Anda di halaman 1dari 34

TEORI

TINGKAT BUNGA
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Arti Penting Time Value of Money
Konsep time value of money banyak digunakan di bidang manajemen keu-
angan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan investasi dalam
jangka panjang maupun keputusan lainnya, seperti keputusan tentang stru
ktur keuangan, leasing, pembayaran obligasi, teknik penilaian surat berhar
ga, dan permasalahan biaya modal merupakan subyek yang sulit dimenger
ti tanpa adanya pengetahuan dan pemahaman tentang konsep ini.

Lingkup Kajian
Konsep time value of money pada dasarnya memperhitungkan masalah bu
nga yang lahir karena sebagai “kompensasi” dari adanya perjalanan waktu
dari keputusan di bidang keuangan. Faktor bunga yang diperhitungkan ada
lah bunga sederhana (simple interest) dan atau bunga majemuk (compoun
d interest).
Konsep Nilai Waktu Uang (Time Value of Money)

Kesempatan untuk mendapatkan bunga

$1 $ 1 + bunga

0 1 2 n-1 n
Uang sekarang Rp1.000.000,00 nilainya lebih tinggi daripada
Rp1.000.000,00 pada akhir tahun depan, hal ini disebabkan :

1. Uang Rp1.000.000,00 yang kita memiliki sekarang dapat


disimpan di Bank dengan mendapatkan bunga misal
10% per tahun, sehingga uang tersebut akan menjadi
Rp1.100.000

2. Jadi uang sekarang Rp1.000.000,00 nilainya sama dengan


Rp1.100.000,00 pada akhir tahun.
RUMUS-RUMUS BUNGA MAJEMUK DAN EKIVALENSINYA

Notasi yang dipergunakan dalam rumus bunga, yaitu :

i (Interest) = tingkat suku bunga per periode.


n (Number) = jumlah periode bunga.

P (Present Worth) = jumlah uang/modal pada saat


sekarang (awal periode/tahun).
F (Future Worth) = jumlah uang/modal pada masa
mendatang (akhir periode/tahun).

A (Annual Worth) = pembayaran/penerimaan yang tetap pd


tiap periode/tahun.
G (Gradient) = pembayaran/penerimaan dimana dari
satu periode ke periode berikutnya ter-
jadi penambahan/ pengurangan yang
besarnya sama.
Bila digambarkan dalam bentuk grafik cash flow dari
masing-masing notasi diatas adalah sebagai berikut :

F
P

•0 1 2 3 n-2 n-1 n •0 1 2 3 n-2 n-1 n

P A F
A A A A A A

•0 1 2 3 n-2 n-1 n •0 1 2 3 n-2 n-1 n


P : Selalu terjadi pada awal tahun pertama (titik 0).
A : Selalu terjadi pada setiap akhir tahun, mulai tahun ke-1 sampai
tahun ke-n, dengan besar yang sama.
F : Selalu terjadi pada akhir tahun terakhir yg ditinjau (titik n).

Berdasarkan cara pembayarannya, rumus-rumus bunga majemuk


dapat dikelompokkan menjadi :

A. Pembayaran Tunggal (Single Payment)


1. Compoun Amount Factor (Mencari F bila diketahui P)
2.Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui F)

B. Deret Seragam (Uniform Series )


1. Sinking Fund Factor (Mencari A bila diketahui F)
2. Compound Amount Factor (Mencari F bila diketahui A)
3. Capital Recovery Factor (Mencari A bila diketahui P)
4. Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui A)
A. Pembayaran Tunggal
Single payment, yaitu pembayaran dan penerimaan uang masing-masing
dibayarkan sekaligus pada awal atau akhir dari suatu periode.

1. Mencari F bila diketahui P

Bila modal sebesar P rupiah diinvestasikan sekarang (t = 0) dengan


tingkat bunga i% , dibayar per periode selama n periode, berapa
jumlah uang yang akan diperoleh pada peroide terakhir ?

Cash flow diagram F

/ /
O 1 2 3 .... n-2 n-1 n

Rumus : F = P(1+i) n

atau F = P ( F/P, i, n )
Contoh :
Seseorang menginvestasikan uang di sebuah Bank sebesar
Rp 50.000.000,00 dengan tingkat bunga 6% per tahun. Bera
pa jumlah uang setelah diinvestasikan selama 5 tahun ?.

Penyelesaian :
P = Rp 50.000.000,00 ; i = 6% ; n = 5
F = P (1 + i )n
= ( Rp 50.000.000,00) ( 1 + 0,06)5
atau :
F = P (F/P, i, n)
= (Rp 50.000.000,00)*(1,33823) = Rp 66.911.500,00
2. Mencari P bila diketahui F

Berapa modal P yang harus diinvestasikan pada saat seka-


rang (t = 0), dengan tingkat bunga i%, per tahun, sehingga
pada akhir n periode didapat uang sebesar F rupiah

Rumus : P = F 1/(1+i) n

atau P = F ( P/F, i, n )
FORMULA DALAM KEUANGAN

FV = PV ( 1 + i )n

FV 1
PV = n
OR PV = FV
(1 + i) n
(1+ i)
FV = Future Value
PV = Present Value
i = interest atau tingkat bunga
n = number of period atau jml periode
Contoh :
Seseorang memperhitungkan bahwa 15 tahun ya
ng akan datang anaknya yang sulung akan masuk
perguruan tinggi, untuk itu diperkirakan membutu
hkan biaya sebesar Rp 75.000.000,00. Bila tingkat
bunga adalah 5 %,maka berapa ia harus menabung
kan uangnya sekarang ?

Penyelesaian :
F = Rp 75.000.000,00 ; i = 5% ; n = 15

P = (Rp 75.000.000,00) (P/F, 5 , 15)


= (Rp 75.000.000,00) (0,48102)
= Rp36.076.500,00
B. Deret Seragam (Uniform Series )
1. Sinking Factor (Mencari A bila diketahui F)
Agar pada akhir periode n dapat diperoleh uang sejumlah F
rupiah, maka berapa A rupiah yg harus dibayarkan pada setiap
akhir periode dengan tingkat bunga i% ?

F
•0 1 2 3 4 n-2 n-1 n
/ /

A A A A A A A
Rumus : A = F i/(1+i)n -1 atau A = F ( A/F, i, n )

Contoh :
Tuan Bahlul ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah setelah dia
pensiun. Diperkirakan 10 tahun lagi dia pensiun. Jumlah uang yang diperlukan
Rp 425.000.000,00. Tingkat bunga 12 % setahun. Berapa jumlah yang harus
ditabung setiap tahunnya ?

Penyelesaian :
F = Rp 425.000.000,00 ; i = 12% ; n = 10

A = (Rp 425.000.000,00)(A/F, 12% , 10)


= (Rp 425.000.000,00)( 0,05698)
= Rp 24.216.500,00.
2. Compound Amount Factor (Mencari F bila diketahui A)
Bila uang sebesar A rupiah dibayarkan pada setiap akhir
periode selama n periode dengan tingkat bunga i%, maka berapa
besar F rupiah yang terkumpul pada akhir periode tersebut ?.

Rumus: F=A { (1 + i) n - 1} / i atau F = A ( F/A, i , n )

Contoh :
Bila setiap tahun ditabung uang sebesar Rp 15.000.000,00 selama 9 tahun dengan tingkat
bunga 8%. Berapa besar uang yang akan terkumpul setelah akhir periode tersebut ?.

Penyelesaian :
A = Rp 15.000.000,00 ; i = 8% ; n = 9
F = ( Rp 15.000.000,00 )( F/A, 8%, 9 )
= ( Rp 15.000.000,00 )( 12,48756)
= Rp 187.313.400,00
3. Capital Recovery Factor (Mencari A bila diketahui P)

Bila uang sebesar P rupiah diinvestasikan pada saat sekarang de


ngan tingkat bunga i%, maka berapa A rupiah yang dapat diteri
ma setiap akhir periode selama n periode, sehingga jumlah uan
g yang diterima selama n periode tersebut sesuai dengan modal
P rupiah yang ditanam pada awal periode pertama.

Atau
Contoh :
Seorang ibu menabung uang sebesar Rp 20.000.000,00 disebuah
bank. Bank tersebut akan membayar sejumlah uang setiap tahun
yang besarnya sama kepada Rizqha anaknya, sebagai biaya
pendidikan. Pembayaran dimulai akhir tahun pertama selama 7
tahun. Jika tingkat bunga 10% setahun, berapa jumlah yang
akan diterima oleh Rizqha setiap tahunnya ?.

Penyelesaian :
P = Rp 20.000.000,00 ; i = 10% ; n = 7
A = ( Rp 20.000.000,00 )( A/P, 10% , 7 )
= ( Rp 20.000.000,00 )( 0,20541 )
= Rp 4.108.200,00
4. Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui A)
Untuk dapat menerima uang sebesar A rupiah setiap
akhir periode, selama n periode dengan tingkat bunga i,
maka berapa besar modal yang harus ditanam pada awal
periode pertama ?.

Rumus : P = A { ( 1 + i ) n – 1} / { i ( 1 + i ) n }

atau P = A ( P/A, i , n )
Contoh :
Perusahaan Go Public mempunyai kewajiban untuk
membayar ‘royalti’ sebesar Rp 750.000,00 setiap akhir
tahun selama 5 tahun berturut-turut. Jika perusahaan
tersebut menyetujui membayar sekaligus pada awal
tahun pertama dengan tingkat bunga sebesar 15%,
maka berapa jumlah uang yang harus dibayar oleh
perusahaan tersebut ?.

Penyelesaian :
A = Rp 750.000,00; i = 15%; n = 5
P = ( Rp 750.000,00 )( P/A , 15%, 5 )
= ( Rp 750.000,00 )( 3,35216 )
= Rp 2.514.120,00.
C. Uniform Gradient Series Factor

Pembayaran per periode kadang-kadang tidak


dilakukan dalam suatu seri pembayaran yang
besarnya sama,tetapi dilakukan dengan
penambahan/pengurangan yang seragam pada
setiap akhir periode.

Misalnya : Rp 100.000,00 ; Rp 90.000,00 ; Rp 80.000,00 ; dst,


untuk seri pembayaran dengan penurunan yang seragam atau
Rp 100.000,00 ; Rp 150.000,00 ; Rp 200.000,00 ; dst, untuk seri
pembayaran dengan kenaikan yang seragam.

Cara pembayaran tersebut di atas dapat dinyatakan sebagai


berikut :
A1+(n-1)G
A1+(n-2)G
A1+2G

A1 A1+G

/ /
•0 1 2 3 n-1 n

Rumus : A = A1 + A2
A2 = G [ 1/i - n/(1 + i)n – 1]
= G (A/G, i , n)

Untuk kenaikan : Untuk penurunan :

A = A1 + G (A/G,i,n) A = A1 - G (A/G,i,n)
Keterangan :
A = pembayaran per periode dengan jumlah yang sama
A1 = pembayaran pada akhir peroide pertama
G = “gradient”, perubahan per periode
n = jumlah periode

Contoh :
Si Doel pada akhir thn pertama merencanakan menginvestasikan uangnya
sebesar Rp 10.000.000,00 dari sebagian hasil usahanya. Ia merasa bahwa
kemampuannya menginvestasikan uangnya bertambah Rp 500.000,00 tiap
tahun, dimana hal ini berlangsung selama 9 tahun berikutnya. Bila tingkat
bunga adalah 9%, berapa rata-rata tabungan Si Doel setiap tahunnya?
Penyelesaian :

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

10 jt
10,5
11
11,5
12
12,5
13
13,5
A = A1 + A2 14
14,5
A= A1 + G (A/G, 9%, 10)
= Rp 10.000.000,00 + Rp 500.000,00 (3,79777)
= Rp 10.000.000,00 + Rp 1.898.885,00
A= Rp 11.898.885,00
D. Aliran Kas Yang Tidak Teratur

Pada pembahasan sebelumnya aliran kas yang teratur di


mana aliran kas terjadi sekali (tunggal) atau terjadi beberapa kali
atau terjadi perubahan tetapi secara seragam. Pada aliran kas
yang tidak teratur besarnya aliran kas pada tiap periode tidak
memiliki pola yang teratur.

Untuk itu menangani permasalahan aliran kas yang tidak teratur


harus melakukan konversi satu persatu ke awal atau ke akhir
periode sehingga didapat nilai total dari P, F atau A dari aliran
kas tersebut.
Contoh :
Dari diagram alir gambar dibawah, dengan tingkat bunga 15% tentukan nilai P, F
dan A dari keseluruhan aliran kas tersebut.

Gambar Cash Flow :

0 1 2 3 4 5

Rp 3 juta
Rp 8 juta
Rp 10 jt
Rp 15 jt
Rp 13 juta

Untuk memperoleh nilai P dari keseluruhan diagram, maka dilakukan konversi pa


da setiap ada aliran kas ke nilai sekarang/awal (pada titik/tahun 0), sehingga :
P0 = Rp 10
P1 = Rp 15 (P/F, 15%, 1) = Rp 15 (0,86957)
= Rp 13,04355
P2 = Rp 3 (P/F, 15%, 2) = Rp 3 (0,75614)
= Rp 2,26842
P3 = 0
P4 = Rp 13 (P/F, 15%, 4) = Rp 13 (0,57175)
= Rp 7,43275
P5 = Rp 8 (P/F, 15%, 5) = Rp 8 (0,49718)
= Rp 3,97744

Nilai P dari keseluruhan aliran kas tersebut adalah :

P = P0 + P1 + P2 + P3 + P4 + P5
= Rp 10 + Rp 13,04355 + Rp 2,26842 + 0 + Rp 7,43275 + Rp 3,97744
= Rp 36,72216
Dengan didapatkannya nilai P maka Nilai F (pada tahun ke 5)
dan Nilai A (selama 5 tahun) dapat dihitung sebagai berikut :

F = P (F/P, i%, N)
= Rp 36,72216 (F/P, 15%, 5)
= Rp 36,72216 (2,01136) = Rp 73,86148
dan

A = P (A/P, i%, N)
= Rp 36,72216 (A/P, 15%, 5)
= Rp 36,72216 (0,29832)
= Rp 10,95495
Soal-soal Latihan
1. Seorang investor meminjam uang dari sebuah bank sebesar
$ 250.000 dengan suku bunga pertahun sebesar 18%. Investor
bermaksud mengembalikan pinjamannya tersebut pada akhir
tahun ke 10. Berapakah uang yang harus dibayarkan kelak?

2. Seorang investor berkeinginan mengivestasikan uangnya pada


tahun ini pada sebuah bank yang memberikan suku bunga 12%
per tahun. Dia berharap setelah 15 tahun jumlah uang yang
diinvestasikan akan mencapai jumlah sebesar $750.000.
Berapakah uang yang harus diinvestasikan sekarang?
3. Tentukan besarnya nilai sekarang (Present Value) dari cash
flow berikut ini dengan suku bunga 10 % per tahun :

i = 10%/th
I = $ 2.000 I = $ 4.000 I = $ 2.000
I = $ 3.000

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

C = $ 5.000

Berapa nilai cash flow diatas pada akhir periode ke 10 ?


4. Pada awal tahun 2000, seorang investor menyimpan
uang sebesar 150 juta, dan sebesar 300 juta pada awal
tahun 2006. Mulai tahun 2000 s/d 2007 setiap akhir
tahun dia selalu meminjam dari Bank yang sama masing
-masing Rp 20 juta/tahun. Pada awal tahun 2004 karena
keperluan mendadak ia mengambil pinjaman tambahan
50 juta rupiah. Berapakah kekayaan investor tersebut
pada akhir 2010? Bunga Bank yang berlaku 10%/tahun.
5. Seorang investor menyimpan uang di Bank sebesar Rp 40 juta pada
awal tahun 2003. Kemudian dari tahun 2004 s/d 2008 dia meminjam
uang dari Bank yang besarnya adalah sebagai berikut :

Akhir tahun Pinjaman


2004 15 juta
2005 15 juta
2006 35 juta
2007 25 juta
2008 25 juta

Investor tersebut bermaksud melihat apakah masih ada sisa atau bahkan
berhutang pada bank yang sama pada akhir tahun 2010. Berapakah sisa
uang atau hutang tersebut pada akhir tahun 2010? Suku bunga bank
yang berlaku 10 %/tahun.
SUKU BUNGA NOMINAL DAN
SUKU BUNGA EFEKTIF

• Suku bunga nominal dan efektif dipertimbangkan apabila


periode pembungaan kurang dari satu tahun.

• Misal suku bunga 12% per tahun, jika dibayarkan setiap


bulan menjadi 12% : 12 = 1% per bulan. Suku bunga yang
bernilai 1% per bulan disebut “suku bunga nominal “.

• “Suku bunga efektif” yaitu suku bunga yang diterima sebenarnya


, besarnya lebih besar dari suku bunga per tahun.
Misal uang Rp 500.000 ditabung di sebuah bank
dengan tingkat suku bunga 12% per tahun. Berapa
uang yang diterima satu tahun kemudian?

F = P ( 1 + i )n
= Rp 500.000,- ( 1 + 0.12 )1 = Rp 560.000,-
Jika suku bunga tersebut dibayarkan setiap 6 bulan sekali,
maka suku bunga menjadi 12% : 2 = 6% per bulan, maka
nilai uang satu tahun (12 bulan) kemudian menjadi :

F = P ( 1 + i )n
= Rp 500.000,- ( 1 + 0.06 )2 = Rp 561.800,-
Jadi suku bunga efektif = Rp 61.800,-

Dari perhitungan diatas dapat diketahui hubungan antara tingkat suku


bunga nominal dan efektif sebagai berikut :

( 1 + i ) = ( 1 + r/m ) m
i = ( 1 + r/m ) m – 1
Dimana : i = suku bunga efektif (per periode)
r = suku bunga nominal (per tahun)
m = jumlah periode pembungaan

Anda mungkin juga menyukai