Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH IPPD (Ilmu Penunjang Penyakit dan Diagnostik)

INDERA PENGECAP

OLEH:

1. KADEK ENI YUNDARI (09)


2. NI PUTU INTAN OCTA DEWI (10)
3. KADEK MAYSA YUSTISARI (13)
4. SANG AYU MADE INDRA PURNAMA DEWI (19)

XII KEPERAWATAN

SMK GANDHI USADA BALI

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis limpahkan kehadirat Tuhan YME, karena atas pertolongan Nya, kami
dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktu yang telah direncanakan sebelumnya. Tak
lupa salam kami haturkan kepada keluarga dan sahabat, semoga selalu dapat menuntun kami
pada ruang dan waktu yang lain.

Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas IPPD (Ilmu Penunjang Penyakit dan
Diagnostik) dengan judul “ INDERA PENGECAP “

Untuk menyelesaikan Makalah ini adalah suatu hal yang mustahil apabila kami tidak
mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak.

Berharap semoga Makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan bila terdapat kekurangan
dalam pembuatan laporan ini penulis mohon maaf, karena penulis menyadari Makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.........................................................................

B. TUJUAN..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LIDAH......................................................................

B. BAGIAN-BAGIAN LIDAH..............................................................

C. MEKANISME KERJA LIDAH.........................................................

D. GANGGUAN PADA LIDAH............................................................

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN...................................................................................

B. SARAN................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Panca indera adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis
rangsangan tertentu. Serabut saraf yang melayaninya merupakan alat perantara yang membawa
kesan rasa ( sensory impression ) dari organ indera ke otak, di mana perasaan itu di tafsirkan.
Beberapa kesan rasa timbul dari luar , seperti sentuhan , pengecapan, penglihatan, penciuman
dan suara.

Dalam segala hal , serabut saraf-saraf sensorik di lengkapi dengan ujung-khusus-akhir


guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu, di mana setiap organ berhubungan.

Dalam makalah ini akan kami bahas lebih detail tentang alat pengecap yaitu lidah, di
mana kita tahu tanpa alat pengecap tersebut kita tidak akan bias merasakan asin, manis, pahit
pada makanan yang sudah kita makan. Dengan begitu kita harus bisa lebih mengenal apa
sebenarnya yang ada atau terdapat dalam lidah itu sehingga kita bisa menikmati makanan yang
kita makan.

B. Tujuan
1. Mengetahui apa itu alat pengecap pada manusia
2. Dapat mengenal apa-apa saja atau bagian yang terdapat pada alat pengecap
3. Mengetahui mekanisme kerja lidah
4. Mengetahui fungsi dari alat pengecap
5. Mengetahui gangguan-gangguan lidah pada manusia

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lidah

Lidah manusia adalah struktur berotot yang terletak pada bagian lantai mulut yang
digunakan untuk berbicara, makan dan mencicipi rasa. Lidah manusia di lengkapi dengan tunas-
tunas pengecap yang bisa mendeteksi zat kimia di dalam makanan dan minuman.

Indera pengecap pada lidah bekerja sama dengan indera penciuman untuk
mengidentifikasi aroma makanan untuk di olah dalam otak sehingga manusia bisa merasakan
perbedaan aroma makanan dan minuman yang akan di konsumsi.

Pada hakikatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera pengecap.
Dalam bahasa kedokteran, lidah (dan semua yang menyangkut lidah) disebut Lingual. Lidah
sebetulnya adalah kumpulan dari banyak otot. Dilihat dari ukurannya, otot lidah termasuk otot
yang paling kuat pada tubuh kita. Otot-otot ini memiliki arah yang berbeda-beda, itu sebabnya
lidah kita sangat fleksibel dalam bergerak ke segala arah. Lidah sebagian besar terdiri dari dua
kelompok otot yaitu otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik lidah melakukan semua
gerakan halus, sementara otot ekstrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitar serta
melaksanakan gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan. . Otot
intrinsic juga membuat kita mampu mengubah-ubah bentuk lidah (memanjang, memendek,
membulat), sedangkan otot ekstrinsik lidah membuat lidah dapat bergerak mengelilingi rongga
mulut dan faring. Lidah mengaduk-aduk makanan , menekannya pada langit-langit dan gigi, dan
kemudian mendorongnya ke farinx.

Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan
keluar melalui akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah ,
sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Apabila lidah di
gulungkan kebelakang , maka tampaklah permukaan bawahnya yang di sebut frenulum linguae ,
sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian

2
anterior lidah bebas tidak terkait. Dila di julurkan, maka ujung lidah meruncing dan bila terletak
tenang di dasar mulut, maka ujung lidah berbentuk bulat.

B. Bagian-bagian Lidah

Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh seminggu
setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel reseptor (tunas pengecap) terdapat pada
tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan lidah (papila). Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa
manis asam, pahit dan asin.

Secara garis besar lidah dapat terbagi menjadi 2 bagian yaitu 2/3 depan (yang disebut
apeks) dan 1/3 belakang (yang disebut dorsum). Bagian depan lidah sangat fleksibel dan bekerja
sama dengan gigi dalam pengucapan huruf-huruf. bagian tersebut juga membantu untuk
menggerakkan makanan ke segala arah saat sedang mengunyah. Lidah juga mendorong makanan
kembali ke permukaan kunyah gigi sehingga gigi dapat menggilasnya. Bagian belakang lidah
juga penting untuk pengunyahan. Begitu makanan sudah halus dan tercampur dengan saliva (air
liur), atau pada saat meludah, otot-otot belakang lidah bekerja. Otot tersebut bersama-sama air
liur mengangkat dan mendorong makanan memasuki esofagus, yaitu “pipa” yang
menghubungkan tenggorokan dengan perut.

Meski dapat bergerak bebas, lidah terikat ke dasar mulut. Coba lihat ke cermin dan
angkat lidah Anda, akan terlihat selapis tipis jaringan (yang dalam bahasa kedokteran disebut
frenulum ) yang menghubungkan lidah ke dasar mulut. Bila kita meliahat juga di cermin bahwa
permukaan dari lidah kita tidak rata. Hal ini disebabkan karena permukaan lidah bagian depan
tertutup oleh selapis tonjol-tonjol yang disebut papillae. Ada 4 jenis papillae, yaitu :

1. Papillae sirkumvalata, ada delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang terletak pada
bagian dasar lidah. Pappilae sirkumvalata adalah jenis pappilae yang terbesar dan masing-masing
di kelilingi semacam lekukan seperti parit . pappilae ini terdudun berjejer membentuk huruf V
pada belakang lidah.

2. Pappilae fungiformis, menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk jamur.

3. Pappilae filiform, adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. Organ
ujung untuk pengecapan adalah putting-putting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam

3
dinding pappilae sirkumvalata dan fungiforum. Pappilae filiform lebih berfungsi untuk menerima
rasa sentuh daripada rasa pengecapan yang sebenarnya. Selaput lendir langit-langit dan farinx
juga bermuatan putting-putting pengecap.

4. Pappilae Vallatae, sebagai pembantu memegang makanan saat terjadi proses pengunyahan.

Papillae terbesar, ada di cekungan berbentuk V di 1/3 lidah bagian belakang. Semua
papilla tersebut memiliki kuncup pengecap, kecuali papilla vallatae yang hanya berfungsi untuk
membantu “memegang” makanan). Selain berfungsi sebagai kuncup pengecap, Manusia terlahir
dengan kurang lebih 10.000 kuncup pengecap. Namun seiring dengan bertambahnya usia,
sebagian kuncup pengecapnya mengalami atrofi /mati. Kuncup pengecap dapat membuat kita
dapat menentukan apakah suatu makanan berasa manis, asam, pahit atau asin. Setiap kuncup
pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap
terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari
makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap

Melalui lubang-lubang pengecap (taste pores). Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon


empat rasa dasar, yaitu manis, masam, asin dan pahit. Letak masing-masing rasa berbeda-beda
yaitu :

1. Rasa Asin = Lidah Bagian Depan

2. Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi

3. Rasa Asam / Asem = Lidah Bagian Samping

4. Rasa Pahit / Pait = Lidah Bagian Belakang

C. Mekanisme Kerja Lidah

Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran mikro yang
sensitif, disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini ini pada saat berkontak dengan makanan
akan mengirimkan pesan ke otak, lalu otak akan menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut
dan menentukan rasa dari makanan yang kita makan.

4
Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup pengecap menjadi kurang
sensitif. Bila kita mengemut es batu sebelum makan, dinginnya es dapat membuat kuncup
pengecap menjadi kurang sensitif. Begitu juga kalau lidah kita terkena makanan yang terlalu
panas, dapat menyebabkan ‘tongue burning’ dan biasanya baru akan pulih dalam 1-2 hari. Lidah
yang kebersihannya tidak terjaga juga dapat menyebabkan kesensitifan lidah berkurang, karena
banyaknya plak yang terkumpul di permukaan lidah. Selain itu, produksi air liur yang berkurang
dan menyebabkan keadaan mulut kering (xerostomia) juga membuat lidah tidak bekerja
maksimal.

Saat kita terkena influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar. Itu karena lidah
tidak bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya digawangi oleh lidah tapi juga
dibantu oleh hidung. Hidung membantu untuk pengecapan makanan dengan membauinya
sebelum makanan dikunyah dan ditelan. Bau yang kuat dari suatu makanan dapat mempengaruhi
kuncup pengecap.

Secara skema dapat ditulis bahwa makanan dan minuman merangsang ujung2 syaraf2
pengecap yg terdapat di papilla ( rangsang diteruskan ke otak, otak memproses dan kita
merasakan berbagai rasa pada makanan ).

Tetapi tidak seperti kelenjar saliva yang “istirahat” pada saat kita tidur sehingga produksi
saliva menurun, lidah tetap beraktivitas meskipun kita sedang tidur. Lidah mendorong saliva ke
tenggorokan supaya bisa ditelan. Hal ini menguntungkan, karena kalau tidak di bantal akan
terbentuk pulau-pulau besar setiap kali kita tidur.

5
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (PANCA INDRA)

a. Bagian-bagian lidah

Sebagian besar lidah tersusun atasotot rangkayang terlekat padatulanghyoideus, tulang


rahang bawahdan processus styloideusdi tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu
otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah memiliki permukaan yangkasar karena adanya tonjolan yang
disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:

1. Papila filiformis berbentuk seperti benang halus.


2. Papila sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah.
3. Papila fungiformis berbentuk seperti jamur.

Tunas pengecapadalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri daridua sel
yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor,sedangkan sel
penyokong berfungsi untuk menopang. Bagian-bagian lidah:

1. Bagian depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis.


2. Bagian pinggir lidah, fungsinya untuk mengecap rasa asin dan asam.
3. Bagian belakang/pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa pahit.Lidah memiliki kelenjar
ludah, yang menghasilkan air ludah dan enzim amilase(ptialin). Enzim ini berfungsi
mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula. Letakkelenjar ludah yaitu: kelenjar
ludah atas terdapat di belakang telinga, dan kelenjar ludah bawah terdapat di bagian
bawah lidah

D. Fungsi Lidah

1. Menunjukkan kondisi tubuh

Selaput lidah manusia dapat digunakan sebagai indikator metabolism tubuh, terutama
kesehatan tubuh manusia.

a. Warna Lidah

6
Kuning menandakan adanya infeksi bakteri, jika warna kuning menuju kehijauan adanya
infeksi bakteri akut. Merah menandakan aktivitas panas tubuh, jika hanya terdapat pada ujung
lidah berarti adanya panas pd jantung, jika terdapat pada sisi kanan kiri menandakan adanya
ganguan ginjal dan kandung empedu. Ungu berarti adanya aktivitas statis darah, darah tidak
lancar dan ada gangguan. Biru menandakan adanya aktivitas dingin yang menyebabkan statis
darah.

b. Bentuk Lidah

Tipis ,jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat menandakan defisiensi (kekurangan ) darah
yang berhubungan dengan hati semakin pucat semakin parah gangguan hati tebal ,sirkulasi darah
tidak normal menandakan gangguan ginjal dan limpa kaku ,menandakan masuk angin
panjang,adanya akivitas panas pada jantung Retak,adanya ganguan pada lambung limpa dan
jantung

2. Membasahi makanan di dalam mulut. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah

3. Mengecap atau merasakan makanan

4. Membolak-balik makanan

5. Menelan makanan

6. Mengontrol suara dan dalam mengucapkan kata-kata

E. Gangguan Pada Lidah

1. Luka dan benjolan : luka pada lidah bisa disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi virus herpes
simplex mulut, luka sariawan, tuberculosis, infeksi bakteri, atau sifilis tahapawal. Luka bisa juga
disebabkan oleh alergi atau gangguan sistem kekebalan lainnya. Meskipun benjolan kecil pada
kedua sisi lidah biasanya tidak berbahaya, sebuah benjolan hanya pada salah satu sisi bisa
bersifat kanker.

2. Rasa tidak nyaman : Lidah yang tidak nyaman bisa dihasilkan dari iritasi oleh makanan
tertentu, khususnya yang asam (misal, nanas), atau rasa tertentu di dalam pasta gigi, pencuci
mulut, permen, atau permen karet..

7
3. Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans. Gejalanya lidah
akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.

4. Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan
mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering
biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.

5. Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian
pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.

6. Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah,
kadang juga bercabang-cabang.

7. Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas
dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan
karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.

8. Burning Mouth Syndrome : (juga disebut oral dysesthesia) terjadi sangat sering pada
wanita setelah menopause. Bagian mulut yang paling sering terkena adalah lidah m(nyeri pada
lidah disebut glossodynia).

9. Sariawan

Sariawa atau canker sores atau ulkus aftosa merupakan gejala erosi pada kulit mulut, yakni di
bagian dinding dalam pipi atau lidah. Penyebab dari sariawan ini adalah diantaranya: kekurangan
vitamin C, alregi, mengkonsumsi makanan / minuman yang terlalu panas, kekurangan asupan zat
besi, atau bisa juga disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh. Pada dasarnya sariawan
merupakan luka terbuka yang bisa menimbulkan rasa nyeri. Dalam ukuran kecil dengan
diameter kurang dari 1 cm, sariawan bisa muncul dalam satu kelompok yang terdiri dari 2 - 3
luka yang biasanya akan sembuh dalam waktu kurleb 10 hari tanpa meninggalkan bekas.
Pencegahannya adalah dengan cara menambah asupan vitamin C.

10. Kanker Lidah

Kanker lidah adalah kanker kedua terbanyak setelah kanker bibir sebagai tempat kanker primer.
Tembakau dan alkohol merupakan dua hal yang disinyalir sebagai pemicu semakin cepatnya
pertumbuhan sel kanker lidah. Keganasan kanker lidah terjadi paling sering pada bagian tengah

8
lateral lidah dan seringkali asimtomatik. Penyebaran kanker ini bisa meluas melalui submukosa
ke basal lidah dan menyerang garis tengah atau ke lateral menuju dasar mulut. Cara
pencegahannya adalah dengan cara berhenti merokok, hindari minuman beralkohol, menjaga
kebersihan mulut dan pemeriksaan rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi.

11. Makroglosia

Mkroglosia merupakan penyakit sebagai akibat dari pembesaran lidah yang mungkin merupakan
bagian dari suatu sindroma yang ditemukan dalam keadaan tumbuh - kembang seperti sindroma
dowm. Pembesaran lidah ini bisa juga sebagai akibat dari tumor (hernangioma atau
limfangioma), penyakit metabolik (seperti amilodosis primer) atau gangguan endokrin (seperti
halnya akromegali ataupun kretinisme)

12. Mikroglosia

Bila makroglosia merupak penyakit pada lidah yang berupa pembesaran lidah, maka mikroglosia
adalah kebalikannya. Mirkoglosia merupakan penyakit pada lidah yang berupa pengecilan
ukuran dan bentul lidah

13. Lidah dengan Fisura (Scrotal Tongue)

Ini merupakan dorsal dan kedua sisi lidah ditutupi oleh alur yang dangkal atau dalam tanpa rasa
nyeri; karena terdapatnya alur - alur ini maka dapat menyebabkan penumpukan debris di
dalamnya yang kemudian bisa mengakibatkan iritasi

14. Glosoptosis

Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang tertarik ke belakang. Pada
bayi baru lahir atau pada anak-anak kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja
sewaktu-waktu lidahnya menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan benar
bisa menyebabkan kematian.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-
benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa
seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan
minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan
rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk
merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pahit.

B. Saran

1. Melihat dari banyaknya penyakit berbahaya yang dapat menyerang lidah, maka kita harus
menjaga dan merawat kebersihan mulut terutama lidah.

2. Rutinlah memeriksakan kesehatan mulut dan lidah minimal 6 bulan sekali ke dokter.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://carapedia.com/beberapa_penyakit_pada_lidah_info2254.html

http://marco-aponno.blogspot.com/2011/08/lidah-indra-pengecapan.html

http://viadentalhealthy.blogspot.com/2011/03/macam-macam-penyakit-pada-lidah.html

Ethel,Slonane. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC

Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi. Jakarta: EGC

Ganong, W.F, 1983, Fisiologi Kedokteran, Jakarta : CV. EGC.

Guyton, A. C., 1983, Fisiologi Kedokteran 2, Jakarta : CV. EGC.

Radiopoetro, R., 1986, Psikologi Faal 1, Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM.

11

Anda mungkin juga menyukai