(ANGSURAN SERAGAM)
Angsuran seragam adalah suatu sistem pembayaran (pengembalian
modal) yang dilakukan pada setiap akhir periode selama N
periode dengan jumlah yang sama, pada tingkat i% per periode
P
A A A A A A A
1 2 3 4 N-1 N
F
Dari diagram arus kas dapat dilihat bahwa pembayaran pertama dilakukan
satu periode setelah peminjaman P, sedangkan nilai F terletak pada waktu
yang sama dengan nilai terakhir dari A yaitu N periode dari P
MENCARI F BILA DIKETAHUI A
F = F1 + F2 + F3 + …+ FN-1 + FN
F = A (F/A, i%, N)
Contoh Soal:
F = A (F/A, 2%, 6)
= Rp 100.000 (6,2295)
= Rp 622.950
F=A (1 i ) N 1
i
Maka diperoleh:
(1 i ) N 1
P (1 +i) N = A i
(1 i ) N 1
P = A i (1 i ) N
Contoh Soal:
P = A (P/A, i%, N)
P = Rp 500.000 (P/A, 2%, 6)
P = Rp 500.000 (5.6014)
P = Rp 2.800.700
MENCARI A JIKA DIKETAHUI F
Dari persamaan:
F = A (1 i ) N 1
i
Akan diperoleh: i
A=F (1 i ) N 1
Jawab:
A = F (A/F, 12%, N)
= Rp 5.000.000 (0.1574)
= Rp 787.000
MENCARI A JIKA DIKETAHUI P
Dari persamaan:
P=A (1 i ) N 1
i (1 i ) N
Maka diperoleh:
A=P i (1 i ) N
(1 i ) N 1
Persamaan di atas digunakan untuk mencari arus seragam A pada
setiap akhir periode setara dengan nilai P pada awal periode. Nilai
konversi dari P ke A disebut “capital recovery factor” atau crf,
mempunyai simbol fungsional (A/P, i%, N).
Maka persamaan menjadi:
A = P (A/P, i%, N)
Contoh Soal:
A A A A A A
J-1 J 1 2 3 N-1 N
p
Pada diagram di atas terlihat bahwa angsuran ditunda sepanjang J
periode dan angsuran pertama dimulai pada akhir periode J + 1.
Contoh Soal:
P17 = F17
Untuk mencari P pada saat pembayaran yaitu pada awal periode ke-1
(P0), maka:
P0 = F17(P/F, 20%, 17)
= Rp 25.887.000 (0,0451)
= Rp 1.167.500
Jadi uang yang harus di tabungkan pada saat anaknya lahir adalah
Rp 1.167.500
Jawab:
A A A A A
Cara 1.
0 1 2 3 4 5
F4
F5 = ?
F5 tidak dapat langsung dihitung dengan menggunakan rumus-rumus
yang telah ada, karena pola diagram arus kasnya tidak sesuai dengan
pola yang sudah ada, yaitu posisi F tidak berada pada posisi A yang
terakhir.
Untuk dapat mencari F5, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menghitung dahulu F4, karena F4 berada pada posisi yang sama dengan
A terakhir, sehingga dapat dihitung dengan rumus yang ada:
F4 = A (F/A, 10%, 5)
= Rp 1.000.000 (6.1051)
= Rp 6.105.100
Langkah ke 2:
F4 dianggap P bagi F5, sehingga F4 = P4
Sehingga: F5 = P4 (F/P, 10, 1)
= Rp 6.105.100 (1.10)
= Rp Rp 6.715.600
Cara 2:
Mencari P pada awal tahun ke-0 (P-1), yang berarti
merupakan nilai P yang posisinya satu periode sebelum
pembayaran A yang pertama.
A = P0 (A/P, 20%, 8)
= Rp 10.883.966 (0.2606)
= Rp 2.836.361
A = F8 (A/F, 20%, 8)
= Rp 46.787.991 ( 0.0606)
= Rp 2.835.352