Anda di halaman 1dari 26

EKONOMI TEKNIK

Engineering economy
Analisis Ekonomi Teknik
 Alat bantu pengambilan keputusan alternatif
teknologi, rancang bangun, dsb.
 Menggunakan sudut pandang ekonomis

(finansial)
 Pengaruh waktu menjadi begitu penting

karena melibatkan komitmen modal dalam


periode waktu yang panjang
Prosedur Analisis Ekonomi Teknik
1. Problem recognition, formulation, and
evaluation
2. Development of the feasible alternative
3. Development of the net cash flow for each
alternative
4. Selection of a criterion
5. Analysis and comparison of the alternatives
6. Selection of the preferred alternative
7. Performance monitoring and post evaluation
of result.
Time Value of Money
 Uang memiliki nilai terhadap waktu, dan
besarnya nilai itu akan tergantung saat kapan
uang itu diterima/dikeluarkan
 Jumlah yang berbeda dari uang pada waktu
yang berbeda adalah sama/equivalence nilai
ekonominya.
 Contoh: jika tingkat suku bunga adalah 6% per
tahun, maka Rp 100,00 sekarang (waktu ini)
akan menjadi equivalence dengan = 100 +
100(0,06) = 106,00 Rp. 106,00 satu tahun
yang akan datang.
Simple Interest
 Simple interest hanya memperhitungkan uang pokoknya, bunga yang
dihasilkan dari uang pokok pada periode berikutnya tidak dihitung.

 I=P.n.i
 di mana : I = Bunga
 P = Principal (Pokok Uang)
 n = periode
 i = tingkat suku bunga
 Bila F didefinisikan sebagai jumlah uang pada akhir periode pinjaman
 (Future Worth), maka hubunga F dengan P dinyatakan sebagai
berikut :
 F = P + Bunga
 F = P + P.n.i
 = P(1 + n.i)
Compound Interest
 Pembayaran bunga secara majemuk (compound) berarti pokok
pinjaman atau simpanan yang telah mengalami pembungaan akan
mengalami pemajemukan kembali pada periode berikutya.

Periode Awal Bunga Akhir periode


Periode
1 P Pi P+Pi =P(1+i)
2 P(1+i) P(1+i) i P(1+i) +P(1+i)i =P(1+i)2
3 P(1+i)2 P(1+i)2 i P(1+i)2+P(1+i)2i =P(1+i)3

n P(1+i)n-1 P(1+i)n-1 i P(1+i)n


Cash Flow
 Cash flow: aliran masuk (inflow) dan aliran keluar
(outflow) dari uang
 Contoh inflows (+) :
◦ • Revenues (pendapatan)
◦ • Pengurangan biaya operasi
◦ • Nilai sisa dari asset
◦ • Penerimaan dari pinjaman uang pokok dan sebagainya.
 Contoh outflows (-) :
◦ • Biaya-biaya pembelian awal dari asset (termasuk
pemasangan dan pengiriman).
◦ • Biaya-biaya operasi.
◦ • Pemeliharaan periodik dan biaya renovasi.
◦ • Bunga pinjaman dan pembayaran uang pokok dan
sebagainya.
End of Receipts /
Year Disbursements
0 -$ 15,000
1 $5,000
2 $5,000
3 $5,000
4 $7,000

Akhir tahun 1 Penerimaan

Awal tahun 1

Periode Waktu

Pengeluaran
NOTASI DAN SIMBOL
 P = Nilai atau jumlah uang pada waktu sekarang (present),
disebut dengan present worth atau present value.
 F = Nilai atau jumlah uang pada waktu yang akan datang,
disebut dengan future worth atau future value.
 A = Jumlah uang yang sama berurutan sampai dengan akhir
periode, disebut dengan equivalent value per period atau
annual worth.
 n = Jumlah dari periode bunga (interest period). Dalam
bentuk tahun, bulan, hari.
 i = Tingkat suku bunga per periode bunga. Dalam bentuk
persen per tahun, persen per bulan.
 G= Kenaikan seragam/konstan dan serial dari cash flow
disebut gradient
Interest Factor & Conversion
Formula
Interest Factor Notation and its Conversion
formula formula
Single Payment F= P (1 + i )n F = P(F/P,i,n)
Compound Amount Factor
Single Payment Present P = F (1 + i ) –n P = F(P/F,i,n)
Worth Factor  (1  i )  1
n

 
 i 
Equal Payment-series F=A  
F = A(F/A,i,n)
i
Compound Amount Factor  (1  i ) n  1
 

Equal Payment-series A = F i (1  i ) n  A = F(A/F,i,n)



 (1  i )  1
n
Sinking Fund Factor
 (1  i ) n  1
Equal Payment – Capital A= P i(1  i) n  A = P(A/P,i,n)
Recovery Factor
1  (1  i ) n  1 n
 n 

Equal Payment - series P=A i  i (1  i )  (1  i ) n  1
P = A(P/A,i,n)
Present Worth Factor
Uniform Gradient – series A=G A=G(A/G i,n)
Aritmatic Gradient
 Diagram Aliran kas:

A + (n– 1)G
A + 2G P” (n -1)G
A+G 3G
A A A A A 2G
0 G
= +

P P’ P”

 (1  I ) n  in  1
• P = G 2 
 i (1  i )
n

• Notasi fungsi P = G(P/G,i%,n)


Metode Pembandingan
Rencana Investasi
• Memanfaatkan konsep ekevalensi selalu mengunakan suatu
tingkat suku bunga, atau discount rate yang menggambarkan
tingkat pengembalian minimum yang diinginkan, atau
Minimum Attractive Rate of Return (MARR), baik oleh individu
maupun organisasi.

1. Analisis Nilai Sekarang (Present Value Analysis)


2. Analisis Nilai Tahunan (Annual Value Analysis)
3. Analisis Laju Pengembalian (Rate of Return Analysis)
4. Analisis Rasio Manfaat-Biaya (Benefit-Cost Ratio
Analysis)
5. Analisis Periode Pengembalian (Payback Period Analysis)
Present Value Analysis
 Periode penelaahan sama
 Contoh 1: Sebuah perusahaan sedang memikirkan mesin yang sebaiknya
dipilih di antara dua alternatif mesin yang ditawarkan. Kedua mesin
tersebut, mesin A dan mesin B, masing-masing harganya adalah Rp.
1.000.000,00 dan mempunyai umur pakai yang sama, yaitu selama 5 tahun,
dan tanpa nilai sisa (salvage value). Mesin A diperkirakan dapat menghemat
biaya operasi sebesar Rp. 300.000,00 per tahun. Mesin B akan menghemat
biaya operasi sebesar Rp. 400.000,00 pada tahun pertama, tetapi kemudian
turun sebesar Rp. 50.000,00 per tahun, yang menyebabkan penghematan
pada tahun ke dua adalah Rp. 350.000,00, pada tahun ketiga adalah Rp.
300.000,00 dan seterusnya. Apabila tingkat suku bunga yang dipergunakan
untuk analisis adalah 7% per tahun, mesin mana yang sebaiknya dipilih?
 Mesin A :
 P = 300.000 (P/A,7%,5) – 1.000.000
 = 300.000 (4,100) – 1.000.000
 = Rp. 230.000,00
 Mesin B :
 P = 400.000 (P/A,7%,5) – 50.000 (P/G,7%,5) – 1.000.000
 = Rp. 257.650,00
 Periode penelaahan berbeda
 Contoh 2: Sebuah perusahaan harus memutuskan untuk
memilih satu di antara dua alternatif mesin, mesin X atau
mesin Y. Kedua alternatif mesin tersebut mempunyai
karakteristik sebagai berikut (satuan uang dalam ribuan
rupiah).
Alternatif Harga Penghem Umur Nilai sisa
atan / th pakai
(tahun)
Mesin X 2000 450 8 100

MESIN X : Mesin Y 3000 600 6 700


P = 450(P/A,8%,24) + 100(P/F,8%,8) + 100(P/F,8%,16) +
100(P/F,8%,24) – 2000 – 2000(P/F,8%,8) – 2000(P/F,8%,16) = 1.172,640
Mesin Y :
P = 600(P/A,8%,24) + 700(P/F,8%,6) + 700(P/F,8%,12) + 700(P/F,8%,18)
+ 700(P/F,8%,24) – 3000 – 3000(P/F,8%,6) - 3000 (P/F,8%,12) –
3000(P/F,8%,18)
= 489,540.
 Periode penelaahan tidak terbatas
 Misalnya seorang hartawan menyimpan uangnya di sebuah Bank sebesar Rp.
200.000.000,00 dengan tingkat suku bunga 10% per tahun. Berapa jumlah
uang yang boleh diambil setiap tahunnya bila ia menginginkan uangnya tetap
sebesar Rp. 200.000.000,00 ?.

 Setiap tahun ia dapat mengambil uangnya sebesar 10% x Rp.


200.000.000,00 = Rp. 20.000.000,00. Situasi ini dapat diperlihatkan sebagai
berikut (satuan dalam jutaan rupiah).

 P tahun pertama
 200 ------- 200 + 20 = 220
 diambil iP = 20
 tahun kedua
 200 ------- 200 + 20 = 220
 diambil iP = 20
 200 dan seterusnya.
 Dapat dilihat bahwa dari nilai awal P dapat diambil setiap tahunnya ( annual)
sebesar iP atau :
 Untuk n = ∽, maka A = iP
 Dari hubungan ini dapat dinyatakan bahwa :
 Biaya Kapitalisasi = Biaya per tahun/suku bunga
 Contoh 3: Sebuah rencana pemasangan pipa untuk menyalurkan air
dari tempat penampungannya ke seluruh konsumen air bersih di
sebuah kota, memerlukan biaya pemasangan pipa sebesar Rp. 8
milyar, dan harus diperbaharui setiap 70 tahun. Bila tingkat suku
bunga adalah 7%, berapa besarnya biaya kapitalisasi dari proyek
tersebut ?.
 Biaya pemasangan sebesar Rp. 8 milyar pada tahun ke 70 mempunyai
nilai ekivalensi tahunan pada tahun 70 tahun yang pertama sebesar :
 A = 8 milyar (A/F,7%,70) = 8 milyar (0,0006)
 = Rp. 4.800.000,00
 Nilai ekivalen tahunan pada 70 tahun yang kedua dari biaya
pemasangan Rp. 8 milyar pada tahun ke 140, nilai ekivalen tahunan
pada tahun 70 tahun yang ketiga dari Rp. 8 milyar pada tahun ke
210, dan seterusnya, adalah sama, yaitu sebesar Rp. 4.800.000,00.
 Dengan demikian biaya kapitalisasi dapt dihitung, yaitu sebesar :
 P = 8 milyar + A/i = 8 milyar + 4.800.000/0.07
 = 8,069 milyar.
Annual Value Analysis
 Periode penelaahan sama
 Pada contoh 1, masalah diselesaikan dengan P, maka
apabila masalah tersebut diselesaikan dengan A, hasilnya
adalah sebagai berikut :

 Mesin A :
 A = 300.000 – 1.000.000 (A/P,7%,5)
 = Rp. 56.100,00

 Mesin B :
 A = 400.000 – 50.000.000 (A/G,7%,5) –
 1.000.000(A/P,7%,5)
 = Rp. 62.850,00
 Periode penelaahan berbeda
 contoh 2. Pada umur pakai 6 tahun dan A mesin setelah
disesuaikan sebagai alternatif dengan umur pakai 24 tahun.

 Untuk n = 6 tahun :
 A Mesin Y = 600 + 700(A/F,8%,6) – 3.000(A/P,8%,6)
 = 46,51.

 Untuk n = 24 tahun :
 A Mesin Y = 600 + {700(P/F,8%,6) + 700(F,8%,12) +
 700(P/F,8%,18) + 700(P/F,8%,24)} (A/P,8%,24)-
 {3000 + 3000(P/F,8%,6) + 3000(P/F,8%,12) +
 3000(P/F,8%,18)} )A/P,8%,24)
 = 46,51.
 Periode penelaahan tidak terhingga
 A untuk periode penelaahan yang hingga = A untuk periode
penelaahan tak hingga
 Contoh 4. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di sebuah kotamadya
akan membangun pipa saluran air minum ke para langgannya. Ada
dua alternatif teknologi yang dipilih, yaitu dengan teknologi A atau B.
Kedua alternatif teknologi tersebut adalah sebagai berikut (masing-
masing mempunyai nilai sisa nol): Bila tingkat suku bunga adalah 6%
per tahun, maka teknologi mana yang sebaiknya dipilih oleh PDAM ?.
Teknologi A Teknologi B
Biaya awal Rp. 5,5 milyar Rp. 5,5 milyar
Biaya pemeliharaan/ tahun 0 0
Umur pakai Permanen 50 tahun

Teknologi A
A = iP
= 0,06 x Rp. 5,5 milyar
= Rp. 330 juta.

Teknologi B
A = 5,5 milyar (A/P,6%,50)
= Rp. 317 juta
Internal Rate of Return (IRR)
 IRR = “tingkat suku bunga” yang akan menyebabkan nilai
ekivalen biaya/investasi sama dengan nilai ekivalen penerimaan.
◦ P=0
◦ P penerimaan – P biaya = 0
◦ P penerimaan / P biaya = 1
◦ Sama utk A

 Contoh 4. Sebuah proyek dengan Investasi sebesar Rp.


8.200.000,00 akan memberikan penerimaan sebesar Rp.
2.000.000,00 per tahun selama 5 tahun. Berapa IRR dari proyek
investasi tersebut ?
◦ 2.000(P/A,i,5)/8.200=1
◦ (P/A,i,5)=4,1
◦ i=7% (dari tabel bunga)
◦ IRR=7%
 Contoh 5.
 Hitung IRR dari proyek yang mempunyai aliran
dana sebagai berikut :
Tahun 0 1 2 3 4 5

Aliran dana -100 20 30 20 40 40

Untuk i = 10 % : P = 10,16
Untuk i = 15% : P = -4,02

Dari kedua nilai NSB tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk proyek tersebut
10% < IRR < 15%, dan dapat digambarkan dengan grafik berikut :
10,16

15%

10%
-4,02

IRR = 10% + (16%-10%) ( 10,16 ) = 13,58%

10,16 + 4,-02
 Pemilihan dua alternatif
Alternatif dengan Alternatif dengan Selisih
biaya investasi = biaya investasi + (perbedaan)
lebih tinggi lebih rendah di antaranya

Selisih Keputusan
IRR > MARR Pilih alternatif dengan biaya investasi
yang lebih tinggi
IRR < MARR Pilih alternatif dengan biaya investasi
yang lebih rendah

• Pemilihan > dua alternatif


A

C
Alternatif
D terbaik
 Contoh
 Misal dua alternatif dengan aliran dana sebagai berikut
Thn Alternatif 1 Alternatif 2
0 -10 -20
1 15 28

 Tentukan alternatif yang terbaik jika MARR = 6%


 Alternatif 1 :
 P = -10 + 15 (P/F,6%,1) = 4,15
 IRR 1 => P = -10+15(P/F,i,1) = 0 ; (P/F,I,1) = 0,667 ; IRR = 50%
 Alternatif 2 :
 P = -20 + 28 (P/F,6%,1) = 6,40
 IRR 2 => P = -20 + 28(P/P,i,1) = 0 ; (P/F,I,1) = 7,7143 IRR=40%
Alt 1 Alternatif 2 Selsisih (Δ)
-10 -20 -10
15 28 13

 IRR Δ : -10 + 13(P/F,i1) = 0 ; (P/F,i1) = 0,7692 ; IRR = 30%


 IRR > MARR = 6%, maka berarti alternatif yang dipilih adalah
alternatif dengan investasi yang lebih besar, yaitu alternatif 2.
 Contoh
 Bila MARR = 6 % dari i= 20, alternatif mana yang
harus di pilih dari alternatif berikut ini.
A B C D E
Biaya Investasi 4.000 2.000 6.000 1.000 9.000
Penerimaan/th 639 410 761 117 785
IRR 15% 20% 11% 10% 6%

 Langkah pertama adalah menyusun alternatif


menurut investasinya, dari yang terkecil sampai
terbesar: D-B-A-C-E
 Analisis inkremental IRR adalah sebagai berikut :
B-D A-B C-A E-A

Biaya Investasi 1.000 2.000 2.000 5.000

Penerimaan/th 293 229 122 146

IRR 29% 10% 2% < 0%

Keputusan Pilih B Pilih A Pilih A Pilih A


Benefit Cost-Ratio Analysis
 B/C merupakan pembandingan antara nilai ekivalen manfaat
dengan nilai ekivalen biaya
 Kriteria untuk menerima atau menolak sebuah alternatif adalah,
proyek diterima bila B/C > 1 dan ditolak bila sebaliknya.
 Tetapi bila alternatif yang dievaluasi lebih dari sebuah maka
dilakukan analisis inkremental pada B/C
Situsai Keputusan
B/C > 1 Pilih alternatif dengan biaya investasi
yang lebih besar
B/C < 1 Pilih alternatif dengan biaya investasi
yang lebih kecil
Pay Back Period (PBP)
 PBP = waktu yang dibutuhkan agar jumlah penerimaan sama
dengan jumlah investasi/biaya
 Contoh
 Hitung periode pengembalian dari suatu alternatif yang 300
memiliki karakteristik berikut :
Tahun Aliran Dana Kumulatif
0 - 1000 - 1000
2
1 350 - 620 3

2 450 - 200
3 500 300
4 500 800
-200

 Periode Pengembalian = 2 x (3 – 2) (200/(200+300))


 = 2,4 tahun

Anda mungkin juga menyukai