Anda di halaman 1dari 15

DIALOG ANTAR

UMAT BERAGAMA
Paulina Paula Wiwin HS
Christoforus Andrea Deskinta
Yosye Khoerunisa
Sandi Harlan
Kevin Christopher
Isdina Farhah
Content
Page 3-4 : Masalah mengenai dialog antar umat
beragama di Indonesia & Faktor terjadinya menurut
Teori
Page 5-6 : Definisi dialog antar umat beragama
Page 7-8 : Tujuan dialog antar umat beragama
Page 9 : Makna dialog antar umat beragama
Page 10-11 : Pedoman & Kode Etik dalam dialog antar
umat beragama
Page 12 : Bentuk dialog antar umat beragama
Page 13-14 : Hambatan dan Solusi dialog antar umat
beragama
PERMASALAHAN DI
MASYARAKAT
KONFLIK ATAS NAMA
AGAMA
a) Doktrin dan sikap umat
beragama,
b) Perbedaan suku dan ras,
c) Perbedaan kebudayaan, dan
d) Masalah mayoritas dan
minoritas pemeluk agama.
Menurut Peter Suwarno
FAKTOR TERJADINYA 1. Meningkatnya konserfatisme dan
fundamentalisme keagamaan,
KONFLIK ATAS NAMA AGAMA
2. Pendirian tunggal terhadap multitafsir
dan kebenaran mutlak,
3. Ketidak dewasaan para pemeluk agama,
4. Kurangnya dialog antar umat beragama
5. Kurangnya ruang publik.
6. Ketergantungan pada kekuasaan.
7. Tidak terpisahnya antara agama dan
Negara.
8. Tidak adanya kebebasan beragama.
9. Tidak adanya hukuman terhadap
kekerasan agama.
10. Kemiskinan dan ketidakadilan.
11. Akhlak lebih penting dari fikih. Yang
PENGERTIAN
Agama merupakan salah satu
pembatas peradaban. Artinya,
umat manusia terkelompok dalam
agama Islam, Kristen, Katolik, Kong
Hucu dan sebagainya. Potensi
konflik antar mereka tidak bisa
dihindari. Oleh karena itu, untuk
mengantisipasi pecahnya konflik
antar umat beragama perlu
dikembangkan upaya-upaya
dialog untuk mengeliminasi
pembatas
Dialog atas. untuk menjembatani bagaimana benturan bisa dieliminasi.
adalahdiupaya
Dialog memang bukan tanpa persoalan, misalnya berkenaan dengan standar apa yang
harus digunakan untuk mencakup beragam peradaban yang ada di dunia.
PENGERTIAN
Konsep dialog agama adalah pemikiran
dasar yang digunakan sebagai
pedoman dalam bermusyawarah
oleh umat manusia untuk
menyelesaikan permasalahan
kehidupan sehari-hari, baik secara
personal maupun komunal, secara
spontanitas ataupun terprogram yang
ada dalam internal maupun eksternal
agama. Dialog ini juga merupakan
sarana yang efektif menghadapi
konflik antar umat beragama.
Lebih luas lagi mencakup permasalahan seluruh agama yang bertujuan untuk
menciptakan kerukunan serta menyatukan umat manusia dalam wadah
agama yang berbeda. Karena banyak konflik agama yang anarkis atau
melakukan kekerasan. Mereka melakukan pembakaran tempat-tampat ibadah
dan bertindak anarki, seperti penjarahan dan perusakkan tempat tinggal
Dialog ini tidak memaksakan kehendak agama yang satu kepada agama
yang lainnya.
TUJUAN DIALOG ANTAR
UMAT BERAGAMA
Dialog antar umat beragama, bertujuan bukan
untuk peleburan agama menjadi satu, sinkretisme
(menciptakan ajaran agama baru yang tergabung
dari unsur-unsur agama yang ada), supremasi
agama satu ke agama yang lain bahwa dirinya
benar, dan meniadakan perbedaan agama.
