Anda di halaman 1dari 29

PRESENTASI

SIDANG
SKRIPSI

OLEH :
PUTU NOVI ERNAWATI
010115A141
FAKULTAS KEPERAWATAN
PENDAHULUAN
STUDI PENDAHULUAN
15
Orang

10 Perokok 5 Tidak perokok

2 Tidak
8 Perokok 2 Perokok 3 Gangguan
gangguan
ringan berat tidur
tidur

7 Gangguan tidur
3 Tidak gangguan tidur
B. RUMUSAN MASALAH

“Adakah hubungan merokok dengan kejadian insomnia


pada remaja di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran
Barat Kabupaten Semarang?”

Umum
C.TUJUAN PENELITIAN
Khusus
D.MANFAAT PENELITIAN

Usia remaja dan Bagi perawat dan Bagi peneliti


masyarakat tenaga kesehatan selanjutnya
KERANGKA TEORI
Faktor yang mempengaruhi
merokok pada remaja :
1. Pengaruh orang tua Merokok
2. Pengaruh teman sebaya
3. Faktor kepribadian
4. Pengaruh iklan

Faktor penyebab Insomnia Zat racun dalam


insomnia : rokok :
1. Obat dan substansi 1. Zat kimia
2. Faktor psikologi Dampak insomnia : 2. Nikotin
3. Problem psikiatri 1. Tidak produktif 3. Timah hitam
4. Sakit fisik 2. Tidak focus (Pb)
3. Pelupa 4. Karbon
5. Lingkungan
4. Marah monoksida
6. Gaya hidup 5. Depresi
- Rokok 5. Tar
6. Meningkatkan resiko
- Alkohol kematian
- Kafein 7. Menyebabkan tubuh
rentan dari berbagai
penyakit
KERANGKA KONSEP
Variabel
Variabel Dependen
Independen

Merokok Kejadian insomnia pada


remaja

HIPOTESIS PENELITIAN

Ada hubungan merokok dengan kajadian insomnia pada remaja di


Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten semarang
DESAIN PENELITIAN
Desain
Non eksperimen dengan desain
penelitian observasional analitik Case control

Lokasi dan Waktu Penelitian

Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Waktu penelitian : 8-21 Oktober 2018


POPULASI DAN SAMPEL
POPULASI
Semua remaja laki-laki di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran
Barat Kabupaten Semarang sebanyak 448 orang.

SAMPEL
•Teknik sampling : jenis nonprobability sampling (purposive sampling)
• Rumus jumlah sampel : rumus slovin

41 Kasus
82
41 Kontrol
KRITERIA SAMPEL
Kelompok Kasus

Kriteria Inklusi
• Remaja laki-laki yang tinggal di Kelurahan Candirejo Kecamatan
Ungaran Barat Kabupaten Semarang
• Remaja laki-laki usia 11-20 yang bersedia menjadi responden

Kriteria Eksklusi
• Remaja laki-laki yang mengalami gangguan mental atau berkebutuhan khusus.
• Remaja laki-laki yang ketergantungan obat (Alprazolam, Lorazepam, Diazepam,
Estazolam, antihistamin, Antidepresan, pereda nyeri morfin).
• Remaja laki-laki yang mengalami sakit fisik (patah tulang, nyeri akibat luka, gangguan
penyakit congenital).
• Remaja laki-laki yang mengalami gangguan tidur akibat dari lingkungan yang bising.
• Remaja laki-laki yang mengkonsumsi rokok elektrik
CONTINUE…

Kelompok Kontrol
Kriteria Inklusi
• Remaja laki-laki yang tinggal di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat
Kabupaten Semarang
• Remaja laki-laki usia 11-20 yang bersedia menjadi responden

