Anda di halaman 1dari 24

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DENGAN PENYAKIT


DIARE

SAHARANI PUTRI
A.Konsep dasar Diare

1.Pengertian
menurut(Prawati & Haqi, 2019). Diare merupakan
penyakit yang di Tandai
dengan intensitas buang air besar secara
berlebihan atau lebih dari 3 kali
dalam kurun waktu satu hari.
Etiologi Etiologi pada diare menurut Yuliastati & Arnis (2016)
ialah
a. Infeksi enteral yaitu adanya infeksi yang terjadi di
saluran pencernaan dimana merupakan penyebab
diare pada anak, kuman meliputi infeksi
bakteri, virus, parasite, protozoa, serta jamur dan
bakteri.
b. Infeksi parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain
diluar alat pencernaan seperti pada otitis media,
tonsilitis, bronchopneumonia serta encephalitis dan
biasanya banyak terjadi pada anak di bawah usia 2
tahun
c. Faktor malabsorpsi, dimana malabsorpsi ini biasa
terjadi terhadap monosakarida intoleransi glukosa,
fruktosa dan galaktosa), malabsorpsi
protein dan lemak.
. Anatomi fisiologi
A.Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari
sistem pencernaan yang terdiri atas
dua bagian luar yang sempit (vestibula)
yaitu ruang di anatar gusi dengan bibir dan pipi
bagian dalam yang terdiri atas rongga mulut

B.Pharing
Pharing atau tekak merupakan suatu saluran mukosa
fibrosa, panjang kira kira 12cm, pharing penting untuk lalunya
bolus (makanan yang sedang di cerna mulut dan lalunya udara)
3.Esophagus (Kerongkongan)
Esophagus merupakan bagian saluran pencernaan
yang terdiri dari jaringan otot yang terbentang mulai
setinggi kartilago cricoidea dan bermuara pada lambung yang
berupa lanjutan lambung
4. Lambung
Lambung yang merupakan bagian terlebar dadi
Tractus Gastrointestinal dan merupakan lanjutan dari esophagus, bentuknya
seperti huruf “ J “ terletak di bagian atas agak kekiri sedikit pada rongga
abdomen dibawah diafragma. lambung sebagai pencernaan makanan secara
mekanis dan
kimiawi, sebagai bacterisid oleh asam lambung HCL
5.Usus halus
Usus halus merupakan lanjutan lambung terbentang mulai
pylorussampai muara ileocaecalis dan menempati bagian
terbesar rongga
abdomen terletak sebelah bawah lambung dan hati,
panjang

6. Usus besar
Usus besar merupakan lanjutan dari usus halus yang tersusun
seolah-olah seperti huruf “ U “ terbalik dan mengelilingi usus
halus, panjangnya kurang lebih 140 cm terbentang dari valvula
7.Anus
Anus merupakan bagian dari salauran pencernaan yang
menghubungkan rektum dengan dunia luar, terletak didasar
pelvis dinding.

3.Etiologi
Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam golongan
6
tetapi yang sering ditemukan dilapangan ataupun klinis adalah
diare yang disebabkan infeksi dan keracunan.
4.Patofisiologi
Menurut Hidayat (2008), bahwa proses terjadinya diare dapat disebabkan
oleh berbagai kemungkinan faktor diantaranya pertama faktor infeksi,
proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk
kedalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalamusus dan
merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan
ususSelanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya
mengakibatkan gangguan fungsi usus dalam absorbsi cairan dan elektrolit
5.Manifestasi klinis
a. Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
berkurang

disertai wial dan wiata


c. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur dengan empedu
d. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam
akibat banyaknya asam laktat
e. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun
6.Pathway
7.Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya
turgor kulit buruk, membran mukosa kering,
pada bayi ubun- ubun cekung, bising usus meningkat, kram
abdomen, penurunan berat badan, perubahan tanda-tanda
vital,yaitu peningkatan nadi dan
pernapasan.
Penatalaksanaan
medis
1) Rehidrasi menggunakan oralit osmolaritas
2) Zinc selama 10 hari berturut-turut
3) Pemberian ASI dan makanan 4)Pemberian
antibiotik sesuai indikasi 5) Pemberian nasehat
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan sampel feses untuk mengetahui
infeksi yang dialami oleh pasien.
Tes darah untuk mengidentifikasi penyebab diare
Sigmoidoskopi dan kolonoskopi apabila adadugaan
penyakit serius dengan. gejala diare yang dialami
pasien.
Pendidikan kesehatan
1.EdukasiCuci tangan dengan sabun, terutama setelah BAB dan
saat menyajikan makanan.

2.Edukasi Pemberian ASI Eksklusif.

3.Edukasi Perbaiki cara pemberian makanan


pendamping ASI.
Konsep askep Diare pada
anak
1.Pengkajian
a.Data perpola
Pengumpulan data perpola
1.Pola nutrisi
kebiasaan makanan anak dengan
jenis makanan anak
2.Pola eliminasi
BAB dalam satu hari 3 sampai 4 kali
Tabulasi Data
suhu tubuh meningkat ,mual muntah,
nafsu makan berkurang,turgor kulit menurun,
mengeluh haus ,merasa lemah, turgor kulit
menurun
Klasifikasi Data
DS:Nafsu makan menurun,
mual muntah,merasa
lemah
DO: suhu tubuh meningkat
turgor kulit menurun
Analisa Data
Tanda dan gejala
Ds: Nafsu makan menurun
mual muntah
DO:Nampak lemah
memberan mukosa pucat
penyebab: Ketidak mampuan mengaborsi nutrisi
masalah: Defisit nutrisi
Lanjutan
DS: Merasa lemah, mengeluh haus
DO: Turgor kulit menurun,membran
mukosa
kering, suhu tubuh meningkat
Penyebab: Kekurangan intek cairan
masalah: Hipovolemi
Prioritas masalah
1.Hipovolemi
2.Defisit nutrisi
hipovolemi berhubungan dengan kekurangan
intek cairan di tandai dengan
DS:merasa lemah ,mengeluh haus
DO: Turgor kulit menurun
membran mukosa kering
suhu tubuh meningkat
Lanjutan
Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidak
mampuan mengabsorsi nutrisi di tandai
dengan
DS:Nafsu makan menurun
mual muntah
DO: Nampak lemah
membran mukosa pucat
Intervensi/Perencanaan
Defisit nutrisi
observasi: indentifikasi status nutrisi
identifikasi ikasi makanan yang di sukai
monitor berat badan
Terapeutik: Berikan makanan tinggyserat untuk
mencegah konstipasi
Edukasi: Anjurkan diet yang di programkan
kolaborasi: Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori dan jenis makanan yang di
butuhkan
Rasional: Untuk mengetahui status nutrisi pasien
Lanjutan
Hipovolemi
observasi: Periksa tanda dan gejala Hipovolemi
(Mis: frekuensi nadi meningkat,tekanan darah menuru
,mukosa pucat,haus ,lemah
-Monitor Intek dan output cairan
Terapeutik: -Hitung kebutuhan cairan
-Berjkan asupan cairan oral
Edukasi: -Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Kolaborasi: - kolaborasi pemberian cairan IV isotonik
(NaCL,RL) Cairan IV hipotensi
(Glukosa 2,5%, NaCL 0,4%)
Sekian dan terimakasih dari
saya🙏

Anda mungkin juga menyukai