Kelompok 8
2B
Anggota :
Dosen pembimbing :
Ns.Hj.Elvia Metti,M.Kep.Sp.Kep.Mat
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Asuhan Keperawatan Kista Ovarium”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Asuhan Keperawatan
Kista Ovarium” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang………………………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………
4
C. Tujuan ………………………………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...................................................................................................................21
B. Saran.............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan produksi adalah suatu keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara
utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan system,
fungsi dan proses produksi [Kemenkes (2014) dalam KTI Weni Ari Cunti (2017)]. Kista
ovarium adalah kantungbyang berisi cairan yang terletak di ovarium. Kista ovarium
merupakan kasus umum dalam ginekologi yang dapat terbentuk kapan saja, pada masa
pubertas samapi menoupose juga selama kehamilan [Nugroho (2012) dalam KTI Weni Ati
Cunti (2017)].
Nyeri yang berlebih pada saat haid juga dapat terjadi akibat adanya massa pada organ
reproduksi seperti kista atau tumor. Kista adalah bentuk gangguan adanya pertumbuhan sel-
sel otot polos yang abnormal. Pertumbuhan otot polos abnormal yang terjadi pada ovarium
disebut kista ovarium. Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari
pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi (Bobak, Lowdermilk & Jensen. 2005).
Nyeri yang berlebih pada saat haid juga dapat1 terjadi akibat adanya massa pada organ
reproduksi seperti kista atau tumor. Kehamilan tumor ovarii yang dijumpai paling sering
ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat
menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya
kepala kedalam panggul. Oophorektomy adalah operasi pengangkatan dari ovarium
atau indung telur. Tetapi istilah ini telah digunakan secara tradisional dalam penelitian
ilmu dasar yang menggambarkan operasi pengangkatan indung telur (Wiknjosastro, 2005).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian kista ovarium?
2. Bagaimana klasifikasi kista ovarium?
3. Apakah penyebab kista ovarium?
4. Bagaimana manifestasi klinis klien dengan kista ovarium?
5. Bagaimana pathofisiologi kista ovarium?
4
6. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan kista ovarium?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian kista ovarium
2. Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi kista ovarium
3. Untuk mengetahui apakah penyebab kista ovarium
4. Untuk mengetahui bagaimana manifestasi klinis klien dengan kista ovarium
5. Untuk mengetahui bagaimana pathofisiologi kista ovarium
6. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan kista ovarium
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Kista ovarium merupakan penyakit tumor jinak yang bertumbuh pada indung telur
perempuan. Biasanya berupa kantong kecil yang berbeda dengan penyakit kanker yang berisi
cairan atau setengah cairan [Saydam, 2012 dalam KTI (Weni Ari Cunti) 2017]. Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan ,jiwa,dan social yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara social dan ekonomis pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Kegiatan untuk meningkatkan kesehatan
(promotif), mencegah penyakit (preventif),terapi (kuratif) maupun pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) adalah upaya kesehatan masyarakat (Depkes RI,2011)
Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak menyerang
wanita. .Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakanadanya
pertumbuhan sel sel otot polos pada ovarium yang jinak. Walaupun demikian tidak menutup
kemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau kanker.Perjalan penyakit ini sering disebut
silent Killer atau secara diam diam menyebabkan banyak wanita yang tidak menyadari bahwa
dirinya sudah terserang kista ovarium dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat
teraba dari luar atu membesar (Depkes RI,2011).
6
Gambar : Rahim normal dan kiata ovarium
Sumber : http://kistaovarium.org/
2. Klasifikasi
Menurut Nugroho (2010), klasifikasi kista ovarium adalah :
1. Tipe Kista Normal
Kista fungsional ini merupakan jenis kista ovarium yang paling banyak
ditemukan. Kista ini berasal dari sel telur dan korpus luteum, terjadi bersamaan
dengan siklus menstruasi yang normal.
Kista fungsional akan tumbuh setiap bulan dan akan pecah pada masa
subur, untuk melepaskan sel telur yang pada waktunya siap dibuahi oleh sperma.
Setelah pecah, kista fungsional akan menjadi kista folikuler dan akan hilang saat
menstruasi. Kista fungsional terdiri dari: kista folikel dan kista korpus luteum.
Keduanya tidak mengganggu, tidak menimbulkan gejala dan dapat menghilang
sendiri dalam waktu 6 – 8 minggu.
7
2. Tipe Kista Abnormal
a. Kistadenoma
Merupakan kista yang berasal dari bagian luar sel indung telur. Biasanya
bersifat jinak, namun dapat membesar dan dapat menimbulkan nyeri.
b. Kista coklat (endometrioma)
Merupakan endometrium yang tidak pada tempatnya. Disebut kista coklat
karena berisi timbunan darah yang berwarna coklat kehitaman.
c. Kista dermoid
Merupakan kista yang berisi berbagai jenis bagian tubuh seperti kulit,
kuku, rambut, gigi dan lemak. Kista ini dapat ditemukan di kedua bagian
indung telur. Biasanya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala.
d. Kista endometriosis
Merupakan kista yang terjadi karena ada bagian endometrium yang berada
di luar rahim. Kista ini berkembang bersamaan dengan tumbuhnya lapisan
endometrium setiap bulan sehingga menimbulkan nyeri hebat, terutama saat
menstruasi dan infertilitas.
e. Kista hemorhage
Merupakan kista fungsional yang disertai perdarahan sehingga
menimbulkan nyeri di salah satu sisi perut bagian bawah.
f. Kista lutein
Merupakan kista yang sering terjadi saat kehamilan. Kista lutein yang
sesungguhnya, umumnya berasal dari korpus luteum haematoma.
8
Sumber : http://www.ladycarehealth.com/causes-of-different-ovarian-
cysts/
g. Kista polikistik ovarium
Merupakan kista yang terjadi karena kista tidak dapat pecah dan
melepaskan sel telur secara kontinyu. Biasanya terjadi setiap bulan. Ovarium
akan membesar karena bertumpuknya kista ini. Kista polikistik ovarium yang
menetap (persisten), operasi harus dilakukan untuk mengangkat kista tersebut
agar tidak menimbulkan gangguan dan rasa sakit.
9
memicu terjadinya robekan (rupture) ,terpelintir (torsion) yang menyebabkan nyeri
hebat,dysplasia dan sepsis (Salehpour,2013).
Kista ovarium dapat menggangu pembetukan sel telur karena peningkatan hormone androgen
sehingga menggangu pematangan folikel,dengan demikian saat terjadi ovulasi tidak
mengandung sel telur,maka perempuan cendrung menjadi infertile (Ricci,2009).
Menurut [Arif,dkk (2016) dalam KTI (Weni Ari Cunti) 2017] mengatakan pembentukan kista
ovarium terdiri dari :
a. Usia
Umumnya, kista ovarium jinak (tidak bersifat kanker) pada wanita kelompok usia
prodeuktif. Kista ovarium bersifat ganas sangat jarang, akan tetapi setiap wanita yang
memasuki masa menopause (usia 50-70 tahun) lebih beresiko memiliki kista ovarium
ganas .
b. Status Menopouse
Ketika wanita telah memiliki masa menoupose, ovarium dapat menjadi tidak efektif
dan dapat menghasilkan kista akibat tingkat aktifitas wanita menoupose yang rendah
c. Pengobatan Infertilitas
Pengobatan infrttilitas dengan induksi ovulasi dengan gonadotropin (konsumsi obat
keseluruhan). Gonadotropin ysng terdiri dari FSH dan LH dapat menyebabkan kista
berkembang
d. Kehamilan
Pada wanita hamil, kista ovarium dapat terbentuk pada trimester kedua pada puncak
kadar HCG (human chorionic gonadotrpin)
e. Hipotiroid
Hipertiroid merupakan kondisi menurunnya sekresi hormone tiroid yang dapat
menyebabkan kelenjar pituitary memproduksi TSH (thyroid stimulating hormone)
lebih banyak sehingga kadar TSH meningkat. TSH merupakan faktor yang
memfasilitasi perkembangan kista ovarium folikel.
f. Merokok
Kebiasaan merokok juga merupakan faktor resiko untul pertumbuhan kista ovarium
fungsional. Semakin meningkat kista ovarium dan semakin menurun indeks masa
tubuh (BMI) jika seseorang merokok
g. Ukuran masa
10
Kista ovarium fungsional pada umumnya berukuran kurang dari 5 cm dan akan
menghilangkan dalam waktu 4-6 minggu. Sedangkan pada wanita menoupose, kista
ovarium lebih dari 5 cm memiliki kemungkinan besar lersifat ganas.
h. Kadar serum pertanda tumor CA-125
Kadar CA 125 yang meningkat menunjukkan bahwa kista ovarium tersebut bersifat
ganas. Kadar abnormal CA 125 pada wanita pada usia produktif dan menoupose
adalah lebih dari 200 U/ml, sedngkan pada wanita adalah 35 U/ml atau lebih
i. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga menderita kanker ovarium, endometrium, payudara, dan kolon
menjadi perhatian khusus. Semakin banyak jumlah keluarga yang memiliki riwayat
kanker tersebut, semakin dekat tingkat hubungan keluarga, maka semakin besar resiko
seseorang perempuan terkena kista ovarium
j. Konsumsi alcohol
Konsumsi alcohol dapat meningkatkan resiko terbentuknya kista ovarium, karena
alcohol dapat meni ngkatkan kadar estrogen. Kadar estrogen yang meningkat ini dapat
mempengaruhi pertumbuhan folikel.
k. Obesitas
Wanita obesitas (BMI besar sama 30kg/m^2) lebih beresiko terkena kista ovarium
baik jinak maupun ganas. Jaringan lemak memproduksi banyak jenis zat kimia, salah
satunya adalah hormone estrogen, yang dapat mempengaruhi tubuh. Hormone
estrogen merupakan faktor utama dalam terbenruknya kista ovarium
4. Manifestasi Klinis
Menurut [Nugroho (2014) dalam KTI (Weni Ari Cunti) 2017] tanda dan gejala kista
ovarium antara lain :
a. Sering tanpa gejala
b. Nyeri saat menstruasi
c. Nyeri pada baian perit bawah
d. Nyeri saat berhubungan badan
e. Nyeri pada punggung terkadang menjalar sampai kaki
f. Terkadang disertai nyeri saat buang air kecil
g. Siklus menstuasi tidak teratur, bisa juga jumlah darah yang keluar banyak
11
Kista ovarium menimbulkan beragam manifestasi klinik pada pasien .Manifestasi klinis
dapat berupa ketidaknyamanan pada abdomen ,sulit buang air kecil,nyeri panggul,dan
nyeri saat bersenggama serta gangguan menstruasi. Adanya gangguan menstruasi ini
menyebabkan masyrakat berpendapat bahwa wanita yang mengalami kista ovarium akan
mengalami kemandulan (infertilitas)
5. Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut
Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm
akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada
saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi
fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara
progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian
secara gradual akan mengecil selama kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu
jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein.
Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional
multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap
gonadotropin yang berlebih.
Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan
kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCg menyebabkan kondisi yang
disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan
menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat
menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG.
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol
dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari
semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel
permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa
dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain
dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel
dan germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang
berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.
Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada sindroma ovari
12
pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan multipel kistik berdiameter 2-5
mm, seperti terlihat dalam sonogram
6. Diagnosa Keperawatan
1. Preoperasi
c. perdarahan
2. Post operasi
7. KONSEP KEPERAWATAN
a. Data Fokus
2. Identitas klien: meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
agama dan alamat, serta data penanggung jawab
3. Keluhan klien saat masuk rumah sakit: biasanya klien merasa nyeri pada
daerah perut dan terasa ada massa di daerah abdomen, menstruasi yang tidak
berhenti-henti.
4. Riwayat Kesehatan
13
d. Riwayat perkawinan: Kawin/tidak kawin ini tidak memberi pengaruh
terhadap timbulnya kista ovarium.
14
2) Susah BAK
6. Data Sosial Ekonomi
Kista ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan berbagai
tingkat umur, baik sebelum masa pubertas maupun sebelum menopause.
7. Data Spritual
2. Data Psikologis
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium
1) Pemeriksaan Hb
b. Ultrasonografi
b. Diagnosa Keperawatan
2. Preoperasi
f. perdarahan
15
3. Post operasi
c. Perencanaan
Pre Operasi
DIANGOSA
NO SLKI SIKI
KEPERAWATAN
16
g. Frekuensi nadi
membaik mempengaruhi respon
h. Tekanan darah nyeri
membaik
5. Evaluasi pengalaman
nyeri masa lampau
v
6. Evaluasi bersama pasien
v dan tim kesehatan lain
tentang ketidakefektifan
17
10. Berikan obat untuk
mengurangi kecemasan
Post operasi
DIANGOSA
NO SLKI SIKI
KEPERAWATAN
18
menurun
7) Frekuensi nadi 5. Kontrol lingkungan yang
membaik dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
8) Tekanan darah
pencahayaan dan kebisingan
membaik
6. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
v (farmakologi, non
farmakologi dan inter
v
personal.
§
19
4. Partahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko
5. Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
6. Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
7. Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai
resep
8. Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesehatan produksi adalah suatu keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara
utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan system,
fungsi dan proses produksi [Kemenkes (2014) dalam KTI Weni Ari Cunti (2017)]. Kista
ovarium adalah kantungbyang berisi cairan yang terletak di ovarium. Kista ovarium
merupakan kasus umum dalam ginekologi yang dapat terbentuk kapan saja, pada masa
21
pubertas samapi menoupose juga selama kehamilan [Nugroho (2012) dalam KTI Weni Ati
Cunti (2017)].
Kasus kista ovari terdapat manifestasi klinis yang jelas yaitu adanya nyeri pada saat
haid di abdomen suprapubic dengan pemeriksaan penunjang lab yaitu USG untuk
memastikan diagnosa kista ovari. Pemeriksaan dini lebih baik dilakukan apabila ada
manifestasi klinis lain.
B. SARAN
Untuk pasien kista ovari perlu adanya bantuan keluarga dalam melakukan aktivitas pasca
operasi,dan Untuk pasien kista ovari dianjurkan miring kiri untuk menghindari muntah dan
aspirasi.serta pasien kista ovari sebaiknya mengkonsumsi nutrisi tinggi protein untuk
mempercepat penyembuhan luka.
DAFTAR PUSTAKA
22
Ita Susianti.2017.Aplikasi teori model calista roy dalam pemberian asuhan keperawatan
pada Ny.s dengan kista ovarium di sukamaju kota Bengkulu.Volume 5 no.2 hal 43-44.
SDKI
SLKI
SIKI
23