Tumbuhnya saling pengertian yang objektif
dan kritis;
Menumbuhkan kembali alam kejiwaan yang
tertutup oleh tirai pemisah karena tiadanya
saling pengertian kepada alam dan bentuk
kejiwaan yang otentik dan segar, yang
memungkinkan dua belah pihak
mengembangkan diri sendiri sebagai pribadi
yang sejati (sehingga) Dialog yang baik akan
TUJUAN DIALOG ANTAR
UMAT BERAGAMA
Untuk menumbuhkan pengenalan
yang lebih mendalam kepada orang
lain dan kemudian melahirkan
keperdulian kepada sesama manusia.
Untuk menciptakan ketentraman
didalam masyarakat.
Menjamin terbinanya kerukunan dan
kedamaian yang terarah kepada suatu
bebtuk kongkret.
Untuk menanggapi penderitaan yang
terus bertambah dan menakutkan serta
menyakitkan.
Untuk menolong dan melayani orang
lain menghadapi krisis kemanusiaan.
MAKNA DIALOG ANTAR
UMAT BERAGAMA
Dialog antar umat beragama dapat
mendorong orang untuk lebih
memahami agamanya secara
tepat dan jernih.
Dialog antar umat beragama
menuntut orang mau
mendengarkan, mau
mempertimbangkan dan mau
menghormati pandangan pihak
lain
Dialog antar umat beragama
bukan bermaksud untuk
mempertobatkan pihak lain ke
dalam kepercayaan kita sendiri.
PEDOMAN KHUSUS
Dasar pijakan yang sama, semua pemeluk
agama memiliki kepercayaan yang sama
akan satu Tuhan. Adanya agama yang
berbeda-beda merupakan bagian-bagian
satu keluarga umat manusia. Mereka
tinggal dalam tempat yang sama baik
daerah dan Negara, sehingga perlu
dibuatlah landasan hidup bersama untuk
terbinanya kerukunan dan kerja sama
dalam hidup bersama.
Tujuan dialog adanya saling pengertian
dan penghargaan yang lebih baik antar
pemeluk agama. Adanya perbedaan bukan
direltiviskan kebenarannya, melainkan
untuk toleransi antar umat beragama.
Materi dialog merupakan tema-tema
KODE ETIK DIALOG
ANTAR UMAT BERAGAMA
Kesaksian yang jujur dan saling menghormati. Dalam dialog masing-masing
umat beragama memberikan kesaksiannya tentang agamanya secara jujur. Juga
tidak ada unsur saling menjatuhkan antar umat beragama yakni, simpati akan
kesukaran, kemajuan agama lain.
Prinsip Kebebasan Bersama. Prinsip kebebasan bersama meliputi kebebasan
perorangan dan sosial. Setiap orang bebas memilih agama, tanpa ditekan oleh
sistem sosial masyarakat berkembang, yang didominasi oleh agama tertentu.
Prinsip penerimaan (acceptance). Prinsip ini bertujuan untuk menerima umat
beragama lain apa adanya. Kita tidak memproyeksikan agama lain menurut agama
kita dan pikiran kita.
Berpikir positif dan percaya. Berpikir positif adalah melihat nilai-nilai positif dari
agama lain. Percaya adalah sikap yang tidak menaruh prasangka-prasangka
(prejudices). Perlu dikembangkan sikap saling percaya untuk mengawali dialog.
BENTUK DIALOG ANTAR
UMAT BERAGAMA
Dialog kehidupan sehari-hari yakni interaksi
dengan anggota masyarakat yang berbeda
agama dalam aneka kegiatan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Dialog formal: interaksi dengan saudara/iberbeda
agama dalam pertemuan-pertemuan atau
rapat-rapat formal pengeloaan masyarakat,
RT/RW/Kelurahan/Kecamatan/Kota Madya/Provinsi
dll.
Dialog teologis: interaksi dengan saudara/i
berbeda agama untuk menemukan kejelasan-
kejelasan masalah keagamaan atau iman
kepercayaan (misalnya soal Trinitas,
Monotheisme, keselamatan hidup dll)
Dialog doa: kegiatan doa-berdoa dengan
saudara/i berbeda agama untuk memperoleh
rahmat-rahmat kasih Allah
HAMBATAN DAN
CARA MENGATASI
PERMASALAHAN
DALAM
DIALOG ANTAR
UMAT BERAGAMA
HAMBATAN DAN
CARA MENGATASI
PERMASALAHAN
DALAM
DIALOG ANTAR
UMAT BERAGAMA
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai