Anda di halaman 1dari 16

CASH FLOW GRADIENT

ARITMATIK & GEOMETRIK


RUMUS BUNGA MODAL YANG MENGHUBUNGKAN ARUS KAS YANG
BERSIFAT GRADIEN SERAGAM (ARITMATIK) DENGAN NILAI P DAN F

Dalam masalah ekonomi sering dijumpai arus uang yang berkurang


atau bertambah dengan nilai yang konstan.

Misalnya, biaya perawatan dan pemeliharaan suatu mesin akan


bertambah dengan meningkatnya umur alat atau berkurangnya
suatu tingkat produksi dengan bertambahnya umur alat

Pertambahan dan pengurangan biaya tersebut relatif sama tiap


tahun sehingga keadaan ini membuat suatu seri aritmatik (deret
hitung)

Suatu arus pengeluaran atau penerimaan dimana terjadi


penambahan secara seragam dapat digambarkan dengan arus kas
seperti berikut:
1 2 3 N-1 N

G 2G (N-3)G
(N-2)G
(N-1) G

Gambar di atas menunjukan suatu arus kas yang meningkat


secara konstan pada setiap akhir periode sebesar G. Nilai G ini
disebut nilai Gradien dan pembayaran terjadi pada akhir setiap
periode.

Pada arus kas terlihat bahwa tidak ada pembayaran pada akhir
tahun pertama, karena dianggap belum ada pengeluaran untuk
biaya perawatan dan pemeliharaan. Biaya baru akan dikeluarkan
pada akhir tahun kedua dan seterusnya.
Seperti halnya pembahasan sebelumnya, nilai gradien (G) dapat
dihubungankan dengan nilai-nilai yang lainnya.

Mencari P jika diketahui G

P0?

1 2 3 N-1 N

G 2G (N-3)G
(N-2)G
(N-1) G
Nilai P dari arus kas seperti gambar di atas, adalah berdasarkan:

 1 
P = F  
 (1  i )
N

1 1
P=G + 2G +.....+
(1  i ) 2 (1  i ) 3
1 1
(N-2) G + (N-1) G (1  i) N
(1  i ) N 1
1  (1  i ) N 1 N 
=G   
 i (1  i ) (1  i ) N
N
i 

1  (1  i ) N 1 N 
Nilai    disebut “faktor gradien ke nilai P”
 i (1  i ) (1  i ) N
N
i 
Dalam Tabel konversi bunga modal dinyatakan dengan simbol:

(P/G, i%, N) dan mempunyai rumus

P = G (P/G, i%, N)
MENCARI A JIKA DIKETAHUI G

Untuk mencari hubungan antara A dan G, digunakan nilai P dengan


menggunakan faktor (A/P, i%, N)

A = P (A/P, i%, N)

= G (P/G, i%, N) (A/P, i%, N)

1  (1  i ) N 1 N  i (1  i ) N
=G   
 i (1  i ) (1  i ) N (1  i ) N  1
N
i 

1 N 

= G  i (1  i ) N  1
 

Nilai 1 N  disebut “Gradient to uniform series factor”


  
 i (1  i )  1
N

dan mempunyai simbol fungsional (A/G, i%, N)


Jadi: A = G (A/G, i%, N)

Contoh Soal:

Serangkaian pembayaran dilakukan pada setiap akhir tahun.


Pembayaran sebesar Rp 1.000.000 dilakukan pada tahun ke-2, Rp
2.000.000 pada tahun ke-3, dan Rp 3.000.000 pada tahun ke-4.
Tingkat bunga modal yang berlaku 15% per tahun.
Hitunglah:
a. Nilai kesetaraan P pada awal tahun pertama
b. Nilai kesetaraan A yang dibayarkan seragam pada setiap akhir
periode

Jawab:
Dari soal di atas dapat diketahui bahwa arus pembayaran
merupakan suatu bentuk gradien dengan G = Rp 1.000.000 dan N =4
a. P = G (P/G, i%, N)
= Rp 1.000.000 (P/G, 15%, 4)
= Rp 1.000.000 (3,79)
= Rp 3.790.000

b. A = G (A/G, i%, N)
= Rp 1.000.000 (A/G, 15%, 4)
= Rp 1.000.000 (1,326)
= Rp 1.326.000

Contoh Soal:
Suatu arus pembayaran yang dilakukan pada setiap akhir tahun
Tahun Pembayaran (Rupiah)
1 5.000.000
2 6.000.000
3 7.000.000
4 8.000.000
Apabila tingkat bunga yang berlaku 15% per tahun, hitunglah nilai
kesetaraan P dengan rumus gradient aritmatik dan kesetaraan arus
seragam

Jawab:

Arus pembayaran seperti ini tidak dapat diselesaikan secara


langsung dengan rumus yang ada, karena polanya tidak mengikuti
pola yang dapat diselesaikan dengan rumus yang ada.
Apabila tingkat bunga yang berlaku 15% per tahun, hitunglah nilai
kesetaraan P dengan rumus gradient aritmatik dan kesetaraan arus
seragam

Jawab:

Arus pembayaran seperti ini tidak dapat diselesaikan secara


langsung dengan rumus yang ada, karena polanya tidak mengikuti
pola yang dapat diselesaikan dengan rumus yang ada.

Untuk menyelesaikannya, diagram tersebut dapat dibagi menjadi 2


bagian yaitu:

1. Arus seragam yang besarnya Rp 5.000.000


2. Arus gradien aritmatik dengan G = Rp 1.000.000
Diagram lengkap:
x Rp 1.000
1 2 3 4

5.000
6.000
p0T 7.000
8.000
Diagram bagian pertama:
x Rp 1.000

5.000 5.000 5.000 5.000


p0A
Diagram bagian kedua:
x Rp 1.000

1.000
2.000
P0G 3.000
a. Untuk mencari nilai P keseluruhan (P0), dapat dihitung dengan
menjumlahkan nilai P dari kedua bagian di atas:

P0T = P0A + P0G


= A (P/A, 15%, 4) + G (P/G, 15%, 4)
= Rp 5.000.000 (2,885) + Rp 1.000.000 (3,79)
= Rp 18.650.000

b. Untuk menghitung kesetaraan nilai A juga perlu dilakukan cara


yang sama, yaitu menjumlahkan nilai A dari bagian pertama
dengan nilai A pada bagaian kedua (hubungan A dengan G)

AT = A + AG
= Rp 5.000.000 + G (A/G, 15%, 4)
= Rp 5.000.000 + Rp 1.000.000 (1.3263)
= Rp 6.326.300
Contoh Soal:
Suatu arus pembayaran yang dilakukan pada setiap akhir tahun

Tahun Pembayaran (Rupiah)

1 8.000.000
2 7.000.000
3 6.000.000
4 5.000.000
Apabila tingkat bunga yang berlaku 15% per tahun, hitunglah nilai
kesetaraan P dengan rumus gradien matematik

Jawab:

Seperti diketahui bahwa rumus gradien matematik hanya berlaku


untuk arus pembayaran yang meningkat pada setiap periode,
sehingga untuk soal di atas harus dibagi menjadi 2 bagian dengan
diagram arus kas yang mengikuti pola tersebut.
Diagram lengkap:
x Rp 1.000
1 2 3 4

5.000
6.000
7.000
p0T 8.000
Diagram bagian pertama:
x Rp 1.000

8.000 8.000 8.000 8.000


p0A
Diagram bagian kedua:
x Rp 1.000
P0G
3.000
2.000
1.000
Penyelesaian soal ini berbeda dengan soal sebelumnya. Kalau
pada soal sebelumnya penggabungan diagram merupakan
penjumlahan dari kedua bagian, maka pada soal ini
penggabungan merupakan pengurangan bagian pertama
dengan bagian kedua.

P0T = P0A – P0G


= A (P/A, 15%, 4) – G (P/G, 15%, 4)
= Rp 8.000.000 (2.8550) – Rp 1.000.000 (3,798)
= Rp 19.055.000
Contoh :
Suatu pengeluaran setiap akhir tahun yaitu Rp.
100.000,-, Rp 200.000,- dan Rp. 300.000,- masing-
masing pada tiap akhir tahun ke 2, 3 dan ke 4. Besar
bunga bank 15% pertahun. Hitungkah nilai
ekivalensinya dalam:

Present worth (P) pada permulaan tahun.


Annual Worth (A) seragam pada tiap akhir tahun
selama 4 tahun

Anda mungkin juga menyukai