Anda di halaman 1dari 5

PERAN KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA (KONI) DALAM MENDUKUNG PRESTASI

ATLET PADA CABANG OLAHRAGA ATLETIK DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

HALIDA ULFAH
S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya
halida.17060474020@mhs.unesa.ac.id

Abstrak

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui lebih dalam lagi terkait Peran Komite Olahraga Nasional yang biasa
disingkat KONI dalam mendukung prestasi pada cabang olahraga atletik di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Jenis
penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Data diperoleh dengan
menggunakan metode observasi dan wawancara pada pihak yang bersangkutan, selain itu peneliti juga mencari
informasi dari sumber data lainnya untuk melengkapi informasi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Peran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dalam mendukung prestasi atlet atletik yang berada di Kabupaten
Hulu Sungai Utara sudah cukup baik dan efektif. Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Komite Olahraga
Nasional Indonesia (KONI) di Kabupaten Hulu Sungai Utara ialah anggaran yang cukup terbatas dan yang kedua ialah
dari diri atlet tersebut yaitu motivasi yang turun serta kejenuhan saat berlatih hingga cidera pada atlet tersebut.

Kata Kunci: Peran, KONI, Prestasi, Atlet, Atletik.

Abstract

The purpose of this study is to find out more about the role of the National Sports Committee which is usually
abbreviated as KONI in supporting achievements in athletic sports in Hulu Sungai Utara Regency. This type of research
uses qualitative methods using descriptive analysis. The dta were obtained using observation and interviews with the
oarties concerned, besides that the researchers also sought information from other data sources to complete the
information. From the results of this study it can be concluded that the role of the Indonesian National Sports
Committee in supporting the achievementsof athletic athletes in Hulu Sungai Utara Regency is quite good and affective.
However, there are several obstacles faced by the Indonesian National Sports Committee in Hulu Sungai Utara
Regency, namely the budget is quite limited and the second is from the athlete, namely decreased motivation and
boredom while practicing until injury to the athlete.

Keywords: Roles, KONI, Achievements, Athletes, Athletics.

dianggap publik sebagai media aktualisasi persorangan


PENDAHULUAN ataupun grup tertentu.

Olahraga merupakan kebutuhan manusia untuk Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis
menjaga kondisi fisiknya agar tetap sehat setiap saat. untuk mendorong, membina, serta mengembangkan
Jika Anda dalam kondisi fisik yang baik, Anda dapat potensi jasmani, rohani dan sosial (UU RI Nomor 3
mengatakan bahwa Anda dapat melakukan aktivitas Tahun 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
kehidupan sehari-hari. Olahraga yang dimaksud di atas Nasional). Menurut UU Republik Indonesia Nasional
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan Indonesia No. 3 Tahun 2005, pembinaan dan pelatihan
kebugaran seseorang dalam kehidupan sehari-hari dan olahraga dilaksanakan pada tahap permulaan olahraga,
untuk memelihara kesehatan yang baik bagi orang pengawasan, pengembangan sumber daya manusia, dan
tersebut. Nurhasan dkk. (2005: 17). Menurut Mineser& peningkatan kinerja. Menurut Pasal 27 Ayat 4 Undang-
Doerty (2009) olahraga adalah salah satu elemen kunci Undang Nomor 3 Tahun 2005, “Pengembangan dan
dari siklus hidup manusia dan memainkan peran pembinaan prestasi olahraga melalui penguatan federasi
terutama dari sudut pandang biologis yaitu menjaga olahraga, serta menumbuh kembangkan pembinaan
kesehatan yang baik dan menjaga kondisi fisik dan olahraga yang bersifat nasional dan daerah dengan
organ tubuh agar kondisi badan selalu sehat dan baik. diaakannya juga kompetisi secara berjenjang dan
Tidak hanya berkaitan dengan aspek fisik saja, tetapi berkelanjutan". Untuk mencapai prestasi olahraga yang
pada kenyataannya olahraga tidak hanya semata-mata maksimal, sangat direkomendasikan untuk menyediakan
menangani masalah fisik saja, tetapi akibat yang fasilitas olahraga yang mengintegrasikan struktur dan isi
ditimbulkannya secara tidak langsung mempengaruhi kebijakan seiap olahraga. Salah satu organisasi dan
aktivitas manusia, seperti aktivitas sosial dan budaya, lembaga yang menangani cabang olahraga kompetitif
juga dapat mempengaruhi aspek lainnya. Umumnya adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Di
bidang olahraga, Komite Olahraga Nasional Indonesia

6
(KONI) bertanggung jawab atas pembinaan dan terhadap olahraga prestasi menurut kewenangannya, (4)
peningkatan prestasi olahraga. KONI adalah organisasi Melaksanakan kegiatan multi kejuaraan olahraga.
yang didirikan oleh induk organisasi industri olahraga
dengan fokus mengelola pengembangan olahraga yang Dari keberhasilan yang telah dicapai para atlet
ada dan berdaya saing di tingkat nasional, negara dalam setiap pertandingannya, tidak lepas dari peran
bagian, kabupaten atau kota. KONI Kabupaten atau KONI Kabupaten Hulu Sungai Utara sebagai organisasi
Kota membantu pemerintah kabupaten atau kota dalam yang memiliki tanggung jawab besar terhadap
mengelola olahraga di tingkat kabupaten atau kota. peningkatan prestasi olahraga pada setiap cabor yang
Melalui pembinaan olahraga yang sistematis dan ada, karena KONI memiliki target yang ingin digapai
berkualitas, sumber daya manusia harus diarahkan pada dan berharap sesuai dengan yang diinginkan.
peningkatan pengendalian diri, tanggung jawab, disiplin
dan sportivitas, yang pada akhirnya akan Dari seluruh cabor yang berada dibawah naungan
membangkitkan kebanggaan bangsa. Di dunia sekarang KONI, ada beberapa cabang olahraga yang menjadi
ini, persaingan untuk hasil olahraga menjadi lebih ketat, prioritas di KONI Hulu Sungai Utara, misalnya cabang
dan hasil tidak lagi milik pribadi, tetapi sudah terkait olahraga Gulat, Taekwondo, Atletik, Kempo, Sepak
dengan martabat dan nilai nasional. Memberikan hasil Bola, Sepatu Roda dan olahraga lainnya. Dari beberapa
olahraga menunjukkan hubungan antara bangsa dan cabang olahraga prioritas yang saya sampaikan, maka
masyarakat. Oleh karena itu, daerah atau negara saya tertarik dan memilih salah satu cabor prioritas
berupaya untuk menjadikan atletnya sebagai juara tersebut yaitu atletik karena telah saya tekuni sejak SD
dalam berbagai event besar kompetisi tersebut. hingga saat ini. Sangat sulit bagi saya untuk memilih
keseluruhan peran KONI di Kabupaten Hulu Sungai
Menyatakan bahwa olahraga adalah bagian dari Utara pada setiap cabor yang ada, karena begitu
proses dan perwujudan sebagai tujuan pembangunan banyaknya jumlah olaraga prestasi pada setiap kotanya.
nasional, dan olahraga adalah keberadaan dan peran
dalam kehidupan bermasyarakat, sebagaimana Berdasarkan penjelasan yang ada diatas, tujuan
dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 03 RI Tahun penelitian ini yaitu untuk memperoleh sebuah informasi
2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Negara yang berkaitan dengan peran KONI terhadap atlet pada
harus diposisikan secara jelas dalam sistem hukum cabor atletik. Dengan adanya penelitian ini diharapkan
nasional. Isu keolahragaan baik di tingkat nasional mendapatkan informasi terkait dengan peran KONI
maupun daerah menjadi semakin kompleks dan terkait terahadap cabor atletik yang ada di Hulu Sungai Utara.
dengan tuntutan dinamika sosial, ekonomi dan budaya
sosial dan nasional serta perubahan global. Oleh karena a. Pengertian Peran
itu, dalam pendanaan, pemerintah harus memperhatikan
semua aspek yang relevan untuk menyesuaikan dengan Secara garis besar, dalam Kamus Besar Bahasa
perkembangan olahraga dan masyarakat, serta sistem Indonesia (2005:854), peran dapat diartikan sebagai
hukum yang dapat mendukung pembangunan dan seperangkat tingkatan yang diharapkan dari orang yang
pengembangan negara dan daerah untuk olahraga saat hidup dalam masyarakat. Peran adalah satu rangkaian
ini dan masa depan perilaku yang diharapkan dari seseorang berdasarkan
posisi sosial, baik secara formal maupun informal
Berurusan dengan olahraga bukanlah hal yang (Pompper, 2013). Menurut Akhmaddhian (2013) peran
mudah dan harus ditanggapi dengan serius. Pembinaan adalah tindakan yang dilakukan orang atau sekelompok
dan pengembangan olahraga harus dilakukan dengan orang dalam suatu peristiwa. Terkait dengan peran,
pembinaan dan pengembangan hubungan kerjasama tidak semuanya mampu melakukan peran yang ada
dengan pemangku kepentingan yang saling pada diriny. Seseorang juga dapat dikatakan
menguntungkan secara sinergis, harmonis dan saling menjalankan perannya apabila orang atau kelompok
mendukung. Oleh karena itu, perkembangan sistem tersebut dapat menjalankan ak dan kewajiban yang
olahraga di Indonesia mendorong lahirnya sebuah merupakan bagian yang dapat dipisahkan dari status
organisasi yang disebut KONI (Komite Olahraga yang disandangnya.
Nasional Indonesia), sebuah organisasi olahraga yang
terkenal di dunia yang didirikan berdasarkan cita-cita b. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)
nasional untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia,
Pendidikan kesejahteraan dan kehidupan nasional. Dan KONI adalah organisasi yang memiliki wewenang
KONI sendiri merupakan subsistem olahraga nasional. dan tanggung jawab dalam mengelola, mebina,
mengembangkan dan mengkoordinasikan seluruh
Tugas pokok KONI adalah sebagai berikut : (1) kegiatan olahraga prestasi di Indonesia. KONI juga
Membantu pemerintah untuk membuat kebijakan memiliki strategi dan program tersendiri, serta
nasional pada pengelolaan, pembinaan dan organisasi umum seperti: meningkatkan keterampilan
pengembangan olahraga prestasi, (2) Mengoordinasikan sumber daya manusia di seluruh elemen pelatih,
seluruh induk organisasi caban olahraga, organisasi manajer, atlet dan karyawan, sekaligus
olahraga fungsional, serta komite olahraga, (3) mengoptimalkan sarana dan prasarana olahraga untuk
Mengelola, membina, dan melakukan perkembangan meningkatkan kinerja atlet, pelatih dan manajer.
Dengan menggunakan ilmu dan teknologi olahraga,

