Future Value
Nilai masa depan, atau future value, adalah konsep keuangan yang mengukur nilai investasi di waktu
mendatang berdasarkan tingkat bunga yang diasumsikan. Future value, atau disingkat FV, juga dikenal
sebagai future worth dan mewakili jumlah investasi yang akan tumbuh selama periode tertentu.
Future value dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah uang yang akan dimiliki investor di
masa depan, berdasarkan jumlah uang yang diinvestasikan hari ini dan tingkat bunga yang diperoleh.
Rumus FV = PV x (1 + r)^n
Keterangan:
Contoh :
Misalnya, seorang investor berinvestasi dalam reksa dana sebesar Rp100.000.000 dengan asumsi tingkat
imbal hasil (return) 5% per tahun. Berapa nilai investasi yang akan diterima investor dalam 5 tahun
mendatang? Berikut perhitungan future value di excel:
Jawab :
FV = = PV x (1 + r)^n
FV = Rp100.000.000 x (1 + 0,05)^5
FV = Rp127.628.156
Jadi, total investasi yang akan diterima investor setelah 5 tahun menempatkan modalnya di reksa dana
adalah Rp127.628.156.
Future value of annuity atau nilai masa depan anuitas merupakan nilai grup dari pembayaran berulang
pada tanggal yang telah ditentukan di masa depan. Nilai masa depan dari anuitas ini membantu dalam
mengukur seberapa banyak yang Anda miliki di masa depan dengan tingkat diskonto atau tingkat
pengembalian tertentu.
Rumus :
P = PMT x (((1 + r) ^ n – 1) / r)
Dengan catatan sebagai berikut :
Contoh :
Asumsikan manajer portofolio memutuskan untuk menginvestasikan $ 125.000 per tahun untuk lima
tahun ke depan ke dalam investasi yang diharapkan mencapai 8% per tahun. Nilai masa depan yang
diharapkan dari aliran pembayaran ini menggunakan rumus di atas adalah:
P = PMT x (((1 + r) ^ n – 1) / r)
P = $ 733,325
Formula ini adalah untuk nilai masa depan dari anuitas biasa, yaitu ketika pembayaran dilakukan pada
akhir periode yang bersangkutan. Dengan anuitas jatuh tempo, pembayaran dilakukan pada awal
periode yang dimaksud. Untuk menemukan nilai anuitas masa mendatang, cukup kalikan rumus di atas
dengan faktor (1 + r):
P = PMT x (((1 + r) ^ n – 1) / r) x (1 + r)
Jika contoh di atas adalah anuitas jatuh tempo, nilai masa depannya akan dihitung sebagai:
P = PMT x (((1 + r) ^ n – 1) / r) x (1 + r)
P = $ 791,991.
1. Bunga tetap
Perhitungan Bunga ini sangat sederhana, yang diperhitungkan dengan besarnya pokok yang
sama dan tingkat bunganya juga sama setiap waktu. Walaupun pokok pinjaman pada
kenyataannya sudah berkurang sebesar angsuran pokok pinjaman namun dalam perhitungan ini
tetap digunakan standar perhitungan yang sama.
Contoh:
Perusahaan akan meminjam uang ke Bank untuk membiayai proyek investasi sebesar Rp
10.000.000,00 dengan bunga 15% per tahun dalam waktu 4 tahun dan diangsur 4 kali. Maka
bunga yang harus dibayar yaitu:
Jadi besarnya bunga pada setiap tahun, mulai tahun kedua tidak mendasarkan pada sisa
pinjamannya.
Apabila diformulasikan:
I = P.n.i
Dimana: I = Besarnya keseluruhan bunga
P = Besarnya pinjaman
n = Jumlah tahun/bulan
i = Tingkat bunga
Sedangkan jumlah yang harus dibayarkan:
F=P+I
= P + P.n.i
= P (1+ P.n.i)
Dari contoh tersebut bila tanpa menggunakan tabel, maka bunga yang harus dibayarkan selama
4 tahun:
I = P.n.i
= Rp 10.000.000,00 . 4. 15% I
= Rp 6.000.000,00
Oleh karena itu pemohon harus mengembalikan hutangnya:
F = P (1 + n.i)
= Rp 10.000.000,00 (1 + n.i)
= Rp 10.000.000,00 x 160%
= Rp 16.000.000,00
2. Bunga Majemuk (compound value)
Nilai majemuk (compound value) adalah merupakan penjumlahan dari sejumlah uang
permulaan/pokok dengan bunga yang diperolehnya selama periode tertentu, apabila bunga
tidak diambil pada setiap saat. Seperti contoh tersebut di atas, apabila diperhitungkan dengan
nilai majemuk (compound value) maka akan terlihat dalam tabel sebagai berikut: