BAB II
LANDASAN TEORI
A. Komunikasi Organisasi
salah satu dari aktivitas manusia yang dikenali oleh semua orang namun
berbicara satu sama lain, penyebaran informasi, kritik dan saran, serta masih
banyak lagi.
1
Erliana Hasan. Komunikasi Pemerintahan(.Bandung: PT RefikaAditama, 2010),18
2
Ibid
3
Sutaryo.Sosiologi Komunikasi (Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2005), 43
11
12
berpikir ataupun respon emosional, terhadap orang lain, dan tentu saja
perangkat simbol bersama di dalam pikiran para peserta. Oleh karena itu
untuk terbentuknya suatu pikiran atau ide yang baik bagi para pegawai maka
dari berbagai bagian (orang atau kelompok), sehingga menjadi satu kesatuan
menjadi satu kesatuan, aturan dan susunan dari berbagai bagian, sehingga
menjadi satu kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama untuk
4
Ibid, 45
5
Lynn H. Turner, Richard West. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan AplikasiJilid 2
(Jakarta : Masalemba, 2008, 64
6
H. Rocharat Harun, Ir., M.Ed., Ph.D. Komunikasi Organisasi (Bandung : CV. Mandar Maju,
2008),37
13
organisasi sebagai suatu integrasi dari sejumlah orang ahli yang bekerja
otoritasnya lebih tinggi kepada orang lain yang otoritasnya lebih rendah
jabatan yang tidak menjadi atasan ataupun bawahan satu dengan yang
7
Morissan, M.A, Teori Komunikasi Organisasi (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2009), 25
14
(komunikasi diagonal).8
komunikasi ke bawah sering kali kurang tepat dan kurang teliti. Tidak
berada dalam jenjang yang lebih rendah dalam organisasi dari pada
Jika hal-hal ini tidak ada, maka orang akan mencari sesuatu cara untuk
8
H. Rocharat Harun, Ir., M.Ed., Ph.D. Komunikasi Organisasi, 45
15
tidak terlepas dari hambatan. Hambatan inilah yang kemudian yang dapat
16
bahwa hal inilah yang menjadi faktor paling penting yang dapat
seluruh komunikasi.
9
Ibid. 52
17
berbeda bagi orang yang berbeda-beda pula, maka dari itu sangat
f. Penyaringan (Filtering)
hierarkis melalui berbagai simbol seperti gelar atau titel, kantor, dll.
hierarki dan dikontrol oleh aturan. Gagasan Weber merupakan bagian dari
10
Antoni, Riuhnya Persimpangan Itu, Profil dan Pemikiran Para Penggagas Kajian Ilmu
Komunikasi. (Solo : Tiga Serangkai,2004),251
19
kelompok.
akan terwujud tanpa adanya tiga hal yang merupakan karakteristik dari
(legitimate) yang berarti telah diberikan izin secara formal oleh organisasi.
11
Morissan, M.A, Teori Komunikasi Organisasi, 27
12
Ibid, 29
20
lain, atasan memiliki atasan lagi, dan atasan dengan kedudukan lebih tinggi
rasional dan garis batas yang jelas dan tegas yang memisahkan satu fungsi
dapat mengikuti segala hal yang terjadi, maka setiap kegiatan operasional
organisasi perlu dicatat, dan catatan harus dipelihara secara hati-hati agar
dapat dievaluasi.13
B. Budaya Organisasi
nilai bersama yang memberikan makna bagi anggota sebuah institusi arau
13
Antoni, Riuhnya Persimpangan Itu, Profil dan Pemikiran Para Penggagas Kajian Ilmu
Komunikasi, 254
14
Achmad Sobirin. Budaya Organisasi, (Yogyakarta : YKPN, 2007 ), 131.
21
dan nilai-nilai yang dianut bersama oleh anggota organisasi yang kemudian
dan harapan yang diyakini oleh anggota organisasi atau kelompok serta
hadapi.16 Budaya organisasi adalah salah satu dasar dari asumsi untuk
kelompok baik itu masalah internal maupun eksternal yang sudah cukup
kepada anggota baru sebagai jalan yang terbaik untuk berpikir dan
15
Umar Nimran. Perilaku Organisasi, (Surabaya : CV. Citra Media, 1997), 120.
16
Ibid, 219
17
Morissan, M.A, Teori Komunikasi Organisasi, 102
22
dan kelompok manusia dalam jangka waktu yang panjang, tak terkecuali di
change”.
18
Ibid, 104
23
organisasi sebagai suatu pola dari asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan,
adaptasi eksternal dan integrasi internal yang telah berjalan cukup baik
untuk kemudian dianggap valid.19 Oleh karena itu, perlu untuk diajarkan
kepada anggota baru bagaimana cara dan ketentuan yang benar untuk
b. Lapisan kedua terdapat nilai atau berbagai hal yang penting bagi orang.
