Anda di halaman 1dari 13

Modul Sosiologi Ekonomi

PERTEMUAN 2:
PERKEMBANGAN HISTORIS
SOSIOLOGI EKONOMI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perkembangan sosiologi
ekonomi; peletak fondasi sosiologi ekonomi; aliran sosiologi ekonomi saat
ini; dan perbandingan pendekatan ekonomi dan sosiologi.
Setelah mempelajari modul perkuliahan ini, Anda harus mampu:
2.1. Memetakan perkembangan sosiologi ekonomi.
2.2. Mengidentifikasi tokoh-tokoh peletak fondasi sosiologi ekonomi.
2.3. Memetakan aliran sosiologi ekonomi saat ini
2.4. Mengidentifikasi perbandingan pendekatan ekonomi dan sosiologi.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 2.1:
Perkembangan Sosiologi Ekonomi.

Sosiologi ekonomi mengalami perkembangan yang sangat pesat


terutama di awal abad ke-21. Sosiologi ekonomi juga telah menjadi
spesialisasi keilmuan tersendiri yang setara dengan ilmu sosial lain. Di MIT
(Massachusetts Institute of Technology), sosiologi ekonomi telah menjadi
departemen atau jurusan tersendiri di mana jumlah mahasiswanya setara
dengan jurusan Manajemen dan Akuntansi. Di Sarbonne Paris, bahkan lebih
banyak lagi jumlah mahasiswanya.
Dari sisi publikasi ilmiah, karya-karya ahli sosiologi ekonomi telah
muncul di jurnal ilmiah sosiologi ekonomi maupun jurnal sosiologi umum.
Jurnal International Comparative Sociology misalnya, dikelola oleh ahli
sosiologi ekonomi yang tergabung dalam Komite Riset ISA. Selain itu, juga
terdapat Jurnal Socio-Economic Review, jurnal resmi Asosiasi Socio-
Economic.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 8


Modul Sosiologi Ekonomi

Para ahli sosiologi ekonomi dunia setidaknya terhimpun dalam dua


asosiasi. Pertama, Komite Riset Ekonomi dan Masyarakat yg bernaung di
bawah ISA (International Sociological Association), di mana mantan
Presiden Brasil, Fernando H Cardoso pernah memimpin komite riset tersebut.
Kedua, SASE (The Society for the Advancement of Socio-Economy), yang
dibentuk oleh Amitai Etzioni, penasehat senior Presiden AS Jimmy Carter.
Kedua asosiasi tersebut secara berkala menerbitkan jurnal ilmiah dan
menyelenggarakan pertemuan-pertemuan ilmiah.
Bersama ahli ekonomi kelembagaan, para ahli sosiologi ekonomi
berdebat dan bekerjasama membahas fenomena ekonomi seperti organisasi
indusri (Hamilton, 2000), rasionalitas berikat atau bounded rationality
(Williamson, 1994), kelompok-kelompok bisnis (Granovetter, 2005), bursa
efek (stock market), keuangan dunia (Cetina dan Preda, 2005), serta
globalisasi ekonomi (Gereffi, 2005). Sosiologi ekonomi telah berhasil
meletakkan dirinya sebagai disiplin ilmu yang mandiri dan sejajar dengan
ilmu sosial lain. (Rochman, 2013;1).

Tujuan Pembelajaran 2.2:


Peletak Fondasi Sosiologi Ekonomi

Meskipun telah menjadi disiplin ilmu pengetahuan yang mapan,


perkembangan sosiologi ekonomi tidak bisa dilepaskan dari tokoh-tokoh
peletak dasar atau fondasi sosiologi ekonomi berikut ini.
a. Karl Marx (1818-1883)
Salah satu karya paling monumental dari Karl Marx adalah Communist
Manifesto (1848). Gagasan pokok dari karya tersebut adalah bahwa sejarah
ditentukan oleh perjuangan kelas. Ada dua kelas di dalam masyarakat, yaitu
kelas proletar dan borjuis. Kelas proletar pada akhirnya akan menjadi
“pemimpin” dan pelayan masyarakat tanpa kelas (sosialis) melalui jalan
revolusi sosial.
Selain itu, di dalam karya lain yang berjudul A Contribution to The
Critique of Political Economy (1859), Marx menjelaskan bahwa ekonomi

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 9


Modul Sosiologi Ekonomi

adalah fondasi masyarakat. Di atas struktur fondasi tersebut, dibangun super


struktur politik dan hukum. Kemudian di dalam karyanya Capital (1867),
Marx menjelaskan bahwa suatu komoditas diciptakan melalui tenaga kerja,
kemudian ditukarkan demi memperoleh uang. Uang kemudian diubah
menjadi modal dan modal pada akhirnya menciptakan penindasan.

b. Max Weber (1864-1920)


Pemikiran Max Weber terkait sosiologi ekonomi khususnya berkaitan
dengan produksi, dapat ditelusuri dari karyanya The Protestan Ethic and
Sipirit Capitalism (1958). Dalam karyanya tersebut, Weber melihat hubungan
elective affinity, yaitu hubungan yang memiliki konsistensi logis dan
pengaruh motivasional yang bersifat mendukung secara timbal balik, antara
etika protestan dengan semangat kapitalisme pada perkembangan awal
kapitalisme modern (Damsar; 2009; 70).
Weber menemukan adanya aspek tertentu dalam etika protestan.
Weber menyatakan bahwa ketelitian yang khusus, perhitungan dan kerja
keras dari bisnis Barat, didorong oleh perkembangan etika protestan yang
muncul pada abad ke-16 dan digerakkan oleh doktrin Calvinisme, yaitu
doktrin tentang takdir. Pemahaman tentang takdir menuntut adanya
kepercayaan bahwa Tuhan telah memutuskan tentang keselamatan dan
kecelakaan. Selain itu doktrin tersebut menegaskan bahwa tidak seorangpun
dapat mengetahui apakah dia termasuk salah seorang yang terpilih atau tidak.
Dalam situasi demikian, menurut Weber, pemeluk Calvinisme mengalami
“panik keselamatan”. Agar mengalami keselamatan, maka orang harus
mencapai keberhasilan dengan melakukan aktifitas ekonomi yang dilandasi
oleh disiplin dan kesahajaan, yang didorong oleh spirit keagamaan (Damsar,
2009:22)
Dalam Economy and Society (1992/1978), Weber telah memetakan
garis pemisah antara sosiologi dan ekonomi dengan mengajukan tiga unsur
yaitu:
1) Tindakan ekonomi adalah sosial
2) Tindakan ekonomi selalu melibatkan makna

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 10


Modul Sosiologi Ekonomi

3) Tindakan ekonomi selalu memiliki hubungan dengan kekuasaan

c. Emile Durkheim (1858-1917)


Jika dibandingkan dengan Karl Marx dan Max Weber, Emile
Durkheim cenderung kurang komprehensif dalam membahas sosiologi
ekonomi. Tetapi sumbangannya terhadap sosiologi ekonomi terdapat dalam
karyanya The Division of Labor Society (1893) di mana pembagian kerja
memiliki fungsi yang lebih luas yaitu meningkatkan kohesi sosial dan
solidaritas dalam masyarakat. Tingginya tingkat pembagian kerja dan peranan
yang berbeda antar setiap orang menyebabkan orang menggantikan basis
ikatan (penyatuan) atas dasar kesamaan (solidaritas mekanik) sebagaimana
terdapat dalam masyarakat desa, dan ketidaksamaan (solidaritas organik)
sebagaimana terdapat pada masyarakat modern atau perkotaan.

d. Joseph Shcumpeter (1883-1950)


Dibandingkan dengan para ekonom lain yang mencoba memasuki
bidang sosiologi ekonomi, Schumpeter lebih berhasil dan perspektifnya lebih
dekat pada tradisi sosiologi (Damsar; 2009;24). Dengan mengikuti istilah
Weber, sozialoekonomik merupakan multi displin ilmu yang terdiri dari
beberapa lapangan penyelidikan yaitu teori ekonomi, sejarah ekonomi
(anthropologi ekonomi), sosiologi ekonomi dan statistik ekonomi.
Shcumpeter juga telah meramaikan diskusi sosiologi ekonomi tentang
kapitalisme. Dalam bukunya Capitalism, Socialim and Democracy
(1924/1975), ia memberikan pernyataan yang sangat provokatif “dapatkah
kapitalisme bertahan?. Tidak, saya tidak berpikir kapitalisme dapat
bertahan”. Untuk mendukung pernyataannya tersebut, ia memberikan banyak
alasan seperti tidak munculnya kewiraswastaan individu, kapitalisme tidak
berdaya terhadap musuhnya sendiri, dan seterusnya. Oleh karena itu,
kapitalisme menurut Schumpeter sedang mengalami keruntuhan secara
perlahan dan digantikan oleh sosialisme.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 11


Modul Sosiologi Ekonomi

e. Karl Polanyi (1886-1964)


Dalam karyanya The Great Transformation (1944), Polanyi
menjelaskan tentang evolusi historis mentalitas pasar. Polanyi mencatat
munculnya ide dari “pasar yang mengatur dirinya sendiri” (self regulating
market) pada tahun 1834 ketika pembaharuan hukum bagi orang miskin
diperkenalkan di Inggris dan pasar tenaga kerja bebas secara total diciptakan
untuk pertama kali.
Tesis sentral Polanyi dalam karyanya tersebut adalah pasar yang
mengatur dirinya sendiri merupkan mekanisme institusional yang utama dari
regulasi ekonomi dalam masyarakat kapitalis, tetapi pasar yang demikian
tidak akan ada tanpa menghilangkan hakikat kemanusiaan dan kealamiahan
dari masyarakat (1994/1957;33), secara fisik merusak kemanusiaan dan
mengubah lingkungan menjadi gurun.

f. Talcott Parsons (1902-1979)


Di antara sosiolog modern yang memberikan sumbangan berarti bagi
perkembangan sosiologi ekonomi adalah Talcott Parsons. Karya Parsons yang
pertama merupakan dasar bagi pengembangan pemikirannya yang berikutnya
The Structure of Social Action (1937/1968). Sumbangan Parsons paling
penting pada sosiologi ekonomi adalah penterjemahannya pada karya Weber
ke dalam bahasa Inggris yaitu The Protestant Ethic and The Spirit of
Capitalism. Juga penterjemahan beberapa bab karya Weber tentang Economy
and Society (1956).
Parsons mengembangkan teori sistem yang cenderung bersifat abstrak
dalam analisis. Menurut Parsons, ekonomi merupakan salah satu dari
beberapa sub sistem masyarakat (sering disebut dengan sistem sosial).

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 12


Modul Sosiologi Ekonomi

Tujuan Pembelajaran 2.3:


Aliran Sosiologi Ekonomi Saat Ini

Perkembangan sosiologi ekonomi dewasa ini tidak bisa dilepaskan dari


perdebatan lama antara sosiolog dan ekonom tentang pendekatan terhadap
masyarakat dan ekonomi. Perdebatan tersebut berlangsung sepanjang dekade
1950-an, 1960-an dan 1970-an yang ditandai dengan perluasan model-model
ekonomi terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan ilmu politik,
sejarah, hukum dan demografi (Damsar, 2009;29).
Untuk mempermudah pemetaan terhadap aliran sosiologi ekonomi saat
ini, berikut akan disajikan aliran-aliran dalam sosiologi ekonomi.
Tabel 2.1. Lima Aliran Sosiologi Ekonomi Saat Ini
No Aliran Sosiologi Pokok-pokok Pikiran
Ekonomi
1 Sosiologi Pilihan ß Dimotori oleh ekonom seperti
Rasional Hirschman yang menulis tentang Exit,
Voice, and Loyalty; Response to
Decline in Firm, Organization, and
State (1970); Arrow tentang The Limit
of Organization; Becker tentang The
Economics of Discrimination (1957)
dan Down tentang An Economic Theory
of Democracy (1957).
ß Ide dasar dalam aliran ini adalah
memasukkan pilihan rasional dan
individualisme metodologis ke dalam
sosiologi.
2 Sosio-ekonomi ß Menurut aliran ini, pendekatan ekonomi
neo-klasik tidak cukup untuk
memecahkan persoalan ekonomi.
ß Membutuhkan perspektif lain seperti

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 13


Modul Sosiologi Ekonomi

sosiologi, politik, hukum, dan lain-lain.


ß Aliran ini digerakkan oleh Amitai
Etzioni dengan publikasinya The Moral
Dimension; Towards a New Economics
(1988)
3 PSA Ekonomi ß Ide dasar dalam aliran ini adalah
penggunaan penemuan dari psikologi,
sosiologi dan anthropologi secara
langsung ke dalam model-model
ekonomi.
ß Tokoh utama aliran ini adalah George
Akerlof
4 Biaya Transaksi ß Ide dasarnya adalah bahwa masalah-
Ekonomi masalah yang terjadi pada titik simpul
antara ekonomi, hukum dan organisasi
dapat dipecahkan dengan asumsi bahwa
institusi-institusi tersebut cenderung
pada kondisi yang efisien mengurangi
biaya transaksi.
ß Tokoh utama aliran ini Olliver
Williamson, yang mempublikasikan
karya-karyanya terutama tentang
Market and Hierarchies (1975).
5 Sosiologi Ekonomi ß Tokoh utama dalam aliran ini adalah
Baru Granovetter, Swedberg, dan para
Sosiolog Harvard University.
ß Ide dasar dalam aliran ini dapat dirujuk
pada proposisi utama yang diajukan
Swedberg dan Granovetter (1992; 6-9)
yaitu:
1) Tindakan ekonomi adalah suatu
bentuk tindakan sosial

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 14


Modul Sosiologi Ekonomi

2) Tindakan ekonomi disituasikan


secara sosial
3) Institusi-institusi ekonomi
dikonstruksikan secara sosial

Tujuan Pembelajaran 2.4:


Perbandingan Pendekatan Ekonomi dan Sosiologi

Yang dimaksud dengan pendekatan dalam konteks ini adalah cara


pandang dalam melihat suatu landasan berpikir atau asumsi tertentu.
Pendekatan berguna dalam melihat suatu gejala ekonomi dengan landasan
berpikir baik dari sisi ekonomi atau sosiologi. Untuk membandingkan
pendekatan antara kedua cabang ilmu tersebut, maka selanjutnya akan
diuraikan tentang beberapa konsep perbandingan dalam bentuk tabel berikut
ini;
Tabel 2.2. Perbandingan Pendekatan Ekonomi dan Sosiologi

No Perbandingan Ekonomi Sosiologi

1 Konsep Aktor ß Pendekatan individu ß Sosiologi


dalam analisis mengarahkan
ekonomi, berakar perhatiannya pada
dari utilitarianisme aktor sebagai
dan ekonomi politik kesatuan yang
di Inggris. dikonstruksi secara
ß Individu adalah sosial, yaitu : “aktor
makhluk rasional, dalam suatu interaksi”
yang menentukan dan “aktor dalam
keuntungan pribadi masyarakat” .
dan mengurangi ß Maksud aktor dalam
penderitaan atau suatu interaksi adalah
dapat menkan biaya individu yang terlibat

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 15


Modul Sosiologi Ekonomi

ß Bahasa “gaul” nya dalam suatu interaksi


saat ini adalah; dengan individu atau
“apapaun kata beberapa individu
orang tentang diriku, (kelompok) lainnya.
kutahu yang ß Dalam konteks ini,
kumau”. Contoh: Aktor bersifat kreatif
Doni lebih memilih dalam
menjadi pedagang mempertahankan dan
emas, bukan sebagai merubah dunianya.
advokat meski ia
adalah seorang
lulusan Sarjana
Hukum.
2 Konsep Tindakan ß Di dalam ekonomi, ß Sosiologi melihat
Ekonomi aktor diasumsikan beberapa
mempunyai kemungkinan dari tipe
seperangkat pilihan tindakan ekonomi,
dan preferensi yang yaitu :
telah tersedia dan 1) Rasional,
stabil. Tindakan contoh; seorang
ekonomi bertujuan pria tamatan SD,
untuk dianggap
memaksimalkan rasional jika dia
pemanfaatan dan tidak melamar
keuntungan. sebagai Akuntan
ß Hanya ada tindakan pada suatu
rasional dalam ilmu perusahaan,
ekonomi. tetapi melamar
pekerjaan
sebagai Office
Boy.
2) Tradisional,

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 16


Modul Sosiologi Ekonomi

yaitu tindakan
ekonomi yang
bersumber dari
tradisi. Contoh :
saling memberi
hadiah ulang
tahun, kado
perkawinan,
saling memberi
oleh-oleh pada
momentum
hajatan/umroh,
dan lain
sebagainya.
3) Spekulatif -
irrasional, yaitu
tindakan yang
tidak
mempertimbang
kan instrumen
yang ada dengan
tujuan yang
hendak dicapai.
Contoh:
penggandaan
uang oleh
paranormal,
iklan deposito
dengan bunga
menggiurkan,
dan sebagainya.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 17


Modul Sosiologi Ekonomi

3 Hambatan Pada ß Dalam pandangan ß Sosiologi


Tindakan ekonomi, tindakan memperhatikan tidak
Ekonomi ekonomi dibatasi hanya pengaruh
oleh selera, kelangkaan sumber
kelangkaan sumber daya, melainkan juga
daya, dan teknologi. aktor-aktor lain yang
Dengan demikian, akan memudahkan,
secara prinsip, sekali menghambat,
hal tersebut dikenal memperlancar dan
maka mudah untuk membatasi tindakan
memprediksi tingkah ekonomi dalam pasar.
laku aktor karena ia ß Pada umumnya
selalu tindakan ekonomi
memaksimalkan terjadi dalam suatu
pemanfaatan dan hubungan sosial.
keuntungan. Contoh: seorang
pengrajin batu bata
memiliki hubungan
dengan toko material,
tidak semata
hubungan bisnis. Pada
saat lebaran, pemilik
toko material
memberikan “hadiah”
sehingga tercipta
hubungan patron
client.
4 Hubungan ß Pusat perhatian dari ß Sosiologi memandang
Ekonomi dan kajian para ekonom bahwa ekonomi
Masyarakat adalah pertukaran adalah bagian integral
ekonomi, pasar dan dari masyarakat. Oleh
ekonomi. sebab itu, sosiolog

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 18


Modul Sosiologi Ekonomi

ß Masyarakat dianggap tidak terbiasa melihat


sebagai sesuatu yg kenyataan dengan
berada “diluar” atau melakukan ceteris
telah ada (given) paribus terhadap
faktor-faktor yang
dipandang berpengruh
terhadap suatu
kenyataan sosial.
ß Sosiolog terbiasa
melihat kenyataan
secara holistik,
melihat fenomena
saling kait-mengkait
antar berbagai faktor.
5 Tujuan Analisis ß Ekonomi lebih ß Sosiologi lebih
cenderung cenderung kepada
melakukan prediksi deskripsi dan
dan eksplanasi, dan eksplanasi dan sangat
sangat sedikit sedikit melakukan
membuat deskripsi. prediksi. Dalam
Artinya, dalam analisis sosiologi,
analisis ekonomi lebih menekankan
lebih cenderung pada kedalaman suatu
melakukan ramalan fenomena secara
tentang masa depan kualitas, apa yang
dengan terdapat dibalik suatu
membentangkan fenomena.
kemungkinan
kecenderungan yang
akan terhadi serta
menjelaskan
hubungan antar

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 19


Modul Sosiologi Ekonomi

variabel.

6 Metode ß Matematis. ß Metode hermeneutika,


ß Data resmi etnografi,
(sekunder) fenomenologi.
ß Data primer (diambil
dari lapangan)

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Sebutkan tokoh-tokoh peletak fondasi sosiologi ekonomi dan jelaskan
bagaimana pemikirannya?
2. Jelaskan pemetaan aliran-aliran sosiologi ekonomi yang berkembang saat
ini!
3. Jelaskan bagaimana perbandingan pendekatan ekonomi dan sosiologi!.

D. DAFTAR PUSTAKA
Buku

Damsar. (2009). Pengantar Sosiologi Ekonomi, (ed.kedua), Jakarta: Kencana


Prenadamedia Group.
Ritzer, G. (2014). Teori Sosiologi Modern (ed. ketujuh), Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Achwan, Rochman. (2013). Sosiologi Ekonomi Di Indonesia. Jakarta: UI
Press.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 20

Anda mungkin juga menyukai