Petunjuk Pengerjaan :
Soal pilihan ganda: bobot semua soal adalah 1; pilih satu jawaban yang benar dengan menuliskan
jawaban pada berkas ini juga.
Soal essay: bobot semua soal adalah 5. Jawaban dituliskan langsung di bawah pertanyaan.
Setelah selesai ujian, berkas dikirim masing-masing ke email: amashar69@gmail.com dengan
FORMAT nama file: [kelas]_[nama]_UAS-K3, contoh: 2A_Yasmin_UAS-K3
1
13. Jenis sensor kebakaran otomatik yang bekerjanya didasarkan oleh suhu lingkungan adalah:
A. Fussible alloy B. Photoelectric C. Infra-red/Ultra-violet D. Semua jawaban salah
14. Smoke detector jenis ionisasi lebih cocok untuk jenis kebakaran:
A. Temperatur tinggi C. Berasap pekat (dense smoke)
B. Temperatur rendah D. Semua jawaban salah
15. Sistem pemadam kebakaran water sprinkler dibedakan menjadi dua, yaitu wet type dan dry type. Yang
paling banyak digunakan di Indonesia adalah sistem:
A. Wet type C. Kombinasi Wet type dan dry type
B. Dry type D. Wet type untuk daerah rendah dan dry type untuk daerah tinggi
16. Water sprinkler system pada umumnya menggunakan detektor yang menggunakan sensor jenis:
A. Fussible alloy C. Thermoelectric
B. Liquid expansion D. Photoelectric
17. Media pemadam pada sistem pemadaman kebakaran otomatik yang paling tepat untuk ruang
penyimpanan barang (gudang) adalah:
A. Halon B. CO2 C. Dry chemical D. Semua jawaban betul
18. Gudang penyimpanan yang paling ringan sistem ventilasi untuk mengatasi kebocorannya dari tiga jenis
bahan: asetilin, bensin, dan LPG adalah:
A. Asetilin B. Bensin C. LPG D. LPG dan Asetilin
19. Tentang jenis bahaya, yang termasuk ke dalam klasifikasi bahaya kimia adalah:
A. Anthrax B. Parasit C. Tuberculosis D. Korosi
20. Berikut ini yang termasuk ke dalam klasifikasi bahaya biologi adalah:
A. Covid-19 B. Radiasi C. Vibrasi D. Korosi
21. Jenis radiasi berikut ini yang berpotensi terdapat di lingkungan kerja Teknik Energi adalah:
A. Ultra-violet B. Infra-red C. Sinar Gamma D. Sinar-X
22. Gelombang mikro merupakan radiasi electromagnet jenis:
A. Pengion B. Bukan-Pengion C. Ultraviolet D. Infra merah
23. Nilai ambang batas kebisingan maksimum pada suatu tempat kerja adalah:
A. 135 dB B. 95 dB C. 85 dB D. 75 dB
24. Yang menentukan batasan durasi (waktu) kerja seseorang adalah kondisi tempat kerja yang berhubungan
dengan:
A. Tekanan B. Suhu C. Getaran D. Suhu dan kebisingan
25. Untuk mengatasi permasalahan air limbah industri/pembangkit tenaga listrik diperlukan:
A. IPAL B. Hidrometer C. TSS molekuler D. pH meter
Jawaban :
1. C 10. D 19. D
2. B 11. D 20. A
3. B 12. C 21. B
4. C 13. A 22. B
5. A 14. D 23. C
6. C 15. D 24. D
7. B 16. B 25. A
8. C 17. D
9. C 18. C
SOAL ESSAY:
1. PLTU termasuk kategori pembangkit listrik yang sangat berbahaya. Jelaskan potensi-potensi
bahaya apa saja yang ada pada PLTU dengan bahan bakar batu bara!
2. Bagaimana penilaian Anda terhadap sistem safety (potensi dan pengelolaan bahaya) di lab
Teknik Energi, jelaskan lengkap dengan indikator-indikatornya!
3. Sebutkan secara lengkap APD (PPE) yang perlu Anda pakai ketika bekerja di bidang:
a. Teknologi mekanik (permesinan, sheet metal, dll)
b. Kelistrikan (instalasi, panel, dll)
c. Operasi mesin-mesin thermal (boiler, mesin diesel, mesin bensin, dll)
4. Hal-hal apa sajakah yang harus diperhatikan sebelum memutuskan menggunakan APAR untuk
memadamkan kebakaran?
5. Pandemi Covid-19 yang saat ini sedang mewabah di seluruh dunia apakah merupakan penyakit
akibat kerja? dan jelaskan peranan yang bisa Anda lakukan untuk melawan/memeranginya!
6. Diketahui Sistem Pemadam Kebakaran Otomatis seperti gambar di bawah ini.
2
a) Beri keterangan tentang komponen-komponennya (langsung pada gambar!) dan
b) Jelaskan prinsip kerja sistem pemadan tersebut! (Pemberian keterangan dilakukan)
Jawaban
1. Potensi-Potensi bahaya yang da pada PLTU dengan bahan bakar batu bara :
Asap emisi pembakaran PLTU berbahan bakar batu bara menyebabkan masyarakat
terpapar bahan-bahan beracun, ozon, dan logam berat.
Gangguan sistem pernapasan merupakan salah satu dampak negatif paling ringan yang
diakibatkan oleh banyaknya PLTU batu bara. Dampak negatif ini kerap dialami oleh
masyarakat yang tinggal di sekitar PLTU batu bara
Tambang batu bara bawah tanah cenderung mudah runtuh, membawa potensi
membahayakan terhadap penambang. Sehigga penambangan batu bara ini mengancam
nyawa
PLTU batu bara dapat merusak ekosistem
Abu terbang (fly ash) adalah sisa dari hasil pembakaran batu bara pada pembangkit
listrik. Sisa hasil pembakaran ini terdiri dari partikel-partikel halus dan mengandung
sejumlah besar silikon dan kalsium oksida serta proporsi yang lebih kecil dari logam
berat seperti merkuri dan arsenik. Abu terbang merupakan bahan yang sangat beracun.
2. Sistem Safety di Lab. Teknik Energi menurut saya sudah cukup baik. Dapat dilihat dari adanya
Fire detector
Proteksi pengamanan listrik
Saluran pemadaman
Ada pintu emergency exit
Sudah ada APAR
Namun di polban masih ada peralatan safety yang sudah tidak layak pakai, seperti :
sarung tangan ada yang sudah bolong
untuk mesin mesinnya beberapa peralatan safety yang seharusnya menempel
di mesin sudah hilang
mata bor sudah patah dan seharusnya di ganti dengan yang baru agar tidak
mencelakai pekerja
untuk kebersihan alat alat yg tidak di pakai sangat berdebu
4. Hal-hal apa sajakah yang harus diperhatikan sebelum memutuskan menggunakan APAR :
Mengetahui klasifikasi kebakaran
Setelah itu memilih alat pemadam kebaran yagn ditinjau dari kelas bahaya
kebakarannya
5. Covid-19 bukan merupakan penyakit akibat kerja. Penyakit ini disebabkan karena adanya
Virus virus SARS-CoV-2.
Peranan yang dapat dilakukan untuk melawan/memeranginya :
Ikuti imbauan pemerintah untuk melakukan Physical Distancing
Melakukan segala aktivitas di dalam rumah termasuk beribadah
Mencuci tangan secara rutin dengan gel pembersih berbasis alkohol atau sabun
dan bilas dengan air
3
Menutup hidung dan mulut dengan tisu atau batuk dan bersin pada bagian
dalam siku
Hindari interaksi fisik (1 meter atau 3 kaki) dengan siapa pun yang memiliki
gejala batuk pilek atau flu
Berdoa dengan tekun
6.
Discharge
Nozzel
Sistem
Pemadaman
Pompa udara
Pompa
Prinsip Kerja Pemadaman Kebaran Otomoatis :
Pemadam kebakaran otomatis adalah sistem peralatan pemadam kebakaran yang terpasang permanen untuk
melindungi peralatan, bangunan dari bahaya kebakaran yang bekerja secara otomatis.
Terdapat berbagai sistem dan media pemadam, yang pemilihannya disesuaikan dengan sifat-sifat
api/kebakaran dan situasi setempat lainnya (material, besar kecilnya bahaya api, kecepatan pemadaman, dan
sebagainya).
Khusus untuk pemadam kebakaran yang menggunakan media air dibagi menjadi dua, yaitu sistem basah dan
sistem kering. Sistem basah adalah pipa-pipa dalam keadaan berisi air bertekanan sedangkan sistem kering,
pipa-pipa saluran air dalam keadaan kosong tapi berisi udara bertekanan. Sistem pemadaman kebakaran
otomotis diatas adalah sistem kebakaran otomatis sistem basah.