Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena berkat petunjuk serta rahmat-Nyalah,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Indra Pengecap (Lidah),
tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
mengajarkan materi tersebut.

Kami telah berusaha dengan segenap kemampuan dan pengetahuan yang kami
miliki sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Akan tetapi, kami menyadari bahwa
segi materi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi maupun tata
cara penulisanya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-
teman atau para pembaca, agar dilain kesempatan kami dapat memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ada.

Akhirnya semoga dengan membaca makalah ini, sedikit banyaknya akan


menambah pengetahuan kita.

Palu, Desember 2016

Penulis

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................1
DAFTAR ISI ...........................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG ............................................................................3
II. RUMUSAN MASALAH .......................................................................3
III. TUJUAN ................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
I. PENGERTIAN LIDAH..........................................................................4
II. BAGIAN-BAGIAN LIDAH...................................................................4
III. OTOT-OTOT LIDAH.............................................................................7
IV. FUNGSI LIDAH.....................................................................................9
V. CARA KERJA LIDAH...........................................................................12
VI. GANGGUAN PADA LIDAH................................................................14
BAB III PENUTUP
I. KESIMPULAN................................................................................16
II. SARAN............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................17

2
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Lidah merupakan indra pengecap pada manusia. Lidah memiliki permukaan


yang bersifat kasar yang mengandung tonjolan – tonjolan . Lidah memiliki
fungsi yang cukup vital dalam kehidupan manusia,ia merupakan indra yang
bertugas merasakan segala apapun bentuk makanan yang masuk ke mulut kita,
lidah akan merasakan bahwa makanan itu berasa pahit , asin, asam, manis atau
pedas. Oleh sebab itu perlunya perhatian lebih terhadap lidah agar lidah tersebut
tidak mengalami gangguan pada indra pengecapannya.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang indra pengecap atau perasa
yaitu lidah. Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang
dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah
dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap.
Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Juga membantu membolak
balik makanan dalam mulut.
II. RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana struktur  lidah ?
2) Bagaimana cara kerja lidah ?
3) Gangguan apa saja yang terjadi pada lidah ?
4) Penyakit apa saja yang sering menyerang lidah ?
III. TUJUAN PENULISAN
1) Untuk mengetahui bagian-bagian lidah.
2) Untuk mengetahui cara kerja lidah.
3) Untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada lidah.
4) Untuk mengetahui penyakit yang sering menyerang lidah.

3
BAB II
PEMBAHASAN
I. PENGERTIAN

Lidah manusia adalah struktur berotot yang terletak pada bagian lantai
mulut yang digunakan untuk berbicara, makan dan mencicipi rasa.Lidah
manusia di lengkapi dengan tunas-tunas pengecap yang bisa mendeteksi zat
kimia di dalam makanan dan minuman.
Indera pengecap pada lidah bekerja sama dengan indera penciuman untuk
mengidentifikasi aroma makanan untuk di olah dalam otak sehingga manusia
bisa merasakan perbedaan aroma makanan dan minuman yang akan di
konsumsi.
Pada hakikatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera
pengecap.Dalam bahasa kedokteran, lidah (dan semua yang menyangkut lidah)
disebut Lingual.Lidah sebetulnya adalah kumpulan dari banyak otot.Dilihat dari
ukurannya, otot lidah termasuk otot yang paling kuat pada tubuh kita.Otot-otot
ini memiliki arah yang berbeda-beda, itu sebabnya lidah kita sangat fleksibel
dalam bergerak ke segala arah.Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok
otot yaitu otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik lidah melakukan semua
gerakan halus, sementara otot ekstrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian
sekitar serta melaksanakan gerakan kasar yang sangat penting pada saat
mengunyah dan menelan. . Otot intrinsic juga membuat kita mampu mengubah-
ubah bentuk lidah (memanjang, memendek, membulat), sedangkan otot
ekstrinsik lidah membuat lidah dapat bergerak mengelilingi rongga mulut dan
faring. Lidah mengaduk-aduk makanan , menekannya pada langit-langit dan
gigi, dan kemudian mendorongnya ke farinx.
Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf
masuk dan keluar melalui akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan
dengan gigi-gigi bawah , sementara dorsum merupakan permukaan melengkung

4
pada bagian atas lidah. Apabila lidah di gulungkan kebelakang , maka tampaklah
permukaan bawahnya yang di sebut frenulum linguae , sebuah struktur ligamen
halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior
lidah bebas tidak terkait.Dila di julurkan, maka ujung lidah meruncing dan bila
terletak tenang di dasar mulut, maka ujung lidah berbentuk bulat.

http://ainwara.blogspot.co.id/2015/11/makalah-tentang-alat-pengecap-lidah.html

II. BAGIAN-BAGIAN LIDAH

Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini
tumbuh seminggu setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel reseptor
(tunas pengecap) terdapat pada tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan lidah
(papila). Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa manis asam, pahit dan asin.
Secara garis besar lidah dapat terbagi menjadi 2 bagian yaitu 2/3 depan (yang
disebut apeks) dan 1/3 belakang (yang disebut dorsum). Bagian depan lidah
sangat fleksibel dan bekerja sama dengan gigi dalam pengucapan huruf-huruf.
bagian tersebut juga membantu untuk menggerakkan makanan ke segala arah
saat sedang mengunyah. Lidah juga mendorong makanan kembali ke permukaan
kunyah gigi sehingga gigi dapat menggilasnya.Bagian belakang lidah juga
penting untuk pengunyahan.Begitu makanan sudah halus dan tercampur dengan
saliva (air liur), atau pada saat meludah, otot-otot belakang lidah bekerja.Otot
tersebut bersama-sama air liur mengangkat dan mendorong makanan memasuki
esofagus, yaitu “pipa” yang menghubungkan tenggorokan dengan perut.
Meski dapat bergerak bebas, lidah terikat ke dasar mulut. Coba lihat ke cermin
dan angkat lidah Anda, akan terlihat selapis tipis jaringan (yang dalam bahasa
kedokteran disebut frenulum ) yang menghubungkan lidah ke dasar mulut.Bila
kita meliahat juga di cermin bahwa permukaan dari lidah kita tidak rata. Hal ini
disebabkan karena permukaan lidah bagian depan tertutup oleh selapis tonjol-
tonjol yang disebut papillae.

5
Ada 4 jenis papillae (lihat gambar 1), yaitu :
1.   Papillae sirkumvalata, ada delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang
terletak pada bagian dasar lidah. Pappilae sirkumvalata adalah jenis pappilae
yang terbesar dan masing-masing di kelilingi semacam lekukan seperti parit
.pappilae ini terdudun berjejer membentuk huruf V pada belakang lidah.
2.    Pappilae fungiformis, menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan
berbentuk jamur.
3.  Pappilae filiform, adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh
permukaan lidah. Organ ujung untuk pengecapan adalah putting-putting
pengecap yang sangat banyak terdapat dalam dinding pappilae sirkumvalata dan
fungiforum.Pappilae filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh
daripada rasa pengecapan yang sebenarnya.Selaput lendir langit-langit dan
farinx juga bermuatan putting-putting pengecap.
4.      Pappilae Vallatae, sebagai pembantu memegang makanan saat terjadi
proses pengunyahan.

Gambar 1. Bagian-bagian Lidah

papillae terbesar, ada di cekungan berbentuk V di 1/3 lidah bagian belakang.


Semua papilla tersebut memiliki kuncup pengecap, kecuali papilla vallatae yang
hanya berfungsi untuk membantu “memegang” makanan).Selain berfungsi
sebagai kuncup pengecap, Manusia terlahir dengan kurang lebih 10.000 kuncup
pengecap. Namun seiring dengan bertambahnya usia, sebagian kuncup
pengecapnya mengalami atrofi /mati. Kuncup-kuncup pengecap dapat

6
membedakanempat rasa pokok yaitu asam, pahit, manis dan asin.Namun
terkadang kita juga dapat merasakan lebihdari empat rasa tersebut. Hal ini terjadi
karenamelibatkan faktor-faktor lain yaitu:
a. Kombinasi keempat rasa utama tersebutmenghasilkan rasa baru.
b. Peranan reseptor-reseptor pencium, suhu dansentuhan.
Keempat rasa tersebut di atas, dirasakan olehkuncup-kuncup pengecap yang
berbeda dan kuncup-kuncup tersebut berkumpul pada bagian tertentu
dipermukaan lidah (lihat Gambar 2).Namun tiaporang mempunyai variasi
keluasan daerahpenyebaran rasa tersebut.

Gambar 2. Penyebaran daerah rasa pada permukaan lidah

http://ainwara.blogspot.co.id/2015/11/makalah-tentang-alat-pengecap-lidah.html

III. OTOT-OTOT LIDAH

Sebagaimana telah dijelaskan diawal bahwa lidah tersusun atas oto-otot rangka
dan selaput lendir, otot-otot pembentuk lidah digolongkan kedalam dua bagian,
yaitu:
1. Otot Ekstrinsik – Otot Ekstrinsik memiliki fungsi utama untuk mengubah
posisi lidah sehingga memungkinkan untuk menjulur, melakukan gerak dari
sisi ke sisi dan gerakan retraksi.
2. Otot Genioglossus – muncul dari mandibula dan membuat lidah dapat
menjulur. Otot genioglossus juga dikenal sebagai otot keselamatan (safety

7
muscle) karena merupakan satu-satunya otot lidah yang memiliki gerakan ke
depan.
3. Otot Hyoglossus – muncul dari tulang hyoid memiliki fungsi menekan dan
meretraksi lidah sehingga punggung lidah lebih cekung.
4. Otot Styloglossus – timbul dari proses styloid tulang temporal. Membuat kita
bisa memanjangkan dan menarik lidah ke belakang lidah. Styloglossus
menarik sisi lidah ke atas sehingga membuat cekungan untuk menelan
5. Otot Palatoglossus – muncul dari aponeurosis palatina, menekan langit-langit
lunak. Fungsi palatoglossus adalah untuk mengangkat lidah posterior dan
membantu proses inisiasi menelan. Otot ini juga mencegah mengalirnya air
liur dari ruang depan orofaring dengan membentuk lengkungan palatoglossal.
6. Otot Instrinsik – Empat pasang otot instrinsik lidah ada dibagian dalam lidah.
Otot-otot ini mempengaruhi bentuk lidah dengan memperpanjang dan
memperpendek lidah, menggulung dan meluruskan puncak dan tepian lidah
serta mendatarkan dan membulatkan lidah. Otot instrinsik juga berperan
dalam proses berbicara, menelan dan makan.
7. Otot lingitudinal superior – otot ini melintang di permukaan superior lidah,
dibawah membran mukus. Meningkatkan kemampuan untuk menarik lidah
serta membelokkan ujung lidah.
8. Otot longitudinal inferior – melintang dibagian sisi lidah dan bergabung
dengan otot styloglossis
9. Otot vertikal – terletak di bagian tengah lidah dan bergabung dengan otot
longitudinal superior dan otot longitudinal inferior
10. Otot transversi – merupakan otot yang melintang di tengah lidah dan
melekat pada selaput lendir yang ada disepanjang sisi lidah

Peacre, evelyn.2002.anatomi dan fisiologi untuk paramedis.jakarta:gramedia

pustaka utama

8
Syaraf-syaraf Lidah

Persyarafan pada lidah terdiri atas serabut syaraf motorik, serabut syaraf
sensorik khusus untuk mengecap rasa dan serabut syaraf sensorik umum untuk
sensasi. Syaraf motorik untuk otot intrinsik dan ekstrinsik lidah sebagian besar
disuplai oleh serabut syaraf motorik efferent yang berasal dari syaraf
hypoglossal, terkecuali otot palatoglossus yang persyarafannya dikendalikan
oleh syaraf vagus.
Persyarafan rasa dan sensasi berbeda pada lidah anterior dan posterior. Hal ini
disebabkan karena masing-masing bagian lidah tersebut berasal dari strutur
embriologi yang berbeda.
• Persyarafan pada lidah anterior – Syaraf perasa pada lidah anterior
adalah Chorda Tympani, merupakan percabangan dari syaraf wajah
lewat serabut syaraf afferent visceral khusus. Syaraf sensasi pada lidah
anterior diatur oleh cabang syaraf lingual mandibula dari syaraf
trigeminal melalui serabut syaraf aferen somatik umum.
• Persyarafan pada lidah posterior – Pada lidah posterior syaraf perasa dan
sensasinya dikendalikan oleh syaraf glossopharyngeal lewat perpaduan
serabut syaraf afferent visceral khusus dan umum.

Suplai Darah ke Lidah

Peredaran darah di lidah terjadi melalui arteri lingual, yang merupakan cabang
dari arteri karotis eksternal dan Vena lingual yang terhubung dengan vena
jugularis internal. Suplai darah sekunder lidah didapat dari cabang tonsilar yang
merpakan bagian dari arteri wajah dan arteri faringeal as

Peta Lidah

Peta lidah adalah konsep yang menunjukkan bahwa bagian lidah tertentu dapat
mengecap rasa dasar tertentu. Adapun pemetaan lidah terhadap empat rasa dasar
adalah sebagai berikut:

9
• Rasa Manis dirasakan pada puncak atau ujung lidah.
• Rasa Asin dirasakan pada bagian tepi lidah (samping kiri dan kanan).
• Rasa Asam dirasakan pada bagian tepi lidah (samping kiri dan kanan).
• Rasa Pahit dirasakan pada pangkal lidah.

Pemetaan ini umum diajarkan di sekolah-sekolah, namun pada penelitian


selanjutnya konsep ini mulai ditinggalkan karena menurut penelitian ilmiah
terkini ditunjukkan bahwa sensasi rasa datang dari seluruh wilayah lidah,
meskipun memang beberapa bagian lidah lebih sensitif terhadap selera tertentu.

http://dewipangestuti.blogspot.co.id/2011/10/otot-otot-lidah.html

IV. FUNGSI LIDAH


Lidah adalah organ perasa fungsinya lidah adalah:
1. Untuk mencicipi makanan
2. Untuk menyimpan makanan di antara gigi selama mengunyah.
3. Untuk membantu menelan
4. Untuk membantu dekan gigi.
5. Untuk membantu berbicara.
Pada permukaan lidah ada kelompok-kelompok kecil sel sensorik dikenal
sebagai selera. Selera memiliki ujung saraf yang mengumpulkan informasi
tentang selera yang berbeda. Rasa makanan dirasakan ketika makanan dilarutkan
dalam air liur. Selera kemudian mendeteksi bahan kimia terlarut yang
memberikan makanan rasa dan mengirim pesan ke otak. Berbagai jenis selera
yang ditemukan di berbagai bagian lidah. Masing-masing sensitif untuk rasa
tertentu. Keempat selera yang berbeda manis, asam, asin dan pahit.
Lidah juga merupakan organ penting untuk persepsi rasa. Pada bagian
berikutnya, kita akan belajar tentang peran lidah dalam rasa.
a. Lidah dan Rasa
Sementara otot-otot lidah ini memandu makanan di antara gigi dan
membentuknya sehingga itu dicerna, organ perifer rasa mungkin lebih

10
dikenal karena perannya dalam persepsi rasa. Lidah tidak hanya mendeteksi
sensasi gustatory (rasa), tetapi juga membantu rasa sentuhan itu, suhu dan
bahkan rangsang nyeri yang memberikan makanan rasa.
Kebanyakan orang keliru menyebut struktur bergelombang yang menutupi
permukaan lidah untuk selera. Ini sebenarnya papila: elevasi berbentuk
goblet yang kadang-kadang mengandung selera dan membantu menciptakan
gesekan antara lidah dan makanan. Selera adalah struktur yang lebih kecil,
terselip di lipatan antara papila. Setiap pengecap terdiri dari basal dan sel-sel
yang membantu menjaga sekitar 50 sel reseptor mendukung gustatory. Ini
reseptor khusus dirangsang oleh susunan kimiawi dari larutan. Mereka
menanggapi beberapa selera utama: manis, asin, pahit, asam, umami (gurih)
dan lemak, yang diklaim beberapa ilmuwan mungkin rasa keenam. Ketika
stimulus mengaktifkan sel gustatory, reseptor akan bersinaps dengan neuron
dan mengirim impuls listrik ke wilayah gustatory dari korteks serebral. Otak
menafsirkan sensasi sebagai rasa.
Setiap sel reseptor gustatory memiliki panjang, tonjolan seperti pasak
disebut rambut gustatory yang bersentuhan dengan lingkungan luar. Rambut
memanjang dari lubang kecil, atau pori rasa, dan berbaur dengan molekul
makanan yang diperkenalkan oleh air liur. Larutan air liur mengandung
enzim pencernaan yang membantu memecah makanan secara kimiawi. Air
liur disekresikan oleh tiga kelenjar besar ludah – parotis, kelenjar
submandibular dan sublingual – serta kelenjar ludah kecil lainnya yang
terkandung dalam lidah dan mulut.
Selain kemampuan lidah untuk mendeteksi rangsangan gustatory, juga
merasakan suhu dan sensasi taktil kompleks. Lidah, bersama dengan bagian
lainnya dari mulut, membantu menentukan makanan yang bertekstur, sifat
manis mulut, kekenyalan, viskositas dan densitas.
b. Lidah dan berbicara
Artikulasi otot yang memungkinkan lidah untuk membimbing makanan
melalui pengunyahan dan penelanan juga memberikan manusia kemampuan

11
untuk berbicara. Lidah begitu penting sebagai alat berbicara, itu telah
menjadi metonim, atau istilah alternatif, untuk bahasa.

Ahli fonetik, orang yang mempelajari suara ucapan, menggunakan posisi


lidah untuk mengklasifikasikan vokal dengan suara universal. Sistem
tradisional tidak memperhitungkan mengubah bentuk lidah. Sebuah sistem
yang lebih modern dari delapan vokal kardinal memungkinkan ahli fonetik
melatih untuk menggambarkan vokal dari bahasa apapun.
Malformasi pada lidah kadang-kadang dapat menghambat berbicara.
Frenulum lingual, lipatan selaput lendir yang menghubungkan bawah lidah
ke lantai mulut, kadang-kadang bertanggung jawab untuk masalah bicara.
Kondisi membran diperpendek disebut ankyloglossia, atau lebih populer,
“lidah kelu.” Namun, beberapa penelitian medis memperdebatkan asumsi
bahwa ankyloglossia mempengaruhi bicara yang normal.
Karena lidah itu penting, dan berperan menonjol dalam kelezatan, sering
mengalami mutilasi atau modifikasi. Sebagaimana penghapusan lidah
langsung kadang-kadang dipraktekkan dalam perang brutal dan penyiksaan,
modifikasi lidah telah tumbuh semakin populer dengan orang-orang
berkultivasi gambar alternatif. Lidah dibelah, juga disebut lidah bifurkasi,
melibatkan membelah ujung lidah sepanjang median septum dalam rangka
menciptakan penampilan bercabang. Beberapa anggota parlemen mengkritik
praktek ini, yang sering dilakukan tanpa anestesi hanya dengan pisau bedah
atau benda runcing yang dipanaskan berulir dengan menusuk, sebagai
bentuk mutilasi. Membelah lidah dan tindik lidah, kedua praktek ini dapat
menyebabkan pembengkakan dan infeksi. selaput lidah manusia dapat
digunakan sebagai indikator metabolism tubuh,terutama kesehatan tubuh
manusia.

http://sepengatahuanku.blogspot.co.id/2014/10/makalah-tentang-lidah-
manusia.html

12
V. CARA KERJA LIDAH

Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut memberi rangsangan ke

ujung-ujung saraf pengecap. Rangsangan dari makana tersebut kemudian

diteruskan ke otak. Dengan demikian, kita dapat mengecap (merasakan)

makanan atau minuman tersebut.Selain sebagai indera pengecap, lidah juga

berfungsi sebagai alat bicara dan pengatu letal makanan. Perpaduan gerakan

lidah, bibir, langit-langit mulut, dan gigi menghasilkan berbagai macam bunyi.

Lidah mengatur letak makanan pada saat sedabg dikunyah . setelah itu, lidah

akan mendorong makanan masuk ke kerongkongan.

http://sepengatahuanku.blogspot.co.id/2014/10/makalah-tentang-lidah-

manusia.html

VI. GANGGUAN PADA LIDAH

 Luka : luka berat adalah hal yang paling sering menyebabkan


ketidaknyamanan lidah. Lidah tersebut mempunyai banyak ujung saraf
untuk rasa sakit dan peraba dan lebih peka terhadap rasa sakit
dibandingkan kebanyakan bagian lain pada tubuh. Lidah sering tiba-tiba
tergigit tetapi cepat sembuh.
 ‘Berbulu’: pertumbuhannya terlalu cepat dari proyeksi normal di atas
lidah (Vili) bias membuat lidah tampak berbulu. Lidah tersebut bisa juga
tampak berbulu setelah demam, setelah pengobatan antibiotik, atau
ketika pencuci mulut peroxide digunakan terlalu sering. ‘Bulu’ ini pada

13
ujung lidah tidak perlu dibingungkan dengan leukoplakia berbulu.
Leukoplakia berbulu terbentuk di sisi lidah dan merupakan karakteristik
AIDS.
 Perubahan warna : Villi lidah bisa menjadi berubah warna jika seseorang
merokok atau mengunyah tembakau, makan makanan tertentu, atau
memiliki bakteri berwarna yang berkembang pada lidah.
 Luka dan benjolan : luka pada lidah bisa disebabkan oleh reaksi alergi,
infeksi virus herpes simplex mulut, luka sariawan, tuberculosis, infeksi
bakteri, atau sifilis tahapawal. Luka bisa juga disebabkan oleh alergi atau
gangguan sistem kekebalan lainnya. Meskipun benjolan kecil pada kedua
sisi lidah biasanya tidak berbahaya, sebuah benjolan hanya pada salah
satu sisi bisa bersifat kanker.
 Rasa tidak nyaman : Lidah yang tidak nyaman bisa dihasilkan dari iritasi
oleh makanan tertentu, khususnya yang asam (misal, nanas), atau rasa
tertentu di dalam pasta gigi, pencuci mulut, permen, atau permen karet..
 Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida
albicans. Gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat
dikerok.
 Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat
licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian
kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi.
Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.
 Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak
maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila
parah akan dikelilingi pita putih tebal.
 Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya
satu ditengah, kadang juga bercabang-cabang.
 Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah
terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun

14
dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena psikosomatis
dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
 Burning Mouth Syndrome : (juga disebut oral dysesthesia) terjadi sangat
sering pada wanita setelah menopause. Bagian mulut yang paling sering
terkena adalah lidah m(nyeri pada lidah disebut glossodynia).

http://sepengatahuanku.blogspot.co.id/2014/10/makalah-tentang-lidah-
manusia.html

VII. PENYAKIT PADA LIDAH

 Sariawan
Sariawan atau canker sores atau ulkus aftosa merupakan gejala erosi pada kulit
mulut, yakni di bagian dinding dalam pipi atau lidah. Penyebab dari sariawan
ini adalah diantaranya: kekurangan vitamin C, alregi, mengkonsumsi
makanan / minuman yang terlalu panas, kekurangan asupan zat besi, atau bisa
juga disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh. Pada dasarnya sariawan
merupakan luka terbuka yang bisa menimbulkan rasa nyeri. Dalam ukuran
kecil dengan diameter kurang dari 1 cm, sariawan bisa muncul dalam satu
kelompok yang terdiri dari 2 - 3 luka yang biasanya akan sembuh dalam waktu
kurleb 10 hari tanpa meninggalkan bekas. Pencegahannya adalah dengan cara
menambah asupan vitamin C.
 Kanker Lidah
Kanker lidah adalah kanker kedua terbanyak setelah kanker bibir sebagai
tempat kanker primer. Tembakau dan alkohol merupakan dua hal yang
disinyalir sebagai pemicu semakin cepatnya pertumbuhan sel kanker lidah.
Keganasan kanker lidah terjadi paling sering pada bagian tengah lateral lidah
dan seringkali asimtomatik. Penyebaran kanker ini bisa meluas melalui
submukosa ke basal lidah dan menyerang garis tengah atau ke lateral menuju
dasar mulut. Cara pencegahannya adalah dengan cara berhenti merokok,

15
hindari minuman beralkohol, menjaga kebersihan mulut dan pemeriksaan rutin
6 bulan sekali ke dokter gigi.

 Makroglosia
Makroglosia merupakan penyakit sebagai akibat dari pembesaran lidah yang
mungkin merupakan bagian dari suatu sindroma yang ditemukan dalam
keadaan tumbuh - kembang seperti sindroma dowm. Pembesaran lidah ini bisa
juga sebagai akibat dari tumor (hernangioma atau limfangioma), penyakit
metabolik (seperti amilodosis primer) atau gangguan endokrin (seperti halnya
akromegali ataupun kretinisme)
 Mikroglosia
Bila makroglosia merupak penyakit pada lidah yang berupa pembesaran lidah,
maka mikroglosia adalah kebalikannya. Mirkoglosia merupakan penyakit pada
lidah yang berupa pengecilan ukuran dan bentul lidah
 Lidah dengan fisura (scrotal tongue)
Ini merupakan dorsal dan kedua sisi lidah ditutupi oleh alur yang dangkal atau
dalam tanpa rasa nyeri; karena terdapatnya alur - alur ini maka dapat
menyebabkan penumpukan debris di dalamnya yang kemudian bisa
mengakibatkan iritasi
 Glosoptosis
Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang tertarik ke
belakang. Pada bayi baru lahir atau pada anak-anak kondisi glosoptosis sangan
berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu lidahnya menutup saluran nafas
yang bila tidak segera ditangani dengan benar bisa menyebabkan kematian.

http://sepengatahuanku.blogspot.co.id/2014/10/makalah-tentang-lidah-
manusia.html

16
BAB III
PENUTUP

I. KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa :


 Lidah merupakan indra perasa yang sangat rentan terhadap berbagai
penyakit.
 Lidah dapat dijadikan sebagai alat pendeteksi penyakit pada tubuh
manusia.
 Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan.

II. SARAN

 Melihat dari banyaknya penyakit berbahaya yang dapat menyerang lidah,


maka kita harus menjaga dan merawat kebersihan mulut terutama lidah.
 Rutinlah memeriksakan kesehatan mulut dan lidah minimal 6 bulan
sekali ke  dokter.

17
DAFTAR PUSTAKA

Peacre, evelyn.2002.anatomi dan fisiologi untuk paramedis.jakarta:gramedia pustaka

utama

Tambayong, jan.2001.anatomi dan fisiologi untuk keperawatan.jakarta:EGC

Waston, roger.2002.anatomi dan fisiologi untuk perawat.jakarta:EGC

http://sepengatahuanku.blogspot.co.id/2014/10/makalah-tentang-lidah-manusia.html

http://dewipangestuti.blogspot.co.id/2011/10/otot-otot-lidah.html

http://ainwara.blogspot.co.id/2015/11/makalah-tentang-alat-pengecap-lidah.html

18

Anda mungkin juga menyukai