Manajemen
Konstruksi
Economic Evaluation of Facility
Investments
07
Teknik Teknik Sipil 81004 Mirnayani, ST, MT
Abstract Kompetensi
Ketika menginvestasikan modal ke Mahasiswa mampu menjelaskan aspek
dalam proyek konstruksi memerlukan aspek dalam perhitungan kelayakan
komitmen besar dari sumber daya suatu proyek dan dapat memilih
perusahaan dan menimbulkan alternatif yang menguntungkan.
konsekuensi serius terhadap
keuntungan dan stabilitas keuangan
pada perusahaan. Garis besar
parameter kelayakan ekonomi yang
dilakukan, yaitu :Internal Rate of Return
(IRR),Net Present Value (NPV), Benefit
Cost Ratio (B/C) dan Payback Period
Analysis
Pendahuluan
Empat aspek akan diuji untuk mengetahui kelayakan ekonomi dari sebuah proyek:
1. Evaluasi konsep dasar dari investasi proyek fasilitas meliputi tingkat konsumsi,
opportunity cost, MARR, Cash Flow, Aliran kas menurut wawasan perencanaan dan
profit
2. Metode dari evaluasi ekonomi meliputi net present value (NPV), annual value , benefit
cost ratio, dan metode tingkat pengembalian internal (IRR).
3. Faktor yang mempengaruhi aliran kas, meliputi depresiasi dan pajak, perubahan harga,
dan cara mengatasi resiko dan ketidakpastian.
4. Dampak dari perbedaan metoda pembiayaan meliputi tipe pembiayaan dan resikonya,
kebijakan publik, dampak dari perencanaan pembiayaan proyek , dan interaksi antara
operasional dan perencanaan pembiayaan.
Macam biaya yang digunakan untuk proses analisa dan pengambilan keputusan
1. Beaya peluang / opportunity cost
Kontribusi maksimum yang tidak terjadi karena penggunaan sumber daya terbatas
dalam keperluan tertentu.
MARR
MARR (Minimum Attractive Rate of Return) adalah nilai minimal dari tingkat pengembalian
atau bunga yang bisa diterima oleh investor. Bila suatu investasi menghasilkan bunga atau
tingkat pengembalian yang lebih kecil dari MARR maka investasi tersebut tidak ekonomis
atau tidak layak.
- MARR untuk private corporation: diputuskan oleh top manajemen, mencerminkan cost
opportunity, suku bunga dari pinjaman dan pengembalian, resiko investasi
- MARR untuk public project: ditentukan oleh pemerintah (departemen keuangan / DPR)
mencerminkan kesejahteraan sosial dan ekonomi
Secara umum, MARR yang ditentukan oleh manajemen puncak di perusahaan swasta
mencerminkan opportunity cost of capital / biaya oportunitas modal perusahaan, tingkat
suku bunga pasar untuk pinjaman dan pinjaman, dan risiko yang terkait dengan peluang
investasi. Untuk proyek-proyek publik, MARR yang ditentukan oleh sebuah badan
pemerintah. MARR yang ditentukan sehingga mencerminkan kesejahteraan sosial dan
ekonomi masyarakat, dan disebut sebagai social rate of discount / tingkat diskonto sosial.
ic = rd id + (1 – rd) ie
Dimana:
ic = Cost of capital
rd = Rasio antara hutang dengan modal keseluruhan
id = Tingkat pengembalian untuk modal pinjaman
ie = Tingkat pengembalian utnuk modal sendiri
Cash flow
Rumus Bunga antar Nilai Ekivalen dari Present dan Future Arus Kas Tunggal
a. Mencari F jika diketahui P
Jika sejumlah P rupiah diinvestasikan pada titik awal waktu dan i% adalah tingkat
bunga per periode (keuntungan atau pertumbuhan) jumlahnya akan tumbuh ke
jumlah yang akan datang sebesar : ( akhir periode N)
F = P (1 + i)N
b. Mencari P jika diketahui F
P = F (P/F, i% , N)
Rumus Bunga yang Berhubungan dengan Pembayaran Setara (Tahunan) pada Nilai
Ekivalen Present dan Future
Pada rumus bunga ini kejadian setiap peristiwa sebagai berikut:
a. P (nilai ekivalen saat ini – Present) terjadi satu periode sebelum A yang pertama
b. F (nilai ekivalen yang akan datang – Future) terjadi pada saat yang sama dengan A
yang terakhir, dan periode N setelah F
c. A (nilai ekivalen tahunan – Annual) terjadi pada akhir periode 1 sampai dengan N
(1+i)N −1
F=A
i[ ] , atau
F = A (F/A, i% , N)
( 1+i ) N −1
P= A
[
i ( 1+i ) N ] atau P = A (P/A, i% , N)
i
A=F
[ ( 1+i )N −1 ] atau A = F (A/F, i% , N)
d. Menemukan A jika diketahui P
i ( 1+i ) N
A= P
[
( 1+i ) N −1 ] atau A = P (A/P, i% , N)
Contoh :
1. Jika kita menabung sebesar Rp 1 juta per tahun pada sebuah bank yang memberi
bunga 5% per tahun. Berapa nilai yang akan diterima setelah 15 tahun
JAWABAN :
F = Rp 1 juta (F/A, 5%, 15)
F = Rp 1 juta (21,5786)
0
4% 4% 4% 4% 4% 6% 6% 6% 6%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F = Rp 20 juta(F/A,4%,5)(F/P,4%,1)(F/P,6%,4)
= Rp 140.223.000,-
0
1 2 3 4 5=N
P = Rp. 3000
Gambar 1. Contoh arus kas
0
1 2 3 4 5=N
Rp.120 jt Rp.120 jt Rp.120 jt Rp.120 jt Rp.120 jt
Rp 400 jt
(Hambali & Hermawan, 2011) menjelaskan bahwa secara garis besar parameter
kelayakan ekonomi yang dilakukan, yaitu :
Internal Rate of Return (IRR),
Net Present Value (NPV),
Benefit Cost Ratio (B/C) dan
Payback Period Analysis
NPV 1
Internal Rate of Return (IRR) = i1 + (i2 – i1) (1)
NPV 1−NPV 2
Dengan pengertian :
IRR Internal Rate of Return
i1 suku bunga diskonto yang menghasilkan NPV negatif terkecil
i2 suku bunga diskonto yang menghasilkan NPV positif terkecil
NPV1 Nilai sekarang dengan menggunakan i1
NPV2 Nilai sekarang dengan menggunakan i2
C1 C2 Cn
Net Present Value (NPV) = C0 + + +.... =0 (2)
1+r1 1+r2 1+rn
Dimana :
C0 merupakan capital yang digunakan pada periode investasi
C1, C2,.....Cn merupakan selisih penerimaan dan pengeluaran pada tahun ke-1 sampai
tahun ke-n
r merupakan nilai rate of return dari sebuat investasi.
t=np
P= ∑ NCFt (P/F,i,t) (4)
t=1
Untuk deretan arus kas yang besarnya sama, persamaan dibawah ini dapat langsung
digunakan untuk memperoleh nilai np secara langsung,
P
np = (5)
NCF
dimana :
P merupakan investasi awal
NCF merupakan Net Cash Flow/ arus kas bersih (pendapatan-pengeluaran) dengan
memperhitungkan atay mengabaikan time value of money.
Kelayakan investasi ini akan ditinjau dari sudut pandang ekonomi. Analisa kelayakan
ekonomi akan menilai seberapa besar keuntungan yang didapatkan jika investasi
dilaksanakan dalam nilai rupiah. Dalam melakukan analisa kelayakan ekonomi, indikator
yang digunakan adalah NPV, IRR, BCR, dan Payback Period.
Selain kelayakan secara ekonomi akan ditinjau juga kelayakan secara teknis.
Kelayakan teknis diartikan sebagai desain awal secara teknis investasi tersebut akan
direalisasikan.
Contoh perhitungan :
1. Seorang investor ingin membangun pabrik pabrik makanan menggunakan konstruksi
baja, dengan menyediakan modal awal Rp. 10 M yang terkait dengan biaya untuk
konstruksi, pengadaan barang, mesin serta lainnya, dengan nilai sisa Rp. 2.5 M dengan
waktu investasi yang diharapkan 15 tahun.
Dari hasil penjualan produk diproyeksikan ia akan mendapat pemasukan sebesar Rp
1.85 M/tahun serta biaya perawatan dan operasional Rp 100 juta/pertahun. Tingkat
suku bunga bank yang diprediksi flat tiap tahun adalah 10% serta biaya pajak
keseluruhan adalah 25 %
Ditanya :
a. Buatlah diagram arus kasnya
b. Hitunglah dan analisis nilai investasi di atas dengan mempertimbangkan biaya
penyusutan serta pajaknya.
Jawab :
a. Biaya penyusutan dengan nilai sisa :
D= ( P-S )/n = (Rp. 10M – Rp.2.5M ) / 15 = Rp. 500 juta/tahun
Arus kas sebelum pajak, A1 = Rp 1.85 M – Rp.100 juta
= Rp 1.75 M/tahun
I1 = 5%
NPV1 = -Rp.10.000.000.000 + Rp.1.437.500.000 (P/A,5%,15)
= -Rp.10.000.000.000 + Rp.1.437.500.000 (10.379)
= Rp. 4.919.812.500
I2 = 15%
NPV2 = -Rp.10.000.000.000 + Rp.1.437.500.000 (P/A,15%,15)
= -Rp.10.000.000.000 + Rp.1.437.500.000 (5.8473)
= -Rp. 1.594.506.250
NPV 1
IRR = = i1 + (i2 – i1)
NPV 1−NPV 2
Rp . 4.919 .812.500
= 5% + (15%-5%) )
Rp . 4.919 .812 .500−Rp .1.594 .506 .250
IRR = 12.55% > MARR (=10%), kesimpulannya investasi cukup layak
2. Sebuah perusahaan sedang merencanakan untuk membeli sebuah mesin. Apabila yang
dibeli adalah mesin bekas harganya adalah Rp 15 juta, apabila mesin baru harganya Rp
21 juta. Biaya operasional mesin baru adalah Rp 7 juta per tahun, sedang mesin bekas
Rp 8,2 juta. Setiap mesin mempunyai usia 25 tahun dengan nilai sisa 5 %. Apabila
MARR 15 % per tahun, tentukan alternatif yang dipilih.
Jawab :
Daftar Pustaka
Chris Hendrickson and Tung Au , 2000 Project Manajemen for Construction, Second Edition
prepared for world wide web publication.
Departemen Pekerjaan Umum. 2005. Pra Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan Pd-
18-2005-B. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Hambali, H., & Hermawan, A. 2011. Pengenalan Feasibility Study. Demplot, Indonesia.
Ristono, Agus dan Puryani. 2011. Ekonomi Teknik. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sullivan, William G, Elin M Wicks, dan James T Luxhoj. 2003. Engineering Economy, Edisi
ke dua belas. Prentice Hall, New Jersey. Hal. 70-132.