19
Achmad Sobirin. Budaya Organisasi, 221
20
Morissan, M.A, Teori Komunikasi Organisasi, 105
24
organisasi.
status quo.
21
Ibid, 107
25
Terdapat tujuh karakter utama yang menjadi hakikat dari budaya organisasi
terbagi menjadi dua elemen yakni elemen yang bersifat idealistik dan
a. Elemen Idealistik
yang masih kevil melekat pada pemilik dalam bentuk doktrin, falsafah
terjaga.
bersifat dapat diterima apa adanya dan dilakukan di luar kesadaran, atau
22
Achmad Sobirin. Budaya Organisasi, 135
26
keabsahannya.
atau cara bertindak yang dapat dipahami oleh orang luar organisasi dan
23
Ibid, 229
27
organisasi;24
a. Seleksi; yaitu seperti apa kandidat yang akan diberi tanggung jawab,
organisasi.
24
Ibid, 230
28
berada.
dapat menuju ke arah visi dan misi organisasi tersebut. Maka dalam hal ini,
25
Edgar H. Schein, Organizational Culture and Leadership-3rd ed (UAS : The Jossey-Bass
business and Management Series, 2004) 189.
26
Taliziduhu Ndara, Budaya Organisasi, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1997), 105.
29
bersahabat dan bersuka ria dalam gaya, cenderung bebas dan terbuka
serta saling mengetahui satu sama lain dengan cepat, dan merasa bahwa
melakkan segala sesuatu secara cepat dan sangat peka terhadap tujuan.
kepada satu tingkat politik yang minimal. Sisi negatif dari bentuk
budaya ini adalah bahwa budaya ini dapat mengarah pada perlakuan
dalam fragmented culture ini sedikit melakukan kontak satu sama lain
adalh yang pertama dan terutama bagi bagi masing-masing anggota dan
menaungi mereka.
yang besar dalam budaya organisasi ini adalah kritik yang besar
31
lainnya akan meninggalkannya sendiri. Oleh karena itu, tidak heran jika
menjadi bagiannya.
atau tipe budaya organisasi ini sangat bersahabat satu sama lain dan
dengan tipe dan bentuk budaya organisasi seperti ini cenderung berbagi
a. Sejarah Organisasi
b. Kebiasaan
dalam organisasi sehingga akan menjadi suatu kebiasaan dan juga akan
c. Bahasa
a. Pengaruh umum dari luar yang luas; yaitu mencakup faktor-faktor yang
organisasi.
pengembangannya, yaitu:
budaya organisasi.
27
Achmad Sobirin. Budaya Organisasi, 231
35
a. Kepemimpinan
1) Teori Sifat
hubungan sosial.
2) Teori Perilaku
28
Ibid, 233
36
Menurut Djatmiko, teori ini adalah teori yang sangat klasik, yang
antisipatif.
kepemimpinan.
5) Teori Alur-Tujuan
37
lain.
b. Perilaku
orang lain yang digambarkan dalam bentuk sifat-sifat dan dapat diukur
c. Aturan
mengarahkan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan,
Identitas ini terbentuk oleh berbagai faktor seperti sejarah, kondisi dan
organisasi.
toleransi sosial.
berikut;
yang lain.
Pertama budaya mempunyai peranan pembeda atau sebagai tapal batas, artinya
budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang
yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Kelima, budaya
tersebut. Dengan begitu, budaya yang ada dalam suatu organisasi tersebut
C. Telaah Pustaka
1. Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Dewi Sandy Trang, dengan judul
Vol 1 No. 3, September 2013, Hal. 208-216.29 Dalam hal ini, Peneliti ingin
29
https://ejurnal.unstrat.ac.id. Diakses pada 14 November 2017, 18.34
42
dan teori Kinerja. Jenis penelitian yang digunakan oleh Peneliti pada
Service Solution) versi 17. Teknik analisis data menggunakan analisis data
2. Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Andi Dian Winarti, Otto Randa
30
http://pasca.unhas.ac.id. Diakses pada 14 November 2017, 21.07
43
3. Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Mita Afnita, Mahli Muis, dan Fauziah
sebelumnya adalah pada jenis penelitian, objek, dan subjek yang digunakan
komunikasi organisasi secara lebih mendalam yang tidak bisa diwakili dengan
31
http://pasca.unhas.ac.id. Diakses pada 14 November 2017, 23.57
44
adalah bentuk dan penerapan budaya organisasi yang diterapkan pada kantor