PENGERTIAN BIAYA
Contoh : ????
PASSIVE INCOME
2. BUNGA SEDERHANA
SECARA FORMULA
Contoh :
SECARA FORMULA
Contoh : ????
Contoh :
F = P (1 + i)N
F = P (F/P, i%, N)
Dimana faktor (F/P, i%, N) dapat diperoleh dari Tabel daftar bunga
faktor bunga modal
F = P (1 + i)N diperoleh dari:
Contoh :
F = P (1+i)N
= Rp 10.000.000 (1+0.1)8
= Rp 10.000.000 (2,143589)
= Rp 21.435.890
F = P(F/P, i%, N)
F = Rp 10.000.000 (2,1436)
F = Rp 21.436.000
Contoh :
LOGO
LOGO
P
A A A A A A A
1 2 3 4 N-1 N
F
Dari diagram arus kas dapat dilihat bahwa pembayaran pertama dilakukan
satu periode setelah peminjaman P, sedangkan nilai F terletak pada waktu
yang sama dengan nilai terakhir dari A yaitu N periode dari P
F = F1 + F2 + F3 + …+ FN-1 + FN
N
Maka nilai : (1 i ) 1 disebut “uniform series compound
i amount factor”
F = A (F/A, i%, N)
Contoh Soal:
Jawab:
F = A (F/A, 2%, 6)
= Rp 100.000 (6,2295)
= Rp 622.950
F=A (1 i ) N 1
i
Maka diperoleh:
(1 i ) N 1
P (1 +i) N = A i
(1 i ) N 1
P = A i (1 i ) N
Contoh Soal:
Jawab:
P = A (P/A, i%, N)
P = Rp 500.000 (P/A, 2%, 6)
P = Rp 500.000 (5.6014)
P = Rp 2.800.700
Dari persamaan:
F = A (1 i ) N 1
i
Akan diperoleh: i
A=F (1 i ) N 1
Contoh Soal:
Jawab:
A = F (A/F, 12%, N)
= Rp 5.000.000 (0.1574)
= Rp 787.000
www.themegallery.com Company Name
LOGO
MENCARI A JIKA DIKETAHUI P
Dari persamaan:
P=A (1 i ) N 1
i (1 i ) N
Maka diperoleh:
A=P i (1 i ) N
(1 i ) N 1
Persamaan di atas digunakan untuk mencari arus seragam A pada
setiap akhir periode setara dengan nilai P pada awal periode. Nilai
konversi dari P ke A disebut “capital recovery factor” atau crf,
mempunyai simbol fungsional (A/P, i%, N).
Maka persamaan menjadi:
A = P (A/P, i%, N)
Contoh Soal:
Jawab:
A = P (A/P, 20%, 5)
= Rp 20.000.000 (0.3344)
= Rp 6.688.000
A A A A A A
J-1 J 1 2 3 N-1 N
p
www.themegallery.com Company Name
LOGO
Contoh Soal:
Jawab:
P17 = F17
Untuk mencari P pada saat pembayaran yaitu pada awal periode ke-1
(P0), maka:
P0 = F17(P/F, 20%, 17)
= Rp 25.887.000 (0,0451)
= Rp 1.167.500
Jadi uang yang harus di tabungkan pada saat anaknya lahir adalah
Rp 1.167.500
Contoh Soal:
Jawab:
A A A A A
Cara 1.
0 1 2 3 4 5
F4
www.themegallery.com F5 = ? Company Name
LOGO
Cara 2:
Mencari P pada awal tahun ke-0 (P-1), yang berarti
merupakan nilai P yang posisinya satu periode sebelum
pembayaran A yang pertama.
Contoh Soal:
Jawab:
F8 = P0 (F/P, 20, 8)
= Rp 10.883.966 (4.2988)
= Rp 46.787.991
A = P0 (A/P, 20%, 8)
= Rp 10.883.966 (0.2606)
= Rp 2.836.361
A = F8 (A/F, 20%, 8)
= Rp 46.787.991 ( 0.0606)
= Rp 2.835.352
www.themegallery.com Company Name
CASH FLOW GRADIENT
ARITMATIK & GEOMETRIK
www.themegallery.com
LOGO
RUMUS BUNGA MODAL YANG MENGHUBUNGKAN ARUS KAS YANG
BERSIFAT GRADIEN SERAGAM (ARITMATIK) DENGAN NILAI P DAN F
G 2G (N-3)G
(N-2)G
(N-1) G
Pada arus kas terlihat bahwa tidak ada pembayaran pada akhir
tahun pertama, karena dianggap belum ada pengeluaran untuk
biaya perawatan dan pemeliharaan. Biaya baru akan dikeluarkan
pada akhir tahun kedua dan seterusnya.
www.themegallery.com LOGO
Seperti halnya pembahasan sebelumnya, nilai gradien (G) dapat
dihubungankan dengan nilai-nilai yang lainnya.
P0?
1 2 3 N-1 N
G 2G (N-3)G
(N-2)G
(N-1) G
www.themegallery.com LOGO
Nilai P dari arus kas seperti gambar di atas, adalah berdasarkan:
1
P = F
(1 i )
N
1 1
P=G + 2G +.....+
(1 i ) 2 (1 i ) 3
1 1
(N-2) G + (N-1) G (1 i) N
(1 i ) N 1
1 (1 i ) N 1 N
=G
i (1 i ) (1 i ) N
N
i
1 (1 i ) N 1 N
Nilai disebut “faktor gradien ke nilai P”
i (1 i ) (1 i ) N
N
i
Dalam Tabel konversi bunga modal dinyatakan dengan simbol:
P = G (P/G, i%, N)
www.themegallery.com LOGO
MENCARI A JIKA DIKETAHUI G
A = P (A/P, i%, N)
1 (1 i ) N 1 N i (1 i ) N
=G
i (1 i ) (1 i ) N (1 i ) N 1
N
i
1 N
= G i (1 i ) N 1
www.themegallery.com LOGO
Jadi: A = G (A/G, i%, N)
Contoh Soal:
Jawab:
Dari soal di atas dapat diketahui bahwa arus pembayaran
merupakan suatu bentuk gradien dengan G = Rp 1.000.000 dan N =4
www.themegallery.com LOGO
a. P = G (P/G, i%, N)
= Rp 1.000.000 (P/G, 15%, 4)
= Rp 1.000.000 (3,79)
= Rp 3.790.000
b. A = G (A/G, i%, N)
= Rp 1.000.000 (A/G, 15%, 4)
= Rp 1.000.000 (1,326)
= Rp 1.326.000
Contoh Soal:
Suatu arus pembayaran yang dilakukan pada setiap akhir tahun
Tahun Pembayaran (Rupiah)
1 5.000.000
2 6.000.000
3 7.000.000
4 8.000.000
www.themegallery.com LOGO
Apabila tingkat bunga yang berlaku 15% per tahun, hitunglah nilai
kesetaraan P dengan rumus gradient aritmatik dan kesetaraan arus
seragam
Jawab:
www.themegallery.com LOGO
Apabila tingkat bunga yang berlaku 15% per tahun, hitunglah nilai
kesetaraan P dengan rumus gradient aritmatik dan kesetaraan arus
seragam
Jawab:
www.themegallery.com LOGO
Diagram lengkap:
x Rp 1.000
1 2 3 4
5.000
6.000
p0T 7.000
8.000
Diagram bagian pertama:
x Rp 1.000
1.000
2.000
P0G 3.000
www.themegallery.com LOGO
a. Untuk mencari nilai P keseluruhan (P0), dapat dihitung dengan
menjumlahkan nilai P dari kedua bagian di atas:
AT = A + AG
= Rp 5.000.000 + G (A/G, 15%, 4)
= Rp 5.000.000 + Rp 1.000.000 (1.3263)
= Rp 6.326.300
www.themegallery.com LOGO
Contoh Soal:
Suatu arus pembayaran yang dilakukan pada setiap akhir tahun
1 8.000.000
2 7.000.000
3 6.000.000
4 5.000.000
Apabila tingkat bunga yang berlaku 15% per tahun, hitunglah nilai
kesetaraan P dengan rumus gradien matematik
Jawab:
5.000
6.000
7.000
p0T 8.000
Diagram bagian pertama:
x Rp 1.000
www.themegallery.com LOGO
Penyelesaian soal ini berbeda dengan soal sebelumnya. Kalau
pada soal sebelumnya penggabungan diagram merupakan
penjumlahan dari kedua bagian, maka pada soal ini
penggabungan merupakan pengurangan bagian pertama
dengan bagian kedua.
www.themegallery.com LOGO
Contoh :
Suatu pengeluaran setiap akhir tahun yaitu Rp.
100.000,-, Rp 200.000,- dan Rp. 300.000,- masing-
masing pada tiap akhir tahun ke 2, 3 dan ke 4. Besar
bunga bank 15% pertahun. Hitungkah nilai
ekivalensinya dalam:
www.themegallery.com LOGO
BUNGA
NOMINAL
& EFEKTIF
Pada umumnya berlakunya suatu tingkat bunga modal mempunyai
dasar periode tahunan. Tetapi tidak jarang jumpai suatu
perhitungan bunga modal yang mempunyai basis periode kurang
dari satu tahun, misalnya per musim, per kuartal, per bulan dsb
Berikut ini akan dibahas hubungan antara tingkat bunga modal pada
dasar suatu periode tertentu dengan tingkat bunga modal pada
periode lain
Apabila dalam suatu transaksi peminjaman atau simpanan
ditentukan tingkat bunga modal adalah 5% per musim tanam
(asumsi 1 tahun 2 musim tanam), maka dapat dikatakan bahwa
tingkat bunga pertahunnya 10%. Nilai tersebut disebut tingkat
bunga nominal.
Dimana:
ie = tingkat bunga modal efektif
in = tingkat bunga modal nominal
c = perbandingan antara periode yang dicari dengan periode
dasar
Jawab:
in = 2 (6%) = 12%
0 .12 2
ie = (1 ) 1
2
i (1 i ) N 0.1236(1 0.1236) 5
A=P (1 i ) N 1 = Rp 10.000.000
(1 0.1236) 5 1
= Rp 3.037.970
Soal:
Seorang petani meminjam uang kepada bank sebesar Rp 10.000.000.
Ia bersedia mengembalikan secara angsuran pada tiap akhir bulan
selama 20 bulan. Jika diketahui tingkat bunga modal yang berlaku
6% per musim berapa angsuran tiap bulannya.
Jawab:
in = 6%/6 = 1%
0 .01 1 / 6
ie = (1 ) 1
1/ 6
= 0,0097 atau 0.97%
i (1 i ) N
0.0097(1 0.0097) 20
A=P (1 i ) N 1 = Rp 10.000.000
(1 0.0097) 20 1
= Rp 552.380
SISTEM PEMBELIAN KREDIT
CONTOH SOAL:
Sebuah dealer mesin pertanian menawarkan sistem pembelian kredit
dengan bunga rendah, yaitu 12% per tahun. Uang muka yang harus
dibayar saat pembelian adalah 25% dari harga mesin. Sisa harga
ditambah dengan bunga 12% per tahun, dengan sistem
bunga modal sederhana, harus dibayar bulanan selama 2 tahun,
mulai satu bulan setelah pembelian. Seorang petani ingin membeli
sebuah traktor yang harganya Rp 20.000.000 dan bersedia
memenuhi ketentuan pembayaran yang ditetapkan.
Hitunglah:
a. Berapa biaya angsuran yang harus dibayar setiap bulan
b. Kalau angsuran yang dibayar bulanan dihitung dengan bunga
efektif, berapa tingkat bunga yang sebenarnya yang
dibebankan pada petani tersebut.
Jawaban:
a. Harga pembelian Rp 20.000.000
Uang muka 25% dari harga mesin Rp 5.000.000
Sisa yang belum dibayar Rp 15.000.000
Bunga = PNi
= Rp 15.000.000 (2)(0.12)
= Rp 3.600.000
Total pinjaman (harga + bunga) = Rp 18.600.000
Angsuran bulanan = Rp 18.600.000/24
= Rp 775.000
A A A = Rp 775.000 A A A
P = A (P/A, i%, N)
Rp 15.000.000 = Rp 775.000 (P/A, i%, N)
(P/A, i%, N) = 19.355
Dari persamaan di atas dapat dicari i% per bulan, yang
memenuhi persamaan tersebut. Dari Tabel konversi
diperoleh:
(P/A, 1,5, 24) = 20,0304
(P/A, 2,0, 24) = 18,9139
Dari hasil interpolasi dapat diketahui bahwa nilai i yang dicari (tingkat
bunga per bulan) ada diantara 1,5% dan 2%, dan dengan interpolasi
diperoleh nilai i = 1,925% per bulan.
Nilai tersebut merupakan tingkat bunga modal per bulan. Untuk mencari
tingkat bunga modal efektif per tahun digunakan rumus berikut:
in = 12 (1,925%)
= 23,1% atau 0,231 per tahun
ie = (1 in ) c 1
c
= (1
0.231 12
) 1
12
= 0.257 atau 25,7% per tahun
III. Sebagian pokok pinjaman dibayar per tahun, dan bunga (I)
dibayar setiap tahun. Pada cara ini, pembayaran pokok setiap
tahun besarnya sama dengan pokok pinjaman dibagi lama
pembayaran. Dalam hal contoh pembayaran pokok/tahun = Rp
10.000.000/4
Tahun Pinjaman Bunga (I) Pembayaran (Rp)
Awal (P)
Pokok Bunga Jumlah Sisa
1 10.000 1.000 2.500 1.000 3.500 7.500
2 7.500 750 2.500 750 3.250 5.000
3 5.000 500 2.500 500 3.000 2.500
4 2.500 250 2.500 250 2.750 0
Total 25.000 2.500 10.000 2.500 12.500
Dalam cara ke-4 ini besarnya angsuran (terdiri dari pokok pinjaman
dan bunga) ditentukan dengan menggunakan persamaan untuk
mencari angsuran tetap berdasarkan bunga modal majemuk.
Dari contoh, besarnya angsuran tiap tahun:
A = P (A/P, 10%, 4)
= Rp 10.000.000 (0.3155)
= Rp 3.155.000
Tahun Pinjaman Bunga (I) Pembayaran (Rp)
Awal (P)
Pokok Bunga Jumlah Sisa
1 10.000 1.000 2.155 1.000 3.155 7.845
2 7.845 785 2.370 237 3.155 5.475
3 5.475 548 2.607 548 3.155 2.868
4 2.868 287 2.868 287 3.155 0
Total 26.188 2.620 10.000 2.072 12.620
Dari keempat cara pembayaran pinjaman kita lihat bahwa
perbandingan antara jumlah bunga yang dibayarkan dan besarnya
pinjaman mempunyai nilai yang sama yaitu 0.10 yang merupakan nilai
bunga modal yang berlaku (i = 10%)