Kriteria Eksklusi
• Remaja laki-laki yang mengalami gangguan mental atau berkebutuhan khusus.
• Remaja laki-laki yang ketergantungan obat (Alprazolam, Lorazepam, Diazepam,
Estazolam, antihistamin, Antidepresan, pereda nyeri morfin).
• Remaja laki-laki yang mengalami sakit fisik (patah tulang, nyeri akibat luka,
gangguan penyakit congenital).
• Remaja laki-laki yang mengalami gangguan tidur akibat dari lingkungan yang bising.
• Remaja laki-laki yang mengkonsumsi rokok elektrik
DEFINISI OPERASIONAL
Definisi Skala
Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Independen Kebiasaan Menggunakan kuesioner Hasil penilaian Ordinal
Merokok menghisap rokok Indeks Brinkman (IB) dikategorikan sebagai
yang dilihat dari yang berisi 2 nomor, 1 berikut:
berapa lama nomor untuk pertanyaan 1. Tidak merokok : 0
merokok dan dan status merokok dan 1 2. Perokok ringan : 1-
berapa batang nomor untuk pertanyaan 50
konsumsi rokok derajat merokok 3. Perokok sedang :
setiap harinya. dengan dua sub 51-100
pertanyaan lama merokok 4. Perokok berat : >
dan konsumsi jumlah 100
rokok per batang setiap
hari
CONTINUE...
Dependen Persepsi responden Pengukuran dengan Hasil penilaian Ordina
Insomnia tentang tidur menggunakan dikategorikan sebagai l
dimana instrument kuesioner berikut :
ketidakmampuan KSPBJ (Kelompok 1. Tidak mengalami
mendapatkan tidur Studi Psikiatri Biologi insomnia : 0-10
yang adekuat, baik Jakarta), Insomnia 2. Insomnia ringan : 11-17
kualitas maupun Rating Scale yang 3. Insomnia sedang : 18-24
kuantitas. terdiri dari 11 4. Insomnia berat : 25-33
pertanyaan. Setiap item
berisi pernyataan yang
memiliki skor antara
lain :
1 : Tidak pernah
2 : Kadang-kadang
3 : Sering
4 : Selalu
PROSEDUR PENELITIAN
ETIKA PENELITIAN
PENGOLAHAN DATA
ANALISA DATA
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat
Gambaran Merokok Pada Remaja di Kelurahan Candirejo Kecamatan
Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Merokok Remaja di Kelurahan Candirejo


Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang

Merokok f %

Tidak Merokok 37

Perokok Ringan 43

Perokok Berat 2

Jumlah 82 100
CONTINUE…
Gambaran Kejadian Insomnia Pada Remaja di Kelurahan Candirejo
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian Insomnia Pada Remaja di


Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang

Insomnia f %

Tidak Insomnia 41 50.0

Insomnia Ringan 37 45.1

Insomnia Sedang 4 4.9

Jumlah 82 100
B. Analisis Bivariat
Tabel 4.3 Hubungan Antara Merokok Dengan Kejadian Insomnia Pada Remaja
di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang

Insomnia

Tidak Insomnia Insomnia


Merokok Total Kendall Tau
Insomnia Ringan Sedang

p-value
f % f % f % f %

Tidak Merokok 22 59.5 15 40.5 0 .0 37 100 0,026

Perokok Ringan 19 44.2 22 51.2 2 4.7 14 100

Perokok Berat 0 .0 0 .0 2 100 10 100

Total 41 50.0 37 45.1 2 4.9 82 100


BAB V
PEMBAHASAN
PENELITIAN YANG MENDUKUNG
ANALISIS UNIVARIAT
GAMBARAN MEROKOK Hasil penelitian ini diperkuat dengan pendapat Hurlock
(2010) yang menyatakan bahwa pada masa remaja terjadi
pencarian jati diri.
Berdasarkan hasil penelitian
pada tabel tabel 4.1 dapat
diketahui bahwa sebagian
besar remaja di Kelurahan
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Markou (2011),
Candirejo Kecamatan Ungaran yang menyatakan pada umumnya perilaku merokok pada
Barat Kabupaten Semarang remaja semakin lama akan semakin meningkat.
merupakan perokok ringan,
yaitu sebesar 43 orang (52,4%)
dan 2 remaja (2,4%) adalah
perokok berat. Hasil penelitian Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
juga menunjukkan sebanyak dilakukan oleh Sabrian (2014), yang mana didapatkan
37 remaja (45,1%) tidak hasil bahwa responden terbanyak berada pada rentang
umur 14-16 berjumlah 56 responden (69,1%).
merokok.
GAMBARAN KEJADIAN INSOMNIA

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian
besar remaja di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
Semarang tidak mengalami insomnia, yaitu sejumlah 41 orang (50%). Selain
itu, hasil penelitian juga menunjukkan sebanyak 37 remaja (45,1%) mengalami
insomnia ringan dan 4 remaja (4,9%) mengalami insomnia sedang.

PENELITIAN YANG MENDUKUNG

Dalam penelitian ini dibuktikan bahwa remaja Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
perokok ternyata membutuhkan waktu lebih lama yang dilakukan oleh Muthia (2014),
untuk tertidur di banding remaja yang tidak menunjukkan bahwa responden yang memiliki
merokok, remaja perokok menjadi lebih sulit kebiasan merokok ringan mengalami insomnia
tertidur.Semakin sering atau semakin banyak yakni sebanyak 24 orang (70,6 %), responden
jumlah batang rokok yang dihisap dalam sehari yang memiliki kebiasan merokok sedang-berat
maka akan semakin tinggi tingkat insomnia yang mengalami insomnia yakni sebanyak 45 orang
dideritanya (95,7%).
ANALISA BIVARIAT
Berdasarkan hasil penelitian
Remaja yang merupakan
pada tabel 4.3 ditemukan
perokok berat seluruhnya
bahwa remaja yang tidak
mengalami insomnia sedang
merokok sebagian besar tidak
yaitu sejumlah 2 orang
menalami insomnia yaitu
(100%).
sejumlah 22 orang (59,5%).

Kemudian remaja yang


merupakan perokok ringan
sebagian besar mengalami
insomnia ringan yaitu
sejumlah 22 orang (51,2%).
CONTINUE…
Hal ini didukung oleh
Penelitian yang dilakukan
penelitian yang Sedangkan menurut
oleh Muthia (2014)
dilakukan Mushoffa penelitian yang
mengenai hubungan
and Husein (2016) dilakukan oleh Brook et
kebiasaan merokok
didapatkan angka al (2015) bahwa
remaja dengan gangguan
kejadian perilaku merokok berat sebagai
pola tidur menunjukkan
merokok pada kontribusi terhadap
hasil ada hubungan antara
mahasiswa sebanyak insomnia. Didapatkan
kebiasaan merokok
33 orang (30,56%). hubungan lintasan
remaja dengan gangguan
Mahasiswa perokok merokok dan insomnia
pola tidur dengan
yang mengalami dewasa (16,0% untuk
pengaruh bermakna yakni
insomnia sebanyak 5 perokok berat, 11,7%
p value = 0,005 dan
orang (15,15%) dan untuk perokok sesekali,
mayoritas responden
mahasiswa bukan 5,9% untuk quitters /
mengalami insomnia
perokok yang decoderdan 5,4%
yakni sebanyak 69
mengalami insomnia bukan perokok.
responden (85,2%).
sebanyak 2 orang
(2,67%).
CONTINUE..

Hasil uji Kendall Tau diperoleh bahwa nilai p-


value 0,026. Oleh karena p-value 0,026 < α (0,05),
maka disimpulkan bahwa ada hubungan antara
merokok dengan kejadian insomnia pada remaja di
Kelurahan Candirejo Kec amatan Ungaran Barat
Kabupaten Semarang.
CONTINUE…

KETERBATASAN PENELITIAN

Peneliti masih menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini,


dimana peneliti belum dapat mengendalikan sepenuhnya faktor lain
yang dapat mempengaruhi hasil penelitian seperti (faktor obat-obatan,
psikologi, problem psikiatri, sakit fisik, dan lingkungan), dan jarak
RW dari setiap responden berjauhan, serta mengumpulkan responden
sedikit susah karena mengingat responden masih bersekolah dan
bekerja sehingga membutuhkan waktu beberapa minggu untuk
melaksanakan penelitian.
BAB VI
KESIMPULAN
Sebagian besar remaja di Kelurahan Candirejo
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
merupakan perokok ringan, yaitu sebesar 43 orang
(52,4%).

Sebagian besar remaja di Kelurahan Candirejo


Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
tidak mengalami insomnia, yaitu sejumlah 41
orang (50%)

Hasil uji Kendall Tau diperoleh bahwa nilai p-value 0,026. Oleh karena p-value 0,026
< α (0,05), maka disimpulkan bahwa ada hubungan antara merokok dengan kejadian
insomnia pada remaja di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
Semarang.
SARAN
Usia remaja dan masyarakat

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi para remaja
agar menyadari dampak rokok bagi kesehatan serta menyalurkan kegiatannya pada
hal yang positif di masyarakat. Selain itu insomnia dapat dicegah dengan
meminimalisir salah satu penyebabnya yaitu perilaku merokok. Dengan menghindari
perilaku merokok, remaja akan lebih kecil beresiko insomnia.

Bagi perawat dan tenaga kesehatan

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pendidikan


kesehatan pada masyarakat terutama kepada remaja mengenai dampak dari
merokok, serta tenaga ksehatan lebih memfokuskan upaya pencegahan merokok dan
mempromosikan penghentian di kalangan perokok remaja untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya insomnia.
CONTINUE…
Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat melaksanakan


penelitian yang lebih komprehensif dengan melihat
keterbatasan yang ada pada penelitian ini. Adapun
keterbatasan dari penelitian ini dimana peneliti belum
dapat mengendalikan sepenuhnya faktor lain yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian seperti (faktor obat-
obatan, psikologi, problem psikiatri, sakit fisik, dan
lingkungan).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai