Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karuniaNya kepada kelompok sebagai penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “ Asuhan Keperawatan pada Klien Tn. Z dengan Abses Leher di

Ruang Rawat Inap Bedah Pria RSAM Bukittinggi” untuk memenuhi salah satu syarat

dalam menyelesaikan siklus Keperawatan Medikal Bedah pada program studi Ners

Program Studi ilmu Keperawatan.

Dalam menyusun makalah ini kelompok banyak mendapat bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kelompok ingin

mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setulusnya semoga menjadi amal

ibadah disisi Allah SWT.

Selanjutnya kelompok mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Ibu Ns. Wenny lazdia, S.Kep, MAN selaku ketua program studi Ners STIKes

Fort De Kock Bukittinggi

2. Ibu dosen pembimbing akademik yang telah meluangkan waktu membimbing

dan mengarahkan kelompok menyelesaikan makalah ini

3. Ibu dan bapak pembimbing klinik dilapangan yang telah meluangkan waktu

membimbing dan mengarahkan kelompok menyelesaikan makalah ini

4. Rekan rekan anggota kelompok yang telah bersemangat menyelesaikan dalam

menyelesaikan makalah ini

i
Kami menyadari bahwa Makalah Seminar Kasus ini masih belum

sempurna. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk perbaikan dan kesempurnaannya. Semoga Makalah

Seminar Kasus ini bermanfaat bagi pihak yang memerlukan dan yang

membacanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bukittinggi , Januari 2013

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................... 3
1. Tujuan Umum.................................................. 3
2. Tujuan Khusus................................................. 3
D. Manfaat Penulisan................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar
1. Definisi ....................................................................... 5
2. Anatomi fisiologi ......................................................... 6
3. Etiologi ........................................................................ 8
4. Manifestasi Klinis........................................................ 9
5. Patofisiologi................................................................. 10
6. Komplikasi………………………………………….. 11
8. Pemeriksaan Penunjang........................................... 12
9. Penatalaksanaan............................................................ 13
B. Askep keperawatan………………………………………… 15

BAB III TINJAUAN KASUS........................................................... 20

BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan…………………………………………............ 40
B. Saran…………………………………………….................. 40

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat, bangsa dan negara indonesia yang ditandai
oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik
Indonesia (Depkes RI 2003).
Upaya mewujudkan kesehatan tersebut dapat di lihat dari dua aspek, yaitu
pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan
meliputi kuratif (pengobatan penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan setelah
sembuh dari sakit atau cacat). Sedangkan peningkatan kesehatan meliputi preventif
(pencegahan penyakit) dan promotif (peningkatan kesehatan itu sendiri) (Notoatmojo
2007).
Abses adalah purulenta yang juga melebur ke dalam suatau rongga (rongga
abses) yang sebelumnya tidak ada, berbatas tegas. (Rasuer et al, 1995:257). Abses
adalah kumpulan nanah setempat dalam rongga yang berbentuk akibat kerusakan
jaringan.
Secara umum abses diawali dengan tanda-tanda infeksi, seperti: merah,
panas, bengkak, demam, dan gangguan fungsi. Abses bisa menyerang semua umur,
jenis kelamin dan status sosial. Biasanya faktor yang mempengaruhi terjadinya
abses, kurangnya pengetahuan / informasi pasien/keluarga, status ekonomi yang
rendah, tidak mampu untuk berobat ke pelayanan kesehatan, dengan kata lain abses
terjadi karena ketidakmauan dan ketidakmampuan.

Bakteri anaerob merupakan penyebab terbanyak yang ditemukan. Studi


yang dilakukan Barlett et al. (1974) mendapatkan 46% abses paru disebabkan
hanya oleh bakteri anaerob, sedangkan 43% campuran bakteri anaerob dan aerob.

iv
Bakteri anaerob ini ditemukan terutama pada saluran napas atas dan paling banyak
terdapat pada penyakit oral dan ginggiva.

Pada abses banyak penyebab yang menimbulkan adanya lesi yang


biasanya disebabkan organism aerob dan anaerob. Diantaranya yaitu sebagai
penyebab abses pada rongga mulut actinomyces sp. Actinomyces sp ini dapat
menyebabkan abses yang disebut aktinomisis. Aktinomisis merupakan infeksi
kronik yang ditandai oleh adanya lesi kulit bergranul dan supuratif yang disebabkan
oleh bakteri endogen gram positif berfilamen. Bakteri anaerob yang normal berada
pada enamel gigi, gusi, tonsil, dan lapisan membrane intestinal vagina. Lokasi
infeksi biasanya terdapat pada wajah, leher, thorax, dan abdomen.
Abses karena aktinomisis adalah infeksi yang relative yang jarang terjadi
dengan angka kejadian 1 : 300.000 orang/tahun. Aktinomisis dapat terjadi diseluruh
dunia dengan prevalensi tertinggi pada daerah dengan sosio-ekonomi rendah dan
higienitas yang buruk pada mulut. Tidak ada perbedaan ras dalam predileksi terjadi
aktinomikosis insiden aktinomikosis tiga kali lebih sering terjadi pada laki-laki
disbanding perempuan. Aktinomikosis dapat menyerang semua usia, namun banyak
kasus yang dilaporkan terjadi pada usia dewasa hingga usia pertengahan yaitu 20-
50 tahun.
Angka kejadian abses di ruang rawat inap bedah pria RSAM Bukittinggi bulan
Oktober – Desember 2012 sebanyak 3 orang yang terdiri dari kejadian abses pada
leher sebanyak 2 orang.
Dikarenakan kurangnya pengetahuan akan abses leher dan langkanya kasus
yang terjadi maka penulis mengangkat kasus abses leher untuk diseminarkan dengan
harapan dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan tentang abses
leher.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Praktek Profesi
Keperawatan Medikal Bedah sekaligus menambah wawasan tentang, defenisi,
etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pengobatan, intervensi serta asuhan
keperawatan klien dengan abses leher.

v
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan memahami Pengertian abses leher
b. Mengetahui dan memahami Etiologi abses leher
c. Mengetahui dan memahami Faktor resiko abses leher
d. Mengetahui dan memahami Patofisiologi abses leher
e. Mengetahui dan memahami Gejala dan tanda abses leher
f. Mengetahui dan memahami Komplikasi abses leher
g. Mengetahui dan memahami Penatalaksanaan medis abses leher
h. Mengetahui dan memahami Asuhan keperawatan teoritis abses leher
i. Mengetahui dan memahami Kasus abses leher
j. Bisa mengaplikasikan cara perawatan pasien dengan abses leher

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Profesi
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melaksanakan asuhan
keperawatn pada pasien dengan abses leher, sehingga dapat dilakukan
tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah yang terjadi
2. Bagi Pembaca
Memberikan pengetahuan yang tepat pada pembaca dan dapat
mengambil keputusan dalam menyikapi penyakit abses leher
3. Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan mahasiswa tentang asuhan keperawatan dengan
masalah abses leher dan dapat meningkatkan pemahaman serta pengetahuan
mahasiswa tentang abses leher serta bagaimana menyusun asuhan
keperawatannya
4. Bagi Klien

Diharapkan klien dapat menerima asuhan keperawatan yang diberikan dan


mampu menerapkannya untuk mengatasi masalah keperawatannya

vi

Anda mungkin juga menyukai