Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PROFIL KABUPATEN H.

ASEP AWALUDIN, SE

LEBAK
Geografi

Luas area : 3.044,72 km2


Ibukota : Rangkasbitung
Terdiri atas 38 Kecamatan, 340 Desa dan 5 Kelurahan

Suhu udara : 22,1 o C 33,1o C


Garis pantai : 91,42 Km
Jumlah Gunung : 4 Buah ( Tertinggi gunung Halimun, ketinggian 1929 mdpl )
Jumlah Sungai : 11 Buah ( Terpanjang sungai Ciujung, panjang 142 km )

Kecamatan Terkecil : Kalanganyar ( Luas 25,91 km2 )


Kecamatan Terluas : Cibeber ( Luas 383,15 km2 )

Kawasan khusus :
Hutan Lindung ( 299,75 km2 )
Resapan Air ( 338,70 km2 )
Taman Nasional ( 163,80 km2 )
Cagar Budaya ( 51,02 km2 ).
KEPENDUDUKAN

Tabel 1.3 Data Penduduk Kabupaten Lebak


( Sumber : Pemerintah Kabupaten Lebak, 2015 )

No. Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah


1 Malingping 32.378 30.922 63.300
2 Wanasalam 27.091 25.636 52.727
3 Panggarangan 18.470 17.842 36.312
4 Cihara 15.610 14.799 30.409
5 Bayah 21.284 20.673 41.957
6 Cilograng 16.832 15.813 32.645
7 Cibeber 28.559 27.332 55.891
8 Cijaku 14.015 13.655 27.670
9 Cigemblong 10.272 9.852 20.124
10 Banjarsari 30.284 28.810 59.094
11 Cileles 24.468 23.608 48.076
12 Gunung kenca na 17.328 16.301 33.629
13 Bojongmanik 11.162 10.678 21.840
14 Cirinten 13.327 12.176 25.503
15 Leuwidamar 26.594 25.305 51.899
16 Muncang 16.662 15.873 32.535
17 Sobang 14.985 14.222 29.207
18 Cipanas 23.854 22.879 46.733
19 Lebak Gedong 11.563 10.568 22.131
20 Sajira 24.470 23.269 47.739
21 Cimarga 32.030 30.716 62.746
22 Cikulur 24.321 23.663 47.984
23 Warunggunung 27.662 26.172 53.834
24 Cibadak 30.757 28.975 59.732
25 Rangkasbitung 61.690 58.426 120.116
26 Kalanganyar 17.136 15.764 32.900
27 Maja 27.121 24.885 52.006
28 Curugbitung 16.026 14.895 30.921
Jumlah / Total 635.951 603.709 1.239.660

Dari jumlah penduduk Kabupaten Lebak sebanyak 1.239.660 jiwa, yang termasuk
dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) per pemilu tahun 2017 adalah sebesar 936.428 jiwa,
atau sekitar 76% dari total populasi penduduk. Dari daftar tersebut, calon pemilih
terbanyak berasal dari Rangkasbitung (87.771), disusul Cimarga (47.771), Malingping
(46.960), Banjarsari (44.723), Cibadak (43.656) dan Cibeber (42.906). Calon pemilih
paling sedikit berasal dari Lebakgedong (14.387), Cigemblong (16.026) dan Bojongmanik
(17.557).
PEREKONOMIAN

Sektor potensial darat: Pertanian, pertambangan, perkebunan Karet, Kelapa sawit, Kakao,
Kopi robusta, Aren, Cengkeh, Kelapa dalam, Kelapa hybrid, Lada,
Pandan, Teh, Jambu mete, Panili, Jarak Pagar dan Kapuk.
Sektor potensial laut: Perikanan, budidaya tambak.

Tabel 1.1 Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Subsektor Industri di Kabupaten Lebak
( Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lebak, 2013 )

Rata-Rata Tenaga
Jumlah Jumlah
Subsektor Industri Persentase Kerja Per
Perusahaan Tenaga Kerja
Perusahaan
Industri Makanan dan
7.043 45,98% 15.407 2
Minuman
Industri pakaian jadi, tekstil
75 0,49% 123 2
dan barang dari kulit
Industri kayu, barang dari
kayu dan perabot 5.752 37,55% 11.489 2
rumahtangga
Industri kertas, barang dari
kertas, percetakan dan 10 0,07% 50 5
penjilidan
Industri kimia, minyak bumi,
102 0,67% 276 3
batu bara, karet dan plastik
Industri barang galian bukan
1.704 11,12% 6.715 4
logam
Industri barang dari logam 133 0,87% 236 2
Industri jasa pengerjaan
498 3,25% 994 2
logam
Jumlah / Total 15.317 100% 34.930

Berdasarkan tabel 1.1 di atas, meskipun industri


makanan dan minuman memiliki jumlah
perusahaan yang paling besar, namun
penyerapan rata-rata tenaga kerjanya hanya 2
orang per badan usaha. Sektor usaha lain seperti
industri kertas, percetakan, bahan kimia, karet
dan plastik yang penyerapan tenaga kerjanya
cukup tinggi justru tersedia dalam jumlah yang
sangat sedikit.
PEREKONOMIAN
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) merupakan jumlah nilai
tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu.
PDRB ADHB menurut sektor menunjukkan peranan sektor ekonomi dalam suatu daerah, sektor-
sektor yang mempunyai peranan besar menunjukkan basis perekonomian suatu daerah. Dengan
demikian PDRB secara agregatif menunjukkan kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan
pendapatan / balas jasa terhadap faktor produksi yang ikut berpartisipasi dalam proses produksi di
daerah tersebut.

Tabel 1.2 Persentase Sektor / Sub Sektor Industri Terhadap PDRB ADHB Lebak
( Sumber : Pemerintah Kabupaten Lebak, 2013 2015 )

Komposisi Terhadap Rata-rata


PDRB ADHB Lebak Perubahan
Sektor / Sub Sektor / Sub Sub Sektor (%) Komposisi
2013 2014 2015 (%)
Konstruksi 4,93 5,83 6,71 0,89
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial 5,16 5,37 5,64 0,24
Transportasi dan pergudangan 5,82 6,3 6,27 0,225
Penyediaan akomodasi dan makan minum 4,52 4,83 4,93 0,205
Pertanian, kehutanan dan perikanan 28,02 27,14 28,32 0,15
Jasa lainnya 2,43 2,61 2,68 0,125
Jasa pendidikan 6,07 6,25 6,19 0,06
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1,02 1,04 1,07 0,025
Pengadaan listrik dan gas 0,06 0,07 0,09 0,015
Jasa perusahaan 0,31 0,31 0,32 0,005
Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang 0,06 0,05 0,05 -0,005
Informasi dan komunikasi 0,59 0,61 0,56 -0,015
Jasa keuangan dan asuransi 1,71 1,67 1,67 -0,02
Real estate 6,35 6,22 6,23 -0,06
Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor 13,35 13,11 12,5 -0,425
Pertambangan dan penggalian 8,33 8,14 7,4 -0,465
Industri pengolahan 11,26 10,45 9,38 -0,94
Jumlah 100% 100% 100%

Berdasarkan tabel 1.2 di atas, dapat diamati bahwa laju pertumbuhan sektor konstruksi,
administrasi pemerintahan dan transportasi merupakan yang paling pesat pertumbuhannya.
Sedangkan untuk sektor industri pengolahan mengalami penurunan yang sangat drastis.
Kondisi diatas mencerminkan adanya indikasi bahwa bidang usaha di sektor konstruksi menjadi
spektrum utama yang difokuskan oleh pemerintah pembangunannya. Di sisi lain, sektor industri
pengolahan mulai mengalami kemunduran akibat kurang diminati oleh pelaku usaha baik BUMN,
BUMD maupun swasta.
Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber, hal ini terjadi karena adanya keterlibatan
dari faktor politik yang mengakibatkan timpangnya alur bisnis di sektor konstruksi dan administrasi
pemerintahan.
PERTANIAN

Sektor pertanian di kabupaten lebak terdiri didominasi oleh padi sawah, padi ladang dan ubi kayu
sebagaimana terdapat pada tabel di bawah ini.

Produksi
No Jenis Tanaman
(Ton)
1 Padi sawah 529.210
2 Padi ladang 38.751
3 Jagung 1.043
4 Ubi jalar 4.253
5 Ubi kayu 21.557
6 Kacang kedelai 2.808
7 Kacang hijau 198
8 Kacang tanah 950

Sejauh ini, pengolahan lahan pertanian untuk


komoditas padi sudah menggunakan Hand
Tractor, sehingga produktivitasnya dari tahun
ke tahun semakin meningkat. Namun traktor
tersebut jumlahnya masih kurang memadai.
Saat ini kabupaten lebak memiliki 1.800 traktor
yang tersebar di 28 kecamatan.
beberapa bulan yang lalu Dinas pertanian
kabupten Lebak juga kembali menurunkan
bantuan hand traktor sebanyak 53 unit yang di
ambil dari anggaran APBD maupun APBN.

PERKEBUNAN

Perkebunan di kabupaten Lebak masih di dominasi oleh komoditas kelapa dan karet sebagai berikut:

Jenis Komoditas Produksi (Ton) Harga per Kg


Cengkeh / Clove 2.805 122.800
Enau (Aren) / Sugar Palm 1.384 16.000
Jarak / Castor Leaf 193 8.000
Kakao / Cocoa 3.126 18.750
Kapuk / Kapok 148 -
Karet / Rubber 6.200 5.700
Kelapa / Coconut 10.600 4.200
Kelapa Sawit / Palm 4.110 1.050
Kopi / Coffee 520 16.300
Pandan / Pandanus 386 6.000
( Sumber : Dinas Perkebunan & Kehutanan Kabupaten Lebak, 2013 )
PERIKANAN

Komoditas perikanan darat adalah sebagai berikut:

Produksi (Kg) Nilai Produksi (Rp)


Jenis Komoditas
2012 2013 2012 2013
Ikan kolam 2.885.200 2.934.700 37.634.363.000 49.145.976.000
Ikan sawah 26.030 7.200 316.050.000 125.800.000
Ikan keramba 55.000 56.700 875.000.000 1.037.000.000
Ikan kolam air deras 39.800 13.500 632.137.000 246.324.000
Ikan jaring apung 503.000 502.900 7.058.000.000 8.843.300.000
Ikan tambak 17.700 20.400 496.000.000 606.300.000
Perairan umum 5.610 1.054 72.980.000 17.528.000
TOTAL 3.532.340 3.536.454 47.084.530.000 60.022.228.000

Sedangkan untuk perikanan laut adalah sebagai berikut :

Produksi (Kg) Nilai Produksi (Rp)


Jenis Komoditas
2012 2013 2012 2013
Penangkapan ikan 4.616.027 4.734.256 63.767.814.500 113.475.908.000
TOTAL 4.616.027 4.734.256 63.767.814.500 113.475.908.000
( Sumber : Dinas Kelautan & Perikanan Kabupaten Lebak, 2013 )

peternakan

Dinamika Perkembangan Ternak (2013)

Jenis Populasi Populasi


Kelahiran Kematian Pemotongan Ekspor Impor
Ternak Awal Akhir
Sapi Potong 2.783 12 7 947 819 2.236 0
Sapi Perah 0 0 0 0 0 0 0
Kerbau 44.771 1.101 54 9.721 5.512 1.563 0
Kuda 19 0 0 0 5 2 32.148
Kambing 205.396 2.195 1.226 20.774 5.159 28.632 0
Domba 177.106 1.943 1.291 12.081 2.767 25.165 0
Ayam Buras 1.942.589 1.617.659 968.667 1.831.242 218.328 1.597.016 0
Ayam Ras 11.039.256 0 692.227 3.769.124 7.004.455 12.403.839 0
Pedaging
Ayam Ras 155.569 0 7.291 50.981 67.016 129.732 0
Petelur
Itik 58.434 18.268 11.899 23.723 7.932 27.510 0
Entog 26.789 35.178 8.196 32.599 34.818 42.503 0
TOTAL 13.652.712 1.676.356 1.690.858 5.751.192 7.346.811 14.258.198 32.148
( Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, 2013 )
pendidikan

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik per tahun 2013, jumlah sekolah dari
tingkat SD sampai dengan SMA di kabupaten Lebak adalah sebagai berikut:

Kecamatan TK SD SMP SMA SMK


Malingping 8 36 10 2 3
Wanasalam 2 26 7 1 0
Panggarangan 12 34 9 1 1
Cihara 4 23 7 1 0
Bayah 12 35 10 3 1
Cilograng 6 27 6 1 2
Cibeber 7 43 11 2 2
Cijaku 4 21 5 1 1
Cigemblong 1 18 4 1 0
Banjarsari 5 43 9 2 3
Cileles 12 31 7 1 1
Gunung kencana 3 29 6 1 1
Bojongmanik 2 13 3 1 0
Cirinten 2 18 4 0 1
Leuwidamar 2 25 6 2 1
Muncang 1 20 9 3 1
Sobang 11 18 5 1 0
Cipanas 9 27 9 4 3
Lebak Gedong 1 13 5 1 2
Sajira 3 32 7 3 0
Cimarga 4 40 9 2 1
Cikulur 5 24 8 2 2
Warunggunung 6 30 8 1 4
Cibadak 4 27 5 1 2
Rangkasbitung 19 58 16 11 10
Kalanganyar 2 19 5 2 2
Maja 4 37 7 2 1
Curugbitung 3 26 4 1 1
TOTAL 154 782 202 53 46

Kondisi di lapangan, berdasarkan sumber media daring (http://www.tangeranghits.com/mega-


metropolitan/berita/49051/ribuan-ruang-kelas-di-kabupaten-lebak-rusak), diperoleh informasi
bahwa sepanjang tahun 2016, tercatat 1548 ruang kelas rusak. Rusak ringan terjadi pada 803
ruangan, dan 745 ruangan rusak berat. Kebanyakan kerusakan tersebut menimpa sekolah dasar.
Kondisi ini sangat memprihatinkan melihat besarnya jumlah sekolah dasar di Kabupaten Lebak.
Kondisi lain yang perlu diperhatikan adalah rasio guru-guru untuk mata pelajaran khusus (MPK) yang
jumlahnya masih terbatas. Untuk tingkat SD dan SMP satu orang guru rata-rata mengajar 18 orang
murid, sedangkan untuk tingkat SMA rata-rata 16 orang murid. Penyebaran para guru di kabupaten
Lebak masih belum merata dan masih banyak orangtua yang tidak mampu menyekolahkan anaknya
sehingga rasio murid di daerah masih sangat sedikit dibandingkan jumlah tenaga pengajarnya.
pendidikan

KONDISI RUANG KELAS RUSAK DI KABUPATEN LEBAK

TRAGEDI PUTUSNYA JEMBATAN CIBERANG (10 Maret 2015), 45 SISWA SD TERLUKA

Pada kasus di atas, 45 siswa SD dan sepasang suami-istri tercebur di Desa Sindai, Kecamatan Sajira,
dan Pasir Eurih, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten karena kelebihan beban. Awalnya
jembatan hanya bisa menahan bobot 3-5 orang saja, karena sudah berusia 27 tahun. Bupati Lebak Iti
Octavia Jayabaya saat ke lapangan justru menyalahkan warga yang melintas ramai-ramai, tanpa
memikirkan bahwa jembatan itu putus karena kurangnya perhatian pemerintah, padahal warga
sudah berkali-kali mengajukan perbaikan jembatan tersebut.
TENAGA KERJA

Di bidang tenaga kerja, angka pengangguran terus meningkat, seiring dengan perkembangan jumlah
penduduk. Namun, laju angka pengangguran ini memiliki potensi dampak sosial dan ekonomi yang
sangat fatal apabila terus berlangsung selama 3 atau 4 tahun ke depan.

URAIAN 2013 2014 2015


Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 67,10 71,40 64,41
Bekerja 92,77 90,43 89,26
Pengangguran 7,23 9,57 10,74
Bekerja di Sektor Pertanian 37,69 35,27 36,27
Bekerja di Sektor Jasa dan Lainnya 55,05 58,85 57,45
Bekerja di Sektor Industri 7,26 5,88 6,28

PARIWISATA

Berdasarkan data terakhir, sektor pariwisata di kabupaten Lebak di dominasi oleh beberapa objek
wisata seperti Pantai Bagedur, Pemandian Air Panas, Pantai Sawarna, Suku Baduy, Binuangeun dan
lokasi-lokasi wisata lokal lainnya. Per tahun 2013, tercatat hanya ada kurang lebih 50 ribu wisatawan
yang berkunjung ke objek wisata tersebut. Jumlah tersebut masih terbilang sedikit dibandingkan
objek wisata lainnya di Provinsi Banten.

Pantai Bagedur Pemandian Cipanas Pantai Sawarna

Dari beberapa sumber situs online yang dimiliki pelancong domestik, umumnya kecilnya angka
kunjungan fasilitas dan infrastruktur di objek-objek wisata tersebut tidak memadai. Serta penunjuk
arah menuju lokasi tersebut masih sulit ditemukan tanpa bantuan peta ataupun GPS.

Hal ini sangat disayangkan karena potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari objek wisata
sangatlah besar, apabila mendapat perhatian khusus untuk dikembangkan seperti pantai-pantai lain
di pulau Jawa, diantaranya yakni Pantai Pangandaran (54 Miliar rupiah per tahun 2016) yang berhasil
menyumbang 20% PAD kabupaten Pangandaran.

Anda mungkin juga menyukai