ASUHAN KEPERAWATAN
POST OP KISTA OVARIUM PADA NY.J
DIRUANGAN MULTAZAM RUMAH SAKIT IBNU SINA PADANG
OLEH :
Nama : Retno Noftalia
Nim : 2214201156
LAPORAN PENDAHULUAN
POST OP KISTA OVARIUM
Pendahuluan
A. Latar belakang
Ovarium merupakan tempat yang umum bagi kista, yang dapat merupakan
pembesaran sederhana konstituen ovarium normal, folikel graft, atau korpus
luteum, atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan abdomen dari
epithelium ovarium.
Pasien dapat melaporkan atau tidak melaporkan nyeri abdomen akut atau
kronik. Gejal-gejala tentang rupture kista menstimulasi berbagai kedaruratan
abdomen akut, seperti apendisitis, atau kehamilan ektopik. Kista yang lebih besar
dapat menyebabkan pembengkakan abdomen dan penekanan pada organ-organ
abdomen yang berdekatan.
Pengobatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan
bedah. Jika ukuran lebar kista kurang dari 5 cm, dan tampak terisi oleh cairan atau
fisilogis pada pasien muda yang sehat, kontrasepsi oral dapat digunakan untuk
menekan aktivitas ovarium dan menghilangkan kista. Sekitar 98 % lesi yang
terjadi pada wanita yang berumur 29 tahun dan yang lebih muda adalah jinak.
Setelah usia 50 tahun, hanya 50 % yang jinak. Perawatan pascaoperatif setelah
pembedahan untuk mengangkat kista ovarium adalah serupa dengan perawatan
setelah pembedahan abdomen, dengan satu pengecualian. Penurunan tekanan
intraabdomen yang diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar biasanya
mengarah pada distensi abdomen yang berat. Komplikasi ini dapat dicegah
sampai suatu tingkat dengan memberikan gurita abdomen yang ketat
B. Pembahasan
2.1 Definisi
Kistoma adalah tumor berupa kantong berisi cairan atau setengah cairan
(Mardiana, 2018). Ovarium adalah organ dalam reproduksi wanita yang
menghasilkan sel telur atau ovum (Prawiroharjo, 2019).
Kista ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal,folikel de
graf atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan
dari epithelium ovarium
Berdasarkan pengertian tersebut dapat di ambil kesimpulan kistoma ovari
merupakan jaringan yang terdapat pada organ ovarium yang dapat
mengganggu fungsi normal dari ovarium maupun saluran reproduksi
2.2 Etiologi
Penyebab Kista Ovarium secara pasti masih belum diketahui. Tetapi ada
penyebab yang mendorong tumbuhnya kista antara lain :
1. Gaya hidup yang tidak sehat seperti makanan tinggi lemak, konsumsi
makanan mengandung : zat-zat sintetik, merokok,
2. Polusi udara,
3. Stres
4. Virus
5. Faktor genetik
2.4 Klasifikasi
Menurut etiologi, kista ovarium dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Kista non neoplasma. Disebabkan karena ketidak seimbangan hormon
esterogen dan progresterone diantaranya adalah :
a. Kista non fungsional. Kista serosa inklusi, berasal dari permukaan
epitelium yang berkurang di dalam korteks.
b. Kista fungsional
- Kista folikel, disebabkan karena folikel yang matang menjadi
ruptur atau folikel yang tidak matang direabsorbsi cairan folikuler
di antara siklus menstruasi. Banyak terjadi pada wanita yang
menarche kurang dari 12 tahun.
- Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi
progesterone setelah ovulasi.
- Kista tuba lutein, disebabkan karena meningkatnya kadar HCG
terdapat pada mola hidatidosa.
- Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar LH
yang menyebabkan hiperstimuli ovarium.
2. Kista neoplasma
a. Kistoma ovarii simpleks adalah suatu jenis kista deroma serosum
yang kehilangan epitel kelenjarnya karena tekanan cairan dalam kista.
b. Kistodenoma ovarii musinoum. Asal kista ini belum pasti, mungkin
berasal dari suatu teratoma yang pertumbuhanya I elemen
mengalahkan elemen yang lain
c. Kistadenoma ovarii serosum. Berasal dari epitel permukaan ovarium
(Germinal ovarium)
d. Kista Endrometreid. Belum diketahui penyebab dan tidak ada
hubungannya dengan endometroid
e. Kista dermoid. Tumor berasal dari sel telur melalui proses patogenesi
2.5 Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan
diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture
akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2
cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit,
korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif.
Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar
kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista
fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang
kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh
gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional multiple dapat
terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap
gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional
(hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan
multiple dengan diabetes, HCg menyebabkan kondisi yang disebut
hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan
menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate,
dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai
dengan pemberian HCG.
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak
terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang
ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini,
keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan
sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan
keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas
yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel
granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial.
Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan
germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.
Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada
sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan
multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram.
2.8 Komplikasi
Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya
kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker
masih belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang berusia diatas 40 tahun
untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya
kanker ovarium.
Faktor resiko lain yang dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral terutama
yang berfungsi menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila seorang wanita
usia subur menggunakan metode konstrasepsi ini dan kemudian mengalami
keluhan pada siklus menstruasi, lebih baik segera melakukan pemeriksaan
lengkap atas kemungkinan terjadinya kanker ovarium.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY.J DENGAN KASUS KISTA OVARIUM
4.1 PENGKAJIAN
Tanggal 20 Oktober 2023 Ny.J berusia 45 tahun alamat di gunung pengilun
bersama Suaminya Tn.L usia 50 tahun. Ny A mengeluh nyeri area vagina
menjalar ke perut hingga ke kaki. Nyeri dirsakan sejak 5 hari yang lalu disertai
amenorrhea 1,5 bulan, keputihan berwarna keruh dan agak berbau. Saat dikaji
perawat diketahui TD :130/90 N 100 x/menit S:37C dan RR: 24 x/menit skala
nyeri 7. Pasien tampak gelisah dan ekspresi wajah tampak merintih kesakitan.
1. Pengkajian
Nama : Ny.J No. Registrasi : 34573
Umur : 45thn Tgl. MRS :20 oktober 2023
Jenis kelamin : perempuan Tgl. Dikaji:23 oktober 2023
Status : istri Tn.A Ruang : Mutazam
Agama : Islam Dx Medis :Kista Ovarium
Suku/bangsa : Jawa/INA
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : gunung panggilun
2. Penanggung jawab
Nama : Tn.L
Umur : 50 thn
Jenis kelamin : laki –laki
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Status hubungan : suami Ny.J
Alamat : Jombang
3. Keluhan Utama
Nyeri area reproduksi menjalar ke perut dan kaki
4. Penyakit sekarang
Ny.J berusia 45 tahun alamat di gunung pengilun datang ke RS. Ibnu sina
Tn.L usia 50 tahun. Ny J mengeluh nyeri area vagina menjalar ke perut hingga
ke kaki. Nyeri dirsakan sejak 5 hari yang lalu disertai amenorrhea 1,5 bulan,
keputihan berwarna keruh dan agak berbau
P : Pasien mengatakan nyeri area genetalia menjalar ke perut dan kaki
Q : Terasa tertusuk
S :7
4. Sistem perkemihan
Anamnesa : pasien mengatakan untuk BAK nyeri
Genetalia eksterna
Inspeksi : odema, tidak ada tanda–tanda infeksi, Palpasi : Tidak
ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Kandung kemih
Inspeksi : Tidak ada massa/ benjolan, tidak ada pembesaran
kandung kemih
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Ginjal
Inspeksi : Tidak ada pembesaran daerah pinggang
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan abdomen kuadran I dan II diatas
umbilikus
Perkusi : Tidak ada nyeri ketok
5. Sistem pencernaan
Anamnesa : pasien mengatakan 1 kali BAB perhari
a. Mulut
Inspeksi : Tidak ada sianosis, pada gigi terdapat adanya plak,
jumlah gigi 28 buah, dan mengalami caries di beberapa gigi
bagian bawah.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
b. Lidah
Inspeksi : Tidak ada tremor, lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada oedema
c. Faring
Inspeksi : Tidak hiperemi
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar
d. Abdomen
Inspeksi:tidak distensi abdomen
Palpasi : ada nyeri tekan
Perkusi : ada nyeri, tymphani
Auskultasi : bising usus hiperaktif
4. Genetalia
Inspeksi :, ada tanda-tanda infeksi,mengeluarkan bau kurang
sedap
NIC NOC
4.2 Saran
Dari informasi yang terdapat pada makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat kepada pasien yang sesuai
dengan tanda dan gejala yang ada pada pasien tersebut. Penulis juga berharap agar makalah
ini bermanfaat bagi pembaca. Informasi yang terdapat pada makalah ini dapat menambah
pengetahuan pembaca tentang penyakit Kista Ovarium.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/96911314/Asuhan-Keperawatan-Kista-Ovarium
Achadiat, crhisdiono. 1996. Tumor-tumor Ovarium Bordeline. Klaten : Cermin Dunia
Kedokteran.
Djoerban, Zubairi. 2008. Kista Ovarium. Jakarta : Republika Online.
Hartini. 2008. Kista, Tumor, dan Kanker Ovarium Berhubungan Erat dengan Tingkat
Kesuburan yang Rendah. www.kista ovarium.com.
Nasdaly. 2008. Jenis-jenis Kista Ovarium. Jakarta : Staf Medic Fungsional