EXISTENSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PADA
ERA GLOBALISASI
A. Refleksi Diri (Revitalisasi/Pendidikan Pancasila) Menghadapi Tantangan Pancasila
Dalam Era Globalisasi
Pendidikan pancasila dimasa depan (Globalisation Era), hendaknya bukan hanya
pendidikan “tentang” pancasila, tetapi juga pendidikan “melalui” pancasila dan pendidikan “untuk” pancasila. Tentang artinya pendidikan pengetahuan akan rumusan pancasila, kedudukan dan fungsinyabagi kehidupan bernegara. Melalui artinya pendidikan berpancasila yakni membelajarkan isi dari pancasila itu sendiri. Isi pancasila adalah nilai- nilai yang kemudian dijabarkan kedalam norma sosial dan hukum bernegara. Untuk berarti pendidikan yang berisi kajian-kajian masalah kebangsaan dan kemasyarakatan Indonesia yang dikaji dari atau menurut perspektif pancasila. Dan belajar untuk membangun tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang religius, beradab, bersatu, demokrati, dan berkeadlian. Menurut pendapat para ahli (Udin S. Winataputra : 2014) menyebutkan bahwa tiga proes belajar pancasila itu sebagai: 1. Knowing pancasila 2. Doing pancasila 3. Building pancasila Pendidikan pancasila adalah / pembelajaran tentang “rumus” pancasila yang terdiri dari tiga konsep utama : 1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa 2. Pancasila sebagai ideologikebangsaan 3. Pancasila sebagai filsafat negara Ketiga konsep tersebut dibangun berdasarkan sejarah pemikiran tentang pancasila. Sebagai dasar filsafat negara Indonesia (ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945, bermula pancasila sebagai ideologi kebangsaan) yang diperjuangkan, dirumuskan dan disepakati oleh para pendiri bangsa dan negara nilai-nilainya berasal dan telah dialami oleh bangsa Indonesiasebagai pengalaman kehidupan nilai-nilainya merupakan jatidiri bangsa dan sebagai pandangan hidup, sebagai kristalisasi nilai-nilai luhur bangsa. Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia memiliki tiga implikasi yaitu : a. Implikasi etis adalah menjadikan pancasila sebagai sumber norma untuk bernegara b. Implikasi yuridis adalah menjadikan pancasila sebagai sumber hukum negara c. Implikasi politik adalah menjadikan pancasila sebagai ideologi nasional Melalui ketiga implikasi ditemukan nilai-nilai dasar pancasila yang nantinya menjadi sumber-sumber berlakunya norma sosial dan hukum di Indonesia. Dengan demikian belajar tentang pancasila akan mampu menemukan, menerima, dan bersedia bertindak atas dasar nilai-nilai pancasila tersebut. Oleh karena itu pendidikan tentang pancasila dapat mengarah pada terbentuknya pribadi-pribadi yang berpancasila atau pendidikan melalui pancasila. Saya menyampaikan apresiasi terhadap pembentukan unit pembinaan pancasila, sebagai bentuk keseriusannya presiden Joko Widodo terhadap pancasila. Hal ini sangat terkait dengan TAP MPR-RI No VI/MPR/2001 tentang etika kehidupan berbangsa dan TAP MPR-RI No V/MPR/2000 tentang persatuan bangsa, sebagai amanat MPR kepada redsiden RI. Tepatnya UKP/PIP (unit kerja presiden untuk embinaan ideologi pancaila) beranggotakan 7 orang dan berdasarkan perpres no 54 tahun 2017. B. Tantangan undang-undang 1945 di era gobalisasi Negara kesatuan republik indonesia ditegakkan prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila.Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal pasal yang terdapat dalam UUD 1945, artinya nilai nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi nilai yang megatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni. Pendidikan bangsa dan karakter bangsa kebijakan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemapuan, kemauan dan menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sebaagai warga negara. Pancasila berisi dan mengandung nilai nilai yang dijabarkan dalam norma norma hukum dalam pasal pasal UUD 1945. Nilai nilai pancasila pada dasarnya adalah nilai nlai luhur budaya bangsa tidak hanya dijabarkan ke norma hukum, tetapi juga kedalam norma etik negara sebagaimana TAP MPR no 6/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa dan TAP MPR no 7/MPR/2001 tentang Pemantapan Kesatua dan Persatuan Bangsa. Dengan dijabarkan kedalam dua norma tersebut,maka nilai nilai pancasila menjadi pancasila sumber bagi pengembangan norma etik dan norma hukum di Indonesia teridentifikasi sebuah niali karakter kebijakan. Religius Jujur Toleransi Disisplin Kerja keras Mandiri Kreatif Demokrasi Rasa ingin tahu Semangat kebangsaan Cinta tanah air Bersahabat / Komunikatif Cinta damai Gemar membaca Peduli hubungan Peduli sosial Tanggung jawab Tujuan pembanguna karakter bangsa : untuk membina dan mengembangkan karakter bagsa sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang beketuhanan yang maha esa , berkemanusiaan yang adil dan beradab , berjiwa kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilanb serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Berkarakter pancasila berarti manusi dan bangsa indonesia memiliki ciri berwatak religius, humanis, demokratis dan mengutamakan kesejahteraan rakyat. C. Revitalisasi paham kebangsaan Wajah nasionalisme Indonesia adalah pancasila, karena didalamnya tersurat prinsip kebangsaan Indonesia, yang dianggap paling mampu menjadi dasar yang paling baik bagi negara Indonesia merdeka dengan prinsip kebangsaan pancasila diibaratkan sebagai obor yang menerangi langkah perjalanan bangsa. Seharusnya pancasila suda mantap menjadi bagian dari identitas karakter dan perekat bangsa.