Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN EVALUASI TERAPI AKTIVITAS BERMAIN ULAR TANGGA

PADA USIA PRE SCHOOL (3-6 TAHUN) UNTUK MENURUNKAN


KECEMASAN SEBAGAI DAMPAK HOSPITALISASI
DI RUANG MELATI 2
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI

OLEH KELOMPOK 5 :

1. Yance Ratu (071182030)


2. Dewi Ernawati (071182051)
3. Rani Eka Suryani (071182037)
4. Anita Puji Rahayu (071182046)
5. I Made Bayu Sudarsana (071182017)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2019
LAPORAN HASIL TERAPI AKTIVITAS BERMAIN

DI RUANG MELATI 2

Dengan ini kami KELOMPOK 5 menyatakan TELAH melakukan Terapi


Bermain di Ruang Bermain Melati 2 RSUD Dr.Moewardi dengan baik dan
berjalan lancar yang di laksanakan pada :

Hari/Tanggal : Selasa, 10 September 2019

Tempat : Ruang Bermain Melati 2 RSUD Dr.Moewardi

Sasaran : Anak usia pra sekolah (3-6 tahun)

Tema : Bermain Ular Tangga

Jumlah anak : 5 orang

Daftar anak yang hadir saat terapi bermain di Ruang Bermain Melati 2
RSUD Dr.Moewardi sebagai berikut :

No Nama Umur Jenis Kelamin


1 An. R 7 tahun Laki-Laki
2 An.E 6 tahun Laki-Laki
3 An.A 4 tahun Laki-Laki
4 An.Ar 5 tahun Laki-Laki
5 An.S 7 tahun Laki-Laki
A. EVALUASI PELAKSANAAN
1. Evaluasi Struktur
a. Terapi bermain dilaksanakan pada tanggal 10 September 2019 pukul 10.30-
11.00 WIB. Sarana sudah disiapkan pagi hari sebelum acara di mulai.
b. Media yang digunakan sudah dipersiapkan 1 hari sebelum acara
dimulai seperti banner ular tangga, dadu, topi kerucut, name tag, dan
reward untuk meningkatkan semangat anak.
c. Sebelum pelaksanaan, pihak mahasiswa telah melewati berbagai
proses, yaitu :
1) SAB telah dikonsultasikan pada pembimbing klinik dan akademik
1 hari sebelum acara dimulai.
2) Struktur peran sudah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan.
3) Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi
bermain dilakukan 1 hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan
dilaksanakan, tetapi ada beberapa anak yang semula tidak mau
mengikuti terapi bermain sehingga pihak mahasiswa berusaha
membujuk agar anak tersebut mau mengikuti acara yang sudah
dipersiapkan dan akhirnya anak tersebut mau mengikuti terapi
aktivitas bermain ular tangga.

2. Evaluasi Proses
a. Mahasiswa yang mengikuti berjumlah 5 orang, sesuai dengan tugasnya
masing-masing
b. Sebelum acara dimulai ruangan dan alat yang digunkanan sudah
dipersiapkan 30 menit sebelum acara dimulai
c. Leader membuka terapi bermain dengan mengucapkan salam, berdo’a
untuk kelancaran kegiatan, memperkenalkan diri dimulai dari
mahasiswa sampai peserta dengan menyebutkan nama panggilan.
Menanyakan kesediaan peserta dan menyampaikan kontrak waktu
serta menjelaskan kepada anak dan keluarga tentang tujuan dan
manfaat terapi bermain
d. Peserta yang mengikuti terapi bermain berjumlah 5 orang, tetapi ada 2
orang anak yang umurnya tidak sesuai dengan kriteria inklusi dalam
proposal karena ada beberapa kendala salah satunya yaitu minimalnya
pasien anak berusia 3-6 tahun yang kooperatif dan mau berinteraksi
dengan perawat maupun teman sebayanya.
e. Saat terapi bermain, peserta tampak gembira dan kooperatif sampai
acara terapi bermain selesai
f. Keluarga ikut aktif memberikan semangat pada anak
g. Terapi bermain berlangsung ± 30 menit
h. Saat terapi bermain berlangsung, kendalanya adalah ada dua anak yang
tidak mau bermain ular tangga tanpa didampingi oleh orangtuanya
yaitu An.E dan An.A dan pasien kurang leluasa dalam bermain ular
tangga karena ada 4 pasien yang terpasang infuse.

3. Evaluasi Hasil
a. Setelah dilakukan terapi bermain dan ditanya bagaimana perasaannya
anak mengatakan sangat senang karena dapat mengurangi kejenuhan
saat dirumah sakit dan juga dapat meningkatkan kemampuan otak kiri
dan kanan anak yaitu anak akan belajar mengenal angka, menghitung
langkah sesuai dengan mata dadu, mengenal warna, mengenal gambar,
dan menghafal gambar.
b. Di akhir acara bermain, peserta diberikan reward yang bermanfaat bagi
peserta
B. KESIMPULAN
Bermain merupakan aspek penting dalam kehidupan anak yang
mencerminkan kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan social anak
tersebut, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi anak,
dimana dalam bermain anak akan menemukan kekuatan serta kelemahannya
sendiri, minatnya, serta cara menyelesaikan tugas-tugas dalam bermain.
Bermain bagi anak adalah suatu kebutuhan selayaknya bekerja pada orang
dewasa, oleh sebab itu bermain di rumah sangat diperlukan guna untuk
mengatasi adanya dampak hospitalisasi yang dirasakan oleh anak. Dengan
bermain, anak tetap dapat melanjutkan tumbuh kembangnya tanpa terhambat
oleh adanya dampak hospitalisasi tersebut.
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai