Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

RISIKO BUNUH DIRI

I. Pengertian
Bunuh diri adalah suatu keadaan dimana individu mengalami risiko untuk
menyakiti diri sendiri atau melakukan tindakan yang dapat mengancam
nyawa. Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh
pasien untuk mengakhiri kehidupannya. Bunuh diri merupakan perilaku
desktruktif diri yang mencakup setiap bentuk aktivitas bunuh diri, niatnya
adalah kematian dan individu menyadari hal ini sebagai sesuatu yang
diinginkan (Stuart dan Sundeen, 1995).
Pengertian Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh
pasien untuk mengakhiri kehidupannya. Menurut Maris, Berman,
Silverman, dan Bongar (2000), Bunuh diri memiliki 4 pengertian, antara
lain: Bunuh diri adalah membunuh diri sendiri secara intensional, Bunuh
diri dilakukan dengan intensi ,Bunuh diri dilakukan oleh diri sendiri kepada
diri sendiri, Bunuh diri bisa terjadi secara tidak langsung (aktif) atau tidak
langsung (pasif), misalnya dengan tidak meminum obat yang menentukan
kelangsungan hidup atau secara sengaja berada di rel kereta api.

II. Rentang Respon

Rentang Respon Protektif Diri


Respon adaptif Respon maladaptive

peningkatan diri berisiko destruktif desktruktif diri tidak langsung pencederaan diri bunuh diri

1
2

1. Peningkatan diri
Seseorang dapat meningkatkan proteksi diri secara wajar terhadap
situasional yang membutuhkan pertahanan diri. Sebagai contoh
seseorang memperhatikan diri dari pendapatnya yang berbeda
mengenai loyalitas terhadap pimpinan ditempat kerjanya
2. Berisiko dekstruktif
Seseorang memiliki kecenderungan atau berisiko mengalami perilaku
dekstruktif atau menyalahkan diri sendiri terhadap situasi yang
seharusnya dapat mempertahankan diri, seperti seseorang patah
semangat bekerja ketika dirinya dianggap tidak loyal terhadap
pimpinan padahal sudah melakukan pekerjaan secara optimal.
3. Dekstruktif tidak langsung
Seseorang telah mengambil sikap yang kurang tepat (maladaptif)
terhadap situasi yang membutuhkan dirinya untuk mempertahankan
diri. Misalnya karena pandangan pimpinan terhadap kerjanya yang
tidak loyal, maka seorang karyawan menjadi tidak masuk kantor atau
bekerja seenaknya dan tidak optimal.
4. Pencederaan diri
Seseorang melakukan percobaan bunuh diri atau pencederaan diri
akibat hilangnya harapan terhadap situasi yang ada.
5. Bunuh diri
Seseorang telah melakukan kegiatan bunuh diri sampai dengan
nyawanya hilang.

III. Faktor Predisposisi


1. Diagnosis Psikiatrik
Lebih dari 90% orang dewasa yang mengakhiri hidupnya dengan cara
bunuh diri mempunyai riwayat gangguan jiwa. Tiga gangguan jiwa
yang dapat membuat individu berisiko untuk melakukan tindakan
bunuh diri adalah gangguan afektif, penyalahgunaan zat, dan
skizofrenia.
3

2. Sifat Kepribadian
Tiga tipe kepribadian yang erat hubungannya dengan besarnya risiko
bunuh diri adalah antipati, impulsif, dan depresi.
3. Lingkungan
Diantaranya adalah kehilangan, kehilangan dukungan sosial, kejadian
negatif dalam hidup, penyakit kronis, perpisahan, atau perceraian.
4. Riwayat Keluarga
Merupakan faktor penting penyebab seseorang melakukan tindakan
bunuh diri.
5. Faktor Biokimia
Pada klien dengan risiko bunuh diri terjadi peningkatan zat-zat kimia
yang terdapat didalm otak seperti serotonin, adrenalin, dan dopamine.
Peningkatan zat tersebut dapat dilihat melalui rekaman gelombang
otak Elektro Encephalo Graph.

IV. Faktor Presipitasi


Menurut Stuart (2006) faktor pencetus seseorang melakukan percobaan
bunuh diri yaitu:
1. Perasaan terisolasi dapat terjadi karena kehilangan hubungan
interpersonal/gagal melakukan hubungan.
2. Kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat menghadapi stres.
3. Perasaan marah/bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman
pada diri sendiri.
4. Cara untuk mengakhiri keputusasaan.
5. Tangisan untuk minta bantuan
6. Sebuah tindakan untuk menyelamatkan muka dan mencari kehidupan
yang lebih baik
4

V. Manifestasi Klinis/Tanda Gejala


1. Mempunyai ide untuk bunuh diri
2. Mengungkapkan keinginan untuk mati
3. Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan
4. Impulsif
5. Menunjukkan perilaku yang mecurigakan
6. Memiliki riwayat percobaan bunuh diri
7. Status emosional (harapan, penolakan, cemas meningkat, panik,
marah, dan mengasingkan diri)
8. Pengangguran
9. Umur 15-19 tahun
10. Pekerjaan
11. Korban RPK sejak kecil

Pohon Masalah

Effect Bunuh diri

Core Problem Risiko bunuh diri

Causa Isolasi sosial

Harga diri rendah kronis

VI. Proses Keperawatan


1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama, usia, jenis kelamin, alamat, suku/bangsa, status
pernikahan, agama, pekerjaan, diagnose medik, nomer RM,
tanggal masuk, serta penanggung jawab.
5

b. Keluhan utama
Menanyakan pada keluarga / klien hal yang menyebabkan klien
dan keluarga datang ke Rumah Sakit, yang telah dilakukan
keluarga untuk mengatasi masalah dan perkembangan yang akan
dicapai.
c. Faktor Prepitasi dan Predisposisi
Menanyakan pada klien / keluarga, apakah klien pernah
mengalami gangguan jiwa pada masa lalu, pernah melakukan,
mengalami, penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari
lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.
Dapat dilakukan pengkajian pada keluarga faktor yang mungkin
mengakibatkan terjadinya gangguan :
1) Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat
mempengaruhi respon psikologis dari klien.
2) Biologis
Gangguan perkembangan dan fungsi otak atau SSP,
pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal,
neonatus dan anak-anak.
3) Sosial budaya
Seperti kemiskinan, konflik sosial budaya (peperangan,
kerusuhan, kerawanan), kehidupan yang terisolasi serta stress
yang menumpuk.
4) Aspek fisik/biologis
Hasil pengukuran tada vital (TD, Nadi, suhu, Pernapasan ,
TB, BB) dan keluhan fisik yang dialami oleh klien.
5) Aspek psikososial
(a) Membuat genogram yang memuat paling sedikit tiga
generasi yang dapat menggambarkan hubungan klien dan
6

keluarga, masalah yang terkait dengan komunikasi,


pengambilan keputusan dan pola asuh.
(b)Konsep diri
- Citra tubuh: mengenai persepsi klien terhadap
tubuhnya, bagian yang disukai dan tidak disukai
- Identitas diri: status dan posisi klien sebelum dirawat,
kepuasan klien terhadap status dan posisinya dan
kepuasan klien sebagai laki-laki / perempuan.
- Peran: tugas yang diemban dalam keluarga / kelompok
dan masyarakat dan kemampuan klien dalam
melaksanakan tugas tersebut.
- Ideal diri: harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas,
lingkungan dan penyakitnya.
- Harga diri: hubungan klien dengan orang lain, penilaian
dan penghargaan orang lain terhadap dirinya, biasanya
terjadi pengungkapan kekecewaan terhadap dirinya
sebagai wujud harga diri rendah.
(c) Hubungan sosial dengan orang lain yang terdekat dalam
kehidupan, kelompok yang diikuti dalam masyarakat.
(d) Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan
ibadah.
6) Status Mental
Nilai penampilan klien rapi atau tidak, amati pembicaraan
klien, aktivitas motorik klien (sedih, takut, khawatir), afek
klien, interaksi selama wawancara, persepsi klien, proses pikir,
isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi dan
berhitung
7) Kebutuhan persiapan pulang
- Klien mampu menyiapkan dan membersihkan alat makan
- Klien mampu BAB dan BAK, menggunakan dan
membersihkan WC, membersikan dan merapikan pakaian.
7

