Disusun Oleh :
RMIK 3A
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Anatomi
dan Fisiologi Pada Lidah”.
Penulisan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah A-F. Dalam penulisan makalah ini kami merasa
masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada penulisan maupun materi.
Mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnakan pembuatan makalah
ini.
Akhirnya kami sebagai penulis berharap semoga Allah SWT memberikan
pahala yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Aamiin Yaa Robbal „Alamiin.
Keberhasilan dalam penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh sebab itu, kami ingin
menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yeti Suryati,
S.Kep., Ners., M.M.Pd. selaku dosen mata kuliah A-F.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah
dikenal sebagai indra pengecap yang banyak memiliki struktur tunas
pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Juga membantu
membolak balik makanan dalam mulut.
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang
hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis.
Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah merupakan organ tubuh yang penting untuk membantu
pengecapan. Manusia dapat merasakan suatu rasa karena adanya sel
pengecapan yaitu taste buds yang banyak terdapat di lidah (Mescher, 2012).
Persepsi rasa merupakan faktor penting untuk mendukung seseorang
menikmati makanan. Secara khusus persepsi rasa memiliki manfaat yang
besar untuk mengatur asupan makanan sehingga tubuh mendapatkan energi
dan nutrisi yang dibutuhkan (Ambaldhage, 2014)
Secara umum reseptor taste buds pada manusia dapat merasakan lima
rasa yaitu manis, asin, asam, pahit dan umami (Guyton & Hall, 2016).
Manusia akan lebih memilih makanan dengan rasa manis yang berhubungan
dengan sumber energi, rasa asin berguna untuk penyesuaian diet terhadap
kestabilan elektrolit dan rasa umami berguna untuk mendeteksi rasa gurih
(Roslan & Sunariani, 2009). Manusia akan menolak rasa asam yang
menandakan makanan masih mentah dan rasa pahit untuk mendeteksi zat
beracun(Mennell,2017)
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu lidah
2. Apa saja bagian-bagian lidah
3. Apa saja struktur lidah
4. Bagaimana anatomi pada lidah
5. Bagaimana reseptor pengecapan
6. Bagaimana proses pengecapan
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui anatomi dan fisiologi lidah
2. Untuk Mengetahui fisiologi pengecap
3. Untuk Mengetahui proses pengecapan
D. Manfaat Penulisan
Agar dapat mengetahui dan memahami tentang anatomi dan fisiologi
lidah, fisiologi pengecap,dan proses pengecapan.sehingga pemikiran kami
tentang anatomi dan fisiologi lidah dapat berkembang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lidah
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah
dikenal sebagai indra pengecap yang banyak memiliki struktur tunas
pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara. Struktur lainnya
yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahsa latin lingua
atau glossal dari bahsa yunani.
Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengeap yang
terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit, dan
manis. Tiap rasa pada zat yang masuk kedalam rongga mulut akan direspon
oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
Pada hakekatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
indra khusus pengecap, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada
tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang
3
4
pelipis. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot
intrinsik dan ektrinsik. Otot intrinsic lidah melakukan semua gerakan halus.
Misalnya seperti mengubah-ubah bentuk lidah (memanjang, memendek,
membulat). Sementara otot ektrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian
sekitarnya serta melaksanakan grakan-gerakan kasar yang sangat penting
pada saat mengunyah dan menelan. Lidah mengaduk-aduk makanan,
menekannya pada langit-langit dan gigi dan akhirnya mendorongnya masuk
faring.
Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat
saraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta penggiran lidah
bersentuhan dengan gigi-gigi bawah, sementara dorsum merupakan
permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Bila lidah digulung
kebelakang maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum
linguae, sebuah struktur ligament halus yang mengaitkan bagian posterior
lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila
dijulurkan, maka ujung lidah meruncing, dan bila terletak tenang didasar
mulut, maka ujung lidah berbentuk bulat.
Lidah ini, juga dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup
pengecap (taste buds). Pada lidah lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang
tersebar dipermukaan atas dan di sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap
tertanam dibagian epitel lidah dan bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah
yang disebut papilla.
5
B. Anatomi Lidah
1. Bagian-Bagian Lidah
a. Dasar Lidah
Bagian pertama dari lidah adalah dasarnya, karena terletak di
sepertiga bagian belakang dari lidah tersebut. Dasar lidah terdapat
pada mulut bagian belakang, dan terbilang sangat dekat dengan
bagian tenggorokan. Berbeda dengan bagian lainnya, dasar lidah
tidak dapat digerakan dengan bebas karena memang gerakannya
terbatas serta ada bagian yang menempel tulang.
b. Badan Lidah
Badan lidah berada pada dua pertiga lidah secara keseluruhan
dan bagian lain, namun berbeda dengan dasar lidah. Badan lidah
memiliki keleluasaan ketika digerakkan, selain itu beberapa fungsi
vital yang berkaitan dengan kesehatan tubuh juga terdapat pada
bagian ini. Salah satunya sebagai pencegah mulut kemasukan
kuman.
6
2. Struktur Lidah
7
a. Papilla Lidah
Papillae merupakan bagian benjolan kecil yang ada di atas
permukaan lidah. Berdasarkan letak dan bentuknya apillae memiliki
bentuk, ukuran dan fungsi yang berbeda-beda, berikut
penjelasannya.
1) Papila Vallate
Merupakan benjolan besar beratap rata yang letaknya di depan
terminal sulcus atau di sekitar dua pertiga bagian permukaan
lidah. Papila Vallate juga dikelilingi oleh parit yang dalam,
dengan saluran terbuka dari penghasil cairan dan dindingnya di
tutupi oleh perasa.
2) Papila Folat
Bagian ini jaringan ditemukan pada manusia. Namun lipatan
kecil pada permukaan mukosa lidah ditemukan di samping.
Bagian ini juga memiliki reseptor rasa yang terletak di lidah.
3) Papila filiform
Memiliki bentuk V yang sejajar dengan terminal sulcus.
Benjolan ini berbentuk memanjang dan banyak. Bagian ini
memiliki kandungan saraf yang sensitif terhadap sentuhan.
Papila filiform memiliki bersisik seperti benang dengan warna
abu-abu kemerahan. Bentuk papila filifom inilah yang membuat
lidah beberapa hewan menjadi sangat kasar.
4) Papila Fungiform
Merupakan bagian yang tersebat di antara papilla filiformis
dengan bentuk bintik-bintik mirip jamur berwarna merah muda
hingga merah. Bagian ini ditemukan di sepanjang ujung atau sisi
lidah yang mengandung reseptor untuk rasa dan selera.
b. Otot Lidah
Otot lidah merupakan organ kumpulan dari masa otot yang ada
dalam lidah. Otot dikelompokkan sebagai otot intrinsik dan otot
8
d) Palatoglossus
Berfungsi untuk mengangkat bagian belakang lidah.
C. Fisiologi Pengecap
Fungsi indra pengecap adalah untuk merasakan arti makanan yang
enak atau tidak enak dan sebagai alat reflex. Dengan adanya rasa asam,
pahit, manisdan sebagainya maka getah cerna akan keluar.
1. Sensasi pengecap dasar
Senyawa pahit dikecap pada dorsum lingua, senyawa asam di
kecap pada sepanjang tepi lidah, manis dikecap pada ujung lidah,
dan asin dikecap pada lingua anterior. Keempat sensasi dapat
diindrakan pada faring dari epiglottis. Perbedaan fisiologis telah
diperlihatkan dengan merekam aktivitas listrik serabut saraf tunas
pengecapan.
a. Rasa asam, intensitas dari sensasi rasa hampir sebanding dengan
logaritma dan konsentrasi ion hydrogen, yaitu semakin asam
suatu rasa maka semakin kuat sensasi di bentuk.
b. Rasa asin, kualitas rasa berbeda antara garam satu dengan garam
lainnya. Kation membentuk rasa asin, anion juga berperan
membentuk rasa asin walaupun sedikit.
c. Rasa manis, tidak di bentuk oleh suatu sensasi kimia saja (mis.
Gula, glikol, aldehit, keton, amida dan asam amino).
Kebanyakan substansi yang membentuk rasa manis adalah
substansi kimia organik. Perubahan sangat kecil pada radikal
sederhana mengubah substansi rasa dari manis menjadi pahit.
d. Rasa pahit, substansi yang membentuk rasa pahit hampir
seluruhnya merupakan substansi organic; substansi organic
rantai panjang yang mengandung nitrogen dan alcohol meliputi
banyak zat yang digunakan dalam obat-obatan.
e. Umami (Gurih), merupakan salah satu bagian dari lima rasa
dasar, yang rasa dasar tersebut terdiri dari manis, asam, pahit,
10
dan asin. Rasa gurih atau umami dapat diperoleh secara alami
dari berbagai macam bahan makanan, seperti kaldu (ayam,
daging sapi, daging babi, atau ikan), kerang, udang, kecap ikan,
kecap asin, kecap inggris, rumput laut, tomat, bawang putih,
asparagus, jamur, miso, tauco, keju, santan kelapa, terasi, dan
lain-lain.
Sel reseptor berespons terhadap senyawa yang dilarutkan dalam
cairan mulut yang memandikannya. Senyawa ini bekerja atas
mokrofili yang terpapar dalam pori pengecapan untuk
membangkitkan potensial generator di dalam sel reseptor yang
membentuk potensial aksi dalam neuron sensorik.
2. Susunan saliva
a. Air 70%-90%
b. Glikoprotein yang dihasilkan sublingualis
c. Enzim pencernaan yang di sebut ptialin yang hanya dapat
bekerja dalam suasana asam
d. Garam alkali (bersifat basa)
e. Lain-lain: sel-sel epitel yang terlepas, sel kelenjar leukosit, gas
(CO2) dan bakteri.
3. Fungsi saliva
a. Fungsi mekanis (mencampur ludah dengan makanan sehingga
menjadi lunak setengah cair dan mudah ditelan)
b. Fungsi kimia (enzim ptiatin mengubah hidrat arang menjadi
maltose, enzim maltose menjadi glukosa)
c. Membasahi lidah, pipi dan langit-langit (palatum) yang penting
dalam proses berbicara
d. Melarutkan makanan yang kering hingga dapat dirasakan (mis.
Gula dan garam)
e. Mencegah gigi menjadi karies, mengubah suasana asam yang di
timbulkan oleh bakteri pembusuk.
11
D. Fungsi Lidah
1. Alat pengecap
Semua papillae pada lidah memiliki alat perasa untuk merasakan
makanan, minuman, atau apa pun yang masuk ke dalam mulut.
Secara umum, lidah bisa mengecap empat rasa utama, yaitu manis,
asam, pahit dan asin. Rasa kelima adalah umami atau gurih yang
umum dapat dirasakan pada monosodium glutamate atau MSG.
2. Membantu berkomunikasi
Lidah bekerja sama dengan bibir dan gigi untuk membuat suara yang
keluar dari dalam tenggorokan menjadi jelas dan mudah untuk
dipahami oleh lawan bicara. Tanpa lidah, perkataan seseorang akan
sulit dipahami.
3. Membantu mengunyah makanan
Karena bisa bergerak bebas di dalam mulut, lidah berfungsi
membantu mengolah makanan dan minuman dari padat menjadi
lembek, sehingga mudah untuk ditelan.
4. Membantu menelan
Setelah makanan dikunyah dan menjadi halus, lidahlah yang akan
mendorong makanan ke dalam tenggorokan, lalu masuk ke dalam
lambung dan diolah oleh organ pencernaan.
5. Membantu mengisap
Fungsi lidah sebagai alat bantu mengisap cairan paling jelas terlihat
pada bayi. Bayi menggunakan lidahnya saat mengisap ASI dari
payudara.
6. Membantu menyentuh
Ujung lidah merupakan salah satu bagian tubuh yang paling peka
terhadap sentuhan. Oleh karena itu Anda dapat dengan mudah
menyadari jika ada duri ikan, serpihan tulang, atau benda asing kecil
yang tidak sengaja masuk di makanan. Lidah juga bisa membantu
mencari sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut.
12
E. Reseptor Pengecapan
1. Tunas Pengecap
Tunas pengecap merupakan badan ovoid yang berukuran 50-70 µm.
Tiap tunas pengecap di bentuk oleh empat jenis sel yang mempunyai
mikrifili yang meninjol ke dalam pori pengecapan (lubang dalam pori
lidah). Leher dari semua sel ini berhubungan satu sama lain ke sel epitel
sekelilingnya sehingga reseptor yang terpapar ke cairan dalam rongga
mulut merupakan mahkota apeks mikrofilinya. Tiap tunas pengecap
dipersarafi oleh 50 serabut saraf dan tiap serabut saraf menerima rata-rata
5 tunas pengecap. Jika saraf sensori dipotong maka tunas pengecap yang
disarafunya akan berdegenerasi kemudian hilang.
Pada manusia tunas pengecap terletak dalam mulosa epiglotis,
palatum dan faring, serta didalam dinding papilla fungiformis dan papilla
vallate lidah. Setiap papilla fungiformis memiliki sampai 5 tunas
pengecapan dan biasanya terletak pada puncak papilla. Papilla valate
berukuran lebih besar dan mengandung sampai 100 tunas pengecapan
yang terletak sepanjang sisi papillia.
Papapillia filliformis berbentuk kerucut kecil yang menutupi dorsum
lingua dan biasanya tidak mengandung tunas pengecapan. Pada orang
dewasa mempunyai 10.000 puting pengecap dan pada anak-anak
memiliki sedikit lebih banyak daripada orang dewasa. Pada usia 45
tahun, banyak puting pengecap mengalami degenerasiI yang
menyebabkan sensasi rasa secara progresif makin berkurang.
14
2. Jaras Pengecap
F. Proses Pengecapan
kemudian timbulah impuls yang akan menjalar ke syaraf no VII dan IX otak
untuk diteruskan ke thalamus dan berakhir di daerah pengecap primer di
lobus parietalis untuk kemudian di interpretasikan. Makanan yang dikunyah
bersama air liur memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian atas.
Didalam, makanan akan merangsang ujung syaraf yang mempunyai rambut
(gustatory hair). Dari ujung tersebut pesan akan dibawa ke otak kemudian
diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang
masuk kedalam mulut.
Banyak sekali jenis makanan dan minuman yang ada disekitar kita. Rasa
makanan dan minuman bermacam-macam, rasa yang dapat dirasakan lidah
ada 4 macam, ada yang manis, asin, asam, dan pahit. Berikut merupakan
tinjauan sensasi rasa dilihat dari zat-zat kimia penimbul sensasi rasa.
1. Manis, ditimbulkan oleh gugus OH- dalam molekul organic. Gugus ini
terdapat pada gula, keton, dan asam amino tertentu.
2. Asin, ditimbulkan oleh kation Na+, K+, dan Ca+.
3. Asam, ditimbulkan oleh ion H+.
4. Pahit, ditimbulkan oleh alkaloid tumbuhan. Alkaloid adalah zat-zat
organik yang aktif dalam kegiatan fisiologis yang terdapat dalam
tumbuhan. Contohnya kina, kafein, nikotin, morfin, dan banyak dari zat-
zat ini yang bersifat racun.
Umami (Gurih), merupakan salah satu bagian dari lima rasa dasar, yang
rasa dasar tersebut terdiri dari manis, asam, pahit, dan asin. Rasa gurih atau
umami dapat diperoleh secara alami dari berbagai macam bahan makanan,
seperti kaldu (ayam, daging sapi, daging babi, atau ikan), kerang, udang,
kecap ikan, kecap asin, kecap inggris, rumput laut, tomat, bawang putih,
asparagus, jamur, miso, tauco, keju, santan kelapa, terasi, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah
dikenal sebagai indra pengecap yang banyak memiliki struktur tunas
pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara. Struktur lainnya
yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahsa latin lingua
atau glossal dari bahsa yunani.
Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengeap yang
terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit, dan
manis. Tiap rasa pada zat yang masuk kedalam rongga mulut akan direspon
oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
B. Saran
Bagi pembaca yang telah membaca makalanya ini, kiranya dapat
memberikan saran atau kritik serta masukan yang berarti pada perbaikan
selanjutnya supaya makalah ini menjadi makalah yang sempurna.
17
DAFTAR PUSTAKA
18