Anda di halaman 1dari 66

Pengelolaan CBM

Pemanfaatan Ekses Energi


Pertambangan Batubara

“Cleaner energy where its most


needed”
1
Agenda

• Coal Bed Methane (Gas Metana Batubara) – Apa


yang Menjadikannya Berbeda
• Perkembangan Industri CBM - Global

• Solusi CBM untuk Tambang Batubara

• Perkembangan Industri CBM - Indonesia

2
Apakah CBM itu?
• CBM adalah gas metana (CH4) yang terbentuk secara alami, bersama dengan
sejumlah kecil kandungan gas hidrokarbon dan non-hidrokarbon lainnya, yang
terkandung di dalam lapisan batubara sebagai hasil dari proses kimia dan fisika.

• Proses tersebut bermula dari material tumbuhan dan terubah dari gambut menjadi
batubara. Karena penimbunan oleh sedimen yang lebih muda, maka kedalaman,
panas, dan tekanan pada gambut akan meningkat, menyebabkan material tanaman
terubah secara kimiawi maupun fisikawi. Pengaruh panas dan tekananlah yang
merubah gambut menjadi batubara, mengeluarkan air dan kandungan zat terbang
lainnya dari persenyawaan organik dan menghimpun zat karbon.

• Seringkali CBM terbentuk pada kedalaman yang relatif dangkal dan seringkali pula
terbentuk dengan kandungan air yang tinggi dan beragam kualitasnya.

• CBM umumnya diproduksi melalui lubang bor (borehole) yang dapat membawa gas
dan air ke permukaan.

• Jika terdapat akuifer dangkal, maka akuifer dangkal tersebut harus dilindungi.
Namun, penanganan lingkungan yang signifikan serta sensitif bisa saja dibutuhkan
untuk akuifer yang lebih dalam.

3
Mengapa CBM Berbeda?

• Keberadaan
– Dangkal, tersebar luas, tekanan rendah
• Teknologi
– Dimungkinkannya penggunaan completion designs
sederhana
– Ukuran rig (well bore) relatif kecil
– Fasilitas permukaan yang sederhana: ESP (electrical
submersible pump) – free water knock-out dan
(kemungkinan) water compression
• Dekatnya target pasar
• Small volumes possible, modular design

4
Batubara itu sendiri berbeda-beda!

5
BASIC FACTS
• COAL is not just a BLACK ROCK!
• Coal quality varies
– Vertically within a seam
– Laterally across a seam
– Between different seams

• WHY?
– Different starting ingredients (composition)
• plants, water, mineral matter GRADE
– Different levels of decay of plant ingredients
in the peat mire
• death, decay, humification
– Different ranks (thermal maturity or
TYPE
coalification)
• heat, pressure, time
RANK
6
END MEMBER COAL TYPES

Bright banded coal Dull coal


highly cleated poorly cleated
thin to thick vitrain minor thin vitrain

WHICH WILL BE MORE FRIABLE?


WHICH WILL BE MORE PERMEABLE?
IMPACT ON DRILLING AND PRODUCTION
PERFORMANCE? 7
COAL RANK SERIES-SIMPLIFIED PROCESS

GAS

Cartoon courtesy of Kentucky Geological Survey

8
GAS-IN-PLACE RELATED TO COAL RANK

Thermally Derived
Methane

Biogenic Methane

Lignite Sub-Bituminous Bituminous Anthracite Graphite

200 C 1500 C 2000 C

9
Modified from Hunt(1979)
Death and drowning

BIG TREES
0
LITHOTYPE
100
PROFILES

BLASTHOLE STEMMING
200

•COAL SEAMS CAN BE


Gl4

300
SUBDIVIDED INTO
MAPPABLE “PLIES” OR
LITTLE TREES

400

PLY 1
“BENCHES”

CHARGE
500

PLY 2
•THESE PLIES WILL HAVE
600
DIFFERENT
PLY3
700
•BANDING TEXTURE
800 •COMPOSITION
BIG TREES

900
•QUALITY
•FRACTURE & CLEAT
PLY 4

1000
RAMP 27 LD CORE
•STRENGTH
•PERMEABILITY
•RESERVOIR BEHAVIOUR

10
Flooding or air fall tuff events=stone bands
Desorpsi dari Lapisan Batubara

CBM an d W ater Pro d u ctio n


• Dengan mengurangi tekanan
hidrostatik (proses dewater),
200 10 gas akan menyebar keluar dari
180 9 mikropori menuju cleat dan

G a llo n s o f W a te r / M in u te
160 8
rekahan-rekahan yang ada.
MC F of C B M / D ay

140 7
120
CBM
6 • Bersamaan dengan turunnya
100 5 laju alir dari air – maka produksi
80 4
Water gas awal akan meningkat.
60 3

40 2 • Namun, dibutuhkan
20 1 pengelolaan dalam proses
0 0
pengurangan air…
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Ye a rs o f O p e ra tio n

11
Perbandingan karakteristik reservoar CBM
dengan gas konvensional (1)
Karakteristik Konvensional GMB
Gas terbentuk di batuan sumber
Gas terbentuk dan terperangkap di
Pembentukan Gas kemudian bermigrasi menuju
dalam batubara
reservoar

Rekahan-rekahan yang jaraknya tidak


Struktur Cleat-cleat yang berjarak sama
sama satu sama lain

Mekanisme
Kompresi Penyerapan
Penyimpanan Gas

Gradien Konsentrasi (Hukum Fick)


Mekanisme Migrasi Gradien Tekanan (Hukum Darcy) dan
Gradien Tekanan (Hukum Darcy)

Produksi awal gas tinggi kemudian


menurun. Produksi gas meningkat seiring
Pada awal produksi kecil atau tidak waktu kemudian menurun.
Performa Produksi
menghasilkan air. Produksi awal didominasi air.
Tingkat GWR menurun seiring dengan GWR meningkat seiring waktu.
waktu

Mechanical Young Modules ~ 106 Young Modules ~ 105


Properties Pore Compressibility ~ 10-6 Pore Compressibility ~ 10-4

12
Concept Models

• Darcy Flow qi kkri P


=
A i L

Vm
• Diffusion (Ficks Law) qm =
 (C − C ( p))
C 1
=−
2
Sf
t  (C − Cm ) =
8D

• Desorption (Langmuir Vl P
C =
Law) Pl + P

13
Modulus Young

14
Perbandingan karakteristik reservoar CBM
dengan gas konvensional (2)
• Tidak seperti reservoar konvensional seperti batupasir dan batugamping,
batubara memiliki porositas rendah (jarak antar pori yang tersedia bagi gas
untuk terakumulasi) dan permeabilitas rendah (kemampuan gas untuk
mengalir keluar dari reservoar).
• Rekahan pada lapisan batubara umumnya dipenuhi air. Sebagian besar gas
metana diserap kedalam batubara dan akan mulai bermigrasi menuju
sumur bor setelah air dikeluarkan.
• Batubara juga bersifat lunak dan akan memadat setelah air dan gas
dikeluarkan.
• Pada akhirnya, batubara akan menyusut dan merubah permeabilitasnya.
• Semua hal ini menjadikan kegiatan memproduksi CBM merupakan sebuah
prosedur yang kompleks dan para insinyur harus secara berhati-hati
menganalisa reservoar untuk memaksimalkan produksi.
• Kandungan gas dan air yang dapat diproduksi selanjutnya, bergantung
kepada jarak antara sumur, perekahan buatan (artificial fracturing) dan
kejenuhan air (water saturation).
• Deliverability forecasting methods digunakan untuk menentukan tingkat air
dan gas terhadap usia sumur dan seorang insinyur dapat menentukan jarak
pemboran optimal (optimal drilling spacing). Metode ini juga membantu
dalam menentukan kebutuhan akan optimum compressor, jalur pipa dan
pompa.

15
Metode Completion CBM (1)

• Completion untuk sumur CBM dilakukan dengan


beberapa cara, tergantung pada tipe batubara di
cekungan dan kandungan fluida.
• Masing-masing tipe batubara (sub-bituminus hingga low-
volatile bituminus) menawarkan opsi-opsi produksi yang
berbeda berdasarkan sifat rekahan alaminya dan
kemampuan dari lapisan batubara.
• Batubara sub-bituminus bersifat lebih lunak dan kurang
competent dibandingkan dengan batubara low-volatile
yang memiliki rank lebih tinggi, sehingga secara khusus
digunakan sumur bor vertikal yang lebih konvensional
untuk completion dan produksi.
• Batubara dengan rank lebih tinggi yang lebih competent
menggunakan sumur bor horisontal dan vertikal untuk
proses completion.

16
Segi Ekonomis CBM dibandingkan
dengan minyak dan gas bumi

17
Agenda

• CBM – Apa yang Menjadikannya Berbeda

• Perkembangan Industri CBM - Global

• Solusi CBM dari Arrow Energy

• Perkembangan Industri CBM - Indonesia

18
CBM Resource Estimates

CBM Resources Conventional Reserves

Resources /
TCF

North America* 800


Russia/Ukraine 700-3000
China 1000
Indonesia 450
Australia* 350
India 300

Total 5900

Produced World-wide to date ~15

*Note: The US has so far moved around 60 TCF into 3P


and around 20 TCF into 1P
Australia has approximately 3 TCF in 2P and 14 TCF in 3P
Arrow has 0.5 TCF of 2P and 2.7 TCF of 3P on ~1% of its
tenement area
19
US / QLD CBM Resources

20
Development of a CBM Industry

USA Queensland

Total Resource 800,000 BCF 250,000 BCF

Producible Resource 180,000 BCF ? 55,000 BCF

3P 55,000 BCF 14,000 BCF

1P 20,000 BCF 1,000 BCF (3000 in 2P)


(4,000 after 7 years)
First Production Year 1982 1998

Current Annual Production 1800 BCF 70 BCF (FY2007)


rate (42 BCF in year 7)

Sources: GRI, SPE, ABARE, Company Reports 21


Proses Dewatering dan Permeabilitas

• Gas metana diserap ke dalam


lapisan batubara, dimana lapisan
batubara dapat menyimpan gas 5
kali lebih banyak dibandingkan
dengan batupasir
• Gas terperangkap di dalam
batubara akibat tekanan hidrostatik
dari air
• Proses pemompaan air keluar dari
batubara (dewatering) akan
menurunkan tekanan hidrostatik,
sehingga gas dapat keluar dari
batubara melalui cleat dan rekahan
untuk selanjutnya mengalir ke
permukaan

Sumber OCA 22
water filled cleats

matrix Initial state – pore fluid pressure


maintains a certain mass of
gas adsorbed
within matrix gas adsorbed

Fluid pressure lowered in cleat/


fracture system – pressure difference
between cleat and matrix

pressure difference between


cleat - matrix

Pressure lowered, gas desorbs and diffuses


through matrix to cleat – water and gas
flow within cleats

23
Difference in Production Mechanism

Conventional CBM
water
gas

oil

water
gas
adsorbed
Free gas & resolved
Desorption-diffusion-permeability
permeation
Gas production obstacled by water
Gas production driven by water

24
Production Comparison

Producing Rate

Pressure
Sandstone

Producing Time Gas


Water

Producing Rate

Pressure
Coal

Producing Time
25
Desorpsi dari Lapisan Batubara

CBM an d W ater Pro d u ctio n


• Dengan mengurangi tekanan
200 10 hidrostatik (proses dewater),
180 9 gas akan menyebar keluar dari

G a llo n s o f W a te r / M in u te
160 8
mikropori menuju cleat dan
MC F of C B M / D ay

140 7
120
CBM
6
rekahan-rekahan yang ada.
100 5 • Bersamaan dengan turunnya
80 Water 4
laju alir dari air – maka produksi
60 3

40 2
gas awal akan meningkat.
20 1 • Namun, dibutuhkan
0 0 pengelolaan dalam proses
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Ye a rs o f O p e ra tio n
pengurangan air

26
Agenda

• CBM – Apa yang Menjadikannya Berbeda

• Perkembangan Industri CBM - Global

• Solusi CBM dari Arrow Energy

• Perkembangan Industri CBM - Indonesia

27
Arrow Energy NL

• Perusahaan penghasil CBM di wilayah timur Australia


• Terdaftar di Australian Share Market (ASX)
• Pelaku CBM independen terbesar di Australia
• Operator dari 4 proyek di Queensland
• Cadangan terjamin 2.7 TCF 3P, 0.5 TCF 2P
• Market capitalisation terbaru lebih dari $2 Milyar

28
Tentang Arrow Energy

• Mengembangkan dan mengoperasikan 4 lapangan GMB dalam 3


tahun pertama operasi
• Produksi sekarang ini sebesar 120 mmcfd
• Ke depan akan mengembangkan 15 lapangan lagi
• Pada akhir 2007 Arrow memproduksi 30 % suplai gas untuk Negara
Bagian Queensland

