RUMUS BUNGA
2.1. Pendahuluan
Secara intuisi kita tahu bahwa sejumlah sumber yang tersedia untuk
dinikmati pada saat ini lebih disenangi orang daripada jumlah yang
sama jika tersedia baru dalam satu tahun yang akan datang. Hal itu
yang disebut time preference yang berlaku baik secara perorangan
maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Di lain pihak
diketahui juga bahwa jumlah mutlak daripada sumber yang tersedia
untuk konsumsi cepat kita tingkatkan dengan cara menahan
sebagian sumber-sumber yang tersedia pada saat ini daripada
sekaligus mengkonsumsikan seluruhnya. Melalui investasi tersebut
sumber-sumber itu menjadi modal, yang merupakan salah satu
faktor produksi yang menghasilkan barang atau jasa untuk
konsumsi di waktu yang akan datang. Adanya salah satu faktor
produksi itu menambahkan pendayagunaan faktor-faktor lainnya,
jadi adanya sejumlah modal yang tersedia karena kita bersedia
mengorbankan sejumlah konsumsi pada saat ini meningkatkan
produktivitas tenaga kerja dalam menghasilkan barang dan jasa
untuk konsumsi di kemudian hari.
Bunga Biasa/Sederhana
Metode bunga biasa adalah metode perhitungan bunga yang
sederhana. Metode ini menganggap bahwa pokok pinjaman
tetap. Jumlah bunga pinjaman dihitung dari suku bunga per
periode waktu dikalikan jumlah pokok pinjaman awal P
dikalikan lagi dengan jangka waktu pinjaman n.
Contoh 2.1.
Modal sebesar Rp 15.000,00 dipinjamkan untuk jangka waktu
2 tahun, dengan suku bunga 10 %. Berapa besar bunga dan
jumlah total yang harus dikembalikan sesudah akhir tahun
kedua.
Penyelesaian :
Jika jumlah itu kita pinjam selama dua tahun, maka jumlah
yang harus kita kembalikan pada akhir tahun ke 2 adalah :
= P (1 + i ) + i [P(1 + i)]
= 1 [P (1 + i)] + i [P (1 + i)]
= (1 + i) P (1 + i)
= P (1 + i)2
Jika jangka waktu peminjaman selama n tahun, jumlah yang
harus dikembalikan pada akhir periode waktu n disebut F
Future amount, jumlahnya dapat dihitung dengan rumus :
F = P (1 + i)n
Contoh 2.2.
Sebuah pinjaman Rp 1.000.000,00 dengan jangka waktu
pinjaman n = 5 tahun, dengan suku bunga i = 12 %.
Hitunglah jumlah total yang harus dikembalikan pada akhir
tahun ke 5
F = Rp 1.000.000,00 (1 + 0,12)5
= Rp 1.000.000,00 x 1,762.342
= Rp 1.762.342,-
1
Istilah disebut discount factor, yakni
(1 i) n
Suatu bilangan yang besarnya kurang dari 1,0 yang dapat
dipakai untuk mengalikan (mengurangi) suatu jumlah di
waktu yang akan datang supaya menjadi nilai sekarang P.
Contoh 2.3
Berapa jumlah yang harus ditabung sekarang jika kita
mengharapkan dapat memperoleh uang sejumlah Rp
1.762.342,00 lima tahun yang akan datang, jika suku bunga
12 %.
1
P=Fx
(1 i) n
1
= 1.762.342,00 x
(1 0,12) n
1
= 1.762.342,00 x
1,762.342
= Rp 1.000.000,00
(1 i ) n 1
FA
i
(1 i) n 1
Istilah disebut compounding faktor for i per anmun
i
Contoh 2.4
Jika pada setiap akhir tahun selama 5 tahun kita menyimpan di
bank Rp 100.000,00 per tahun, tingkat suku bunga 6 % per
tahun maka nilai jumlah simpanan pada akhir tahun ke 5
(1 0,06) 5 1
F = Rp 100.000,00
0,06
= Rp 100.000 (5,637) = Rp 563.700,-
i
Istilah disebut sinking fund factor
(1 i) n 1
Contoh 2.5
Berapa uang dalam jangka yang seragam harus disimpan pada
setiap akhir tahun jika kita mengharapkan 5 tahun yang akan
datang mempunyai tabungan Rp 563.700,00 jika suku bunga 6
% per tahun.
0,06
A = Rp 563.700,00
(1 0,06) 5 1
1
= Rp 563.700,00
5,637
= Rp 100.000,00
F
Menentukan P diketahui F, i, dan n, P
(1 i ) n
Dengan
(1 i) n 1
F diketahui A, i, n F = A
i
Substitusikan persamaan pertama ke persamaan kedua
(1 i) n 1 1
PA
1 (1 i) n
i (1 i ) n
A=P
(1 i ) n 1
Contoh 2.6
Seorang pengusaha meminjam uang di bank Rp 5.000.000,00
tingkat bunga 20 % per tahun, jangka waktu pinjaman 5 tahun.
Tentukan pengembalian pinjaman tersebut dengan cara
pembayaran tetap per tahun selama 5 tahun.
i (1 i ) n
A=P
(1 i ) n 1
0,2(1 0,2) 5
= Rp 5.000.000,00
(1 0,2) 5 1
= Rp 1.671.898,00
Faktor Gradien Tetap
Adakalanya karena alasan tertentu pembayaran tahunan
(pengembalian modal) tidak dilakukan dengan pembayaran
jumlah tetap (Annuity). Misalnya pembayaran tahunan
bertambah/meningikat (gradient) dengan peningkatan per tahun
jumlahnya tetap. Tahun pertama Rp 200.000,00, tahun kedua Rp
250.000,00, tahun ketiga Rp 300.000,00, tahun ke empat dan
seterusnya terus meningkat Rp 50.000,00 per tahun sampai
dengan akhir periode pembayaran. Hal yang sama juga sering
terjadi pembayaran menurun dengan penurunan pertahun
jumlahnya tetap, tahun pertama Rp 500.000,00 tahun kedua Rp
400.000,00 tahun ke tiga Rp 300.000,00.
1 n
A’ = G
i 1 i 1
n
1 n
A = A1 + G
i 1 i 1
n
Atau
A = A1 + A’
1 n
A = A1 – G
i 1 i 1
n