ASEP AWALUDIN, SE
LEBAK
Geografi
Kawasan khusus :
Hutan Lindung ( 299,75 km2 )
Resapan Air ( 338,70 km2 )
Taman Nasional ( 163,80 km2 )
Cagar Budaya ( 51,02 km2 ).
KEPENDUDUKAN
Dari jumlah penduduk Kabupaten Lebak sebanyak 1.239.660 jiwa, yang termasuk
dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) per pemilu tahun 2017 adalah sebesar 936.428 jiwa,
atau sekitar 76% dari total populasi penduduk. Dari daftar tersebut, calon pemilih
terbanyak berasal dari Rangkasbitung (87.771), disusul Cimarga (47.771), Malingping
(46.960), Banjarsari (44.723), Cibadak (43.656) dan Cibeber (42.906). Calon pemilih
paling sedikit berasal dari Lebakgedong (14.387), Cigemblong (16.026) dan Bojongmanik
(17.557).
PEREKONOMIAN
Sektor potensial darat: Pertanian, pertambangan, perkebunan Karet, Kelapa sawit, Kakao,
Kopi robusta, Aren, Cengkeh, Kelapa dalam, Kelapa hybrid, Lada,
Pandan, Teh, Jambu mete, Panili, Jarak Pagar dan Kapuk.
Sektor potensial laut: Perikanan, budidaya tambak.
Tabel 1.1 Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Subsektor Industri di Kabupaten Lebak
( Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lebak, 2013 )
Rata-Rata Tenaga
Jumlah Jumlah
Subsektor Industri Persentase Kerja Per
Perusahaan Tenaga Kerja
Perusahaan
Industri Makanan dan
7.043 45,98% 15.407 2
Minuman
Industri pakaian jadi, tekstil
75 0,49% 123 2
dan barang dari kulit
Industri kayu, barang dari
kayu dan perabot 5.752 37,55% 11.489 2
rumahtangga
Industri kertas, barang dari
kertas, percetakan dan 10 0,07% 50 5
penjilidan
Industri kimia, minyak bumi,
102 0,67% 276 3
batu bara, karet dan plastik
Industri barang galian bukan
1.704 11,12% 6.715 4
logam
Industri barang dari logam 133 0,87% 236 2
Industri jasa pengerjaan
498 3,25% 994 2
logam
Jumlah / Total 15.317 100% 34.930
Tabel 1.2 Persentase Sektor / Sub Sektor Industri Terhadap PDRB ADHB Lebak
( Sumber : Pemerintah Kabupaten Lebak, 2013 2015 )
Berdasarkan tabel 1.2 di atas, dapat diamati bahwa laju pertumbuhan sektor konstruksi,
administrasi pemerintahan dan transportasi merupakan yang paling pesat pertumbuhannya.
Sedangkan untuk sektor industri pengolahan mengalami penurunan yang sangat drastis.
Kondisi diatas mencerminkan adanya indikasi bahwa bidang usaha di sektor konstruksi menjadi
spektrum utama yang difokuskan oleh pemerintah pembangunannya. Di sisi lain, sektor industri
pengolahan mulai mengalami kemunduran akibat kurang diminati oleh pelaku usaha baik BUMN,
BUMD maupun swasta.
Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber, hal ini terjadi karena adanya keterlibatan
dari faktor politik yang mengakibatkan timpangnya alur bisnis di sektor konstruksi dan administrasi
pemerintahan.
PERTANIAN
Sektor pertanian di kabupaten lebak terdiri didominasi oleh padi sawah, padi ladang dan ubi kayu
sebagaimana terdapat pada tabel di bawah ini.
Produksi
No Jenis Tanaman
(Ton)
1 Padi sawah 529.210
2 Padi ladang 38.751
3 Jagung 1.043
4 Ubi jalar 4.253
5 Ubi kayu 21.557
6 Kacang kedelai 2.808
7 Kacang hijau 198
8 Kacang tanah 950
PERKEBUNAN
Perkebunan di kabupaten Lebak masih di dominasi oleh komoditas kelapa dan karet sebagai berikut:
peternakan
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik per tahun 2013, jumlah sekolah dari
tingkat SD sampai dengan SMA di kabupaten Lebak adalah sebagai berikut:
Pada kasus di atas, 45 siswa SD dan sepasang suami-istri tercebur di Desa Sindai, Kecamatan Sajira,
dan Pasir Eurih, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten karena kelebihan beban. Awalnya
jembatan hanya bisa menahan bobot 3-5 orang saja, karena sudah berusia 27 tahun. Bupati Lebak Iti
Octavia Jayabaya saat ke lapangan justru menyalahkan warga yang melintas ramai-ramai, tanpa
memikirkan bahwa jembatan itu putus karena kurangnya perhatian pemerintah, padahal warga
sudah berkali-kali mengajukan perbaikan jembatan tersebut.
TENAGA KERJA
Di bidang tenaga kerja, angka pengangguran terus meningkat, seiring dengan perkembangan jumlah
penduduk. Namun, laju angka pengangguran ini memiliki potensi dampak sosial dan ekonomi yang
sangat fatal apabila terus berlangsung selama 3 atau 4 tahun ke depan.
PARIWISATA
Berdasarkan data terakhir, sektor pariwisata di kabupaten Lebak di dominasi oleh beberapa objek
wisata seperti Pantai Bagedur, Pemandian Air Panas, Pantai Sawarna, Suku Baduy, Binuangeun dan
lokasi-lokasi wisata lokal lainnya. Per tahun 2013, tercatat hanya ada kurang lebih 50 ribu wisatawan
yang berkunjung ke objek wisata tersebut. Jumlah tersebut masih terbilang sedikit dibandingkan
objek wisata lainnya di Provinsi Banten.
Dari beberapa sumber situs online yang dimiliki pelancong domestik, umumnya kecilnya angka
kunjungan fasilitas dan infrastruktur di objek-objek wisata tersebut tidak memadai. Serta penunjuk
arah menuju lokasi tersebut masih sulit ditemukan tanpa bantuan peta ataupun GPS.
Hal ini sangat disayangkan karena potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari objek wisata
sangatlah besar, apabila mendapat perhatian khusus untuk dikembangkan seperti pantai-pantai lain
di pulau Jawa, diantaranya yakni Pantai Pangandaran (54 Miliar rupiah per tahun 2016) yang berhasil
menyumbang 20% PAD kabupaten Pangandaran.