7
kami secara bertahap dan terus menerus merekrut dan e. Atlet
melatih atlet, dari atlet pertama hingga atlet muda dan
besar, melalui program strategis terbaik di kelasnya. Menurut Basuki Wibowo (2002:5) atlet adalah
seseorang yang berprofesi atau menekuni suatu cabang
c. Pengertian Organisasi olahraga tertentu dan berprestasi pada cabang olahraga
tersebut. Ditambahkan oleh Monty P. (2002:29) atlet
Pengertian organisasi telah banyak disampaikan adalah individu yang memiliki keunikan tersendiri,
oleh para ahli, tetapi tidak ada perbedaan yang sangat yang memiliki bakat tersendiri, pola prilaku dan
signifikan, seperti yang diungkapkan oleh Prof.Dr. kepribadian tersendiri, serta latar belakang yang
Sondang P. Siagian (2002) organisasi adalah setiap mempengaruhu spesifik dalam dirinya.
bentuk persekutuan antara dua orang lebih yang bekerja
sama serta secara formal terikat dalam rangka f. Atletik
pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam
ikatan yang mana terdapat seorang atau beberapa orang Kata atletik diserap dari bahasa Yunani, yakni
yang disebut atasan atau sekelompok orang yang Athlon yang berarti pertandingan atau perlombaan,
disebut bawahan. dalam bahasa inggris atletik dikenal dengan nama
1) Ciri-ciri Organisasi “athletics” yang berarti pertandingan diluar ruangan
§ Memiliki suatu tujuan dan dilakukan diatas lintasan. Pengertian atletik
menurut KBBI adalah cabang olahraga yang
§ Memiliki keterikatan dan tata tertib
memerlukan kekuatan, ketangkasan, serta kecepatan.
§ Adanya kerjasama antar anggota agar Terdiri dari nomor-nomor lari, jalan, lompat, dan
tercapainya tujuan lempar. Atletik juga dikenal sebagai “Ibu” dari
§ Memiliki wewenang dan tugas berbagai macam cabang olahraga. Hal ini didasari
2) Tujuan Organisasi karena nomor-nomor yang asa di cabang olahraga
§ Mencapai dan merealisasikan semua keinginan atletik merupakan gerakan dasar diberbagai jenis
bersama. olahraga yang ada didunia.
§ Mendapat hasil bersama-sama.
METODE PENELITIAN
§ Mendapatkan pengalaman dan berkomunikasi
dengan baik sesama anggota.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
§ Memperoleh hasil pada waktu yang telah di saya adalah penelitian deskriftif, yaitu menggambarkan
tentukan. bagaimana Peran KONI dalam mendukung prestasi
3) Manfaat Organisasi atlet khususnya di cabang olahraga atletik pada
§ Dapat menembangkan sifat kepemimpinan yang Kabupaten Hulu Sungai Utara. Data primer adalah data
ada pada diri seseorang. yang diperoleh dari informan dengan cara mengajukan
§ Dapat memperluas pergaulan, membentuk dan pertanyaan dan mendapatkan jawaban secara langsung
mengembangkan pola pikir. menggunakan pedoman wawancara, sesuai indikator
§ Dapat mengasah kemampuan seseorang untuk yang disurvei oleh penulis. Dalam penelitian ini,
berkomunikasi lebih baik. penulis menggunakan teknik purposive sampling untuk
menentukan informasi yaitu teknik mengambil sumber
d. Prestasi data dengan pertimbangan tertentu. Data sekunder
merupakan data yang didapatkan melalui sumber
Secara umum prestasi adalah hasil yang digapai informasi. Teknik pengumpulan data yang
oleh seseorang ketika melakukan suatu tugas atau dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
kegiatan yang telah diberikan. Seseorang yang telah wawancara.
berhasil dalam bidang olahraga disebut dengan orang
yang berprestasi dalam bidang tersebut. Menurut HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Surdiman A.M. (2005:15), prestasi adalah kemampuan
sejati yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor Untuk mengetahui sejauh mana Peran Komite
di dalam dan di luar individu dalam belajar. Dalam hal Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Dalam
ini hasil yang dicapai oleh atlet dicapai melalui latihan Mendukung Prestasi Atlet Pada Cabang Olahraga
yang teratur akan sangat membantu dalam mencapai Atletik di Kabupaten Hulu Sungai Utara maka penulis
tujuan yang diinginkan. Dari fakta yang ada dilapangan akan membahas berdasarkan informasi yang telah
dapat dikatakan sebagai atlet ketika sesorang dikumpulkan.
olahragawan tersebut mengikuti perlombaan atau
pertandingan dengan meliputi aspek ketangkasan, a. Koordinasi
kekuatan, dan kecepatan pada bidang olahraga,
seseorang dapat dikatakan atlet atau orang yang ahli Koordinasi merupakan sebuah usaha yang sinkron
dalam suatu cabor dan memiliki prestasi dalam cabor dan teratur untuk memberi jumlah dan waktu yang
tersebut. tepat, dan dapat mengarahkan pelaksaan untuk
menghasilkan tindakan yang seragam dan harmonis

