Anda di halaman 1dari 3

1.

Perancangan
1.1 Rancangan Fungsional Mesin Penyosoh Beras
Bagian-bagian utama mesin penyosoh terdiri dari rangka, hoper, silinder sosoh,
screw penyosoh, lubang output, pulley motor, pulley silinder sosoh dan unit
transmisi. Komponen mesin yang dilakukan pengujian fungsional antara lain rangka
mesin penyosoh, hopper, lubang pengeluaran hasil penyosohan, unit transmisi serta
motor penggerak berupa diesel. Bagian utama mesin yang terbuat dari besi siku pada
bagian rangka bertujuan untuk menopang mesin penyosoh bagian atas rangka juga
bertujuan untuk tempat meletakan bagian dinamo motor listrik. Motor listrik yang
dihubungkan dengan as screw dengan bantuan pulley atas ukuran 12 inch dan 6 inchi
dan pulley bagian bawah adalah 2 inch ditarik putaran dengan karet belt sehingga
membuat putaran stabil tanpa terjadinya selip pada putaran pulley.
Bagian mesin penyosoh beras yang paling atas adalah hopper dimana tempat ini
untuk menampung beras yang akan melalui proses penyosohan. Beras yang masuk
kedalam silinder penyosohan akan mengalami pengilasan atau gesekan dengan screw
dan pada bagian silinder dalam juga terdapat ukuran draft untuk membantu
penyosohan agar bekerja sempurna. Adanya pipa keran air pada bagian hopper juga
untuk membantu penyosohan agar bersih pada bagian mesin karena didalam silinder
sosoh apabila tidak ada bantuan air akan menyebabkan macet pada screw sehingga
tujuan dari penyiraman air dari atas hopper untuk melicinkan membantu penyosohan
beras. Mesin yang dibantu dengan putaran dinamo motor listrik berkekuatan 0.5 Hp
memudahkan untuk penyosohan namun putaran yang cukup cepat mengakibatkan ada
bagian kacang yang mengalami pecah.
Untuk mengurangi terjadinya kerusakan pada kacang bagian output silinder
sosoh terdapat tutup yang terbuat dari karet sintetis yang bekerja untuk membantu
penyosohan agar tidak rusak karena karet yang lentur membuat kulit ari kacang koro
tersosoh namun tanpa merusak bagian bulir pada beras. Mesin penyosoh beras yang
dibuat memiliki dimensi P= 90 cm, L= 40 cm, T= 80 cm dengan jarak antara kaki
rangka hingga atas rangka adalah 50 cm dan bagian silinder penyosohan hingga
hopper adalah 30 cm. panjang dari bagian ujung pulley hingga lubang output adalah
45 cm.

1.2 Rancangan Struktural Mesin Penyosoh Beras


Mesin penyosoh beras ini akan dibuat untuk meningkatkan efisiensi kerja
proses pemutihan beras. Mesin penyosoh beras ini akan dirancang dengan dimensi P=
90 cm, L= 40 cm, T= 80 cm dengan jarak antara kaki rangka hingga atas rangka
adalah 50 cm dan bagian silinder penyosohan hingga hopper adalah 30 cm. panjang
dari bagian ujung pulley hingga lubang output adalah 45 cm. Bahan yang digunakan
dalam rancangan ini antara lain: bahan untuk pembuatan mesin penyosoh terdiri dari
pelat stainless steel, baja siku, pelat baja, selang, kran ; bahan untuk pengujian yaitu
beras, air, mesin diesel.

2. Pembuatan Alat
Pembuatan alat dilakukan di Bengkel Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas
Pertanian, Universitas Sriwijaya.

3. Pengujian Alat
3.1 Uji Fungsional
Pengujian alat yang dilakukan untuk mengetahui apakah semua bagian alat
dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Hasil uji ini memungkinkan guna
menyempurnakan alat yang dibuat. Apabila terdapat komponen yang tidak berfungsi
akan dilakukan perbaikan atau penyempurnaan. Kemudian diuji fungsional kembali
hingga alat berfungsi seperti yang dikehendaki.
3.2 Uji Keandalan
Uji keandalan dilakukan untuk mengetahui kemampuan operasi kerja alat dan
meyakinkan bahwa alat mampu bekerja tanpa kerusakan yang besar selama operasi.
Uji ini dilakukan dengan pengoperasian alat secara terus menerus selama 4 jam.
3.3 Uji Kinerja Tanpa Beban
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bagian ulir sebagai komponen utama
pada bagian penyosohan apakah akan berputar/bekerja dengan baik meski tidak ada
beban dan pebgujian bagian pulley dengan menggunakan pulley 6 inci dan pulley 12
inchi.
3.4 Uji Kinerja Menggunakan Beban
Pengujian dilakukan dengan menggunakan beban sampel beras sebanyak 5 kg
dengan melakukan 3 kali ulangan. Dengan demikian beras yang digunakan sebanyak
15 kg. Dalam pengujian ini, akan dilakukan pengukuran meliputi waktu pekerjaan
penyosohan bahan, mengetahui berat hasil penyosohan dan kerusakan hasil yang
terjadi setelah proses.

Anda mungkin juga menyukai