Anda di halaman 1dari 4

Nama

: Priskila Kartika Hadi

NIM

: 071411333035

Mata kuliah

: Ekonomi Politik

EKONOMI POLITIK KEYNESIAN


Teori Keynesian mengkritik tentang konsep pasar yang meregulasi dirinya sendiri. Keynesian
beranggapan bahwa tidak adanya regulasi pasar yang diciptakan oleh negara menyebabkan
terjadinya eksploitasi terhadap sumber daya produktif masyarakat tertentu. Keynesian
berpandangan bahwa dalam derajat tertentu menghendaki adanya peran negara dalam aktifitas
ekonomi (Erani:31).
Keynesian beranggapan bahwa negara dalam mencampuri aktifitas ekonomi dibatasi dalam hal
ketika mekanisme pasar mengalami kegagalan maka selama mekanisme pasar peran negara
dalam mencampuri aktifitas ekonomi tidak diperbolehkan. Bagi keynes, dalam mekanisme pasar
diyakini akan terjadi kegagalan pembelian. Dengan membiarkan terus aktifitas produksi secara
bebas akan menciptakan penawaran produk yang berlimpah, sehingga terjadi akumulasi
penawaran (Caporaso:237), dengan terus mendorong aktifitas produksi mengakibatkan daya beli
masyarakat tidak kunjung meningkat. Namun dalam hal ini keynes sangat berbeda pandangan
dengan Adam Smith dimana Adam Smith sangat anti dengan campur tangan pemerintah
(Deliarnov:31).
Perekonomian pasar pada dasarnya tidak mampu memanfaatkan keseluruhan potensi produksi
yang ada dalam masyarakat. Seringkali pasar kurang berhasil dalam mempertemukan antara
pemasok dengan pembeli (Caporaso:237). Model yang dibuat keynes untuk menjelaskan
fenomena pengangguran menunjukan bahwa mekanisme koreksi diri dalam pasar ternyata bisa
tidak berfungsi. Kritik keynesian menunjukan bagaimana pengorganisasian pasar tenaga kerja
dan pasar kapital menimbulkan persaingan dalam pasar-pasar itu.
Keynesian berpandangan bahwa fungsi negara diperlukan untuk mencegah terjadinya resesi
ekonomi akibat rendahnya agregat permintaan (under consumtion). Bagi keynes, jika negara
dibiarkan diam maka selamanya resesi secara periodik akan muncul, karena persoalan
rendahnya agregat permintaan tersebut bersifat sistematis. Dalam teori keynesian juga membahas

tentang sirkularitas dari proses ekonomi, dimana dalam teori sirkularitas membahas tentang alur
siklus produksi. Dalam aliran keynesian juga membahas tentang alur sirkular tenaga kerja,
dimana uang dalam alur sirkular ini memainkan peran penting untuk meneliti apakah proses ini
berjalan stabil atau tidak stabil, sehingga perlu menekankan bahwa semua pergerakan atau aliran
dalam proses ini selalu melibatkan uang.
Pasar yang sistem regulasinya diatur oleh pemerintah malah tidak bisa menstabilkan kondisi
pasar, padahal menurut pandangan Keynesian tentu mampu mengatasi masalah yang ada dalam
mekanisme pasar. Kondisi pasar di Indonesia masih menunjukan praktek-praktek kapitalis yang
kenyataannya setiap peraturan yang dikeluarkan malah hanya untuk kekuatan pemodal dan
bukan untuk mengatasi persoalan pasar. Keynesian menghendaki adanya peran negara dalam
perekonomian hanya ketika mekanisme pasar mengalami kegagalan, maka sepanjang mekanisme
pasar tidak mengalami kegagalan, negara tidak diizinkan untuk mengintervensi pasar.
Kritik dari pendekatan Keynesian mempertanyakan pandangan bahwa sistem pasar yang tidak
diregulasi akan dapat sepenuhnya memanfaatkan potensi produksi yang ada dalam sebuah
masyarakat. Kritik dari pendekatan Keynesian bahwa kegagalan untuk menemukan pembeli bisa
jadi merupakan kesalahan sistemik yang ada tidak ada hubunganya dengan ketidakcocokan
antara apa yang diproduksi dengan apa yang diperlukan, melainkan bisa disebabkan karena
kegagalan dari mekanisme pasar itu sendiri untuk menarik pembeli-pembeli yang memiliki daya
beli yang cukup.
Pendekatan Keynesian fokus pada ketidakstabilan proses reproduksi dan pertumbuhan dalam
perekonomian kapitalis. Di dalam perekonomian kapitalis membuat reproduksi di dalamnya
menjadi tidak stabil sehingga tidak dapat diperkirakan secara pasti perkembangannya. Prosesproses yang menimbulkan ketidakstabilan meragukan bahwa pasar yang meregulasi dirinya
sendiri dapat dijadikan institusi bagi masyarakat untuk mengorganisir produksi dan distribusi
barang.
Dalam teorinya Keynes berpendapat bahwa permasalahan full employment dan unemployment,
inflasi dan pengangguran sebenarnya merupakan permasalahan permintaan efektif. Kurangnya
permintaan efektif akan menimbulkan pengangguran dan sebaliknya permintaan efektif yang
berlebihan akan menimbulkan inflasi. Teori Keynes bertujuan untuk menjelaskan perubahanperubahan out put dalam suatu sistem perekonomian dalan suatu keseluruhan.

Keynes beranggapan bahwa seharusnya perekonomian tidak diserahkan begitu saja pada
mekanisme pasar, hingga batas tertentu peran pemerintah justru diperlukan. Misalnya kalau
terjadi pengangguran maka pemerintah bisa memperbesar pengeluarannya untuk proyek-proyek
sehingga sebagian pengangguran mendapat pekerjaan yang akhirnya akan menambah
pendapatan masyarakat. Dan jika harga-harga naik dengan cepat, maka pemerintah dapat
menarik jumlah uang yang beredar dengan mengenakan pajak yang lebih tinggi sehingga inflasi
tinggi tidak akan terjadi.
Keynes lebih mengandalkan kebijakan fiskal karena pemerintah dapat mempengaruhi jalannya
perekonomian dengan memberikan dana berupa pengeluaran pemerintah untuk proyek yang
mampu menyerap tenaga kerja, dimana sumber-sumber daya belum diserap secara penuh,
dengan cara seperti ini dapat meningkatkan output dan memberantas pengangguran. Keynes
menganggap campur tangan pemerintah menjadi utama disaat perekonomian berjalan tidak
sesuai seperti yang diharapkan. Dengan kata lain pemerintah bertanggung jawab sebagai
pengendali jalannya perekonomian sehingga dapat berjalan sesuai dengan keinginan.
Pokok-pokok pikiran Keynes membawa beberapa pembaruan radikal dalam ilmu ekonomi. Yang
pertama, mulai diperhatikannya dimensi global atau agregat (makro) dalam analisis ilmu
ekonomi. Dengan demikian ilmu ekonomi telah berkembang menjadi ilmu ekonomi makro.
Kedua, dimasukkannya peranan pemerintah dalam analisis ilmu ekonomi telah menimbulkan
pentingnya peranan analisis kebijakan. Ketiga, perlunya analisis kebijakan, maka dirasakan
perlunya studi-studi empirik. Dengan demikian terjadi perubahan/penyempurnaan metodologi
dalam analisis ekonomi, dari hanya metode deduktif sekarang menggunakan metode induktif.
Kesimpulan dari aliran Keynesian bahwa kebijakan pemerintah harus ada untuk menjamin
adanya stabilitas dan proses reproduksi dan adanya penyerapan tenaga kerja secara memadai.
Keynesian juga menyanggah konsep equlibrium yang banyak digunakan oleh pemikir-pemikir
pada abad XIX sampai awal abad XX dan konsep tangan tak telihat dari Adam Smith dan para
pencetus awal dari konsep Laissez-faires (pasar bebas).

Referensi:
Deliarnov, Ekonomi Politik, Mencakup Berbagai Teori dan Konsep yang Komprehensif, 2006,
Erlangga, Jakarta.
Caporaso, James A. dan David P. Levine dalam Teori-teori Ekonomi Politik. 1992.
Yustika, Ahmad Erani, Ekonomi Politik, Kajian Teoritis dan Kajian Empiris. 2009, Pustaka
Pelajar, Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai