DISUSUN OLEH :
Achmad romdoni (1211001)
Anggita Agustina Anggraini (1211017)
Flori Juliant Pello (1212061)
Nurvina Taurimasari (1211025)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Indra
Pengecap” ini dapat terselesaikan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah SistemPersepsi Sensori I. Saya mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai
dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
seperti mengenali/mencium bau. Kelima indera ini biasa kita kenal dengan
sebutan panca indera. Namun yang akan dibahas dalam makalah ini lebih lanjut
adalah fisiologi system indera indera pengecap.
1.3 TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal
sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah
juga turut membantu dalam tindakan bicara.
b. Papila sirkumvalata
6
Papila sirkumvalata memiliki bentuk V dan terdapat 8 – 12 jenis yang
terletak di bagian dasar lidah. Sirkum valatum merupakan papila yang
sangat besar dengan permukaan menutupi papila lainnya. Pada bagian
belakang lidah. banyak kelenjar serosa (von ebner) dan mukosa yang
mengalirkan sekresinya ke dalam cekungan yang megelilingi papilla ini.
Puting kecap banyak disisi papila ini
c. Papila fungiformis
7
Papila ini mengandung indera perasa pada permukaan samping atas dan
terdapat di sela-sela antara papila filiformis
d. Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate tidak
terdapat kuncup-kuncup pengecap.
8
Rasa asin, kualitas rasa berbeda antara garam satu dengan garam lainnya.
Kation membentuk rasa asin, anion juga berperan membentuk rasa asin
walaupun sedikit.
Rasa asam, intensitas dari sensasi rasa hampir sebanding dengan logaritma
dan konsentrasi ion hydrogen, yaitu semakin asam suatu rasa maka
semakin kuat sensasi di bentuk.
c. Bagian belakang/pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa pahit.
Rasa pahit, substansi yang membentuk rasa pahit hampir seluruhnya
merupakan substansi organic; substansi organic rantai panjang yang
mengandung nitrogen dan alcohol meliputi banyak zat yang digunakan
dalam obat-obatan.
Lidah memiliki kelenjar ludah, yang menghasilkan air ludah dan enzim
amilase (ptialin). Enzim ini berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat
gula. Letak kelenjar ludah yaitu: kelenjar ludah atas terdapat di belakang telinga,
dan kelenjar ludah bawah terdapat di bagian bawah lidah.
9
Foramen caecum adalah lubang kecil pada apex v. Membran mukosa bagin
dorsum tebal dan ditutupi oleh banyak papila. Sekitar 12 papila besar terlihat
dalam satu baris di bagian depan sulcus terminalis; setiap papiLa di kelilingi oleh
parit dangkal. Taste-bud adalah sel khusus pada dinding parid ini dan
mengandung sel tempat rasa di apresiasikan dan dari sana mereka berhubungan
dengan otak. Akar, bagian posteroinferior lidah menempel dengan otot palatum,
procesuss styloideus os temporale, mandibulla dan os hyoideum. Prenulum adalah
lipatan pendek membran mukosa pada garis tengah yang berjalan tepat di bawah
dan di belakang ujung lidah menuju dasar mulut.
Suplai darah:
Arteri lingualis( cabang arteria karotis externa).
Drainase limpe: menuju kelenjar limpe cervitalis.
Inervasi:
a. Sensorik: nervus lingualis (cabang nervus mandibularis, cabang nervus
cranialis v) menginervasi dua pertiga anterior kidah untuk pengecapan;
nervus vacialis (tranialisVII) menginervasi sepertiga anterior untuk rasa
kecap; nervus glussopharyngeus (cranialis IX) menginervasi sepertiga
posterior untuk raba dan rasa kecap.
b. Motorik: nervus hypoglossus (cranialis XII)
Kelenjar ludah
Kelenjar ludah terdiri dari sel-sel pensekresi saliva
Kelenjar ludah
Parotis, kanan dan kiri
Submandibularis, kanan dan kiri
Sublingualis, kanan dan kiri
10
GLANDULA PAROTIS
Gkandula parotis adalah kelenjar berbentuk baji tidak beraturan terletak
dibagian depan, bawah, dan belakang daun telinga. Ductus Parotis keluar dari
batas anterior, berjalan horizontal melintasi pipi, menembus lemak dan musculus
buccinator, membuka di bagian dalam pipi di seberang gigi molar 2 atas.
