Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Bunga Majemuk

Definisi bunga majemuk yaitu bunga yang besarannya akan muncul di setiap akhir
suatu periode, dan mempengaruhi besar modal serta bunga pada setiap waktu.
Besar modal dan bunga akan bertambah pada setiap akhir periodenya, itulah
mengapa bunga majemuk disebut juga “bunga berbunga”.

Rumus Bunga Majemuk

Lalu, bagaimana tepatnya cara menghitung bunga majemuk? Berikut rumus yang
bisa kamu gunakan.

Berdasarkan rumus bunga majemuk tersebut, maka kamu perlu mengetahui


besaran modal awal, persentase bunga yang telah diubah ke bentuk desimal, dan
periode dari investasi bersangkutan. Dapat disimpulkan juga bahwa ketika
berinvestasi, akan lebih baik jika nilai persen bunga lebih besar dan periode waktu
lebih lama.

Contoh Bunga Majemuk dalam Investasi

Bunga majemuk dan bunga tunggal sering digunakan dalam dunia investasi. Contoh
penerapan bunga majemuk dalam investasi adalah sebagai berikut.

Budi memiliki uang Rp10.000.000 dan berencana berinvestasi di bisnis makanan


milik temannya. Jika teman Budi menjanjikan bunga majemuk sebesar 10% per
tahunnya, maka berapa jumlah uang keseluruhan yang dimiliki Budi jika ia hanya
berinvestasi selama 5 tahun?

Dengan menggunakan rumus bunga majemuk sebelumnya, maka dapat diperoleh


jumlah uang keseluruhan Budi.
Jadi, keseluruhan uang yang dimiliki Budi pada tahun kelima yaitu Rp16.100.000
dengan keuntungan sebanyak Rp6.100.000. Mudah sekali bukan perhitungannya?

Pengertian Bunga Tunggal


Tadi dijelaskan bahwa bunga majemuk besarannya mempengaruhi modal dan
bunga sedangkan bunga tunggal adalah bunga yang perhitungannya hanya
berdasarkan pada jumlah modal awal selama periode waktu tertentu dan persen
bunganya selalu tetap.

Rumus Menghitung Bunga Tunggal

Berbeda dengan bunga majemuk, bunga tunggal memiliki rumus yang jauh lebih
sederhana. Berikut adalah rumus menghitung bunga tunggal yang bisa kamu
gunakan.
Besaran bunga tunggal akan didapatkan ketika kamu mengalikan jumlah modal
yang diberikan atau dipinjam dengan persentase bunga dengan lamanya waktu
pembungaan. Rumus bunga tunggal mirip dengan cara menghitung diskonto.
Perbedaan diskonto dan bunga tunggal adalah bunga tunggal dibayarkan di awal
mula ketika transaksi terjadi sementara bunga di akhirnya.

Contoh Bunga Tunggal dalam Investasi

Karena rumus perhitungan bunga majemuk dan bunga tunggal berbeda, simak
contoh berikut untuk memahami cara menghitung bunga tunggal dalam investasi.

Patrick menempatkan deposito sebesar Rp10.000.000 di sebuah bank. Hal tersebut


dilakukan Patrick karena dirinya tertarik atas penawaran pihak bank yang
memberikan bunga tunggal sebesar 10% per tahunnya. Jika diasumsikan bunga
deposito tersebut tetap dan Patrick berencana mencairkan seluruh depositonya 5
tahun yang akan datang, maka berapa jumlah uang Patrick?

Pertama-tama, hitung terlebih dahulu nilai bunga yang diterima Patrick.

Jadi, keuntungan yang didapatkan Patrick setelah menyimpan uang di deposito bank
selama 5 tahun adalah Rp5.000.000. Sementara total uang yang dimiliki Patrick
adalah Rp15.000.000.

Perbedaan Bunga Majemuk dan Bunga Tunggal


Perbedaan bunga majemuk dan bunga tunggal ada pada besaran modal di periode
berikutnya. Besaran modal awal jika dikenai bunga majemuk, maka modal awal di
periode selanjutnya akan bertambah. Sedangkan besaran modal awal jika dikenai
bunga tunggal, maka modal awal di periode selanjutnya akan tetap sama seperti
modal awal.

Kemudian, dapat dilihat dari contoh yang diberikan bahwa keuntungan yang didapat
dari bunga majemuk lebih tinggi dibandingkan bunga tunggal, padahal besar bunga
dan periodenya sama. Tapi ada kesamaan dari keduanya yaitu semakin lama
periode investasi maka keuntungan yang didapatkan semakin tinggi

Dari perbedaan bunga majemuk dan bunga tunggal tersebut, maka bisa diambil
kesimpulan bahwa bunga majemuk akan lebih menguntungkan ketika kamu
berinvestasi

Anda mungkin juga menyukai