8
pada sasaran yang telah diinginkan. Koordinasi yang dilakukan oleh KONI untuk cabang olahraga Atletik di
cukup baik dapat menjadikan organisasi tersebut Kabupaten Hulu Sungai Utara tela berhasil dan
berjalan dengan optimal berdasarkan tugas dan fungsi meningkat.
pada tiap bidang yang ada didalam suatu organisasi
tersebut yaitu Komite Olahraga Nasional Indonesia c. Peningkatan Prestasi
(KONI) sebagai penggerak olahraga di Indonesia yang
memiliki peran sangat penting bagi kemajuan bangsa Peningkatan juga berarti kemajuan. Secara umum.
terutama pada bidang keolahragaan. Adanya organisasi peningkatan ialah untuk meningkatkan tidak hanya
sangat berpengaruh terhadap pengembangan dan kuantitas, tetapi juga derajat, tingkat, dan kualitas.
pembinaan atlet yang bertujuan untuk memberikan Peningkatan kinerja atlet adalah kemajuan yang dicapai
prestasi bagi diri atlet maupun bangsa. Koordinasi yang oleh atlet dalam menyelesaikan permainan terhadap
telah dibangun oleh KONI Kabupaten Hulu Sungai suatu tujuan yang diberikan. Dapat dikatakan aktivitas
Utara berjalan dengan baik di buktikan dengan adanya atlet dalam cabang olahraga atletik sendiri semakin
prestasi yang diraih oleh para atlet, khususnya Atletik meningkat dari tahun ke tahun, namun pendorongnya
Kabupaten Hulu Sungai Utara di tingkat daerah adalah adanya balai latihan dan balai latihan, sarana
maupun nasional. Komite Olahraga Nasional Indoneia dan prasarana yang memadai, serta adanya faktor
(KONI) telah memenuhi misi dan fungsinya sebagai ekstrinsik seperti penghargaan. Selama ini proses
organisasi yang bergerak di bidang olahraga dalam peningkatan prestasi atlet yang dilakukan oleh KONI
meningkatkan prestasi. atlet Atletik KONI Kabupaten Kabupaten Hulu Sungai Utara sudah sangat efektif dan
Hulu Sungai Utara dapat menjalankan tugasnya dengan terlihat peningkatan yang signifikan.
baik, dengan upaya yang dilakukan seperti koordinasi
baik pada cabang olahraga Atletik maupun cabang d. Faktor Penghambat KONI Dalam
olahraga yang lain yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Meningkatkan Prestasi Atlet Atletik di
Utara. Kabupaten Hulu Sungai Utara

b. Pembinaan Dari hasil penelitian ini, dalam meningkatkan


prestasi atlet tidak dapat lepas dari faktor
Pembinan ialah sebuah proses yang dilakukan pengambatnya. Disini peneliti akan menjelaskan faktor
untuk mengubah tingkah laku suatu individu serta yang menghambat prestasi atlet tersebut. Beberapa
membentuk kepribadian untuk menjadi lebih baik, faktor tersebut ialah faktor endogen (dari dalam diri)
sehingga apa yang diinginkan dapat tercapai sesuai dan faktor eksogen (dari luar). Adapun faktor
dengan yang diharapkan. Pembinaan yang baik dan penghambat yang di hadapi oleh KONI Kabupaten
terorganisir dapat menghasilkan suatu hal yang Hulu Sungai Utara dalam menjalankan tugas dan
maksimal sesuai dengan apa yang diarapkan. KONI fungsinya sebagai suatu organisasi yang bergerak pada
merupakan suatu wadah yang memiliki tanggung jawab bidang olahraga, faktor penghambat utamanya ialah
cukup besar terhadap suatu pembinaan prestasi di anggaran yang terbatas dan faktor lainnya dari atlet itu
negara tercinta ini yaitu Indonesia. Pada pembinaan sendiri seperti psikologinya, kejenuhan berlatih hingga
prestasi atlet arus dilakukan dengan cara bertahap dan cedera.
terorganisir, pembinaan atlet untuk mencapai puncak
dan prestasi harus dilakukan secara bertahap dan SIMPULAN
berkesinambungan hingga tercapai prestasi. Dengan
cara ini, pembinaan oleh atlet mengarah pada hasil Dari uraian yang telah penulis sampaikan diatas,
kinerja yang terbaik. Sebagai salah satu organisasi yang penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian
bergerak di bidang olahraga KONI Kabupaten Hulu dengan teknik observasi dan wawancara yang
Sungai Utara sudah melakukan pembinaan prestasi dilaksanakan di KONI Kabupaten Hulu Sungai Utara
atlet dengan baik khususnya di cabor atletik, walau dan di Stadion atletik Karias tentang Peran Komite
para petinggi tidak turun tangan langsung dalam Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Dalam
menangani atlet di lapangan, peran KONI disini hanya mendukung Prestasi Atlet Pada Cabang Olahraga
sebatas mengawasi dan membina pengurus maupun Atletik di Kabupaten Hulu Sungai Utara dapat ditarik
pelatih karena peran tersebut yang sering terjun kesimpulan berdasarkan dengan rumusasan masalah
langsung bersama dengan atlet. Terbukti dari yang diambil oleh penulis, kesimpulannya ialah KONI
pembinaan yang dilakukan oleh Komite Olahraga setempat sudah melakukan visi dan misinya sebagai
Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Hulu Sungai salah satu organisasi yang bergerak dibidang olahraga
Utara terhadap cabang olahraga Atletik telah dalam peningkatannya terhadap prestasi atlet Atletik
mengalami peningkatan di ukur dari event terbesar di segala upaya yang dilakukan terhadap cabor atletik dari
Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Pekan Olahraga koordinasi terhadap pelatih dan upaya lainnya, sebagai
Provinsi Kalimantan Selatan (PORPROV) dan hasil organisasi yang menangani bidang olahraga KONI
perolehan medali pada tahun 2009 sebanyak 1 medali setempat sudah melakukan tugasnya yaitu melakukan
emas 4 perunggu, tahun 2013 3 emas 5 perak dan 1 pembinaan prestasi dengan baik, walau tidak pernah
perunggu sampai tahun 2017 dengan perolehan medali secara langsung menangani atlet dilapangan, dan
4 emas 5 perak 2 perunggu. Dapat dilihat diatas, hal adapun bukti dari program yang dijalankan oleh KONI
tersebut merupakan sala satu bentuk pembinaan yang setempat salah satunya peningkatan prestasi dari tahun

9
2009 hingga tahu 2013 terlihat peningkatan yang untuk menyelasaikan artikel ini.
sangat signifikan terhadap pembinaan para atletnya, 8. Dan seluruh pihak yang tidak dapat dituliskan
dan terbukti juga pada saat ajang atletik dapat meraih secara satu persatu delam membantu dan
prestasi yang diharapkan dan ditargetkan oleh memberikab dukungan kepada penulis
pemerintah daerahnya. Namun, sebenarnya ada juga menyelesaikan artikel ini.
faktor penghambat pada pembinaan prestasi di KONI
Kabupaten Hulu Sungai Utara yaitu dalam REFERENSI
menjalankan visi dan misinya sebagai organiasi yang
bergerak pada bidang olahraga, beberapa kendala Nurhasan, Dkk. Petunjuk Praktis Pendidikan Jasmani.
tersebut ialah kendala eksternal pada atlet, seperti Surabaya: Unesa University
anggaran yang terbatas dan fasilitas latihan yang
kurang memadai hingga kendala internal yaitu seperti Mukhtat, H. 2007. Bimbingan Sripsi, Tesis dan Artikel
motivasi atlet yang menurun, kejenuhan atlet saat Ilmiah: Panduan Berbasis Penelitian Kualitatif
berlati hingga terjadinya cedera pada atlet. Lapangan dan Perpustakaan, Bahrul Ulum dan
Ali Musakti (ed), Cipayung Ciputat: Cetakan
UCAPAN TERIMAKASIH Pertama, Gaung Persada Press.

Dengan mengucapkan syukur atas kehadiarat Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif
Allah SWT, dengan segala kterbatasan yang adaq Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
penulis dapat menyelesaikan artikel dengan judul
“Peran Komita Olaraga Nasional Indonesia (KONI) Riyadi, 2002, Interaksionalisme Simbolis, Yogyakarta:
Dalam Mendukung Prestasi Atlet Pada Cabang Pustaka Pelajar
Olahraga Atletik Di Kabupaten Hulu Sugai Utara”.
Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Siagian, Sondang, P. 2002, Manajemen Sumber Daya
Universitas Negeri Surabaya. Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Shalawat serta salam tercurakan kepada baginda A.M, Sudirman, 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta Mengajar, Jakarta: Rajawali Press.
pengikut beliau. Dalam menyelesaikan artikel ini, tentu
tidak lepas dari dukungan, bantuan, dan arahan serta Basuki Wibowo, 2002. Kamus Besar Bahasa
motivasi dari berbagai pihak. Dengan segala hormat Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
dan kerendahan hati penulis menyampaikan banyak
terimakasih kepada : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
1. Kedua Orang tua yang selalu memberikan 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
dukungan, nasehat, hingga doa restunya sehingga
penuulis dapat menyelesai artikel ini.
2. Bapak Dr. Or. Gigih Siantoro, S.Pd., M.Pd., selaku
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
yang telah menerima saya sebagai mahasiswi S1
Pendidikan Kepalatihan Olahraga.
3. Bapak Kunjung Ashadi, S.Pd., M.Fis., AIFO.,
selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan motivasi dan bimbingannya.
4. Ibu Fifit Yeti Wulandari, S.Pd, M.Pd., selaku dosen
pembimbing skripsi yang selalu memberi saran
yang membangun untuk penulis serta memberi
masukan sehingga artikel ini bisa selesai.
5. Bapak/Ibu Dosen dan tenaga kependidikan Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu
Olahraga Universitas Negeri Surabaya yang telah
memberikan ilmu bermanfaat.
6. Bapak H. Barkati selaku Ketua Umum dari KONI
Kabupaten Hulu Sungai Utara serta jajarannya yang
sudah membantu penulis dan memberikan
kesediaan waktunya dalam menyelesaikan artikel
ini.
7. Wedny Ayudea Ariesanti Anwar, Andrea
Pramudiatama, Hendro Yap, Ardelia Marsha, Ajeng
Purbaningrum, Kurniawan Adi Putra Susilo, Arief
Catur Pamungkas, Aditya Agung, yang selalu
memberikan dukungan dan saran kepada penulis

10

Anda mungkin juga menyukai