Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM


PENGECAPAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kodifikasi Terkait Sistem


Penginderaan, Syaraf dan Gangguan Jiwa dan Perilaku (A-F)

Dosen Pengampu : Yeti Suryati, Skep., Ners., M.M.Pd

Disusun Oleh :

RMIK 3B
Kelompok 5

1. Ahmad Hendra Fauzan E712111007


2. Meidina Prameswari D U E712111024
3. Rania Salsabila E712111028

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI


KESEHATAN
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Anatomi dan Fisiologi
Sistem Pengecapan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kodifikasi Terkait Sistem Penginderaan, Syaraf dan Gangguan Jiwa dan Perilaku (A-F).
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Yeti Suryati, Skep., Ners., M.M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Kodifikasi Terkait Sistem Penginderaan, Syaraf dan Gangguan
Jiwa dan Perilaku (A-F), yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Cimahi, 21 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Beelakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
1. Tujuan Umum ........................................................................... 2
2. Tujuan Khusus .......................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pengecapan ........................................................ 3
B. Anatomi Fisiologi Lidah ................................................................. 4
C. Proses Pengecapan Lidah ................................................................ 6
D. Fungsi Pengecapan .......................................................................... 8
E. Kelainan Pada Lidah ....................................................................... 9
F. Cara Perawatan Lidah ..................................................................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan
alam, karena alam sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup.
Karena itu setiap makhluk hidup, khususnya manusia harus dapat menjaga
keseimbangan alam. Untuk dapat menjaga keseimbangan alam dan untuk
dapat mengenali perubahan lingkungan yang terjadi, Tuhan memberikan
indera kepada setiap makhluk hidup.
Indera ini berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan,
baik yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada
makhluk hidup, memiliki sel-sel reseptor khusus. Sel-sel reseptor inilah yang
berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang terjadi. Berdasarkan
fungsinya, sel-sel reseptor ini dibagi menjadi dua, yaitu
interoreseptor dan eksoreseptor. Interoreseptor ini berfungsi untuk
mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di dalam tubuh. Sel-sel
interoreseptor terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding
pembuluh darah, dinding saluran pencernaan, dan lain sebagainya. Sel-sel
ini dapat mengenali berbagai perubahan yang ada di dalam tubuh seperti
terjadi rasa nyeri di dalam tubuh, kadar oksigen menurun, kadar glukosa,
tekanan darah menurun/naik dan lain sebagainya.
Eksoreseptor adalah kebalikan dari interoreseptor, eksoreseptor
berfungsi untuk mengenali perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi di
luar tubuh. Yang termasuk eksoreseptor yaitu:
(1) Indera penglihat (mata), indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan
lingkungan seperti sinar, warna dan lain sebagainya.
(2) Indera pendengar (telinga), indera ini berfungsi untuk mengenali
perubahan lingkungan seperti suara.
(3) Indera peraba (kulit), indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan
lingkungan seperti panas, dingin dan lain sebagainya.
(4) Indera pengecap (lidah), indera ini berfungsi untuk mengenal perubahan
lingkungan seperti mengecap rasa manis, pahit dan lain sebagainya,
(5) Indera pembau (hidung), indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan
lingkungan seperti mengenali/mencium bau.
Kelima indera ini biasa kita kenal dengan sebutan panca indera.
Namun yang akan dibahas dalam makalah ini lebih lanjut adalah fisiologi
system indera indera pengecap.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pengecapan?
2. Bagaimana anatomi fisiologi lidah?
3. Bagaimana proses pengecapan pada lidah?
4. Apa saja fungsi lidah?
5. Apa saja kelainan pada lidah?
6. Bagaimana cara perawatan lidah?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari sistem pendengaran
manusia.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian sistem pengecapan.
b. Untuk mengetahui anatomi fisiologi lidah.
c. Untuk mengetahui proses pengecapan pada lidah
d. Untuk mengetahui fungsi lidah.
e. Untuk mengetahui kelainan lidah.
f. Untuk mengetahui perawatan lidah.

D. Manfaat Penulisan
1. Dapat memahami pengertian system pengecapan.
2. Dapat memahami anatomi fisologi lidah.
3. Dapat memahami proses pengecapan pada lidah.
4. Dapat mengetahui fungsi lidah.
5. Dapat memahami kelainan pada lidah.
6. Untuk mengetahui perawatan lidah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pengecapan


Pengecapan merupakan fungsi kecap pada mulut, manfaatnya terletak pada
pemilihan makanan menurut kesukaan dan menurut kebutuhan gizi tertentu pada
jaringan (Syaifuddin:2009, 385)
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal
sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga
turut membantu dalam tindakan bicara. Lidah terletak pd dasar mulut. Bagian
tepinya bersentuhan dg gigi. Terdiri dr otot serat lintang. Otot intrinsik melakukan
gerak halus & otot ekstrensik melakukan gerak kasar saat mengunyah & menelan.
Lidah terbagi menjadi :

Gambar 2.1 Anatomi Fisiologi lidah

1. Radiks lingua (pangkal lidah)


2. Dorsum lingua (punggung lidah
3. Apeks lingua (ujung lidah)
Bila lidah digulung ke belakang tampak permukaan bawah yg dsbt frenulum
lidah. Permukaan lidah ditutupi papil-papil, yaitu :
1. Papil sirkumvalata
2. Papil fungiformis
3. Papil filiformis

3
4

B. Anatomi Fisiologi Lidah


Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang
hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat
dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah memiliki
permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat empat
macam papila lidah:

Gambar 2.2 Anatomi Fisiologi lidah

1. Papila filiformis
Papila filiformis banyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah yang
berfungsi untuk menerima rasa sentuh dari rasa pengecapan. Filiformis merupakan
penonjolan berbentuk seperti konus.
2. Papila sirkumvalata
Papila sirkumvalata memiliki bentuk V dan terdapat 8 – 12 jenis yang
terletak di bagian dasar lidah. Sirkum valatum merupakan papila yang sangat besar
dengan permukaan menutupi papila lainnya. Pada bagian belakang lidah. banyak
kelenjar serosa (von ebner) dan mukosa yang mengalirkan sekresinya ke dalam
cekungan yang megelilingi papilla ini. Puting kecap banyak disisi papila ini.
3. Papila fungiformis
Papila fungiformis merupakan penonjolan dengan tangkai kecil yang
menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk jamur. Papila ini
mengandung indera perasa pada permukaan samping atas dan terdapat di sela-sela
antara papila filiformis.
4. Papila Filiformis
5

Papila Filiformis terdapat pada bagian terdapat pada bagian posterior. Pada
foliate tidak terdapat kuncup-kuncup pengecap.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri
dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai
reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Bagian-bagian lidah
ada empat yaitu :

Gambar 2.3 Bagian Prasa Lidah

1. Bagian depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis.


Rasa manis, tidak di bentuk oleh suatu sensasi kimia saja (mis. Gula, glikol, aldehit,
keton, amida dan asam amino). Kebanyakan substansi yang membentuk rasa manis
adalah substansi kimia organik. Perubahan sangat kecil pada radikal sederhana
mengubah substansi rasa dari manis menjadi pahit.
2. Bagian pinggir lidah, fungsinya untuk mengecap rasa asin dan asam.
Rasa asin, kualitas rasa berbeda antara garam satu dengan garam lainnya. Kation
membentuk rasa asin, anion juga berperan membentuk rasa asin walaupun sedikit.
Rasa asam, intensitas dari sensasi rasa hampir sebanding dengan logaritma dan
konsentrasi ion hydrogen, yaitu semakin asam suatu rasa maka semakin kuat sensasi
di bentuk.
3. Bagian belakang/pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa pahit.
Rasa pahit, substansi yang membentuk rasa pahit hampir seluruhnya merupakan
substansi organic; substansi organic rantai panjang yang mengandung nitrogen dan
alcohol meliputi banyak zat yang digunakan dalam obat-obatan.
Lidah memiliki kelenjar ludah, yang menghasilkan air ludah dan enzim
amilase (ptialin). Enzim ini berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat
6

gula. Letak kelenjar ludah yaitu: kelenjar ludah atas terdapat di belakang telinga,
dan kelenjar ludah bawah terdapat di bagian bawah lidah.

C. Proses Pengecapan
Lidah mempunyai hubungan yang sagat erat dengan indra khusus pengecap.
Lidah terdiri dari dua kelompok yaitu otot intrinsik melakukan gerak halus dan otot
ekstrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta melaksanakan
gerakan kasar pada waktu mengunyah dan menelan. Lidah terletak pada dasar
mulut, ujung serta tepi lidah bersentuhan dengan gigi, dan terdiri dari otot serat
lintang dan dilapisi oleh seraput lendir yang dapat digerakkan ke segala arah. Lidah
terbagi menjadi tiga yaitu :

Gambar 2.4 Bagian-bagian Lidah


1. Radiks lingua (pangkal lidah)
2. Dorsum lingua (punggung lidah)
3. Apeks lingua (ujung lidah)
Dorsum membentuk sebagian dasar mulut dan melengkung ke
belakang dan ke bawah, bagian seperti tiga posteriornya berhadapan
dengan faring dan normal tidak terlihat. Sulcus terminalis adalah alur
bentuk v, dengan v menunjuk ke belakang, yang memisahkan bagian
dua pertiga anterior dari sepertiga anterior. Foramen caecum adalah
lubang kecil pada apex v. Membran mukosa bagin dorsum tebal dan
ditutupi oleh banyak papila. Sekitar 12 papila besar terlihat dalam satu
baris di bagian depan sulcus terminalis; setiap papila di kelilingi oleh
parit dangkal. Taste-bud adalah sel khusus pada dinding parid ini dan
mengandung sel tempat rasa di apresiasikan dan dari sana mereka
7

berhubungan dengan otak. Akar, bagian posteroinferior lidah


menempel dengan otot palatum, procesuss styloideus os temporale,
mandibulla dan os hyoideum. Prenulum adalah lipatan pendek
membran mukosa pada garis tengah yang berjalan tepat di bawah dan
di belakang ujung lidah menuju dasar mulut.
Suplai darah :
1. Arteri lingualis( cabang arteria karotis externa).
2. Drainase limpe: menuju kelenjar limpe cervitalis.
Inervasi :
1. Sensorik : nervus lingualis (cabang nervus mandibularis, cabang nervus cranialis v)
menginervasi dua pertiga anterior kidah untuk pengecapan; nervus vacialis (tranialis
VII) menginervasi sepertiga anterior untuk rasa kecap.
2. Motorik : nervus hypoglossus (cranialis XII)
a. Kelenjar ludah
Kelenjar ludah terdiri dari sel-sel pensekresi saliva
1) Kelenjar ludah (Parotis) kanan dan kiri
2) Submandibularis kanan dan kiri
3) Sublingualis kanan dan kiri
b. Glandula parotis
Glandula parotis adalah kelenjar berbentuk baji tidak beraturan terletak
dibagian depan, bawah, dan belakang daun telinga. Ductus Parotis keluar dari batas
anterior, berjalan horizontal melintasi pipi, menembus lemak dan musculus
buccinator, membuka di bagian dalam pipi di seberang gigi molar 2 atas. Cabang-
nervus fasialis (Cranialis VII) berjalan kedapan melalui kelenjar mencapai otot-otot
wajah.
c. Glandula Submandibularis
Terletak di bagian belakang dasar mulut tertutup di bawah angulus mandibula.
Ductusnya berjalan ke depan pada dasar mulut membuka ke dalam mulut pada
bagian samping lidah.
d. Glandula Sublingualis
Terletak di bawah membran mukosa dasar mulut dan tertutup di bawah bagian
depan lidah. Kelenjar ini memiliki sekitar 12 saluran kecil yang membuka kedalam
dasar mulut.
Kelenjar ludah mensekresi saliva sebagai respon terhadap antisipasi makanan
8

atau adanya makanan di dalam mulut. Rangsangan melalui saraf parasimaptis


menghasilkan dilatasi pembuluh darah di dalam kelenjar dan mengalirkan saliva.
Bila lidah digulung kebelakang tampak permukaan bawah yang disebut
frenulum lingua, sebuah struktur ligamen yang halus yang mengaitkan bagian
posterior lidah pada dasar mulut. Seraput lendir (membran mukosa) lidah selalu
lembap. Permukaan atas seperti beludru dan ditutupi papil-papil, terdiri atas 3 jenis
yaitu:
Papila sirkumvalata, ada 8 hingga 12 buah yang terletak pada pangkal lidah
atau dasar lidah, jenis papila yang terbesar tersusun seperti huruf V. Papila
fungiformis, penyebar pada permukaan ujung sisi lidah dan berbentuk jamur.
Papila filiformis, merupakan papila terbanyak dan menyebar di seluruh
permukaan lidah. Organ ujung untuk mengecap adalah puting pengecap yang sangat
banyak terdapat didalam dinding papila sirkumvalata dan filiformis. Papila
filiformis lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuhan dari rasa pengecapan yang
sebenarnya. Seraput lendir langit-langit dan faring juga bermuatan putingputing
pengecap.
Makanan dapat dirasakan kalo makanan dalam bentuk cair dan harus
bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan yang berbeda-
beda dan menimbulkan kesan rasa yang berbeda pula. Lidah memiliki persarafan
yang majemuk dari saraf hipoglusus (saraf otak XII), daya perasaanya di bagi
menjadi “perasaan umum”, yang menyangkut taktil perasa, seperti membedakan
ukuran, bentuk, susunan, kepadatan, dsb dan “rasa pengecap khusus”.
Implus perasaan umum bergerak mulai dari bagian anterior lidah dalam serabut
saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat syaraf klanial ke V, sementara
implus indra pengecap bergerak dalam korda timpani bersam syaraf lingual, lantas
bersatu dengan syaraf langial ke VII (Nervus fasilalis) dan saraf IX (glosofaringeus)
yang membawa impuls saraf. Dengan demikian indra pengecapan lidah di layani
syaraf klanial ke V, ke VII, dan ke IX. Kelenjar ludah mengeluarkan saliva kira-kira
½ liter dalam 24 jam dalam mengolah enzim amilase, sebagai katalisator dalam
perubahan karbohidrat menjadi monosakarida dan disakarida. Selaput lendir langit-
langit dan faring juga bermuatan putingputing pengecap.

D. Fungsi Lidah
1. Menunjukkan kondisi tubuh
9

Selaput lidah manusia dapat digunakan sebagai indikator metabolism


tubuh,terutama kesehatan tubuh manusia.
a. Warna Lidah
Kuning menandakan adanya infeksi bakteri, jika warna kuning menuju kehijauan
adanya infeksi bakteri akut. Merah menandakan aktivitas panas tubuh, jika hanya
terdapat pada ujung lidah berarti adanya panas pada jantung,jika terdapat pada sisi
kanan kiri menandakan adanya ganguan ginjal dan kandung empedu. Ungu berarti
adanya aktivitas statis darah, darah tidak lancar dan ada gangguan. Biru
menandakan adanya aktivitas dingin yang menyebabkan statis darah.
b. Bentuk Lidah
Tipis, jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat menandakan defisiensi
(kekurangan) darah yang berhubungan dengan hati semakin pucat semakin parah
gangguan hati tebal, sirkulasi darah tidak normal menandakan gangguan ginjal dan
limpa kaku menandakan masuk angin panjang,adanya akivitas panas pada jantung
Retak, adanya ganguan pada lambung limpa dan jantung
2. Membasahi makanan di dalam mulut
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah
4. Mengecap atau merasakan makanan
5. Membolak-balik makanan
6. Menelan makanan
7. Mengontrol suara dan dalam mengucapkan kata-kata

E. Kelainan Pada Lidah


Penyakit yang biasa menyerang lidah yaitu sariawan. Yang disebabkan oleh
kekurangan vitamin C, sariawan menimbulkan rasa peri, sehingga sangat
mengganggu saat kita makan atau minum, sariawan bisa diobat dengan memakan
banyak buah-buahan yang mengandung banyak vitamin C.
Secara klinik, indra pengecap, seperti indra penciuman, sangat peka dan
dapat hilang karena pelek atau gangguan pada mulut, lambung dan saluran
pencernaan. Seorang dokter yang dapat juga dibantu oleh seorang parawat,
memeriksanya dengan seksama, apakah indra pengecap itu kering atau lembab,
membengkak, lembek dan pucat,atau mengecil dan berwarnah merah, berbulu,
pecah atau retak-retak.
Glositis, atau peradangan lidah, bisa akut ataupun kronis, dengan
10

gejalagejala berupa adanya ulkus dan lendir yang menutupi lidah. Peradangan ini
biasanya timbul pada pasien yang mengalami gangguan pencernaan ataupun infeksi
pada gigi. Lidah lembek dan pucat, dengan bekas-bekas gigitan pada pinggirannya.
Biasanya, glottis kronis menghilang, apabila kesehatan badan membaik dan
pemeliharaan hygiene mulut yang baik. Lekoplakia ditandai oleh adanya bercak-
bercak putih yang tebal pada permukaan lidah (juga selaput lender pipi dan gusi).
Hal ini biasa terlihat pada seseorang yang suka merokok.
Contoh gambar penyakit pada lidah :
1. Oral candidosis.
Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.Gejalanya lidah akan
tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
2. Atropic glossitis
Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik
seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering
biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita
anemia.
3. Atropic glossitis
Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu
berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
4. Fissured tongue
Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga
bercabang-cabang.
5. Glossopyrosis
Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan
terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini
kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
6. Leukoplakia
Leukoplakia adalah jenis penyakit pada lidah yaitu kondisi dimana sel sel
dimulutbmengalami pertumbuhan yang terlalu cepat sehingga menyebabkan
munculnya bercak bercak putih dipermukaan lidah
7. Coated tongue
Coated tongue adalah kondisi lidah yang berselaput akibat proses pembersihan lidah
yang kurang baik yang biasanya dilakukan secara terburu buru atau memang belum
mengetahui dasar dasar cara pembersihan lidah yang benar yang menyebabkan
11

terbentuknya semacam rongga rongga dipermukaan lidah yang mempermudah


pertumbuhan bakteri atau jamur yang melekat akibat sisa makanan yang dikonsumsi
yang ternyata belum terangkat sepenuhnya. Jenis penyakit pada lidah ini mudah
untuk disembuhkan tanpa harus dilakukan tindakan medis.

F. Cara Merawat Kesehatan Lidah


Agar lidah tetap dapat merasakan kelezatan makanan kita harus menjaga
kesehatan lidah, berikut beberapa saranya yaitu :
1. Tidak memakan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin
2. Tedak memakan makanan yang terlalu padas
3. Memakan buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung vitamin C setiap hari
4. Menyikat gigi secara perlahan agar tidak melukai lidah.
12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lidah adalah salah satu dari panca indera manusia. Lidah berfungsi sebagai organ
pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari
zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. 2. Terdapat empat macam papila lidah :
1. Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral,
2. Papila fungiformis, pada bagian anterior.
3. Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.
4. Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate tidak terdapat kuncup-kuncup
pengecap.
Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5 kategori umum : asam,
asin, manis, pahit dan umami disebut sensasi pengecapan utama. Makanan atau minuman
yang telah berupa larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap.
Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak.
Selanjutnya, otak menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu
jenis makanan atau minuman. Kelainan yang ada pada lidah yaitu: oral candidosis, atropic
glossitis, geografic tongue, fissured tongue, glossopyrosis.

B. Saran
Pada sistem indera ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik
karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi
makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda, salah satunya dengan menjaga alat indera kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nasib, Imelda. (2018). Makalah Anatomi Fisiologi dan Pemeriksaan Fisik Sistem Indra
Pengecapan.[Online]. Tersedia. https://imeldanasib1327.blogspot.com/2018/12/makalah-
anatomi-fisiologi-dan.html [13 Oktober 2022]
Yonada, Nancy. (2022). Ciri-ciri Lidah Dan Cara Menjaga Kesehatan. [Online]. Tersedia
https://tirto.id/ciri-ciri-lidah-sehat-dan-cara-menjaga-kesehatannya-gnp6 [13 Oktober
2022]
Maya, Sari. (2015). Anatomi dan Fungsinya. [Online]. Tersedia
https://dosenbiologi.com/manusia/anatomi-lidah [13 Oktober 2022]
Simanis. (2022). Pengertian Lidah Fungsi Struktur Papila dan Proses Pengecapan Lidah
Manusia Lengkap. [Online]]. Tersedia
https://www.pelajaran.co.id/pengertian-lidah-fungsi-struktur-papila-dan proses-
pengecapan-lidah-manusia/ [13 Oktober 2022]
Ngulya Imrotul. (2014). Fisiologi Anatomi Indra Pengecapan. [Online]. Tersedia
https://www.slideshare.net/ngulyasketsasemu/fisio-anatomi-indera-pengecap [13 Oktober
2022]
Unknown. (2013). Anatomi Fisiologi Sistem Sensori Pengecapan, [Online]. Tersedia
https://zurrinurmalasari.blogspot.com/2013/10/v-behaviorurldefaultvmlo_7199.html [13
Oktober 2022]
Purnomo, Sudjiono. (2015). Struktur Fungsi Baggian. [Online]. Tersedia
https://www.nafiun.com/2012/12/indera-pengecap-pada-manusia-lidah-struktur-fungsi-
bagian.html [13 Oktober 2022]

13

Anda mungkin juga menyukai