Dalam Islam, kerja memiliki nilai yang sangat tinggi. Dalam beberapa hadist,
Rasulullah mengatakan sebaik-baiknya orang adalah yang makan hasil kerja
dengan tangannya sendiri. Bahkan, terdapat sebuah hadist qudsi yang
menerangkan bahwa ada dosa yang hanya bisa dihapus dengan cara
mencarikan nafkah untuk keluarga dan orang yang ditanggungnya.
Melihat bagaimana Islam menganjurkan umatnya untuk bekerja, tentu umat
Muslim juga diajarkan untuk memiliki etos kerja yang tinggi. Lantas,
bagaimanakah konsep etos kerja dalam Islam?
ِ َوقُ ِل اعْ َملُ ْوا َف َس َي َرى هّٰللا ُ َع َملَ ُك ْم َو َرس ُْولُ ٗه َو ْالم ُْؤ ِم ُن ْو ۗ َن َو َس ُت َر ُّد ْو َن ا ِٰلى ٰعل ِِم ْال َغ ْي
ب َوال َّش َهادَ ِة َف ُي َن ِّب ُئ ُك ْم ِب َما ُك ْن ُت ْم
َتعْ َملُ ْو ۚ َن
"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."
Karena seperti yang kita tahu islam adalah ajaran yang mendorong umatnya
untuk memiliki semangat bekerja. Selain itu beramal, serta menjauhkan diri
dari sifat malas. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu
identitas manusia. Sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip
iman tauhid. Selain itu bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim. Akan
tetapi sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah yang
mengelola seluruh alam. Dan sebagai bentuk dari cara dirinya mensyukuri
kenikmatan Allah SWT. Etos kerja juga diartikan sebagai refleksi dari sikap
hidup yang mendasar sehingga pada dasarnya juga merupakan cerminan. Dari
pandangan hidup yang berorientasi pada nilai–nilai yang berdimensi
transenden. Dan selain itu ciri-ciri seseorang yang memiliki dan menghayati
etos kerja akan terlihat dalam sikapnya. Begitu juga dengan tingkah laku yang
berlandaskan pada sebuah keyakinan mendalam.
Lalu, Rasulullah SAW juga bersabda, "mencar kerja yang halal itu adalah
fardhu selepas fardhu." (HR. Baihaqi)
Menurut Yusuf Qardawi, konsep etos kerja dalam Islam tidak hanya sekedar
bekerja, namun bekerja dengan baik dan tekun. Untuk mencapai ketekunan
dalam bekerja, salah satu pondasinya adalah amanah, ikhlas, dan berusaha
semaksimal mungkin dengan berharap mendapatkan keberkahan Allah SWT.
Etos kerja dalam Islam juga berarti bekerja bukan hanya untuk duniawi,
namun untuk akhirat. Maka, hendaknya bekerja secara jujur, menghargai
waktu, dan memperhitungkan segala hal. Hal ini berdasarkan beberapa ayat
Al-Quran berikut.
Jika bekerja adalah ibadah dan berprestasi adalah hal yang indah. Akan ada
seperti panggilan dari dalam hati agar bisa terus memperbaiki diri. Dan
mencari prestasi dan juga tampil sebagai bagian dari umat yang terbaik. Nah,
berikut ini kami akan memberikan karakteristik etos kerja dalam islam dalam
islam secara lengkap:
5) Menghargai waktu
Salah satu esensi dan hakikat etos kerja dalam islam adalah memahami.
Selain itu menghayati dan juga merasakan jika waktu sangatlah
berharga. Dan seperti yang kita tahu waktu merupakan aset ilahiyah
yang sangat berharga. Jika waktu yang diabaikan, maka akan
diperbudak oleh kelemahan. Dan sebaliknya jika waktu yang
dimanfaatkan dengan baik maka akan ada di atas jalan keberuntungan,
seorang muslim bagaikan kecanduan waktu yang tidak ingin setiap
waktu terbuang percuma tanpa makna. Selain itu, waktu adalah rahmat
yang tidak akan terhitung dan pengertian makna waktu adalah rasa
tanggung jawab yang besar atau kemuliaan hidup.
1) Tepat waktu
Anda harus tepat waktu untuk semua janji Anda. Misalnya jika anda
diharuskan berada di kantor pada waktu tertentu, datanglah di sana
lebih awal dari waktu yang ditentukan. Datang lebih awal memberi
Anda kesempatan untuk meninjau pekerjaan hari itu. Tepat waktu juga
merefleksikan motivasi kerja dan keinginan untuk maju yang lebih
tinggi.
2) Menjadi profesional
Istilah profesional sering diidentikkan dengan cara berpakaian yang
rapi dan formal. Hal tersebut tidak salah. Namun, istilah profesional
jauh melampaui penampilan luar. Sikap dan nilai yang Anda cerminkan
atas masalah maupun pekerjaan tiap harinya menunjukkan
profesionalisme. Dengan mempertahankan kualitas profesional di
tempat kerja, Anda turut membawa energi positif bagi diri sendiri dan
orang lain.
3) Disiplin
Untuk mencapai sesuatu yang bernilai, Anda perlu disiplin. Tetap fokus
pada tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Selesaikan setiap
tugas dengan baik sesuai tenggat waktu yang ditetapkan. Jangan lupa,
cobalah yang terbaik untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal yang
Anda lakukan.
4) Investasi Waktu
Seorang tokoh penting asal Amerika, Benjamin Franklin, pernah berkata
bahwa Anda tidak boleh menunda sesuatu ke hari esok jika Anda dapat
melakukannya hari ini. Nasihat ini sudah berusia berabad-abad tetapi
masih relevan dalam mengembangkan etika yang menguntungkan di
pekerjaan Anda.
Pastikan Anda menyelesaikan proyek dan tugas tepat waktu. Anda pun
memiliki lebih banyak waktu luang dalam jangka panjang dan bebas
stress akibat tekanan deadline.