NPM : 1614901210685
( )
(Yuliani Budiyarti., Ns.M.Kep.,Sp.Kep.Mat)
LAPORAN PENDAHULUAN
KISTA OVARIUM
1.2 Fisiologi
Ovarium adalah sepasang organ berbentuk kelenjer dan tempat menghasilkan ovum.
Kelenjer itu berbentuk biji buah kenari, terletak di kanan dan kiri uterus, di bawah tuba
uterine dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uteri.
Ovarium terdiri atas korteks di sebelah luar dan diliputi oleh epitelium germinativum
yang berbentuk kubik dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel primordiial dan
medula sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh darah,
serabut sara dan sedikit otot polos.
Fungsi ovarium adalah :
- Memproduksi ovum
Hormon gonodotrofik dari kelenjar hipofisis bagian anterior mengendalikan
(melalui aliran darah) produksi hormon ovarium. Hormon perangsangfolikel (FSH)
penting untuk awal pertumbuhan folikel de graaf, hipofisis mengendalikan
pertumbuhan ini melalui Lutenizing Hormon (LH) dan sekresi luteotrofin dari
korpus lutenum.
- Memproduksi hormon estrogen
Hormon estrogen dikeluarkan oleh ovarium dari mulai anak-anak sampai sesudah
menopause (hormon folikuler) karena terus dihasilkan oleh sejumlah besar folikel
ovarium dan seperti hormon beredar dalam aliran darah. Estrogen penting untuk
pengembangan organ kelamin wanita dan menyebabkan perubahan anak gadis
pada masa pubertas dan penting untuk tetap adanya sifat fisik dan mental yang
menandakan wanita normal.
- Memproduksi hormon progesterone
Hormon progesteron disekresi oleh luteum dan melanjutkan pekerjaan yang
dimulai oleh estrogen terhadap endometrium yaitu menyebabkan endometrium
menjadi tebal, lembut dan siap untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi.
Kista adalah tumor jinak di yang paling sering ditemui. Bentuknya kistik, berisi cairan
kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan,
nanah, ataupun bahan-bahan lainnya. Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus
selaput semacam jaringan. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan
normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah sebabnya
tumor jinak relatif mudah diangkat dengan jalan pembedahan, dan tidak
membahayakan kesehatan penderitanya.
2.2 Etiologi
Penyebab dari kista belum diketahui secara pasti tapi ada beberapa factor pemicu
yaitu:
2.2.1 Gaya hidup tidak sehat. Diantaranya :
a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
b. Zat tambahan pada makanan
c. Kurang olah raga
d. Merokok dan konsumsi alcohol
e. Terpapar dengan polusi dan agen infeksius
f. Sering stress
g. Zat polutan
2.2.2 Faktor genetic
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang
disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan
yang bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia tertentuatau karena
radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu
kanker.
2.4 Patofisiolgis
Kista terdiri atas folikel folikel praovulasi yang telah mengalami atresia (degenerasi).
Pada wanita yang menderita ovarium polokistik, ovarium utuh dan FSH dan SH tetapi
tidak terjadi ovulasi ovum. Kadar FSH dibawah normal sepanjang stadium folikular
daur haid, sementara kadar LH lebih tinggi dari normal, tetapi tidak memperlihatkan
lonjakan. Peningkatan LH yang terus menerus menimbulkan pembentukan androgen
dan estrogen oleh folikel dan kelenjar adrenal. Folikel anovulasi berdegenerasi dan
membentuk kista, yang menyebabkan terjadinya ovarium polikistik. (Corwin, 2002)
Kista bermetastasis dengan invasi langsung struktur yang berdekatan dengan abdomen
dan pelvis dan sel sel yang menempatkan diri pada rongga abdomen dan pelvis.
Penyebaran awal kanker ovarium dengan jalur intra peritonial dan limfatik muncul
tanpa gejala atau tanda spesifik.
Gejala tidak pasti yang akan muncul seiring dengan waktu adalah perasaan berat pada
pelvis. Sering berkemih dan disuria dan perubahan fungsi gastro intestinal, seperti rasa
penuh, mual, tidak enak pada perut, cepat kenyang dan konstipasi. Pada beberapa
perempuan dapat terjadi perdarahan abnormal vagina skunder akibat hiperplasia
endometrium, bila tumor menghasilkan estrogen beberapa tumor menghasilkan
testosteron dan menyebabkan virilisasi. (Price, Wilson, 2006)
Kista nonneoplastik sering ditemukan, tetapi bukan masalah serius. Kista folikel dan
luteal di ovarium sangat sering ditemukan sehingga hampir dianggap sebagai varian
fisiologik. Kelainan yang tidak berbahaya ini berasal dari folikel graaf yang tidak
ruptur atau pada folikel yang sudah pecah dan segera menutup kembali. Kista
demikian seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah lapisan serosa yang
menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1- 1,5 cm dan berisi cairan serosa
yang bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup banyak, sampai mencapai
diameter 4 hingga 5 cm sehingga dapat di raba massa dan menimbulkan nyeri panggul.
Jika kecil, kista ini dilapisi granulosa atau sel teka, tetapi seiring dengan penimbunan
cairan timbul tekanan yang dapat menyebabkan atropi sel tersebut. Kadang kadang
kista ini pecah, menimbulkan perdarahan intraperitonium, dan gejala abdomen akut.
(Robbins, 2007)
2.5 Pathway
2.6 Komplikasi
Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya kanker
ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker masih belum jelas
namun dianjurkan pada wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan skrining
atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker ovarium.
Faktor resiko lain yang dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral terutama yang
berfungsi menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila seorang wanita usia subur
menggunakan metode konstrasepsi ini dan kemudian mengalami keluhan pada siklus
menstruasi, lebih baik segera melakukan pemeriksaan.
2.7 Prognosis
Prognosis untuk kista yang jinak baik. Walaupun penanganan dan pengobatan kista
ovarium telah dilakukan dengan prosedur yang benar namun hasil pengobatannya
sampai sekarang ini belum sangat menggembirakan termasuk pengobatan yang
dilakukan di pusat kanker terkemuka di dunia sekalipun. Angka kelangsungan hidup 5
tahun penderita kista ovarium stadium lanjut hanya kira-kira 20-30%, sedangkan
sebagian penderita 60-70% ditemukan dalam keadaan stadium lanjut sehingga
penyakit ini disebut dengan silent killer. Prognosis dari kista ovarium juga tergantung
dari beberapa hal: stadium, jenis histologis, derajat diferensiasi kista, residu kista,
umur penderita, ukuran kista dan free disease interval. Kista yang timbul pada wanita
usia reproduktif umumnya baik dan tidak menimbulkan dampak. Kista yang timbul
pada wanita menopause tidak boleh diabaikan karena merupakan gejala dari adanya
tumor patologis maupun ganas. Dari tipe kista: kalau kista jinak umumnya tidak
berbahaya namun, sebagian kecil berpotensi untuk menjadi ganas. Sedangkan , kista
ganas berbahaya, bila kista ganas terdeteksi pada stadium lanjut maka survival
rateakan semakin kecil
3.3 Perencanaan
Diagnosa 1 : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis
a. Tujuan dan kriteria hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 224 jam diharapkan nyeri
berkurang dan hilang dengan Kriteria hasil :
- Tampak rileks
- Mampu tidur, istirahat dengan baik
- Skala nyeri berkurang