Rp 24.216.500,00.
2. Compound Amount Factor (Mencari F bila diketahui A)
Bila uang sebesar A rupiah dibayarkan pada setiap akhir periode
selama n periode dengan tingkat bunga i%, maka berapa besar F
rupiah yang terkumpul pada akhir periode tersebut ?.

Rumus: F=A { (1 + i) n
- 1} / i atau F = A ( F/A, i , n )

Contoh :
Bila setiap tahun ditabung uang sebesar Rp 15.000.000,00 selama 9 tahun dengan tingkat
bunga 8%. Berapa besar uang yang akan terkumpul setelah akhir periode tersebut ?.
Penyelesaian :
A = Rp 15.000.000,00 ; i = 8% ; n = 9
F = ( Rp 15.000.000,00 )( F/A, 8%, 9 )
= ( Rp 15.000.000,00 )( 12,48756)
= Rp 187.313.400,00
3. Capital Recovery Factor (Mencari A bila diketahui P)

Bila uang sebesar P rupiah diinvestasikan pada saat sekarang


dengan tingkat bunga i%, maka berapa A rupiah yang dapat
diterima setiap akhir periode selama n periode, sehingga jumlah
uang yang diterima selama n periode tersebut sesuai dengan
modal P rupiah yang ditanam pada awal periode pertama.

atau
Contoh :
Seorang ibu menabung uang sebesar Rp 20.000.000,00 disebuah
bank. Bank tersebut akan membayar sejumlah uang setiap tahun
yang besarnya sama kepada Rizqha anaknya, sebagai biaya
pendidikan. Pembayaran dimulai akhir tahun pertama selama 7
tahun. Jika tingkat bunga 10% setahun, berapa jumlah yang
akan diterima oleh Rizqha setiap tahunnya ?.

Penyelesaian :
P = Rp 20.000.000,00 ; i = 10% ; n = 7
A = ( Rp 20.000.000,00 )( A/P, 10% , 7 )
= ( Rp 20.000.000,00 )( 0,20541 )
= Rp 4.108.200,00
4. Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui A)
Untuk dapat menerima uang sebesar A rupiah setiap
akhir periode, selama n periode dengan tingkat bunga
i, maka berapa besar modal yang harus ditanam pada
awal periode pertama ?.

Rumus : P = A { ( 1 + i ) n – 1} / { i ( 1 + i ) n }

atau P = A ( P/A, i , n )
Contoh :
Perusahaan Go Public mempunyai kewajiban untuk
membayar ‘royalti’ sebesar Rp 750.000,00 setiap akhir
tahun selama 5 tahun berturut-turut. Jika perusahaan
tersebut menyetujui membayar sekaligus pada awal
tahun pertama dengan tingkat bunga sebesar 15%,
maka berapa jumlah uang yang harus dibayar oleh
perusahaan tersebut ?.

Penyelesaian :
A = Rp 750.000,00; i = 15%; n = 5
P = ( Rp 750.000,00 )( P/A , 15%, 5 )
= ( Rp 750.000,00 )( 3,35216 )
= Rp 2.514.120,00.
C. Uniform Gradient Series Factor

Pembayaran per periode kadang-kadang tidak


dilakukan dalam suatu seri pembayaran yang
besarnya sama,tetapi dilakukan dengan
penambahan/pengurangan yang seragam pada
setiap akhir periode.

Misalnya : Rp 100.000,00 ; Rp 90.000,00 ; Rp 80.000,00 ; dst,


untuk seri pembayaran dengan penurunan yang seragam atau
Rp 100.000,00 ; Rp 150.000,00 ; Rp 200.000,00 ; dst, untuk seri
pembayaran dengan kenaikan yang seragam.

Cara pembayaran tersebut di atas dapat dinyatakan sebagai


berikut :
A1+(n-1)G
A1+(n-2)G
A1+2G

A1 A1+G

/ /
•0 1 2 3 n-1 n

Rumus : A = A1 + A2
A2 = G [ 1/i - n/(1 + i)n – 1]
= G (A/G, i , n)

Untuk kenaikan : Untuk penurunan :

A = A1 + G (A/G,i,n) A = A1 - G (A/G,i,n)
Keterangan :
A = pembayaran per periode dengan jumlah yang sama
A1 = pembayaran pada akhir peroide pertama
G = “gradient”, perubahan per periode
n = jumlah periode

Contoh :
Bang Doel pada akhir thn pertama merencanakan menginvestasikan
uangnya sebesar Rp 10.000.000,00 dari sebagian hasil usahanya. Ia merasa
bahwa kemampuannya menginvestasikan uangnya bertambah Rp
500.000,00 tiap tahun, dimana hal ini berlangsung selama 9 tahun
berikutnya. Bila tingkat bunga adalah 9%, berapa rata-rata tabungan Si
Doel setiap tahunnya?
Penyelesaian :

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

10 jt
10,5
11
11,5
12
12,5
13
13,5
A = A1 + A2 14
14,5
A = A1 + G (A/G, 9%, 10)
= Rp 10.000.000,00 + Rp 500.000,00 (3,79777)
= Rp 10.000.000,00 + Rp 1.898.885,00
A = Rp 11.898.885,00
D. Aliran Kas Yang Tidak Teratur

Pada pembahasan sebelumnya aliran kas yang teratur dimana


aliran kas terjadi sekali (tunggal) atau terjadi beberapa kali atau
terjadi perubahan tetapi secara seragam. Pada aliran kas yang
tidak teratur besarnya aliran kas pada tiap periode tidak
memiliki pola yang teratur.

Untuk itu menangani permasalahan aliran kas yang tidak teratur


harus melakukan konversi satu persatu ke awal atau ke akhir
periode sehingga didapat nilai total dari P, F atau A dari aliran
kas tersebut.
Contoh :
Dari diagram alir gambar dibawah, dengan tingkat bunga 15% tentukan nilai P,
F dan A dari keseluruhan aliran kas tersebut.

Gambar Cash Flow :

0 1 2 3 4 5

Rp 3 juta
Rp 8 juta
Rp 10 jt
Rp 15 jt
Rp 13 juta

Untuk memperoleh nilai P dari keseluruhan diagram, maka dilakukan konversi


pada setiap ada aliran kas ke nilai sekarang/awal (pada titik/tahun 0), sehingga :
P0 = Rp 10
P1 = Rp 15 (P/F, 15%, 1) = Rp 15 (0,86957)
= Rp 13,04355
P2 = Rp 3 (P/F, 15%, 2) = Rp 3 (0,75614)
= Rp 2,26842
P3 = 0
P4 = Rp 13 (P/F, 15%, 4) = Rp 13 (0,57175)
= Rp 7,43275
P5 = Rp 8 (P/F, 15%, 5) = Rp 8 (0,49718)
= Rp 3,97744

Nilai P dari keseluruhan aliran kas tersebut adalah :

P = P0 + P1 + P2 + P3 + P4 + P5
= Rp 10 + Rp 13,04355 + Rp 2,26842 + 0 + Rp 7,43275 + Rp 3,97744
= Rp 36,72216
Dengan didapatkannya nilai P maka Nilai F (pada tahun ke 5)
dan Nilai A (selama 5 tahun) dapat dihitung sebagai berikut :

F = P (F/P, i%, N)
= Rp 36,72216 (F/P, 15%, 5)
= Rp 36,72216 (2,0114) = Rp 73,86295
dan

A = P (A/P, i%, N)
= Rp 36,72216 (A/P, 15%, 5)
= Rp 36,72216 (0,29832)
= Rp 10,95495
Tabel Compound Interest
i = 15%
Single Payment Uniform Series
Compoud Present Sinking Uniform Capital Series Arithmetic
Amount Worth Fund Series Recovery Present Gradient
Factor Factor Factor Factor Worth Factor Series factor
Factor
N (F/P, i, N) (P/F, i, N) (A/F, i, N) (F/A, i, N) (A/P, i, N) (P/A, i, N) (A/G, i, N)
1. 1.1500 0.86957 1.1500
2. 1.3225 0.75614 0.61512
3. 1.5209 0.65752 0.43798
4. 1.7490 0.57175 0.35027
5. 2.0114 0.49718 0.29832
6.
7.
8.
9.
10.
Soal-soal Latihan

1. Seorang investor meminjam uang dari sebuah bank sebesar


$ 250.000 dengan suku bunga pertahun sebesar 18%. Investor
bermaksud mengembalikan pinjamannya tersebut pada akhir
tahun ke 10. Berapakah uang yang harus dibayarkan kelak?

2. Seorang investor berkeinginan mengivestasikan uangnya


pada tahun ini pada sebuah bank yang memberikan suku bunga
12% per tahun. Dia berharap setelah 15 tahun jumlah uang yang
diinvestasikan akan mencapai jumlah sebesar $750.000.
Berapakah uang yang harus diinvestasikan sekarang?
3. Tentukan besarnya nilai sekarang (Present Value) dari
cash flow berikut ini dengan suku bunga 10 % per
tahun :

i = 10%/th
I = $ 2.000 I = $ 4.000 I = $ 2.000
I = $ 3.000

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

C = $ 5.000

Berapa nilai cash flow diatas pada akhir periode ke 10 ?


4. Pada awal tahun 2000, seorang investor menyimpan
uang sebesar 150 juta, dan sebesar 300 juta pada awal
tahun 2006. Mulai tahun 2000 s/d 2007 setiap akhir
tahun dia selalu meminjam dari Bank yang sama
masing-masing Rp 20 juta/tahun. Pada awal tahun 2004
karena keperluan mendadak ia mengambil pinjaman
tambahan 50 juta rupiah. Berapakah kekayaan
investor tersebut pada akhir 2010? Bunga Bank yang
berlaku 10%/tahun.
5. Seorang investor menyimpan uang di Bank sebesar Rp 40 juta pada
awal tahun 2003. Kemudian dari tahun 2004 s/d 2008 dia
meminjam uang dari Bank yang besarnya adalah sebagai berikut :

Akhir tahun Pinjaman


2004 15 juta
2005 15 juta
2006 35 juta
2007 25 juta
2008 25 juta

Investor tersebut bermaksud melihat apakah masih ada sisa atau bahkan
berhutang pada bank yang sama pada akhir tahun 2010. Berapakah sisa
uang atau hutang tersebut pada akhir tahun 2010? Suku bunga bank
yang berlaku 10 %/tahun.
SUKU BUNGA NOMINAL DAN
SUKU BUNGA EFEKTIF

 Suku bunga nominal dan efektif dipertimbangkan apabila


periode pembungaan kurang dari satu tahun.

 Misal suku bunga 12% per tahun, jika dibayarkan setiap


bulan menjadi 12% : 12 = 1% per bulan. Suku bunga yang
bernilai 1% per bulan disebut “suku bunga nominal “.

 “Suku bunga efektif” yaitu suku bunga yang diterima


sebenarnya , besarnya lebih besar dari suku bunga per tahun.
Misal uang Rp 500.000 ditabung di sebuah bank
dengan tingkat suku bunga 12% per tahun. Berapa
uang yang diterima satu tahun kemudian?

F = P ( 1 + i )n
= Rp 500.000,- ( 1 + 0.12 )1 = Rp 560.000,-
Jika suku bunga tersebut dibayarkan setiap 6 bulan sekali,
maka suku bunga menjadi 12% : 2 = 6% per bulan, maka nilai
uang satu tahun (12 bulan) kemudian menjadi :

F = P ( 1 + i )n
= Rp 500.000,- ( 1 + 0.06 )2 = Rp 561.800,-
Jadi suku bunga efektif = Rp 61.800,-

Dari perhitungan diatas dapat diketahui hubungan antara tingkat suku


bunga nominal dan efektif sebagai berikut :

( 1 + i ) = ( 1 + r/m ) m
i = ( 1 + r/m ) m – 1
Keterangan : i = suku bunga efektif (per periode)
r = suku bunga nominal (per tahun)
m = jumlah periode pembungaan
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai