DASAR HUKUM
Beberapa hal yang penting sehubungan dengan Pencatatan Sipil tersebut diatas, terdiri dari: 1.
Pencatatan Perkawinan Setiap perkawinan yang telah dilaksanakan menurut hukum Agama dan
kepercayaannya itu, haruslah dicatat oleh Negara agar perkawinan tersebut tidak hanya sah
secara hukum Agama tetapi juga sah secara hukum Negara. Pencatatan bagi mereka yang
melangsungkan perkawinan menurut/secara agama Islam dicatatkan pada Kantor Urusan Agama
(KUA), sedangkan bagi mereka yang melangsungkan perkawinan di luar agama Islam dicatatkan
pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak
tanggal perkawinan. 2. Pencatatan Kelahiran Setiap kelahiran wajib dilaporkan oleh penduduk
kepada instansi pelaksanaan di tempat terjadinya peristiwa kelahiran paling lambat 60 (enam
puluh) hari sejak kelahiran. Pelaporan kelahiran yang melampaui batas 60 (enam puluh) hari
sampai dengan 1 (satu) tahun sejak tanggal kelahiran, pencatatan dilaksanakan setelah
mendapatkan persetujuan Kepala Instansi Pelaksanaan Setempat. Pencatatan kelahiran yang
melampaui batas waktu 1 (satu) tahun dilaksanakan berdasarkan penetapan pengadilan. 3.
Pencatatan Kematian Batas waktu pencatatan kematian selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
sejak tanggal kematiannya. Bagi yang pencatatan kematiannya melampaui batas waktu 30 (tiga
puluh) hari dikenakan sanksi administrasi keterlambatan maksimal Rp 1.000.000,- (satu juta
rupiah). Dalam hal terjadi ketidakjelasan keberadaan seseorang karena hilang atau mati tetapi
tidak ditemukan jenasahnya, pencatatan oleh Pejabat Pencatatan Sipil baru bisa dilakukan setelah
penetapan pengadilan. Kemudian, dalam hal kematian seseorang yang tidak jelas identitasnya,
instansi pelaksana melakukan pencatatan kematian berdasarkan keterangan dari kepolisian. 4.
Pencatatan Perceraian Bagi putusan Pengadilan Negeri tentang perceraian telah melebihi waktu 6
(enam) bulan, maka putusan tersebut terlebih dahulu harus diperbaharui sebelum dicatatkan
percerainnya.
Catatan :
1. Akta kelahiran yang terlambat adalah pada waktu mendaftarkan kelahiran sudah
terlambat lebih dari 60 hari sejak kelahiran dengan mendapatkan Keputusan Kepala
Instansi Pelaksanan (blangko tersedia);
2. Apabila terjadi perubahan elemen data kependudukan, harus diikuti oleh administrasi
data kependudukan;
3. Nama anak, orangtua, tanggal dan tempat lahir harus jelas dan hanya 1 goresan;
4. KK dan KTP yang digunakan adalah yang telah mempunyai Nomor Induk
Kependudukan (NIK);
5. Biaya penerbitan kutipan akta kelahiran :
Pembatalan Perkawinan
Keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap;
Fotocopy Kutipan Akta Perkawinan/Nikah;
Fotocopy KK dan KTP;
Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran;
Bagi WNI keturunan yang telah berganti nama membawa Surat Bukti Ganti Nama;
Bagi WNA membawa dokumen imigrasi dan STMD.
Bagi WNA:
Pembatalan Perceraian
1. Isian pelaporan pembatalan akta dalam bentuk formulir F-2.23;
2. Kutipan akta perceraian;
3. Putusan pengadilan tentang pembatalan perceraian.
Proses penyelesaian penerbitan 2 hari sejak dinyatakan berkas resmi diterima memenuhi syarat
Perubahan Nama
p. Perlindungan Data Pribadi penduduk dalam proses dan hasil Pedaftaraan Penduduk
serta Pencatatan sipil pada Data Base Kependudukan;
q. Pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia Pengelola Pendaftaran
Penduduk, Pencatatan sipil, Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan
Penyerasian Perkembangan Kependudukan ;
1. Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proses pencetakan Kartu Keluarga (KK) di
Kecamatan paling lama selama 1 (satu) Minggu dan penandatanganannya pada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Banyuwangi paling lama 1 (satu) Hari ;
2. Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proses pencetakan Kartu Tanda Penduduk
(KTP) di Kecamatan antara 30 (Tiga Puluh) menit sampai dengan 1 (satu) Hari ;
Antar Kabupaten Kota Dalam Wilayah Provinsi/NKRI, Syarat yang harus dipenuhi:
1. Surat Pengantar dari RT/RW;
2. Melampirkan Asli KK dan KTP yang bersangkutan;
3. Melampirkan fotocopy Akta Perkawinan/Nikah bila berstatus kawin dan melampirkan Surat
Pernyataan bermeterai apabila yang pindah Istri atau Suami sendirian;
4. Mengisi Formulir Surat Keterangan Pindah;
5. Melampirkan pas foto 4x6cm 6 (enam) lembar bagi yang pindah.