1. Hirschman
Menurut Hirschman perubahan sosial adalah fenomena sosial yang terjadi karena pengaruh komunikasi
dan cara pola pikir masyarakat.2. Max Iver
Salah satu ahli sosiolog, Max Iver mengungkapkan pengertian perubahan sosial adalah budaya dan sosial
budaya inilah yang terus berubah yang bersifat kesinambungan dengan hubungan sosial.
2. Max Iver
Salah satu ahli sosiolog, Max Iver mengungkapkan pengertian perubahan sosial adalah budaya dan sosial
budaya inilah yang terus berubah yang bersifat kesinambungan dengan hubungan sosial.
3. Max Weber
Menurut Max Weber yang juga merupakan ahli sosiologi terkenal mengungkapkan bahwa perubahan
sosial adalah situasi yang terjadi di masyarakat yang diakibatkan karena ketidaksamaan dengan unsur-
unsur sosial yang ada
4. Gilin
Gillin berpendapat bahwa perubahan sosial adalah cara hidup yang dipengaruhi oleh kondisi
kebudayaan material, kondisi geografis, komposisi penduduk, ideologi dan dank arena yang dipengaruhi
oleh hasil penemuan penemuan baru
5. W. Kornblum
Faktor penyebab terjadinya perubahan sosial menurut W. Kornblum karena adanya susunan budaya
yang bersifat bertahap atau dalam jangka waktu yang lama
6. Kingsley Davis
Kingsley Davis dalam bukunya yang berjudul Human Society mengartikan perubahan sosial sebagai
perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
7. Selo Sumardjan
Selo Sumardjan kemudian mendefinisikan lebih sederhana bahwa perubahan sosial adalah budaya yang
terjadi karena perubahan struktur dan fungsi sosial. Jadi perubahan sosial akan secara otomatis
mempengaruhi budaya masyarakat itu sendiri karena berkaitan dengan kebiasaan masyarakat.
8. William F. Ogburn
Menurut William F. Ogburn perubahan sosial merupakan penekanan pada kondisi teknologi yang
menyebabkan terjadi perubahan pada aspek tertentu dalam kehidupan sosial manusia. Contohnya
perubahan sosial tersebut adalah kemajuan pengetahuan dan teknologi yang kemudian akan sangat
berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat.
❖ Proses Terjadinya Perubahan Sosial
1. Difusi
Difusi adalah proses penyebaran berbagai unsur pembentuk sosial dan kebudayaan, yakni berupa ide,
keyakinan, dan hal lainnya. Penyebaran ini bisa dilakukan dari individu ke individu atau kelompok yang
lebih besar dari itu. Proses difusi kemudian dibagi menjadi dua, yakni difusi intramasyarakat dan difusi
antarmasyarakat.
2. Akulturasi
Akulturasi adalah proses perubahan sosial yang terjadi karena masuknya suatu kebudayaan asing ke
dalam sekelompok masyarakat, sehingga unsur budaya asing itu diterima dan disesuaikan dengan
kebudayaan asli masyarakat tertentu. Budaya asing tersebut masuk dan bisa diterima masyarakat
tergantung bagaimana cara masuk budaya tersebut dan jangka waktu penyesuaian tertentu
3. Asimilasi
Asimilasi adalah proses perubahan sosial yang timbul jika ada dua individu atau kelompok dengan latar
budaya yang berbeda kemudian berinteraksi dengan intensi dalam jangka waktu yang lama.
4. Akomodasi
Akomodasi adalah proses perubahan sosial yang menunjukan keseimbangan dalam hubungan sosial
antar golongan yang berkaitan dengan norma atau nilai yang berlaku di masyarakat.
Adanya penemuan baru dalam sebuah komunitas tertentu akan membawa perubahan pada sosial
tersebut karena adanya budaya baru yang bisa menggantikan budaya lama atau mencampurnya
menjadi satu kesatuan.
Jumlah penduduk dapat mempengaruhi perubahan sosial karena dapat struktur atau tatanan
masyarakat pada suatu komunitas. Jumlah penduduk juga akan menjadi kekuatan bagaimana perubahan
sosial tersebut bisa terjadi, semakin banyak orang yang menggunakan budaya baru maka suatu budaya
lama juga akan mudah hilang atau tergantikan.
3. Munculnya Konflik
Konflik, pertarungan, atau pertentangan sangat wajar terjadi pada sebuah sosial tertentu. Konflik pada
suatu sosial bisa saja terjadi karena adanya kemajemukan atau munculnya mayoritas dan minoritas
dalam sebuah komunitas tertentu.
4. Terjadi Revolusi
Revolusi atau pemberontakan juga bisa mempengaruhi terjadinya perubahan sosial karena fenomena ini
menjadi tanda adanya hal baru yang harus dilakukan. Misalnya karena telah terjadi perang atau bencana
alam.
5. Keterbukaan Pada Lapisan Masyarakat
Keterbukaan pada lapisan masyarakat bisa menjadi faktor terjadinya perubahan sosial karena kehadiran
tipe masyarakat sangat berpengaruh dalam merespon sesuatu hal yang baru.
6. Motivasi Berprestasi
Masyarakat yang memiliki motivasi untuk berprestasi berarti memiliki keinginan untuk maju dan
berkembang. Maka hal ini dapat membuat suatu komunitas lebih terbuka dan openmind pada hal-hal
baru karena memiliki kesadaran untuk berubah menjadi lebih baik. Faktor ini dapat memberi dampak
positif bagi perubahan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Berbicara tentang perubahan sosial maka tidak bisa dijauhkan dari faktor pendidikan yang berperan
penting dalam terjadinya perubahan sosial.
Tolak ukurnya pendidikan terus mengalami perkembangan maka pendidikan pulalah yang membuat
seseorang menjadi belajar menghadapi perubahan.
Maka semakin tinggi dan berkualitasnya pendidikan maka akan besar pula peluang untuk memiliki
perspektif dan wawasan seseorang untuk menerima perubahan.
❖ Contoh perubahan yang terjadi dalam masyarakat pada bidang pendidikan yaitu:
1. Penggunaan media pembelajaran berbasis online atau jarak jauh.
2. Penggunaan e-book untuk menggantikan buku cetak.
3. Pelaksanaan ujian nasional secara online, tidak lagi tertulis
4. William Ogburn
Pengertian ketimpangan sosial juga dikemukakan oleh William Ogburn. Dijelaskan bahwa,
ketimpangan sosial adalah perubahan sosial yang melibatkan unsur-unsur dalam masyarakat
yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain.
5. Andrinof A. Chaniago
Pendapat yang terakhir mengenai definisi dari ketimpangan sosial disampaikan oleh Andrinof A.
Chaniago. Dijelaskan bahwa, ketimpangan sosial adalah buah dari pembangunan yang berfokus
pada ekonomi dan melupakan aspek sosial
❖ Faktor internal ini lebih merujuk pada kualitas individu atau seseorang yang terbilang
terbatas. Misalnya:
1. Memiliki pendidikan yang rendah, bisa karena masalah ekonomi sehingga kesulitan
mendapatkan pendidikan sampai karakter individu tersebut yang malas sekolah.
2. Keterampilan yang rendah, dimana keterampilan bisa menjadi aset untuk berpenghasilan
dan memperbaiki kondisi perekonomian seseorang.
3. Kesehatan yang kualitasnya masih rendah, misalnya akses fasilitas kesehatan yang masih
susah di desa-desa terutama desa terpencil.
4. Hambatan budaya, seperti budaya kemiskinan yang membuat seseorang terbiasa memiliki
akses yang minim ke berbagai bidang. Baik itu pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya
Penduduk yang tinggal di dataran rendah dan dataran tinggi memiliki perbedaan dalam menjalankan
aktivitas sosialnya
Contoh :
Ketimpangan antara desa dan kota.
Ketimpangan kualitas sumber daya manusia.
Ketimpangan ekonomi antargolongan di masyarakat
Ketimpangan penyebaran aset di kalangan swasta