• Lebih dari 4.7 TCF cadangan terjamin dan > 25 TCF total
sumberdaya
• Pelopor teknologi pemboran Surface to In-seam dan gravel packed /
under-reamed completions
• Tingkat kesuksesan pengeboran eksplorasi CBM +/- 90%

29
30
Produksi CBM Arrow
• Dalam periode 12 bulan hingga 30 Juni 2007, total gas
yang diproduksi (net to Arrow) sebesar 10.4 PJ atau 9.7
BCF
• Produksi gas (net to Arrow) sekarang sebesar 37.3
TJ/hari (34.8 mmcfd) atau 12.7 BCF per tahun.
• Arrow merupakan operator untuk total 18.565 PJ atau
17.3 BCF dalam 12 bulan tersebut.
• Seluruh lapangan yang dikerjakan oleh Arrow sekarang
memproduksi gas sebesar 68 mmcfd.
• Target Arrow adalah 60 PJ (56 BCF) pa net to Arrow
pada akhir 2010

31
Arrow Energy – Pemegang tenement CBM terdepan

• Lebih dari 90,000 km


persegi
• Memiliki akses ke
seluruh pasar besar di
Queensland
• Reserve certification on
1% of land

Area 1P 2P 3P
(BCF) (BCF) (BCF)

Area Proyek Gas Moranbah 67 250 811

Cekungan Surat 15 248 1,967

TOTAL 82 498 2,778

32
Profil Target Produksi

60

50

40
PJ p.a.

30

20

10

0
FY 2007 FY 2008 FY 2009 FY 2010 FY 2011
Moranbah Gas Project - Enertrade Moranbah Gas Project - Ergon Dyno Nobel
Industrial Loads Kogan Tipton A
Tipton B Daandine Daandine Expansion
Daandine Expansion 2 Meenawarra / Dundee

33
Tahap Pengembangan CBM

Kualitas batubara & kemenerusan lapisan batubara


RESIKO TINJAUAN
DATA Log, untuk menentukan dimensi sumberdaya

Desorpsi / Saturasi / Porositas / Kompresibilitas


CORE
HOLE Desain sumur
Permeabilitas
Sumur Observasil
TES
Peningkatan dewatering
PRODUKSI Stimulasi
Jarak antar sumur
PILOT
TEST PENGEMBANGAN
LAPANGAN

SUMBERDAYA CADANGAN
34
WAKTU
Arrow Under-reamed Completion
High Perm, Dangkal, Berbiaya Rendah
Well Diagram
• Digunakan untuk proses
Ground Level
completion pada Cekungan
Surat
Surface Casing:
273.1mm OD 6.4mm WT API5L
Hole Size: 12 1/4" • Dapat mencapai 5 seam
• Kisaran kedalaman 250 –
500m
• Permabilitas 20-500 mD

Liner to Surface
• Kandungan gas 5-8 m3/ton
• Pengeboran,
penyempurnaan dan
Top of Production Zone pelengkapan membutuhkan
$250 juta
• Kecepatan alir rata-rata 350
MCFD
Slotted Casing:
168.3mm OD 6.4mm WT API5L w/2.5mm Slots
Hole Size: 9 7/8" Underreamed to 16" over coals
• Kecepatan maksimum
mendekati 1 MMCFD
Tubing:
2 7/8" J55 EUE 6.5 #/FT
• Lebih dari 140 sumur telah
dibor
35
PC Pump

TD
36
Arrow Energy in the Surat Basin

Chinchilla Dalby Area Gas and Power Network


Dundee

ATP 676
Projects & Infrastructure Vision

Kogan North

Daandine
Dalby Power Ergon
Bramer Power Dalby
ERM/Babcock&Bro
wn Key:
Daandine Power
Arrow
Roma to Brisbane
Pipeline
ATP 790 Gas Field
Tipton West

Oakey Arrow Pipelines


(planned)
ATP 683
Meenawarra
Power Station

ATP

Millmerran
50 km 37
Development Drilling

38
Typical Field
Development

• Arrow-Beach Tipton West


Field south of Dalby
• 75 well program
• Wells ~450m TD
• Five rigs onsite
• 220km gathering lines
• 1200Ml dam under
construction
• Compressors ordered
• First gas sales targeted
early 2007

39
Skema Pengembangan Kogan North

40
Well Completions in Surat Basin

Surat Basin

Completion -200 – 600m depth


-Under Ream coals (16”
-24”) / no fracs
-co-mingle production
-Slotted casing –
with/without gravel
-PC pumps
Well Spacing 160 Acres (variable)

Average 250,000 (Arrow)


Drilling and
Completion
Cost / A$

Every region is different and requires site specific technology


applications and nuances (develop during Pilot operations)
41
Low Impact Wellhead
Low impact Wellheads. Arrow mendisain suatu sistem tertutup –
memproduksi gas dari sumur penggerak generator yang menggerakan pompa
PC – memproduksi air dan gas

42
Typical Well Performance
CH4 Pty. Ltd. Grosvenor Field
Borehole GR#5 CH4 Production Water Flow

Pore Pressure

Chart Options .01 01 01 .01 .02 .02 .02 .02 03 .03 03


Jan Apr. Jul. Nov Feb M ay Sep Dec M ar. Jun Oct.
. . . . . . . . . . .
Gas Flow, Water Flow, Pore Pressure 09 19 28 05 13 24 01 10 20 28 06
3000
0
GR#3 90
GR#4
GR#5 0 2500
80
Gas Flow (MCFD), Water Flow (BPD)

Gas Flow, Water Height, Casing 0

Approximate Pore Pressure (kPa)


Pressure 70 2000
GR#3
0
GR#4 60
GR#5 1500
0
50

0 1000
40

0
30 500

0
20
0
0
10
-500
0

43
Class A Well

44
Proyek CBM Moranbah

• Menghasilkan 45 MMCFD
untuk pembangkit listrik
• Sebanyak 80 sumur
surface to in-seam telah
berproduksi
• Dibangun jalur pipa
sepanjang 350 KM menuju
pengguna terakhir
• Mendapatkan
Penghargaan Queensland
“Smart State” dalam hal
penggunaan teknologi
• Lapangan GMB terdepan
di Australia
45
Koordinasi dengan
Perusahaan-perusahaan Batubara

Kemungkinan pertambangan batubara di


masa depan

Sumur-sumur dan jalur pipa milik Arrow

Tambang batubara yang ada sekarang

Fasiitas Compression milik Arrow

46
Layout Lapangan Gas Moranbah

47
Pengeboran Surface to In-Seam
di Moranbah
• Digunakan untuk proses
completion pada
Cekungan Bown
• Mencapai 2 seam
• 2 -4 lateral
menghubungkan tiap
vertikal
• Kedalaman 400-500m
• Permabilitas 10-30 mD
• Kandungan gas 5-8 m3/ton
• Pengeboran,
penyempurnaan dan
pelengkapan
membutuhkan $1mm
• Kecepatan alir rata-rata
850 MCFD
• Kecepatan maksimum
mendekati 3 MMCFD
• Lebih dari 80 sumur telah
dibor 48
Drilling for Surface to In-Seam Wells
– Designed with medium radius
smooth entry into the coal.
– Bisa satu atau lebih dari satu
sumur in-seam per sumur
vertikal.
– Panjang sumur In-seam
mencapai 4000 kaki.
– Banyak pola sumur berbeda
dapat dimungkinkan, spt: paralel,
chevron, bintang.
– Metode pemboran baik untuk
situasi under-balanced atau
over-balanced.
– Tiang rig di atur pada sudut
masuk penting (necessary entry
angle) – (50° sampai 90° dari
horisontal)
– Sudut pembengkokan sebesar
7° per 100 kaki,
– Perpotongan dengan sumur
vertikal dilakukan menggunakan
alat penunjuk magnetik
49
(magnetic guidance tool).
- Water Disposal -
Forced Evaporation - Pilot testing phase

• Stock Water – feed lots


• Coal Washing
• Reverse Osmosis – potable water option
• Aquaculture
• Forced Evaporation – increase in Evaporation Rates

50
Fasilitas-fasilitas – Sesuai untuk tujuan
kegunaannya namun potensial untuk ekspansi

3
1

6,6a

8,8a
9 Legenda
1 –Inlet from Kogan North Gas Field
4,4a
2 – Plant inlet water knockout
4,4a 3 – Vent
4 – Compressor Skid Package
4,4a 4a – Drained Bund
5 – Lube Oil and TEG Coalescer Skid
5a – Drained Bund
3 6 – Waste Separation & Storage
5,5a 6a – Containment Bund
7 – TEG Dehydration Package
7,7a
7a – Drained Bund
8 – Waste water sump & pump
8a – Containment Bund
9 – Site Amenities
10 – Tie-in point to RBP 51
10
Compressors

52
Pembuangan Air
- Beberapa Pilihan

• Coal Washing
• Feedlots
• Construction
• Cooling
• Reverse Osmosis
• Forced / Static Evaporation

53
Pembuangan Air
- Forced Evaporation

Desain oleh Arrow


– Air limbah
didorong keluar
melalui spray
system untuk
meningkatkan
surface area dan
proses evaporasi
10 kali lebih cepat
daripada kolam
evaporasi.
• Stock Water – feed lots Footprint
• Coal Washing berkurang hingga
• Reverse Osmosis – potable water option 10% dibandingkan
• Aquaculture kolam statis.
• Forced Evaporation – increase in Evaporation Rates

54
Pembuangan Air
- Reverse Osmosis

Membran
Filter Reverse
Feedstock Awal Osmosis

Residu

Air Dapat Diminum

55
56
57
Kerangka Waktu Proyek - Queensland
• Laju proyek pengembangan bisa berjalan cepat.
• Aktifitas eksplorasi termasuk :
– Melakukan pemboran eksplorasi dengan lubang-lubang bor
yang saling berjarak jauh (widely spaced exploration boreholes)
untuk menentukan kedalaman batubara; serta kualitas &
ketebalan batubara.
– Melakukan pemboran cored holes untuk menetapkan
kandungan gas, saturasi serta permeabilitas dari lapisan
batubara;
– Memprioritaskan suatu area sebagai Lapangan Utama (Pilot
Field); memastikan teknik pemboran yang diharapkan dan
tingkat produksi (3 bulan).
– Memastikan cadangan CBM; studi pendahuluan mengenai
pemasaran.
• Jangka waktu eksplorasi antara 2 sampai 4 tahun, tergantung pada
kondisi geologi
58
Kerangka Waktu Proyek - Queensland

• Sebagai contoh, dari lapangan Kogan North milik


Arrow : Jangka waktu antara dikeluarkannya
Petroleum License (Desember 2004) hingga
penjualan komersial gas yang pertama hanya
berjarak dua tahun!

59
Agenda

• Gas Metana-B – Apa yang Menjadikannya Berbeda

• Perkembangan Industri CBM - Global

• Solusi CBM dari Arrow Energy

• Potensi CBM - Indonesia

60
How Will Indonesia’s CBM Industry
Develop?

61
INDONESIAN CBM POTENTIAL

Steven and Sani (2002)


62
Supply - Demand

63
Indonesia’s CBM Future
• Indonesia has:
– Lots of coal at CBM feasible depths
– A growing need for domestic gas
– A highly experienced government and
regulatory system with respect to the Oil and
Gas Industry
– A willingness and imperative to “make CBM
happen”
• With the right approach and right players
Indonesia can have a vibrant CBM Industry

64
Hal yang membantu atau menghentikan
pengembangan CBM di Indonesia
MENDUKUNG MEMBATASI
•PEDOMAN PERATURAN TIDAK
•PERATURAN YANG JELAS JELAS
•PROSEDUR PERIZINAN YANG •PROSES PERSETUJUAN
JELAS BERKEPANJANGAN & TIDAK PASTI
•INSENTIF FISKAL & LAINNYA •TIDAK MAMPU SECARA EFEKTIF
•PROMOSI PEMERINTAH MENYEIMBANGKAN MINAT ANTARA
•PENGHARGAAN BAGI “FIRST BATUBARA v MIGAS
MOVERS” •BIAYA PERIZINAN & BIAYA MASUK
LAINNYA TERLALU TINGGI

• Industri CBM membutuhkan hukum dan


regulasi/peraturan yang disusun khusus untuk
industri CBM – karena CBM berbeda dari minyak
dan gas konvensional.
• Koordinasi antara produsen CBM dan batubara
sangat diperlukan.
65
Hukum yang sesuai akan menyokong
industri CBM
• Industri CBM membutuhkan hukum dan
regulasi/peraturan yang disusun khusus untuk industri
CBM – karena CBM berbeda dari minyak dan gas
konvensional.
• Koordinasi antara produsen CBM dan batubara sangat
diperlukan.

66

Anda mungkin juga menyukai