Cabang-nervus fasialis (Cranialis VII) berjalan kedapan melalui kelenjar
mencapai otot-otot wajah.
GLANDULA SUBMANDIBULARIS
Terletak di bagian belakang dasar mulut tertutup di bawah angulus
mandibula. Ductusnya berjalan ke depan pada dasar mulut membuka ke dalam
mulut pada bagian samping lidah.
GLANDULA SUBLINGUALIS
11
Terletak di bawah membran mukosa dasar mulut dan tertutup di bawah
bagian depan lidah. Kelenjar ini memiliki sekitar 12 saluran kecil yang membuka
kedalam dasar mulut.
Kelenjar ludah mensekresi saliva sebagai respon terhadap antisipasi
makanan atau adanya makanan di dalam mulut. Rangsangan melalui saraf
parasimaptis menghasilkan dilatasi pembuluh darah di dalam kelenjar dan
mengalirkan saliva.
Bila lidah digulung kebelakang tampak permukaan bawah yang disebut
frenulum lingua, sebuah struktur ligamen yang halus yang mengaitkan bagian
posterior lidah pada dasar mulut. Seraput lendir (membran mukosa) lidah selalu
lembap. Permukaan atas seperti beludru dan ditutupi papil-papil, terdiri atas 3
jenis yaitu:
Papila sirkumvalata, ada 8 hingga 12 buah yang terletak pada pangkal
lidah atau dasar lidah, jenis papila yang terbesar tersusun seperti huruf V.
Papila fungiformis, penyebar pada permukaan ujung sisi lidah dan berbentuk
jamur.
Papila filiformis, merupakan papila terbanyak dan menyebar di seluruh
permukaan lidah. Organ ujung untuk mengecap adalah puting pengecap yang
sangat banyak terdapat didalam dinding papila sirkumvalata dan filiformis. Papila
filiformis lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuhan dari rasa pengecapan
yang sebenarnya. Seraput lendir langit-langit dan faring juga bermuatan puting-
puting pengecap.
Makanan dapat dirasakan kalo makanan dalam bentuk cair dan harus
bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan yang
berbeda-beda dan menimbulkan kesan rasa yang berbeda pula. Lidah memiliki
persarafan yang majemuk dari saraf hipoglusus (saraf otak XII), daya perasaanya
di bagi menjadi “perasaan umum”, yang menyangkut taktil perasa, seperti
membedakan ukuran, bentuk, susunan, kepadatan, dsb dan “rasa pengecap
khusus”.
Implus perasaan umum bergerak mulai dari bagian anterior lidah dalam
serabut saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat syaraf klanial ke V,
12
sementara implus indra pengecap bergerak dalam korda timpani bersam syaraf
lingual, lantas bersatu dengan syaraf langial ke VII(Nervus fasilalis) dan saraf IX
(glosofaringeus) yang membawa impuls saraf. Dengan demikian indra
pengecapan lidah di layani syaraf klanial ke V, ke VII, dan ke IX. Kelenjar ludah
mengeluarkan saliva kira-kira ½ liter dalam 24 jam dalam mengolah enzim
amilase, sebagai katalisator dalam perubahan karbohidrat menjadi monosakarida
dan disakarida. Selaput lendir langit-langit dan faring juga bermuatan puting-
puting pengecap.
14
Glositis, atau peradangan lidah, bisa akut ataupun kronis, dengan gejala-
gejala berupa adanya ulkus dan lendir yang menutupi lidah. Peradangan ini
biasanya timbul pada pasien yang mengalami gangguan pencernaan ataupun
infeksi pada gigi. Lidah lembek dan pucat, dengan bekas-bekas gigitan pada
pinggirannya. Biasanya, glottis kronis menghilang, apabila kesehatan badan
membaik dan pemeliharaan hygiene mulut yang baik. Lekoplakia ditandai oleh
adanya bercak-bercak putih yang tebal pada permukaan lidah (juga selaput lender
pipi dan gusi). Hal ini biasa terlihat pada seseorang yang suka merokok.