- Pada observasi mandi dan cara berpakaian klien terlihat


rapi
- Klien dapat melakukan istirahat dan tidur , dapat
beraktivitas didalam dan diluar rumah
- Klien dapat menjalankan program pengobatan dengan
benar.
8) Mekanisme koping
Klien apabila mendapat masalah takut atau tidak mau
menceritakannya pada orang orang lain (lebih sering
menggunakan koping menarik diri)
9) Masalah psikososial dan lingkungan
Masalah berkenaan dengan ekonomi, dukungan kelompok,
lingkungan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, dan pelayanan
kesehatan.
10) Pengetahuan
Data didapatkan melalui wawancara dengan klien kemudian
tiap bagian yang dimiliki klien disimpulkan dalam masalah.
11) Aspek medik
Diagnosa medis yang telah dirumuskan dokter. Terapi yang
diterima klien bisa berupa terapi farmakologi, psikomotor,
TAK, dan rehabilitasi

2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko bunuh diri
b. Harga diri rendah kronis

3. Rencana Tindakan Keperawatan


Tujuan:
a. Klien mendapat perlindungan dari lingkungannya
b. Klien dapat mengungkapkan perasaannya
c. Klien dapat meningkatkan harga dirinya
8

d. Klien dapat menggunakan cara penyelesaian yang baik

Perawat dapat melakukan hal berikut untuk melindungi klien:


1. Mendiskusikan cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu
dengan meminta bantuan dari keluarga atau teman
2. Meningkatkan harga diri klien
a. Berikan pujian bila klien dapat mengungkapkan perasaan
yang positif
b. Meyakinkan klien bahwa dirinya berarti untuk orang lain
c. Mendiskusikan tentang keadaan yang sepatutnya
disyukuri oleh klien
d. Merencanakan aktivitas yang dapat klien lakukan
3. Mendiskusikan kemampuan menyelesaikan masalah
a. Mendiskusikan dengan klien cara menyelesaikan masalah
b. Mendiskusikan dengan klien efektivitas masing-masing
cara penyelesaian masalah
c. Mendiskusikan dengan klien cara menyelesaikan masalah
yang baik

VII. Strategi Pelaksanaan


SP pada pasien SP pada keluarga
SP 1 Sp 1
1. Identifikasi beratnya masalah resiko 1. Diskusikan masalah yang
bunuh diri : isyarat ancaman, dirasakan keluarga dalam
percobaan (jika percobaan, segera merawat pasien
rujuk) 2. Jelaskan pengertian, tanda
2. Identifikasi benda benda berbahaya dan gejala serta proses
dan mengamankannya (lingkungan terjadinya resiko bunuh
aman untuk pasien) diri
3. Latihan cara mengendalikan diri dari 3. Jelaskan cara merawat
dorongan bunuh diri : buat daftar pasien dengan resiko
aspek positif diri sendiri, latihan bunuh diri
afirmasi/berpikir aspek positif yang 4. Latih cara memberikan
dimiliki pujian hal positif pasien,
9

4. Masukkan pada jadwal latihan memberi dukungan


berpikir positif 5 kali perhari pencapaian masa depan
5. Anjurkan membantu
pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian

SP 2 SP 2
1. Evaluasi kegiatan berpikir positif 1. Evaluasi kegiatan keluarga
tentang diri sendiri. Beri pujian. Kaji dalam memberikan pujian
ulang resiko bunuh diri dan penghargaan atas
2. Latih cara mengendalikan diri dari keberhasilan dan aspek
dorongan bunuh diri : buat daftar positif pasien. Beri pujian
aspek positif keluarga dan 2. Latih cara memberi
lingkungan, latih afirmasi/berpikir penghargaan pada pasien
positif keluarga dan lingkungan dan menciptakan suasana
3. Masukkan pada jadwal alithan positif dalam keluarga :
berpikir positif keluarga dan tidak membicarakan
lingkungan keburukan anggota
keluarga
3. Anjurkan membantu
pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian
SP 3 SP 3
1. Evaluasi kegiatan berpikir positif 1. Evaluasi kegiatan keluarga
tentang diri sendiri. Beri pujian. Kaji dalam memberikan pujian
ulang resiko bunuh diri dan penghargaan pada
2. Diskusikan harapan dan masa depan pasien serta menciptakan
3. Diskusikan cara mencapai harapan suasana positif dalam
dan masa depan keluarga. Beri pujian
4. Latih cara-cara mencapai harapan 2. Bersama keluarga
dan masa depan secara bertahap berdiskusi dengan pasien
(setahap demi setahap) tentang harapan masa
5. Masukkan pada jadwal latihan befikir depan dan langkah-
positif diri sendiri, keluarga dan langkah mencapainya.
lingkungan, dan tahapan keiatan yang 3. Anjurkan membantu
dilatih. pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian
10

SP 4 SP 4
1. Evaluasi kegiatan berpikir positif diri 1. Evaluasi kegiatan keluarga
sendiri, keluarga dan lingkungan, dalam memberikan pujian
serta kegiatan yang dipilih. Beri dan penghargaan pada
pujian pasien serta menciptakan
2. Latih tahap kedua latihan mencapai suasana positif dalam
masa depan keluarga. Beri pujian
3. Masukan pada jadwal latihan berpikir 2. Bersama keluarga
positif diri sendiri, keluarga dan berdiskusi tentang langkah
lingkungan, serta kegiatan yang dan kegiatan untuk
dipilih untuk persiapan masa depan. harapan masa depan
3. Jelaskan follow up ke
RSJ/PKM< tanda kambuh,
rujukkan.
4. Anjurkan membantu
pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian
SP 5 - 12 SP 5 12
1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
peningkatan positif diri, keluarga dan dalam memberikan pujian,
lingkungan, beri pujian penghargaan, menciptakan
2. Evaluasi tahap kegiatan mencapai suasana positif dan
harapan dan masa depan membimbing langkah
3. Latih kegiatan harian langkah dalam mencapai
4. Nilai apakah resiko bunuh diri harapan masa depan. Beri
teratasi pujian
2. Nilai kemampuan
keluarga merawat psien
3. Nilai kemampuan
keluarga melakukan
control RSJ/PKM
11

SP 1 Percakapan untuk melindungi pasien dari isyarat bunuh diri


Orientasi
Selamat pagi mbak, Apakah benar ini D. Ohh, senang dipanggil apa ?
Ohh D. Baiklah D, perkenalkan nama saya adalah Marfuah, saya biasa
dipanggil Fuah, saya bertugas pada shift pagi mulai pukul 08.00-
14.00.
Bagaimana perasaan D hari ini? Saya akan selalu menemani D disini
mulai dari pukul 08.00-14.00, nanti akan ada perawat yang
menggantikan saya untuk menemani D selama dirawat di rumah sakit
ini.Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang D rasakan
selama ini, saya siap mendengarkan sesuatu yang ingin mbak
sampaikan. Bagaimana kalau kita lakukan disini saja? Jam berapa kita
akan berbincang bincang? Bagaimana kalau jam 13.00 setelah
makan siang?
Kerja
Bagaimana perasaan D setelah bencana itu terjadi? Apakah dengan
bencana tersebut Dmerasa paling menderita di dunia ini? Apakah D
kehilangan kepercayaan diri? Apakah Dmerasa tidak berharga dan
lebih rendah dari pada orang lain? Apakah D sering mengalami
kesulitan untuk berkonsentrasi? Apakah D berniat untuk menyakiti
diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap D mati? Apakah D
mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya?
Jika klien telah menyampaikan ide bunuh diri, segera memberikan
tindakan untuk melindungi klien.
Baiklah tampaknya D memerlukan bantuan untuk menghilangkan
keinginan untuk bunuh diri. Saya perlu memeriksa seluruh kamar
untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan
D.Nah, karena D tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat
untuk mengakhiri hidup D, maka saya tidak akan membiarkan D
sendiri. Apakah yang akan D lakukan kalau keinginan bunuh diri
12

muncul? Ya, saya setuju. D harus memaggil perawat yang bertugas di


tempat ini untuk membantu D. Saya percaya D dapat melakukannya.
Terminasi
Bagaimana perasaan Dsetelah kita bincang bincang selama ini ?Coba
D sebutkan cara tersebut ?D, untuk pertemuan selanjutnya kita
membicarakan tentang meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh
diri. Jam berapa D bersedia bercakap-cakap lagi? Mau berapa lama?
Mau dimana tempatnya?

SP 2 Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri


Orientasi
Selamat pagi D, masih ingat dengan saya? Ya betul sekali. Bagaimana
perasaan D saat ini? Masih adakah dorongan mengakhiri kehidupan?
Baik, sesuai janji kita kemarin sekarang kita akan membahas tentang
rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih D miliki. Mau berapa
lama? Dimana?
Kerja
Apa saja dalam hidup D yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira
yang sedih dan rugi kalau D meninggal. Coba D ceritakan hal-hal
yang baik dalam kehidupan D. Keadaan yang bagaimana yang
membuat D merasa puas? Bagus. Ternyata kehidupan D masih ada
yang baik yang patut D syukuri. Coba Dsebutkan kegiatan apa yang
masih dapat D lakukan selama ini. Bagaimana kalau D mencoba
melakukan kegiatan tersebut, Mari kita latih.
Terminasi
Bagaimana perasaan D setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan
kembali apa-apa saja yang Dpatut syukuri dalam hidup D? Ingat dan
ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan Djika terjadi dorongan
mengakhiri kehidupan. Bagus D. Coba D ingat lagi hal-hal lain yang
masih D miliki dan perlu di syukuri! Nanti jam 2 siang kita bahas
tentang cara mengatasi masalah dengan baik. Tempatnya dimana?
13

Baiklah, tetapi kalau ada perasaan-perasaan yang tidak terkendali


segera hubungi saya ya!

SP 3 Percakapan Untuk Meningkatkan Kemampuan Dalam Menyelesaikan


Masalah Pada Pasien Isyarat Bunuh Diri
Orientasi
Selamat pagi D.Bagaimana perasaan D hari ini? Masihkah ada
keinginan bunuh diri? Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri?
Bagus! Sekarang kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara
mengatasi masalah D selama ini. Mau berapa lama D? Mau disini
saja?
Kerja
Coba ceritakan situasi yang membuat D ingin bunuh diri. Selain
bunuh diri apalagi kira-kira jalan keluarnya. Wow, banyak juga ya D.
Nah, sekarang coba kita diskusikan tindakan yang menguntungan dan
merugikan dari seluruh cara tersebut. Mari kita pilih cara mengatasi
masalah yang paling menguntungkan! Menurut D cara yang mana? Ya
saya juga setuju dengan pilihan D. Sekarang kita buat rencana
kegiatan untuk mengatasi perasaan D ketika mau bunuh diri dengan
cara tersebut.

