Anda di halaman 1dari 20

Makalah

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS II


KISTA OVARII

Dosen Pengampu: Ns. Tina Mawardika,S.Kep.,Sp.Mat

Disususn Oleh :

1. Aliyah 010116A005
2. Eka Yulita R 010116A026

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Asuhan
Keperawatan Maternitas II : Kanker ovari”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah “Asuhan Keperawatan Maternitas II : Kanker
ovari” ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Ungaran, 15 Oktober 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit kista ovarium sebagian merupakan kista fungsional, bersifat jinak
dan dapat menghilang dengan sendirinya sebagian memerlukan tindakan khusus
antara lain pengangkatan dengan cara operasi. Angka kejadian kista ovarium di
Indonesia mencapai 37,2% kecenderungan terjadi pada perempuan usia 20-50 tahun.
Data dari jumlah rumah sakit swasta di Surabaya pada semester pertama 2011
sebanyak 43 kasus Sedangkan angka kejdian kista ovarium di salah satu rumah sakit
umum daerah jawa barat pada tahun 2014 ada 31 kasus dan di rumah sakit umum
pusat di dapatkan data pada tahun 2014 sebanyak 143 kasus , kedua tempat tersebut
merupakan laha praktik residen. (Taufiqoh,2012).
Kesehatan memiliki berbagai macam ruang lingkup yang harus dipenuhi.
Salah satu ruang lingkup kesehatan adalah kesehatan reproduksi. Dimana kesehatan
reproduksi adalah keadaan sehat secara, fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi,
dan proses reproduksi baik pada laki-laki dan perempuan. (Depkes RI, 2009).
WHO pada tahun 2010 melaporkan bahwa angka kejadian tertinggi kista
ovarium di temukan pada Negara maju dengan rata rata 10 per 100.000, kecuali di
jepang (6,4 per 100.000). Insiden di Amerika selatan 7,7 per 100.000) relative tinggi
bila dingandingkan dengan angka kejadian di Asia dan Afrika. Di Indonesia, sekitar
20-25% kematian wanita subur di sebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan
kehamilan dan persalinan serta penyakit system reproduksi misalnya kista ovarium.
(Depkes, 2011 dalam Linawati , 2013).
Kista ovarium adalah suatu penyakit ganguan organ reproduksi wanita. Kista
ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai
pada wanita di masa reproduksinya.(Depkes RI,2011). Kista ovarium berkembang
sebagai hasil hierstimulasi ovari yang di sebabkan oleh tingginya lonjakan LH, kada
LH lebih tinggi dari pada normal tetapi tidak memperlihatkan androgen estrogen oleh
folikel kelenjar adrenal folikel anovolusi degenerasi dan membentuk kista
(corwin,199).
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep penyakit dari kista ovari?
2. Apa konsep keperawatan dari kista ovari?

3. Tujuan
1. Mengetahui konsep penyakit dari kista ovari?
2. M engetahui konsep keperawatan dari kista ovari?
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Kista ovarium merupakan keadaan dimana terdapat benjolan yang berisi
cairan , nanah atau jaingan padat pada ovarium atau indung telur, sedangkan ovarium
sendiri merupakan dua uah kelenjar berukuran kecil berada pada kedua sisi kanan dan
kiri uterus, memproduksi hormone untuk fungsi tubuh dan berisi sel telur yang akan
di keluarkan saat ovulasi. Kista ovarium dapat mengganggu pembentukan sel telur
karena peningkatan homon androgen sehingga mengganggu pematangan folikel,
dengn demikian saat terjadi ovulasi tidak berisi sel telur, maka perempua cenderung
menjadi infertil. (Ricci, 2009).
Kista Ovarium adalah sebuah struktur tidak normal yang berbentuk seperti
kantung yang bisa tumbuh dimanapun dalam tubuh. Kantung ini bisa berisi zat gas,
cair, atau setengah padat. Dinding luar kantung menyerupai sebuah kapsul. (Andang,
2013) Kista ovarium biasanya berupa kantong yang tidak bersifat kanker yang berisi
material cairan atau setengah cair. (Nugroho, 2014).

B. Etiologi
Menurut (Yatim,2008) ada beberapa penyebab kista ovarium antara lain perempuan
usia dewasa tua sampai usia menopause yang timbul karena gangguan perkembangan
folikel ovarium hingga tidak timbul ovulasi. Kista ovarium disebabkan oleh gangguan
(pembentukan) hormon pada hipotalamus,hipofisis dan ovarium.
Faktor penyebab terjadinya kista antara lain
a. adanya penyumbatan pada saluran yang berisi cairan karena adanya infeksi
bakteri dan virus, adanya zat dioksin dari asap pabrik dan pembakaran gas
bermotor yang dapat menurunkan daya tahan tubuh manusia, dan kemudian
akan membantu tumbuhnya kista
b. Sering stress, stress salah satu factor pemicu resiko penyakit kista, karena
apabila stress manusia banyak melakukan tindakan ke hal hal yang tidak sehat,
seperti merokok, seks, seks bebas, minum alcohol dll.
c. Faktor makanan ; lemak berlebih atau lemak yang tidak sehat yang
mengakibatkan zat-zat lemak tidak dapat dipecah dalam proses metabolisme
sehingga akan meningkatkan resiko tumbuhnya kista, dan faktor genetik.

C. Klasifikasi
Klasifikasi kista ovarium menurut Nugroho, 2010 adalah ;
1) Tipe kista normal
Kista fungsional
Merupakan jenis kista ovarium yang paling banyak ditemukan. Kista ini berasal
dari sel telur dan korpus luteum, terjadi bersamaan dengan siklus menstruasi yang
normal. Kista ini akan tumbuh setiap bulan dan akan pecah pada masa subur, untuk
melepaskan sel telur yang pada akhirnya siap dibuahi oleh sperma. Setelah pecah
kista ini akan menjadi kista folikuler dan akan hilang saat menstruasi. Kista
fungsiaonal terdiri dari :
a) Kista Folikuler
Kista yang terjadi dari folikel normal yang melepaskan ovum yang ada
didalamnya. Terbentuk kantung berisi cairan atau lendir didalam ovarium.
b) Kista Corpus Luteum
Kista ini timbul karena pada waktu pelepasan sel telur terjadi pendarahan dan
lama – lama bisa pecah dan timbul perdarahan yang kadang – kadang perlu
tindakan operasi untuk mengatasinya.
2) Tipe Kista Abnormal
a. Kistadenemo
Merupakan kista yang berasal dari bagian luar sel indung telur. Biasanya
bersifat jinak, namun dapat membesar dan menimbulkan nyeri.
b. Kista Coklat (endometrioma)
Merupakan endometrium yang tidak pada tempatnya. Disebut kista coklat
karena berisi timbunan darah yang berwarna coklat kehitaman.
c. Kista dermoroid
Merupakan kista yang berisi berbagai jenis bagian tubuh seperti kulit, kuku,
rambut, gigi dan lemak. Kista ini dapat ditemukan di kedua bagian indung telur.
Biasanya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala.
d. Kista endometriosis
Merupakan kista yang terjadi karena ada bagian endometrium yang berada di
luar rahim. Kista ini berkembang bersamaan dengan tumbuhnya lapisan
endometrium setiap bulan sehingga menimbulkan nyeri hebat, terutama saat
menstruasi dan infatilitas.
e. Kista hemorhage
Merupakan kista fungsiaonal yang diseratai perdahaan sehingga menimbulkan
nyeri didalam satu sisi perut bagian bawah.
f. Kista lutein
Merupakan kista yang sering terjadi saat kehamilan. Kista lutein sesungguhnya
umumnya berasal dari kospus luteum haematoma.
g. Kista polikistik ovarium
Karena kista tidak dapat pecah dan melepaskan sel telur secara kontinyu.
Besarnya terjadi setiap bulan, ovarium akan membesar karena bertumpuknya
kista ini. Untuk kista polikistik ovarium yang menetap (persisten), operasi harus
di lakukan untuk mengangkat kista tersebuat agar tidak menimbulkan gangguan
dan rasa sakit.

