PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mata merupakan salah satu panca indera yang sangat penting untuk kehidupan
manusia. Terlebih lebih dengan majunya teknologi, indra penglihatan yang baik
merupakan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Apalagi dengan sempitnya
lapangan kerja, hanya orang-orang yang sempurna dengan segala indranya saja yang
mendapat kesempatan kerja termasuk matanya. Mata merupakan anggota badan yang
sangat peka. Trauma seperti debu sekecil apapun yang masuk kedalam mata, sudah
cukup untuk menimbulkan gangguan yang hebat, apabila keadaan ini diabaikan, dapat
menimbulkan penyakit yang sangat gawat.
1
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum:
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Keperawatan
Medikal Bedah III tentang glaukoma dan tindakan asuhan keperawatan pada
pasien dengan penyakit glukoma.
2. Tujuan khusus:
3. Manfaat
a. Sebagai salah satu tugas mata kuliah keperawatan medikal bedah III
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian glaukoma
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang
tidaklangsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata
semakin lamaakan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal
ini disebabkankarena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga
bola mata akanmembesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang berada di
belakang bola matayang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga
saraf mata akan mati.
3
B. Klasifikasi glaukoma
1. Glaukoma primer
4
2. Glaukoma sekunder
Glaukoma sekunder adalah glaukoma yang terjadi akibat penyakit mata lain
yang menyebabkan penyempitan sudut atau peningkatan volume cairan di dalam
mata. Kondisi ini secara tidak langsung mengganggu aktivitas struktur yang
terlibat dalam sirkulasi dan atau reabsorbsi akueos humor. Gangguan ini terjadi
akibat:
3. Glaukoma kongenital
C. Etiologi
Glaukoma biasanya terjadi ketika tekanan bola mata meningkat. Hal ini dapat
terjadi ketika peredaran cairan mata tidak selancar biasanya. Tekanan di dalam mata
ketika sistem drainase cairan mata gagal berfungsi dengan baik. Glaukoma dapat
berkembang secara lambat (Glaukoma kronis) dan secara tiba-tiba (Glaukoma akut).
5
D. Patofisiologi
b. Tekanan intraokular yang tinggi secara mekanik menekan papil saraf optik yang
merupakan tempat dengan daya tahan paling lemah pada bola mata. Bagian tepi
papil saraf otak relatif lebih kuat dari pada bagian tengah sehingga terjadi
penggaungan pada papil saraf optik.
c. Sampai saat ini, patofisiologi sesungguhnya dari kelainan ini masih belum jelas.
d. Kelainan lapang pandang pada glaukoma disebabkan oleh kerusakan serabut saraf
optik. (Tamsuri M, 2010 : 72-73).
6
E. Pathway
Nyeri
Gangguan persepsi
sensori: pengelihatan
Kebutaan
7
F. Manifestasi klinis
G. Pemeriksaan penunjang
a. Tonometri
Cara ini adalah yang paling mudah, tetapi juga yang paling tidak
cermat, sebab cara mengukurnya dengan perasaan jari telunjuk. Dpat
digunakan dalam keadaan terpaksa dan tidak ada alat lain. Caranya adalah
dengan dua jari telunjuk diletakan diatas bola mata sambil pendertia disuruh
melihat kebawah. Mata tidak boleh ditutup, sebab menutup mata
mengakibatkan tarsus kelopak mata yang keras pindah ke depan bola mata,
hingga apa yang kita palpasi adalah tarsus dan ini selalu memberi kesan
perasaan keras. Dilakukan dengan palpasi : dimana satu jari menahan, jari
lainnya menekan secara bergantian. Tinggi rendahnya tekanan dicatat sebagai
berikut :
8
N : normal
N+1 : agak tinggi
N+2 : untuk tekanan yang lebih tinggi
N–1 : lebih rendah dari normal
N–2 : lebih rendah lagi, dan seterusnya
b. Gonioskopi
Gonioskopi adalah suatu cara untuk memeriksa sudut bilik mata depan
dengan menggunakan lensa kontak khusus. Dalam hal glaukoma gonioskopi
diperlukan untuk menilai lebar sempitnya sudut bilik mata depan.
c. Oftalmoskopi
a. Pemeriksaan lapang pandang perifer :lebih berarti kalau glaukoma sudah lebih
lanjut, karena dalam tahap lanjut kerusakan lapang pandang akan ditemukan
di daerah tepi, yang kemudian meluas ke tengah.
H. Penatalaksanaan
9
Upaya menurunkan TIO dilakukan dengan memberikan cairan hiperosmotik
seperti gliserin per oral atau dengan menggunakan manitol 20% intravena. Humor
aqueus ditekan dengan memberikan karbonik anhidrase seperti acetazolamide
(Acetazolam, Diamox). Dorzolamide (TruShop), methazolamide (Nepthazane).
Penurunan humor aqueus dapat juga dilakukan dengan memberikan agens penyekat
beta adrenergik seperti latanoprost (Xalatan), timolol (Timopic), atau levobunolol
(Begatan).
Jika tindakan di atas tidak berhasil, lakukan operasi untuk membuka saluran
schlemm sehingga cairan yang banyak diproduksi dapat keluar dengan mudah.
Tindakan pembedahan dapat dilakukan seperti trabekulektomi dan laser
trabekuloplasti. Bila tindakan ini gagal, dapat dilakukan siklokrioterapi (Pemasanag
selaput beku).
10
I. Asuhan keperawatan glaukoma
1. Pengkajian
1. Identitas
a. Nama
b. Alamat
c. Jenis kelamin
d. Umur, glaukoma primer terjadi pada individu berumur > 40 tahun.
e. Ras, kulit hitam mengalami kebutaan akibat glaukoma paling sedikit 5 kali
dari kulit putih (dewit, 1998).
f. Pekerjan, terutama yang beresiko besar mengalami trauma mata
2. Riwayat kesehatan
4. Pemeriksaan fisik
11
— Pemeriksaan lapang pandang perifer, pada keadaan akut lapang pandang
cepat menurun secara signifikan dan keadaan kronik akan menurun secara
bertahap.
2. Diagnosa keperawatan
c. DX 3 : Mual b.d
d. DX 4 : Resiko
12
3. Intervensi keperawatan
13
penetesan obat mata yang diharapkan.
yang diresepkan.
Koaborasi
— Berikan obat mata — Agens osmotik
yang diresepkan untuk intravena akan
glaukoma dan beri tau menurunkan TIO
dokter jika terjadi dengan cepat. Agens
hipotensi, haluaran osmitik bersifat
urin <24 ml/jam, nyeri hiperosmolor dan dapat
pada mata tidak hilang menyebabkan dehidrasi;
dalam waktu 30 menit manitol dapat
setelah terapi obat, mencetuskan
tajam pengelihatan hiperglikemis pada
turun terus menerus. pasien DM, tetes mata
miotik memperlancar
drainase akuos humor
dan menurunkan
produksinya.
Pengobatan TIO adalah
esensial untuk
memperbaiki
pengelihatan.
— Berikan analgesik — Mengontrol nyeri. Nyeri
narkotik yang berat akan mencetuskan
diresepkan jika klien manuver valsalva dan
mengalami nyeri hebat meningkatkan TIO.
dan evaluasi
keefektifannya.
14
pengelihatan dapat menghadapi
berkurang dan kemungkinan/mengala
penggunaan mi pengalaman
pengelihatan yang kehilangan penglihatan
secara optimal. sebagian atau total.
Meskipun kehilangan
Kriteria hasil:
pengelihatan telah
Pasien akan terjadi tak dapat
mempertahankan diperbaiki (meskipun
lapang ketajaman dengan pengobatan)
penglihatan tanpa kehilangan lanjut dapat
kehilangan lebih dicegah.
lanjut. — Dorong — Mempengaruhi harapan
mengekspresikan masa depan pasien dan
perasaan tentang pilihan intervensi.
kehilangan/
kemungkinan
kehilangan
penglihatan.
— Tunjukkan pemberian — Mengontrol TIO,
tetes mata, contoh mencegah kehilangan
menghitung tetesan, penglihatan lanjut.
menikuti jadwal, tidak
salah dosis.
— Lakukan tindakan — Menurunkan bahaya
untuk membantu keamanan sehubungan
pasien yang dengan perubahan
mengalami lapang pandang atau
keterbatasan kehilangan penglihatan
penglihatan, contoh, dan akomodasi pupil
kurangi thd sinar lingkungan.
kekacauan,atur
perabot, ingatkan
15
memutar kepala ke
subjek yang terlihat;
perbaiki sinar suram
dan masalah
penglihatan malam.
Kolaborasi
Kronis, sederhana, tipe
sudut terbuka:
— Pilokarpin — Obat miotik topikal ini
hidroklorida menyebabkan konstriksi
(Isoptocarpine, pupil, memudahkan
OcuserPilo, pilopine keluarnya aqueus
HS Gel). humor.
— Timolol maleat — Menurunkan
(Timoptic), betaksalol pembentukan aqueus
(Betopic). humor tampa
mengubah ukuran pupil,
pengelihatan, atau
akomodasi.
— Asetazolamid — Menurunkan laju
(diamox). produksi aqueus humor
Tipe sudut sempit:
— Miotik (sampai pupil — Membuat kontraksi otot
dikonstriksikan). sfingter iris,
mendalamkan bilik
anterior, dan
mendilatasi pembulu
keluar traktus selama
serangan akut/sebelum
pembedahan.
— Inhibitor karbonik — Menurunkan sekresi
anhidrase, contoh aqueus humor dan
16
asetazolamid (diamox) menurunkan TIO.
— Dipivefrin — Mungkin
hidroklorida (propine). menguntungkan bila
pasien tidak berespon
terhadap obata lain.
Bebas efek samping
seperti miosis,
pengelihatan kabur, dan
kebutaan malam.
— Agen hiperosmotik — Digunakan untuk
contoh mannitol menurunkan sirkulasi
(osmitrol), gliserin. volume cairan, dimana
akan menurunkan
produksi aqueus humor
bila pengobatan lain
belum berhasil.
— Berikan sedasi, — Serangan akut
analgesik sesuai glaukoma berhubungan
kebutuhan. dengan nyeri tiba-tiba,
yang dapat mencetus
ansietas/agitasi.
3. Tujuan: setelah Mandiri
diberikan tindakan — Kaji tingkat ansitas, — Faktor ini
keperawatan derajat pengalaman mempengaruhi persepsi
diharapkan cemas nyeri/timbul nya pasien terhadap
dapat berkurang dan gejala tiba-tiba dan ancaman diri, potensial
hilang. pengetahuan kondisi siklus insietas, dan
saat ini dapat mempengaruhi
Kriteria hasil:
upaya medik untuk
Pasien tampak mengontrol TIO.
rileks dan — Berikan informasi — Menurunkan ansiets
melaporkan yang akurat dan jujur. sehubungan dengan
ansitas menurun Diskusikan ketidak tahuan / harapan
17
sampai tingkat kemungkinan bahwa yang akan datang dan
dapat diatasi. pengawasan dan memberikan dasar fakta
pengobatan dapat untuk membuat pilihan
Pasien
mencegah kehilanagan info tentang
menunjukkan
pengeligatan pengobatan.
ketrampilan
tambahan.
pemecahan
— Dorong pasien untuk — Memberi kesempatan
masalah
mengakui masalah dan pasien menerima situasi
Pasien mengekspresikan nyata, mengklarifikasi
menggunakan perasaan salah konsepsi dan
sumber secara pemecahan masalah.
efektif. — Identifikasi — Memberikan keyakinan
sumber/orang yang bahwa pasien tidak
menolong sendiri dalam
menghadapi masalah
18
proses penyakit mempertahankan control dan
jadwal obat, contoh mempertahankan
Melakukan prosedur
tetes mata. Diskusikan konsistensi program
dengan benar dan
obat yang harus obat adalah control
menjelaskan alasan
dihindari, contoh vital. Beberapa obat
tindakan.
midriatik, kelebihan menyebabkan dilatasi
pemakaian steroid pupil, peningkatan TIO
topikal. dan potensial
kehilangan penglihatan
tambahan.
— Identifikasi efek — Efek samping obat
samping/reaksi dapat mempengaruhi
merugikan dari rentang dari ketidak
pengobatan nyamanan sampai
(penurunan nafsu ancaman kesehatan
makan, mual/muntah, berat. Kurang lebih 50%
kelemahan, jantung pasien akan mengalami
tak teratur, dll). sesitifitas/alergi
terhadap obat
parasimpatis (contoh
pilokarpin) atau obat
antikolinesterase.
Masalah ini
memerlukan evaluasi
medik dan
kemungkinan
perubahan program
terapi.
— Dorong pasien — Pola hidup tenang
membuat perubahan menurunkan respon
yang perlu untuk pola emosi terhadap stres,
hidup. mencegah perubahan
okuler yang mendorong
19
iris kedepan, yang dapat
mencetuskan serangan
akut.
— Dorong menghindari — Dapat meningkatkan
aktivitas,seperti TIO yang mencetuskan
mengangkat serangan akut. Catatan:
berat/mendorong, bila pasien tidak
menggunakan baju mengalami nyeri.
ketat dan sempit.
— Diskusikan — Mempertahankan
pertimbangan diet, konsistensi feses untuk
cairan adekuat dan menghindari konstipasi
makanan berserat.
— Tekankan pentingnya — Untuk mengawasi
pemeriksaan rutin kemajuan penyakit dan
memungkinkan
intervensi dini dan
mencegah kehilangan
penglihatan lanjut.
— Nasehatkan pasien — Upayah tindakan perlu
untuk melaporkan untuk mencegah
dengan cepat nyeri kehilanagan
mata hebat, inflamasi, pengelihatan
peningkatan fotofobia, lanjut/komplikasi lain,
peningkatan lakrimasi, contoh robek retina.
perubahan lapang
pandang,
pengelihatan kabur,
kilatan sisnr di tengah
lapang pandang.
— Anjurkan anggota — Kecenderungan
keluarga memeriksa herediter dangkalnya
secara teratur tanda bilik anterior,
20
glaukoma. menempatkan anggota
keluarga berisiko pada
kondisi ini.
21
BAB IV
PENUTUP
A. Keimpulan
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak
langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin
lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal ini
disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola
mata akan membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang berada di
belakang bola mata yang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran darah
sehingga saraf mata akan mati
B. Saran
1. Bagi petugas kesehata atau instansi kesehatan agar lebih meningkatkan pelayanan
kesehatan khususnya pada glaukoma untuk pencapaian kualitas keperawatan
secara optimal dan sebaiknya proses keperawatan selalu dilaksanakan secara
berkesinambungan.
2. Bagi klien dan keluarga, Perawatan tidak kalah pentingnya dengan pengobatan
karena bagaimanapun teraturnya pengobatan tanpa perawatan yang sempurna
maka penyembuhan yang diharapkan tidak tercapai, oleh sebab itu perlu adanya
penjelasan pada klien dan keluarga mengenai manfaat serta pentingnya kesehatan.
22
23
DAFTAR PUSTAKA
24