Terminasi
Bagaimana perasaan D, setelah kita bercakap-cakap? Apa cara
mengatasi masalah yang D gunakan. Coba D melatih cara yang D
pilih tadi.Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi untuk
membahas pengalaman D menggunakan cara yang D pilih.
14

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall (2001)Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta


: EGC. Depkes. 2000.
Keliat. B.A. (2006) Standar Pedoman Perawatan Jiwa. Kaplan Sadoch. 1998.
Sinopsis Psikiatri. Edisi 7. Jakarta : EGC
Keliat. B.A. (2006) Modul MPKP Jiwa UI . Jakarta : EGC Nurjanah, Intansari
S.Kep. 2001. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Nita Fitria. (2012) Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
Dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Perry, Potter. (2005)Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta :
Momedia
Santosa, Budi.(2005) Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. Jakarta : EGC
Stuart, GW. (2002)Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005 2006. Jakarta :
Prima Medika.
Rasmun S. Kep. (2004) M . Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Tarwoto dan Wartonah. (2000)Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta:
EGC.
Townsend, Marry C. (1998)Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.
15

Banjarmasin, Juni 2017

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(...) (..)

Anda mungkin juga menyukai

  • Sap Sampah
    Sap Sampah
    Dokumen11 halaman
    Sap Sampah
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Kebersihan Lingkungan
    Leaflet Kebersihan Lingkungan
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Kebersihan Lingkungan
    Norman Citra Anagh Emyuu
    100% (1)
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Sap Diare
    Sap Diare
    Dokumen5 halaman
    Sap Diare
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Sap Diare
    Sap Diare
    Dokumen5 halaman
    Sap Diare
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Sap Pencegahan Diare2
    Sap Pencegahan Diare2
    Dokumen5 halaman
    Sap Pencegahan Diare2
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Diare
    Leaflet Diare
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Diare
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Diare3
    Leaflet Diare3
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Diare3
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Refelsi Kasus
    Refelsi Kasus
    Dokumen2 halaman
    Refelsi Kasus
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen31 halaman
    Bab 2
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Diare3
    Leaflet Diare3
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Diare3
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Asga 1
    Asga 1
    Dokumen20 halaman
    Asga 1
    Norman Citra Anagh Emyuu
    100% (1)
  • Leaflet Penanganan Dan Pencegahan Diare
    Leaflet Penanganan Dan Pencegahan Diare
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Penanganan Dan Pencegahan Diare
    Troi SuBaskoro Joyo
    Belum ada peringkat
  • Cover Asga
    Cover Asga
    Dokumen1 halaman
    Cover Asga
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Keluarga TN
    Asuhan Keperawatan Keluarga TN
    Dokumen16 halaman
    Asuhan Keperawatan Keluarga TN
    Esty Kurnia
    Belum ada peringkat
  • CTH 2
    CTH 2
    Dokumen9 halaman
    CTH 2
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Rematik
    Leaflet Rematik
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Rematik
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Dops
    Dops
    Dokumen3 halaman
    Dops
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Dops
    Dops
    Dokumen3 halaman
    Dops
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Dokumen - Tips LP Rematik Pada Lansia
    Dokumen - Tips LP Rematik Pada Lansia
    Dokumen2 halaman
    Dokumen - Tips LP Rematik Pada Lansia
    Novi
    Belum ada peringkat
  • SAP Rematik
    SAP Rematik
    Dokumen7 halaman
    SAP Rematik
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Askep Tutor.
    Askep Tutor.
    Dokumen14 halaman
    Askep Tutor.
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Askep Gerontik
    Askep Gerontik
    Dokumen22 halaman
    Askep Gerontik
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • LP Rematik Pada Lansia
    LP Rematik Pada Lansia
    Dokumen10 halaman
    LP Rematik Pada Lansia
    Sanjaya Putra
    67% (6)
  • Bab 2 Laporan Pendahuluan Reumatik (Artritis Reumatoid)
    Bab 2 Laporan Pendahuluan Reumatik (Artritis Reumatoid)
    Dokumen12 halaman
    Bab 2 Laporan Pendahuluan Reumatik (Artritis Reumatoid)
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • LP Gerontik
    LP Gerontik
    Dokumen14 halaman
    LP Gerontik
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Cover Gerontik
    Cover Gerontik
    Dokumen1 halaman
    Cover Gerontik
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat
  • Cover SAP
    Cover SAP
    Dokumen1 halaman
    Cover SAP
    Norman Citra Anagh Emyuu
    Belum ada peringkat