D. Manifestasi Klinis
Kebanyakan kista ovarium tubuh tanpa menimbulkan gejala atau keluhan. Keluhan
biasanya muncul jika kista sudah membesar dan mengganggu organ tubuh yang lain
jika sudah kista mulai menekan saluran kemih, usus, saraf, atau pembuluh darah besar
di sekitar rongga panggul, maka akan menimbulkan keluhan berupa susah buang air
kecil dan buang air besar, gangguan pencernaan, kesemutan atau bengkak pada kaki,
nyeri saat menstruasi, nyeri perut bagian bawah. (Andang, 2013).
Menurut Nugroho (2010: 104), kebanyakan wanita yang memiliki kista ovarium tidak
memiliki gejala sampai periode tertentu. Namun beberapa orang dapat mengalami
gejala ini:
a. Nyeri saat menstruasi.
b. Nyeri di perut bagian bawah.
c. Nyeri saat berhubungan seksual.
d. Nyeri pada punggung terkadang menjalar sampai ke kaki.
e. Terkadang disertai nyeri saat berkemih atau BAB.
f. Siklus menstruasi tidak teratur, bisa juga jumlah darah yang keluar banyak.
E. Patofisiologi
Factor lingkungan seperti asap pabrik, pembakaran gas bermotor
mengakibatkan Infeksi bakteri dan usus dengan daya tahan tubuh yang lemah dan
akhirnya dapat membentuk terjadinya kista ovary. Kemudian dari Factor makanan
yang berlemak, minuman beralkohol terjadi Gangguan hormon dan mengakibatkan
terbentuknya kista ovary.

kista ovaruim berkembang sebagai hasil hiperstimulasi ovari yang disebabkan


oleh tingginya lonjakan LH, kadar LH lebih tinggi daripada normal tetapi tidak
memperlihatkan androgen estrogen oleh folikel kelenjar adneral adneral folikel
anovolusi degenerasi, tidak timbul ovulsi kemudian menghasilkan hormone hiposia
terjadi penimbunan folikel, pematangan gagal dan gagal melepaskan sel telur dan
terbentuklah kista ovari.

Kista folikel berkembang sebagai akibat kerusakan atau pecahnya folikel yang belum
matang untuk mengabsorbsi cairan sesudah ovulasi. Jenis kista ini yaitu non
neoplastik dan tidak dapat tumbuh tanpa pengaruh hormonal kista ini berukuran kecil
(kurang dari 6-8 cm) dan biasanya tanpa gejala.
Kista kapus luteum disebabkan sekresi hormone ptogerterone kista ini dapat
menyebabkan menstruasi tidak teratur atau menstruasi terlalu lama. Hal ini disertai
dengan nyeri abdomen bawah dan pelvis (ilham 2008).

F. Komplikasi
Menurut Yatim (2008), komplikasi – komplikasi yang dapat terjadi pada kista
ovarium adalah :
a. Perdarahan kedalam kista, biasanya terjadi secara terus-menerus dan sedikit-sedikit
yang dapat menyebabkan pembesaran kista dan menimbulkan kondisi kurang darah
(anemia).
b. Putaran tangkai, dapat terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm atau
lebih. Putaran tangkai menyebabkan gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami
nekrosis.
c. Robek dinding kista, terjadi pada torsi tangkai akan tetapi dapat pula sebagai akibat
trauma, seperti jatuh atau pukulan pada perut, dan lebih sering pada waktu
persetubuhan.
d. Perubahan keganasan atau infeksi (merah, panas, bengkak, dan nyeri).
e. Gejala penekanan tumor fibroid bisa menimbulkan keluhan buang air besar
(konstipasi).

G. Pemeriksaan Penunjang
Metode – metode yang biasa dijadikan diagnosis yang tepat adalah :
1. Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah kista berasal
dari /ovarium atau tidak dan untuk menentukan sifat- sifat tumor itu.
2. Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor
berasal dari uterus ovarium atau kandung kencing, apakah tumor lasik atau solid
dan dapat dibedakan juga antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang
tidak.
3. Fotorontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks selanjutnya pada
kista demoroid kadang – kadang dapat dilihat adanya gigi dalam kista.
4. Parasentesis
Fungsi pada asitis berguna untuk menentukan sebab asites yang berguna untuk
mencemarkan kavum peritonei isi kista bila dinding kista tertusuk
5. Pemeriksaan kadar HCG
Untuk menyisihkan ada tidaknya kehamilan
6. Pemeriksaan CS -125
Untuk mengetahui apakah terjadi proses keganasan pada kista.

H. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Kista Ovarium
a. Observasi Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (dipantau)
selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan sendirinya setelah
satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas (kanker)
(Nugroho, 2010: 105).
b. Terapi bedah atau operasi Bila tumor ovarium disertai gejala akut misalnya torsi,
maka tindakan operasi harus dilakukan pada waktu itu juga, bila tidak ada gejala akut,
tindakan operasi harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan seksama.
Kista berukuran besar dan menetap setelah berbulan-bulan biasanya
memerlukan operasi pengangkatan. Selain itu, wanita menopause yang memiliki kista
ovarium juga disarankan operasi pengangkatan untuk meminimalisir resiko terjadinya
kanker ovarium. Wanita usia 50-70 tahun memiliki resiko cukup besar terkena kenker
jenis ini. Bila hanya kistanya yang diangkat, maka operasi ini disebut ovarian
cystectomy. Bila pembedahan mengangkat seluruh ovarium termasuk tuba fallopi,
maka disebut salpingo-oophorectomy.
Faktor-faktor yang menentukan tipe pembedahan, antara lain tergantung pada
usia pasien, keinginan pasien untuk memiliki anak, kondisi ovarium dan jenis kista.
Kista ovarium yang menyebabkan posisi batang ovarium terlilit (twisted) dan
menghentikan pasokan darah ke ovarium, memerlukan tindakan darurat pembedahan
(emergency surgery) untuk mengembalikan posisi ovarium.
Prinsip pengobatan kista dengan pembedahan (operasi) menurut Yatim, (2005:
23) yaitu:
1) Apabila kistanya kecil (misalnya, sebesar permen) dan pada pemeriksaan
sonogram tidak terlihat tanda-tanda proses keganasan, biasanya dokter melakukan
operasi dengan laparoskopi. Dengan cara ini, alat laparoskopi dimasukkan ke dalam
rongga panggul dengan melakukan sayatan kecil pada dinding perut, yaitu sayatan
searah dengan garis rambut kemaluan.
2) Apabila kistanya besar, biasanya pengangkatan kista dilakukan dengan
laparatomi. Teknik ini dilakukan dengan pembiusan total. Dengan cara laparotomi,
kista bisa diperiksa apakah sudah mengalami proses keganasan (kanker) atau tidak.
Bila sudah dalam proses keganasan, operasi sekalian mengangkat ovarium dan
saluran tuba, jaringan lemak sekitar serta kelenjar limfe.
I. Pencegahan
Cara pencegahanya yaitu :
 Pencegahan dapat dilakukan dengan pencegahan secara dini melakukan
pemeriksaan laboratorium untuk deteksi kista ovarium.
 Mengkonsumsi banyak sayuran dan buah karena sayuran dan buah banyak
mengandung vitamin dan mineral yang mampu meningkatkan stamina tubuh.
 Menjaga pola hidup sehat, khususnya menghindari rokok dan sering olahraga.
 Menjaga kebersihan area kewanitaan, hal tersebut untuk menghindari infeksi
mikroorganisme dan bakteri yang dapat berkembang disekitar area kewanitaan.
J. Asuhan Keperawatan
1.Pengkajian
 Identitas
Kista ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi
yang paling sering dijumpai pada wanita direproduksinya
karena terbentuk setelah telur dilepaskan sewaktu ovulasi.
(yatim, dalam siringo, dkk,2012)
 Alasan masuk rumah sakit
Kebanyakan wanita yang mempunyai kista ovarium tidak
menimbulkan gejala. Gejala biasanya terjadi jika penderita
telah mempunyai kista dalam waktu yang lama. Gejala pada
awal umunya sangat bervariasi dan tidak spesifik, yaitu berupa
gangguan haid atau menstruasi. Jika sudah membesar dan
menekan rectum atau kadung kemih, dapat terjadi konstipasi
dan sering berkemih. Dapat juga peregangan atau penekanan
daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau nyeri
pada saat bersenggama. Bahkan dapat terjadi pendarahan. Pada
gejala lebih lanjut yang terjadi berhubungan dengan adanya
asietas (penimbuan cairan dalam rongga perut) di dalam perut,
sehingga perut membuncit menyebabkan perut bagian bawah
tegang dan nyeri. (siringo, dkk, 2012)
 Keluhan utama
Penderita kista ovarium yang tertinggi adalah nyeri abdomen
bawah dan terendah adalah nyeri waktu bersenggama (siringo,
dkk, 2012).
 Riwayat penyakit sekarang

K. Diagnosa Keperawatan
N DIAGNOSA NOC NIC
O
1. 00132 Nyeri Akut 11211 Tingkat 5820 penguragan
Definisi : Kecemasan kecemasan
Pengalaman sensori Definisi : Definisi :
dan emosional Keparahan dari tanda-tanda Mengurangi tekanan,
tidak ketakutan, ketegangan, atau ketakutan, firasat,
menyenangkan kegelisahan yang berasal maupun ketidaknyamanan
berkaitan dengan dari sumber yang tidak terkait dengan sumber-
kerusakan jaringan dapat diidentifikasi. sumber bahaya yang tidak
actual atau teridentifikasi
potensial, atau yang Setelah dilakukan tindakan
digambarkan keperawatan selama .. x 24 Aktivitas-aktivitas :
sebagai kerusakan jam maka diharapkan
(international teratasi dengan kriteria  Gunakan

association for the hasil sebagai berikut : pendekatan yang

study of pain); 121101 tidak dapat tenang ydan

awitan yang tiba- beristirahat dari skala 1 meyakinkan

tiba atau lambat ditingkatkan ke skala 5  Nyatakan dengan

dengan intensitas 121105 perasaan gelisah jelas harapan

ringan hingga dari skala 1 ditingkatkan ke terhadap perilaku

berat, dengan skala 5 klien

berakhirnya dapat 121107 wajah tegang dari  Pahami situasi

diantisipasi atau skala 1 ditingkatkan ke krisis yang terjadi

diprediksi dan skala 5 dari perspektif

dengan durasi 121112 kesulitan klien

kurang dari 3 berkonsentrasi skala 1  Dorong keluarga

bulan. ditingkatkan ke skala 5 untuk

121114 kesulitan dalam mendampingi

penyelesaian masalah skala klien dengan cara

1 ditingkatkan ke skala 5 yang tepat

121115 serangan panic  Berikan objek

skala 1 ditingkatkan ke yang

skala 5 menunjukkan

121123 berkeringat dingin perasaan aman

skala 1 ditingkatkan ke  Puji atau kuatkan

skala 5 perilaku yang

121129 gangguan tidur baik secara tepat

skala 1 ditingkatkan ke  Ciptakan

skala 5 atmosfer rasa


aman untuk
meningkatkan
kepercayaan
 Berikan aktivitas
pengganti yang
bertujuan untuk
mengurangi
tekanan
 Atur penggunaan
obat-obatan untuk
mengurangi
kecemasan secara
tepat
 Instrukksikan
klien untuk
menggunakan
teknik relaksasi

2. 00011 Konstipasi 0501 Eliminasi Usus 0450 Managemen


Definisi : Konstipasi/impaksi
Definisi : pembentukan dan
Penurunan pengeluaran feses Definisi :
frekuensi normal Setelah dilakukan tindakan Pencegahan dan
defekasi yang keperawatan selama .. x 24 menghilangkan
disertai kesulitan jam maka diharapkan konstipasi/impaksi.
atau pengeluaran teratasi dengan kriteria
feses tidak tuntas hasil sebagai berikut : Aktivitas-aktivitas :
dan atau feses yang 050101 pola eliminasi dari
keras, kering, dan skala 1 ditingkatkan ke  Monitor tanda

banyak. skala 5 dan gejala

050102 kontrol gerakan konstipasi

usus dari skala 1  Monitor tanda

ditingkatkan ke skala 5 dan gejala


050103 warna feses dari impaksi
skala 1 ditingkatkan ke  Monitor bising
skala 5 usus
050104 jumlah feses untuk  Konsultasikan
diet dari skala 1 dengan dokter
ditingkatkan ke skala 5 mengenai
050105 feses lembut dan penurunan atau
berbentuk dari skala 1 peningkatan
ditingkatkan ke skala 5 frekuensi bising
050112 kemudahan BAB usus
dari skala 1 ditingkatkan ke  Monitor tanda
skala 5. dan gejala
terjadinya rupture
usus dan atau
peritonitis
 Jelaskan
penyebab dari
masalah dan
rasionalisasi
tindakan pada
pasien
 Evaluasi jenis
pengobatan yang
memiliki efek
samping pada
gastrointestinal
 Ajarkan pasien
atau keluarga
untuk tetap
memiliki diari
terkait dengan
makanan
 Timbang berat
badan pasien
secara teratur
 Dukung
peningkatan
asupan cairan,
jika tidak ada
kontaindikasi

3. 00004 Risiko 0703 Keparahan Infeksi Managemen


Infeksi infeksi
Definisi : Aktivitas-aktivitas :
Definisi : Keparahan tanda dan gejala
Rentan mengalami infeksi.  Monitor infeksi

invasi dan Setelah dilakukan tindakan  Jaga kebersihan

multiplikasi keperawatan selama .. x 24  Ajari pasien

organisme jam maka diharapkan bagaimana cara

patogenik yang teratasi dengan kriteria menjaga

dapat menganggu hasil sebagai berikut : kebersihan

kesehatan 070301 kemerahan dari


skala 1 ditingkatkan ke
skala 5.
070307 demam dari skala 1
ditingkatkan ke skala 5.
070329 hipotermia dari
skala 1 ditingkatkan ke
skala 5.
070330 ketidakstabilan
suhu dari skala 1
ditingkatkan ke skala 5.
070333 nyeri dari skala 1
ditingkatkan ke skala 5.
070309 gejala-gejala
gastrointestinal dari skala 1
ditingkatkan ke skala 5.
070332 hilang nafsu makan
dari skala 1 ditingkatkan ke
skala 5.
4. 00092 Intoleransi 0005 Toleransi Terhadap 0140 peningkatan
Aktivitas Aktivitas mekanika tubuh
Definisi : Definisi:
Ketidakcukupan Respon fisiologis terhadap Definisi :
energy psikologis pergerakan yang Memfasilitasi penggunaan
atau fisiologis memerlukan energy dalam postur dan pergerakan
untuk aktivitas sehari-hari. dalam aktivitas sehari-
mempertahankan hari untuk mencegah
atau menyelesaikan Setelah dilakukan tindakan kelelahan dan ketegangan
aktivitas kehidupan keperawatan selama .. x 24 atau injuri
sehari-hari yang jam maka diharapkan musculoskeletal
harus atau yang teratasi dengan kriteria Aktivitas-aktivitas:
ingin dilakukan hasil sebagai berikut :
000501 saturasi oksigen  Kaji komitmen

ketika beraktivitas dari pasien untuk

skala 1 ditingkatkan ke belajr dan

skala 5 menggunakan

000502 frekunsi nadi ketika postur tubuh yang

beraktivitas dari skala 1 benar

ditingkatkan ke skala 5  Kolaborasi

000503 frekunsi pernafasan dengan fisioterapi

ketika beraktivitas dari dalam

skala 1 ditingkatkan ke mengembangkan

skala 5 peningkatan

000508 kemudahan mekanika tubuh,

bernafas ketika beraktivitas sesuai indikasi

dari skala 1 ditingkatkan ke  Instrukksikan

skala 5 untuk

000507 warna kulit dari menghindari tidur

skala 1 ditingkatkan ke dengan posisi

skala 5 tengkurap

000509 kecepatan berjalan  Bantu untuk

dari skala 1 ditingkatkan ke mendemonstrasik

skala 5 an posisi tidur

000510 jarak berjalan dari yang tepat

skala 1 ditingkatkan ke  Bantu untuk


skala 5 menghindari
duduk dalam
posisi yang sama
dalam jangka
waktu yang lama
 Intrukksikan
pasien untk
menggerakkan
kaki terlebih
dahulu kemudian
badan ketika
memulai berjalan
dari posisi berdiri
 Gunakan prinsip
mekanika tubuh
ketika menangani
pasien dan
memindahkan
peralatan
 Berikan informasi
tentang
kemungkinan
posisi penyebab
nyeri otot atau
sendi

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
kista ovarium adalah kista yang paling sering terjadi mempunyai permukaan rata dan
halus , berbentuk kantung berisi cairan jernih dan berwarna kuning yang dapat tumbuh dalam
ovarium (indung telur). Kista atau endometriosis adalah penyakit organ rahim pada wanita
yang dapat menyebabkan kemandulan atau infertilitas. kista ovarium merupakan tumor jinak
yang menimbulkan benjolan abnormal di bagian bawah abdomen dan berisi cairan abnormal
berupa udara, nanah, dan cairan kental. Salah satu gejala kista secara umum yaitu : Rasa nyeri
yang menetap dirongga panggul disertai rasa agak gatal. Kista ovari jika tidak di tangani
secara cepat akan mengakibatkan komplikasi salah satunya adalah Perdarahan kedalam kista,
biasanya terjadi secara terus-menerus dan sedikit-sedikit yang dapat menyebabkan
pembesaran kista dan menimbulkan kondisi kurang darah (anemia). Penatalaksanaanya
dengan cara operasi.
Daftar Pustaka

Ricci.S.S (2009).Esentials of Maternity, Newborn and Woman Health Nursing 2 Ed. Wolters
Kluwer.Lippincott. Williams & Wilkins
Taufiqoh. (2012).Hubungan antara umur ibu dengan tingkat keganasan kista ovarium
dirumah sakit muhammadiyah surabaya. Jurnal ilmu kesehatan. ISSN.1979-3812
Depkes RI. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan.availablewww.depkes.go.id/downloads/UU_No._36_Th_2009_ttg_Kesehatan.pdf
Diakses tanggal 21 februari 2014
Yatim. Faisal . (2008). Penyakit Kandungan . Jakarta : Pustaka populer obor
Linawati, Lely. 2013. Tingkat Pengetahuan Wanita Subur tentang Kista Ovarium
di Desa Jabung Sragen Tahun 2013. Available from:
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-lelylinawa-337-1-
ktileli-9.pdf [Accessed 2013 ]
Andang, Tantrini. 2013. 45 penyakit musuh kaumperempuan. Yogyakarta : Rapha Publishing
Nugroho, Taufan. 2014.Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita.Yogyakarta: Nuha Medika.
Yatim, Faisal. 2008. Penyakit Kandungan, Myoma Uteri, Kanker Rahim dan
Indung Telur, Kista, serta Gangguan Lainnya. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Heather, T. Herdman . 2015. Nanda international nursing diagnises. Jakarta:EGC
Moorhead sue, dkk.2015. nursing outcomes classification. Ed.5 indonesia:elsevier
M. Bulechek, gloria , dkk. 2016. Nursing intervention classification. Ed. 6
indonesia:elseiver
Pertanyaan :

1. Kenapa polusi / asap bisa mengakibatkan kista ovari

Apa jenis bakteri atau kandungan zatnya?

Bagaimana cara mencegah agar tidak terkena polusi tersebut

2. Di etiologi di jelaskan cairan.

Cairannya yang seperti apa dan berada dimana cairan tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai