Anda di halaman 1dari 6

Universa Medicina Juli-September 2005,

Vol.24 No.3

Nilai rujukan spirometri untuk lanjut usia sehat


Martiem Mawi
Bagain Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

ABSTRAK

Spirometri merupakan alat skrining untuk penyakit paru dan paling sering dilakukan untuk menguji fungsi
paru. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan nilai rujukan spirometri untuk lanjut usia sehat laki-laki dan
perempuan. Referensi dan kisaran normal untuk FEV1, FVC, rasio FEV1/FVC diperoleh dari 137 subyek berusia
60-80 tahun. Penelitian menunjukkan distribusi umur antar gender tidak berbeda (rerata umur laki-laki adalah 66,3
± 4,8 tahun dan perempuan adalah 65,9 ± 5,3 tahun). Laki-laki mempunyai tinggi badan lebih daripada perempuan
(rerata tinggi badan laki-laki adalah 152,6 ± 4,8 cm dan perempun adalah 151,2 ± 7,6 cm). Perbandingan berbagai
fungsi paru antar gender dari kelompok usia menunjukkan bahwa kelompok usia 70 tahun ke atas semua ukuran
lebih rendah pada perempuan. Pada kedua gender, FEV 1, FVC, rasio FEV1/FVC menunjukkan penurunan yang
kontinu dengan peningkatan usia. Terdapat hubungan antara FEV1 dan FVC, dengan umur dan tinggi badan. Nilai
rujukan spirometri tersebut menetapkan batasan normal untuk lanjut usia sehat.

Kata kunci : Lanjut usia, spirometer, FEV1, FVC

Spirometric reference values for healthy elderly

ABSTRACT

Spirometry, which probably the most important tool in screening for pulmonary disease, is the most
frequently performed pulmonary function test. The aim of this study was to describe spirometric equation reference
equations for healthy elderly male and female. Reference equations and normal ranges for forced expiratory
volume in one second (FEV1), forced vital capacity (FVC), FEV1/FVC ratio were derived from healthy 137 subjects
age 60-80 years. This study showed that the age distribution of the women and men were similar (mean age of men
was 66.3 ± 4.8 years and women 65.9 ± 5.3 years). Men were taller than women (mean height of men was 152.6 ±
4.8 cm and women 151.2 ± 7.6 cm). Comparing the various lung function between men and women of similar age
groups, it was found that in group 70 years and more all the measurements were lower in female. In both men and
women, the FEV1, FVC and FEV1/FVC ratio show a clear steady decline with age. There was a relationship
between FEV1 and FVC with age and height. The spirometry reference values from this study determine the normal
range for healthy elderly

Keywords : Elderly, spirometric, FEV1, FVC


PENDAHULUAN menentukan kekuatan dan fungsi dada,
mendeteksi berbagai penyakit saluran
Spirometri adalah tes fungsi paru yang pernapasan terutama akibat pencemaran
paling sering digunakan untuk menapis lingkungan dan asap rokok. Berbagai penelitian
(screening) penyakit paru. Indikasi lain untuk menguji fungsi paru dilakukan pada
penggunaan spirometri adalah untuk penderita berusia <60 tahun. dan prediksi nilai

124
Universa Medicina Vol.24
No.3

spirometri didasarkan pada hasil studi tersebut.(1- Disain penelitian


3)
Di Indonesia, Tim Pneumobile dari Fakultas Penelitian cross-sectional digunakan untuk
Kedokteran Universitas Indonesia telah mencapai tujuan penelitian.
membuat nilai rujukan fungsi paru untuk orang
sehat berusia antara 13 sampai 70 tahun.(4) Lokasi dan populasi penelitian
Parameter yang digunakan untuk menentukan Penelitian dilakukan di beberapa wilayah di
fungsi paru adalah volume eskpirasi paksa satu DKI Jakarta. Subyek penelitian studi ini merupakan
detik pertama (Forced expiratory volume in 1 sebagian kecil dari sampel penelitian studi utama
second/FEV 1), kapasitas vital paksa (forced vital yang bertujuan untuk meneliti status kesehatan pada
capacity/ lanjut usia. Kriteria inklusi dari studi ini adalah
FVC) dan rasio FEV1 /FVC.(5-7) lanjut usia berusia 60 tahun dan lebih, sehat ( tidak
Nilai rujukan yang sahih untuk parameter menderita diabetes melitus, penyakit jantung, dan
spirometri pada lanjut usia Afro-African dan penyakit obstruksi saluran napas), tidak merokok
Japanese-American yang sehat sudah dilaporkan dan tidak obesitas. Dari 1.007 responden hanya 137
sebelumnya.(8,9) Kenyataannya, prediksi nilai subyek yang memenuhi kriteria inklusi terdiri dari
spirometri untuk lanjut usia seringkali 62 pria dan 75 wanita.
didasarkan pada observasi atau ekstrapolasi dari
hasil penelitian usia muda. Namun, harus diingat Instrumen
prediksi nilai spirometri pada lanjut usia Semua responden diwawancarai menggunakan
berdasarkan data dari usia muda seringkali tidak kuesioner yang mencakup umur, jenis kelamin dan
tepat karena hubungan antara fungsi paru, usia tinggi badan. Untuk mengukur FEV1, FVC dan rasio
dan tinggi badan akan berubah dengan FEV1/FVC digunakan Autospirometer AS 500.
meningkatnya usia. Petunjuk internasional Autospirometer dilengkapi dengan mouth piece
merekomendasikan bahwa nilai rujukan
Mawi Rujukan spirometri
untuk lansia sehat
spirometri tidak dapat diekstrapolasi yang dihubungkan dengan transducer. Transducer
berdasarkan data usia dan tinggi badan yang mengubah aliran udara menjadi aliran listrik. Untuk
melebihi usia yang tesedia.(10) Untuk Indonesia menjamin ketepatan pengukuran selama melakukan
data nilai rujukan spirometri untuk orang sehat percobaan
yang tersedia saat ini hanya untuk usia 13 sampai dilakukan kalibrasi alat dengan semprit 2.000 ml
70 tahun. Dengan semakin meningkatnya derajat buatan Jepang setiap hari sebelum melakukan
kesehatan masyarakat Indonesia, populasi percobaan.
masyarakat yang berusia >70 tahun akan
semakin bertambah. Oleh karena itu perlu diteliti Pemeriksaan faal paru
nilai rujukan spirometri pada kelompok lanjut Pemeriksaan faal paru dilakukan pada 137
usia sehat yang berusia lebih dari 70 tahun. subyek penelitian yang telah dilakukan pemeriksaan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fisik. Subyek penelitian diberikan penjelasan dan
fungsi paru lansia sehat yang berusia 60 tahun ke contoh cara melakukan inspirasi dalam sampai
atas, terutama usia di atas 70 tahun. Selain itu ingin maksimal dan ekspirasi maksimal dengan kuat
diketahui hubungan antara umur, tinggi badan dan (paksa) untuk memperoleh nilai kapasitas vital
fungsi paru. paksa (FVC) Setelah itu subyek penelitian
melakukan “maneuver” kapasitas vital paksa (FVC)
METODE minimal 3 kali dan maksimal 8 kali. Dari 1 kali

125
FVC, FEV 1 dan rasio FEV 1/FVC. Untuk FEV 1, ratio FEV1/FVC pada pria dan wanita
nilai yang diambil adalah dua nilai yang
terbesar dengan perbedaan tidak lebih dari 5%
atau 100 ml. Untuk FVC nilai yang diambil
adalah dua nilai terbesar dengan perbedaannya
tidak lebih dari 5% atau 200 ml.

Analisis
Analisis diskriptif digunakan untuk
menggambarkan karakteristik subyek
inspirasi dalam yang diikuti dengan ekspirasi Tabel 1. Umur, tinggi badan, FEV1, FVC dan
maksimal dan kuat (paksa) diperoleh nilai
penelitian. Untuk melihat hubungan antara tinggi
badan dan FVC, usia dan FEV1, usia dan rasio
FEV1/FVC digunakan uji regresi linier sederhana.
Pada analisis regresi linier ganda semua variabel
prediktor terhadap fungsi paru yang bermakna
(p<0,05) dimasukkan ke dalam model regresi untuk
memprediksi fungsi paru.
HASIL

Hasil pemeriksaan spirometri 137


responden dan karakteristiknya disajikan pada Nilai rata-rata FEV1 dan FVC baik pada
Tabel 1. Umur rata-rata pria 66,3 ± 4,8 tahun dan pria maupun wanita terlihat penurunan sesuai
wanita 65,9 ± 5,3 tahun, sebagian besar pria 74,2 dengan bertambahnya usia. Nilai tertinggi
% (42/62) dan wanita 76,0% (57/75). Rata-rata ditemukan pada kelompok usia 60-64 tahun dan
tinggi badan pria besarnya 152,6 ± 7,9 cm, dan terendah pada kelompok usia 75-79 tahun.(Tabel
wanita 151,2 ± 7,64 cm. Nilai FEV1 pria rata-rata 2).
1,2 ± 0,4 liter, wanita 1,1 ± 0,4 liter. Nilai FVC
pria rata-rata adalah 1, 2 ± 0,5 liter, wanita 1,2 ±
0,4 liter. Rasio FEV1/ FVC pria rata-rata adalah
97,4 ± 6,6 %, wanita 96 ,2 ± 5,8%.

126
Universa Medicina Vol.24
No.3

Tabel 2. Nilai rata-rata spirometri berdasarkan umur dan jenis kelamin pada pria dan wanita dan FVC

dengan tinggi badan pada pria dan FVC dengan tinggi badan pada wanita
Gambar 1 menunjukkan adanya hubungan Nilai FEV1 : y = -0,123 - 0,018 usia + 0,016
positif antara FEV1 dan FVC dengan tinggi tinggi badan
badan pada pria, semakin tinggi badan akan Nilai FVC : y = -0,123 – 0,018 usia + 0,017
meningkatnya nilai FEV1 dan FVC. tinggi badan
Kecenderungan yang sama terlihat pada wanita, Rasio FEV1/FVC : y = 100,196 – 0,016 usia
semakin tinggi badan wanita akan meningkatkan untuk pria :
nilai FEV1 dan FVC. (Gambar 2) Nilai FEV1 : y = -0,450 – 0,019 usia + 0 ,019 tinggi
Baik pada pria maupun wanita, nilai badan
koefiesien regresi dari usia dan tinggi badan Nilai FVC : y = -1,313 – 0,016 usia + 0 ,023 tinggi
tidak menunjukkan adanya perbedaan (Tabel 3). badan
Model regresi rujukan untuk memprediksi fungsi Rasio FEV1/FVC : y = 110,453 – 0,019 usia
paru berdasarkan usia dan tinggi badan
didapatkan sebagai berikut : untuk wanita : PEMBAHASAN

127
Dari 137 lansia sehat menunjukkan adanya baik pada pria maupun wanita. Penurunan ini lebih
penurunan nilai rata-rata FEV1 dan FVC dengan nyata pada kelompok berusia 70-79 tahun.
semakin meningkatnya usia. Semakin lanjut usia Untuk membuat sebuah persamaan matematik
seseorang otot-otot pernafasan akan semakin lemah, rujukan spirometri yang dapat diaplikasikan untuk
melemahnya otot-otot pernafasan mulai sekitar usia masyarakat luas, idealnya subyek penelitian yang
55 tahun.(10) Hasil ini sesuai dengan studi yang diikut sertakan harus mencakup semua kelompok
dilakukan baik di Indonesia maupun negara-negara masyarakat. Subyek penelitian tidak boleh dipilih
lainnya.(4,6,8) Nilai FEV1 dan FVC baik pada pria dari mereka yang sedang mencari upaya
maupun wanita akan meningkat dengan pengobatan. Harus diakui tidaklah mudah untuk
bertambahnya tinggi badan, seperti terlihat pada mendefinisikan lansia yang sehat. Pada studi ini
Mawi Rujukan spirometri
untuk lansia sehat
Gambar 1 dan 2. Hasil yang diperoleh pada studi ini yang dimaksud dengan lansia sehat adalah lansia
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan yang tidak menderita diabetes melitus, penyakit
Enright dkk. dan Marion dkk.(6,9) Perkembangan jantung, penyakit obstruksi saluran napas kronik
jaringan paru dan kekuatan dari sistem (PPOK) dan tidak merokok. Merokok merupakan
muskuloskeletal pada rongga dada berperan faktor risiko timbulnya PPOK. Rokok menimbulkan
terhadap besarnya nilai FEV1 dan FVC.(5) Analisis reaksi inflamasi dengan atau tanpa pembentukan
regresi menunjukkan adanya hubungan antara mukus dalam saluran pernapasan, peningkatan sel
FEV1, FVC dan usia serta tinggi badan. Hasil ini polymorfonuklear dan terjadi penghambatan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan pada elastase inhibitor yang dapat merusak jaringan
populasi di elastin, akibatnya fungsi paru menurun.(12,13)
Inggris.(11) American Thoracic Society pada studinya hanya
Rasio FEV1 dan FVC (%) umumnya digunakan menyatakan subyek penelitian yang dikutsertakan
sebagai indeks yang sensitif untuk membedakan pada penilaian spirometri adalah tidak pernah
penderita dengan hasil uji spirometri yang normal, merokok, bebas dari penyakit saluran napas dan
ringan dan berat. Rule of thumb yang sering tidak menderita penyakit.(14)

Tabel 3. Persamaan regresi rujukan spirometri untuk pria dan wanita usia 60 – 79 tahun

*Bermakna (p<0,05); R 2 = Coefficient of determination ; SE = Standard Error ; FEV1 = Forced expiratory volume in 1
second ; FVC = Forced vital capacity
digunakan oleh klinikus pada usia pertengahan KESIMPULAN DAN SARAN
(middle age) adalah 80% dikategorikan normal dan
<70% obstruksi fungsi paru.(12) Pada studi ini rasio Nilai rujukan spirometri pada studi ini
FEV1/FVC menurun dengan bertambahnya usia dapat digunakan untuk memprediksi fungsi paru

128
Universa Medicina Vol.24
No.3

pada lansia sehat berusia 60-79 tahun. Untuk 10. Rogers L, Cassino C, Berger KI, Goldring RM,
dapat menyusun sebuah persamaan matematik Norman RG, Klugh T, Reibman J. Asthma in
yang dapat digunakan di masyrakat luas elderly. Chest 2002; 122: 1580-6.
11. Sakao S, Tatsumi K, Hashimoto T, Igari H,
disarankan melakukan penelitian lebih lanjut
Shirawa H, Kuriyama T. Vascular endothelial
dengan subyek peneltian yang lebih besar dan growth factor and risk of smoking-related
mencakup semua kelompok di masyarakat. COPD. Chest 2003; 124: 323-7.
UCAPAN TERIMA KASIH 12. Pauwels RA, Buist AS, Calverley PM, Jekins
CR, Hurd SS. Global strategy for the diagnosis,
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada management, and prevention of chronic
Pimpinan Universitas dan Fakultas Kedokteran obstructive pulmonary disease. NHLBI/WHO
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung
Universitas Trisakti yang telah memberikan
Disease (GOLD) Workshop summary. Am J
kesempatan dan dana untuk melaksanakan Respir Crit Care Med 2001; 163: 1265-76.
penelitian ini. 13. Bella V, Battaglia S, Catalano F, Scichilone N,
Incalzi RA, Imperiale C, Rengo F. Aging and
Daftar Pustaka disability affect misdiagnosis of COPD in
elderly asthmatics. Chest 2003; 123: 1066-72.
14. American Thoracic Society. Lung function
1. Falaschetti E, Laiho J, Primatesta P, Purdon S.
testing: selection of reference values and
Prediction equations for normal and low lung
interpretative strategies: an official statement of
function from the health survey for England. Eur
the American Thoracic Society. Am Rev Respir
Respir J 2004; 23: 456-63.
Dis 1991; 144: 1202-18.
2. Boyle AH, Locke DL. Update on chronic
obstructive pulmonary disease. Med Surg
Nursing 2004; 13: 42-8.
3. Maltais F. Skletal muscles in chronic airflow
obstruction. Why bother?. Am J Respir Crit
Care Med 2003; 168: 916-7.
4. Yunus F. Proyek Pneumobile Indonesia. Paru
1990; 10: 35-7.
5. Virani N, Shah B, Celly A. Pulmonary function
studies in healthy non-smoking adults in
Ashram SA, Pondicherry. Indian J Med Res
2001; 114: 177-84.
6. Marion MS, Leonardson GR, Rhoades ER,
Welty TK, Enright PL. Spirometry reference
values for American adults. Chest 2001; 120:
489-95.
7. Barreiro TJ, Perillo I. An approach to
interpreting spirometry. 2004. Available at:
http://www.aafp.org/afp/20040301/1107.html.
Accessed April 11, 2005.
8. Enright PL, Jhonson LR, Connet JE, Voelker H,
Buist AS. Spirometry in the lung health study.
Am Rev Respir Dis 1991; 143: 1215-23.
9. Enright PL, Kronmal RA, Higgins M, Schenker
M, Haponik EF. Spirometry reference values for
women and men 65 to 85 years of age. Am Rev
Respir Dis 1993; 147: 125-33.

129

Anda mungkin juga menyukai