Contoh gambar penyakit pada lidah:
a. Oral candidosis.
Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.Gejalanya lidah
akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
b. Atropic glossitis
Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat
baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang
paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan
pada penderita anemia.
c. Atropic glossitis
Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian
pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi
pita putih tebal.
d. Fissured tongue
Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah,
kadang juga bercabang-cabang.
e. Glossopyrosis
Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan
panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam
pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan
dengan kelainan pada syaraf.
15
Agar lidah tetap dapat merasakan kelezatan makanan kita harus menjaga
kesehatan lidah, berikut beberapa saranya yaitu:
a. Tidak memakan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin
b. Tedak memakan makanan yang terlalu padas
c. Memakan buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung vitamin C
setiap hari
d. Menyikat gigi secara perlahan agar tidak melukai lidah.
16
BAB III
ASUHAN KEPERWATAN
3.1 PENGKAJIAN
a. IdentitasPasien
Nama,umur,jeniskelamin,sukubangsa,pendidikan,pekerjaan,nomorregister,
tanggalmasukdannamapenanggungjawabpasienselamadirawat.
b. RiwayatKesehatan
1. Keluhanutama
Alasanspesifikuntukkunjungananakkeklinik,kantor,ataurumahsakit
.
2. Riwayatpenyakitsekarang
Keluhanutamadariawitanpalingawalsampaiperkembangannyasaati
ni.Terdapatkomponenutamayaitu:rincianawitan,riwayatintervalyan
glengkap,status saatini,alasanuntukmencaribantuansaatini.
3. Riwayatpenyakitdahulu
4. Riwayatpenyakitkeluarga
Apakahdidalamkeluargaadasalahsatuanggotayangmenderitatumorl
idah.
5. Riwayatimunisasi
c. PengkajianPolaKesehatanFungsional
1. Aktivitas
Kelemahanataukeletihan,perubahanpadapolaistirahat;adanyafaktor-
faktoryangmempengaruhitidursepertinyeri,ansietas.
2. Eliminasi
Perubahanpoladefekasikonstipasiataudiare,perubahaneliminasiurin,
perubahanbisingusus,distensiabdomen.
3. Makanan/cairan
Kebiasaandiitburuk(rendahserat,aditif,bahanpengawet),anoreksia,m
ual/muntah,mulutrasakering,intoleransimakanan,perubahanberatbad
17
an,perubahankelembaban/turgor kulit.
4. Neurosensori
Sakitkepala,tinitus,tuli,juling.
5. Nyeri/kenyamanan
Rasatidaknyamanditelingasampairasanyeritelinga(otalgia),rasakaku
didaerahleherkarenafibrosisjaringanakibatpenyinaran.
6. Pernapasan
Merokok(tembakau,hidupdenganseseorangyangmerokok),pemajana
n.
7. Keamanan
Pemajananpadakimiatoksik,karsinogen,pemajananmataharilama/ber
lebihan,demam,ruamkulit.
8. Seksualitas
Masalahseksualmisalnyadampakhubungan,perubahanpadatingkatke
puasan.
9. Interaksisosial
Ketidakadekuatanatau kelemahansistempendukung.
d. PemeriksaanFisik
Sistempengkajianfisik,baikstrukturinternaldaneksternalmulutdantenggorok
diinspeksidanpalpasi.Perluuntukmelepaskangigi
palsudanlempengparsialuntukmenjamininspeksimenyeluruhterhadapgusi.Se
caraumum,pemeriksaandapatdiselesaikandenganpenggunaansumberlamput
erang(penlight)dandepresorlidah.Sarungtangandigunakanuntukmempalpasi
lidahdanadanyaabnormalitas.
1. Bibir
Pemeriksaanmulaidenganinspeksiterhadapbibiruntukkelembaban,hi
drasi,warna,tekstur,simetrisitas,danadanyaulserasiataufisura.Bibirhar
uslembab,merahmuda,lembutdansimetris.
2. Gusi
Gusidiinspeksiterhadapinflmasi,perdarahan,retraksi,danperubahanw
arna.Baunapasjugadicatat.
18
3. Lidah
Lidahdorsaldiinspeksiuntuktekstur,warna,danlesi.Papilatipis,lapisan
putih,danbesarberbentukVpadabagiandistaldorsallidah.Selanjutnyad
ibagianpermukaanventerallidahdandasarmulutlidah.Adanyalesipada
mukosayangmelibatkanvenasuperfissialpadapermukaanbawahlidaht
erlihat.Spatellidahdigunakanuntukmenekanlidah
gunamendapatkanvisualisasiadekuatterhadapfaring.
4. RonggaOral
Pengkajianronggaoralsangatpenting,karenabanyakgangguanseperti
kanker,diabetes,dankondisiimunosupresidariterapiobatatauAIDSdi
manifestasikanolehperubahanpadaronggaoral.Leherdiperiksaterha
dappembesarannoduslimpa.
e. PengkajianPertumbuhandanPerkembangan
Pengkajiananakumur4tahunyaitukecepatantumbuhmasihsamadengankecepa
tantumbuhkembangpadatahunsebelumnya,lompattalidanlompatsatukaki,me
nangkapboladenganbaik,melemparboladariataskepala,berjalanmenuruntang
gadengankakikanan-
kirisecarabergantian,menggunakanguntingdenganberhasiluntukmemotongg
ambardenganmengikutigaris,dapatmengikattalisepatutetapitidakdapatmemb
uatsimpul,menyebutkansatuwarnaataulebih,mnggunakankalimatyangterdiri
atasempatataulimakata,menceritakanceritayangberlebihan.
f. PemeriksaanDiagnostik
1. Ultrasoundyaitudipakaiuntukmenilaimassasuperficial.
2. ScanCTdanMegneticResonanceImaging(MRI)yaitudigunakanuntu
klesilebihdalamdanmenilaistrukturlebihdalampadatumordanmenun
jukkanapakahterdapatmetastaseatautidak.
3.2 DIAGNOSA
1. Hipertermiberhubungandenganproses peradanganpenyakit
2. Perubahannutrisikurangdarikebutuhantubuhyangberhubungandenganketi
dakmampuanuntukmencernanutrisiadekuatakibatkondisioral.
19
3. Nyeriyangberhubungandengan lesioralatau pengobatan.
4. Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan dengan penurunan
neurology dan kemampuan menelan.
5. Resikoterhadapinfeksiyangberhubungandenganpenyakitataupengobatan
6. Kurangpengetahuaantentangproses penyakitdanrencanapengobatan
20
Intervensi :
1. TimbangBBtiaphari.
Rasional:untukmengetahuiterjadinyapenurunanBBdanmengetahuiti
ngkatperubahan.
2. Berdiitmakananyangtidakmerangsang(lunak/bubur).
Rasional:untukmembantuperbaikanabsorbsiusus.
3. Anjurkanklienuntukmakandalamkeadaanhangat.
Rasional:keadaanhangatdapatmeningkatkannafsumakan.
4. Anjurkanklienuntukmakansedikittapisering.
Rasional:untukmemenuhiasupanmakanan.
5. Berikandiittinggikalori,proteindanmineralsertarendahzatsisa.
Rasional:untukmemenuhgiziyangcukup.
6. Colaborationpemberianobatantipiretik.
7. Rasional:untukmengurangibahkanmenghilangkanrasamualdanmunt
ah
c. Nyeriyangberhubungandengan lesi oralatau pengobatan.
Tujuan:Nyerihilanglebihberkurang,rasanyamanterpenuhi
Kriteria Hasil : skalanyeri0
KlienmengatakannyeriberkurangNadi60–90x/menit
Kliennyaman,tenang,rileks
Intervensi
1. Kajikarakteritasdanletaknyeri.
Rasional:untukmenentukantindakandalammengaturnyeri.
2. Ubahposisiklienbilaterjadinyeri,arahkankeposisiyangpalingnyama
n.
Rasional:posisiyangnyamandapatmenguranginyeri.
3. Observasinyeriberkurangatautidak.
Rasional:Mengetahuiskalanyerisaatini.
4. Ajarkanteknikrelaksasidandistraksi(teknikpenggurangrasanyerinon
farmakologi).
Rasional:Mengurangirasanyeri.
21
5. Diskusikandengankeluargatentangnyeriyangdialamiklien.
Rasional:Keluargaberpartisipasidalampengobatan
6. Kolaborasiuntukmendapatkanobatanalgetik
Rasional :untukmembloksyarafyangmenimbulkannyeri
d. Kerusakankomunikasiverbalyangberhubungandenganpenurunanneurologi
dankemampuanmenelan.
Tujuan: tidakterjadikerusakankomunikasiverbal.
Kriteriahasil:komunikasilancar.
Intervensi:
1. Kajikemampuankomunikasiklien.
Rasional:Mengetahuikemampuankomunikasiklien.
2. Sediakanalatkomunikasiyanglainsepertipapantulisataubukujikaklie
ntidakdapatberkomunikasiverbal
Rasional:Membantudalamberkomunikasi.
3. Responsifterhadapbelpanggilandariklie
nRasional:Menjagakepercayaandaripasi
en.
e. Resikoterhadapinfeksiyangberhubungandenganpenyakitataupengobatan.
Tujuan :Tidakterjadiinfeksi.
Kriteriahasil: Tidakadatanda-
tandainfeksi(rubor,color,dolor,tumordanfungsionlaesa)
TTV normalterutamasuhu(36-37oC)
Intervensi:
1. Monitor TTV.
Rasional:Suhuyangmeningkatdapatmenunjukkanterjadiinfeksi(color
).
2. Kajilukapadaabdomendanbalutan.
Rasional: Mengidentifikasiapakahadatanda-tandainfeksiadanyapus.
3. Menjagakebersihansekitarlukadanlingkunganpasien,teknikrawatlu
kadenganantisepdanantiseptic.
22
Rasional: Mencegah kontaminasisilang/
penyebaranorganismeinfeksius.
4. Kolaborasipemberianantibiotic.
Rasional:Antibiotikuntukmencegahterjadinyainfeksi.
f. Kurangpengetahuaantentangproses
penyakitdanrencanapengobatan
Tujuan:keluargadapatmenyatakanpemahamanproses penyakit
Krriteria Hasil: menyatakanpemahamanproses penyakit
Intervensi:
1. Kajiulangprosespenyakit,penyebab/efekhubunganfaktoryangmeni
mbulkangejaladanmengidentifikasicaramenurunkanfaktorpenduku
ng.
Rasional:Mengetahuisejauhmanakeluargamemahami
penyakittersebut.
2. Tentukanpersepsitentangproses penyakit.
Rasional:Menyamakanpolapikir.
3. Jelaskantentangpenyakityangdideritaklien.
Rasional:Memberikaninformasi.
4. Diskusikankembalidengankeluarga
Rasional:Mengetahuisejauhmanainformasiyangditerimakeluarga
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Lidah adalah salah satu dari panca indera manusia. Lidah berfungsi
sebagai organ pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor
ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut
kemoreseptor.
Terdapat empat macam papila lidah:
Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral,
Papila fungiformis, pada bagian anterior.
Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.
Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate tidak
terdapat kuncup-kuncup pengecap.
Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5 kategori umum :
asam, asin, manis, pahit dan umami disebut sensasi pengecapan utama.
Makanan atau minumanyang telah berupa larutan di dalam mulut akan
merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan
rasa iniditeruskan ke pusat saraf pengecap di otak. Selanjutnya, otak
menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu
jenismakanan atau minuman.
Kelainan yang ada pada lidah yaitu: oral candidosis, atropic glossitis,
geografic tongue, fissured tongue, glossopyrosis.
4.2 SARAN
Pada sistem indera ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan,
baik karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan
24
mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda, salah satunya dengan
menjaga alat indera kita.
25
DAFTAR PUSTAKA
26