Anda di halaman 1dari 30

UPAYA MENINGKATKAN PASSING ATAS BOLA VOLI MATA

PELAJARAN PENJASKESREK DENGAN MENERAPKAN


MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PEER LESSONS
PADA SISWA KELAS XI SMKN 1 MEMPURA

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Oleh :

DOPIO FADZIL IKHSAN


206610058

PROGRAM STUDI PENJASKESREK


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karnuia-Nya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan penulisan proposal ini, dengan judul “UPAYA
MENINGKATKAN PASSING ATAS BOLA VOLI MATA PELAJARAN
PENJASKESREK DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF PEER LESSONS PADA SISWA KELAS XI SMKN 1
MEMPURA”. Penulisan proposal ini dilakukan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Islam Riau.
Selesainya penulisan proposal ini tidak terlepas dari segala bantuan dan

bimbingan dari semua pihak, sehingga pada kesempatan ini pula penulis dengan

ketulusan hati mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Ibu Leni Apriani, M.pd sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Riau.

2. Bapak Dr. Fransazeli Makorohim, S.Pd,M.Pd sebagai dosen pembimbing

mata kuliah metodologi pendidkan di Universitas Islam Riau pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau,

yang telah memberikan saya izin untuk melakukan penelitian.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Islam Riau yang telah memberikan pengajaran dan berbagai disiplin ilmu

kepada peneliti belajar di Universitas Islam Riau.

ii
5. Seluruh staf tata usaha Prodi Penjaskesrek yang telah membantu dalam urusan

perizinan dan administrasi penelitian ini.

6. Teristimewa untuk orang tua peneliti Bapak Eka Susilo dan Susiana serta

seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan selama peneliti

menyelesaikan studi di FKIP Universitas Islam Riau.

7. Teman – teman seperjuangan Prodi Penjaskesrek angkatan 2020 yang telah

memberikan bantuan dan motivasi kepada peneliti dalam menyelesaikan

pendidikan di Prodi Penjaskesrek Universitas Islam Riau.

Dalam penulisan proposal ini, penulis sudah berusaha semaksimal mungkin.

Jika masih ada kekurangan dalam penulisan proposal ini, kritik dan saran yang

bersifat membangun sangat penulis harapkan, demi kesempurnaan penulisan

proposal ini. Akhirnya harapan, semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pembaca lainnya, Aamiin Ya Rabbal Alamin..

Pekanbaru,14 Desember 2022

Dopio Fadzil Ikhsan

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah................................................................................4
C. Batasan Masalah......................................................................................4
D. Rumusan Masalah...................................................................................5
E. Tujuan Penelitian.....................................................................................5
F. Manfaat Penelitian...................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................7
KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................7
A. Landasan Teori........................................................................................7
1. Hakikat model pembelajaran peer lessons............................................7
2. Hakikat passing atas bola voli................................................................9
B. Kerangka Pemikiran.............................................................................11
C. Hipotesis..................................................................................................12
BAB III..................................................................................................................13
METODOLOGI PENELITIAN.........................................................................13
A. Jenis penelitian.......................................................................................13
B. Populasi Dan Sampel.............................................................................18
C. Pengembangan Instrumen....................................................................18
D. Defenisi Operasional..............................................................................19
E. Teknik Pengumpulan Data...................................................................19
F. Teknik Analisa Data..............................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai pendidikan yang bertumpu

pada semua kegiatan jasmani tubuh manusia. Tujuan pendidikan jasmani

tidak hanya untuk perkembangan tubuh, tetapi juga untuk perkembangan

kesehatan, kebugaran jasmani, berpikir kritis, kestabilan emosi dan sosial,

penalaran dan penampilan moral melalui kegiatan jasmani dan olahraga.

Pengertian pendidikan jasmani menurut para ahli. Pendidikan jasmani

merupakan bagian dari pendidikan nasional, artinya pendidikan jasmani tidak

hanya menitikberatkan pada gerak, tetapi juga pada aspek kognitif dan

afektif. Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui kegiatan yang

digunakan sebagai sarana untuk mencapai perkembangan individu secara

menyeluruh. Olahraga dan pendidikan jasmani sering diartikan sebagai dua

hal yang sama, akan tetapi olahraga dan pendidikan jasmani sebenarnya

memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Berbeda dengan olahraga yang

biasanya lebih bersifat kompetitif dan mengunggulkan prestasi, didalam

pendidikan jasmani lebih diutamakan keterampilan proses dari pada

pencapaian prestasi.

Bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga yang memasyarakat,

karena ada berberapa aspek yang sangat sederhana dan tidak membutuhkan

biaya yang besar. Pada masyarakat, cabang olahraga bolavoli banyak

dimainkan baik dikota maupun dipedesaan, karena tidak membutuhkan lahan

1
2

yang luas, dengan berkembangnya pengetahuan tentang bolavoli, sehingga

saat ini ada bolavoli mini yang ukuran lapangan, jumlah pemain, serta

peraturanya lebih sederhana. Bolavoli awalnya dilakukan sebagai permainan

yang bersifat rekreasi, yang hanya untuk mengisi waktu luang atau mencari

keringat Akan tetapi dengan berkembangnya kearah tujuan lain, antara lain

tujuannya kearah prestasi. Itu ditunjukkan dengan adanya even-even

pertandingan Bolavoli dari antar sekolah dasar, antar sekolah menengah, antar

sekolah tingkat atas, bahkan pertandingan antar masyarakat umum atau klub

bolavoli. Sebagai bukti lainya adalah adanya kejuaraan Bolavoli antar

instansi.

Pada permainan bolavoli diperlukan penguasaan teknik-teknik dasar

seperti servis, passing atas dan passing bawah smash dan blocking. Salah satu

teknik yang penting untuk dikuasai siswa adalah passing atas bolavoli.

Passing atas bolavoli merupakan suatu cara untuk memberikan umpan bola

serangan terhadap lawan, dimana bola dilambungkan di atas dekat net

sehingga memudahkan smasher untuk melakukan serangan akhir. Permainan

bola voli memiliki ciri khas kerjasama, kecepatan bergerak, lompatan yang

tinggi untuk mengatasi bola di atas net (smash dan blok) dan kreatif, sehingga

diperlukan pemain dengan fisik yang baik, tinggi dan atletis, sehat, terampil,

cerdas, dan sikap sosial yang tinggi agar bisa menjadi pemain yang berbobot.

Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memahami dan

melaksanakan teknik-teknik dasar bolavoli khususnya pada passing atas,

diperlukan sutau metode yang tepat agar siswa dapat dengan cepat menyerap
3

materi dan mempraktekkannya secara langsung. Metode-metode yang dapat

digunakan dalam active learning seperti metode demonstrasi, metode true or

false (benar atau salah), metode listening teams (tim pendengar), metode

modeling the way (memberi contoh praktek), metode peer lessons (belajar

dari teman) dan variasi pembelajaran.

Salah satu metode yang akan penulis gunakan adalah model pembelajaran

kooperatif peer lessons. Model pembelajaran kooperatif peer lessons

pembelajaran adalah suatu metode pembelajaran yang memperdayakan siswa

yang berdaya serap tinggi untuk mengajarkan temannya. Contohnya dalam

melakukan teknik passing atas, Masih kurangnya pemahaman dan

kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar bolavoli khususnya passing

atas ini terlihat ketika siswa melakukan passing atas posisi kaki juga tidak

benar, kaki tidak dibuka selebar bahu dan seharusnya kedua kaki ditekuk

sedikit agar lebih mudah mengoperkan bola menggunakan jari-jari tangan

pada saat melakukan passing atas, belum adanya variasi pembelajaran yang

diberikan oleh guru sebagai upaya meningkatkan kemampuan teknik dasar

bolavoli siswa khususnya teknik dasar passing atas bolavoli. Oleh karena itu

perlu adanya penerapan model model pembelajaran kooperatif peer lessons

dalam mengajar yang dapat dipahami oleh siswa tanpa merasa malu untuk

bertanya kepada guru. Sehingga dengan model ini diharapkan siswa dapat

berbagi pengetahuan bagaimana cara dalam melakukan passing atas bolavoli

dengan baik. Masih adanya siswa yang belum mencapai nilai KKM.
4

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: Upaya meningkatkan passing atas bola

voli mata pelajaran penjaskesrek dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif peer lessons pada siswa kelas XI SMKN 1

mempura

B. Identifikasi Masalah

Dari hasil observasi awal yang peneliti lakukan, masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Kemampuan passing atas bola voli sebagian besar siswa masih rendah.

2. Masih kurangnya pemahaman dan kemampuan siswa dalam melakukan

teknik dasar bolavoli khususnya passing atas.

3. Ketika siswa melakukan passing atas posisi kaki juga tidak benar, kaki

tidak

dibuka selebar bahu dan seharusnya kedua kaki ditekuk sedikit agar lebih

mudah mengoperkan bola menggunakan jari-jari tangan pada saat

melakukan passing atas

4. Belum adanya variasi pembelajaran yang diberikan oleh guru sebagai

upaya

meningkatkan kemampuan teknik dasar bolavoli siswa khususnya teknik

dasar passing atas bolavoli.

5. Masih rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti permainan bolavoli.


5

C. Batasan Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah diatas, agar menjadi lebih terfokus

maka penulis membatasi permasalahan pada Upaya meningkatkan passing

atas bola voli mata pelajaran penjaskesrek dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif peer lessons pada siswa kelas XI SMKN 1 mempura

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Upaya meningkatkan

passing atas bola voli mata pelajaran penjaskesrek dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif peer lessons pada siswa kelas XI SMKN 1

mempura?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan passing atas bola voli

mata pelajaran penjaskesrek dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif peer lesson pada siswa kelas XI SMKN 1 Mempura.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan memberi manfaat bagi

siswa, guru penjaskes dan sekolah. Selanjutnya manfaat penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Diharapkan dengan penelitian ini keterampilan passing atas bola voli siswa

dapat meningkat.
6

2. Diharapkan dengan penelitian ini, pengetahuan guru tentang cara

menyampaikan materi dan keterampilan dasar pendidikan jasmani semakin

bertambah.

3. Diharapkan dengan penelitian ini, prestasi sekolah khususnya dalam

cabang olahraga bolavoli dapat lebih baik.

4. Untuk melengkapi syarat-syarat dalam mengikuti ujian sarjana pada

Program Studi Pendidikan Penjaskesrek FKIP Universitas Islam Riau Kota

Pekanbaru.

5. Peneliti selanjutnya, semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan

untuk mengkaji metode-metode dalam mengajarkan teknik passing atas

bolavoli.
7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori

1. Hakikat model pembelajaran peer lessons


a. Pengertian model pembelajaran peer lessons

Dalam konteks pembelajaran strategi dapat dikatakan sebagai pola

umum yang berisi tentang rentetan kegiatan yang dapat dijadikan

pedoman (petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Dalam memilih suatu

strategi, hendaknya dapat mengajak siswa untuk belajar aktif. Ketika

siswa pasif atau hanya menerima pelajaran dari guru, ada

kecenderungan untuk cepat melupakan pelajaran yang telah diberikan.

Salah satu bentuk pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang

menggunakan strategi peer lesson. Strategi peer lesson merupakan

suatu strategi pembelajaran active learning. Stategi ini didesain untuk

meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri dan menuntut

saling ketergantungan yang positif terhadap teman sekelompoknya

karena setiap bertanggung jawab untuk mengusai materi pelajaran yang

telah ditentukan dan mengajarkan secara langsung atau menyampaikan

materi pelajaran kepada kelompok lain. Pada strategi peer lesson siswa

diajak untuk turut aktif dalam proses pembelajaran. Siswa diajak belajar

secara aktif baik di dalam maupun di luar kelas, mereka diberi

kesempatan untuk memilih strategi apa yang siswa inginkan dan siswa

7
9

juga mempunyai tanggung jawab menguasai pelajaran dan praktek

lapangan untuk dipresentasikan atau diajarkan kepada temannya.

Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti siswa mendominasi

aktivitas pembelajaran. Dengan demikian siswa secara aktif

menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi

pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru

siswa pelajari ke dalam praktek permainan dilapangan. Dengan adanya

belajar dari teman siswa dapat belajar secara aktif, mereka mempunyai

tanggung jawab untuk mengajarkan pada praktek passing atas

permainan bola voli kepada teman yang lain, sehingga mereka untuk

lebih giat belajar baik secara mandiri maupun kelompok. Dengan

demikian hasil belajar akan lebih maksimal. Pembelajaran dengan

menerapkan strategi peer lesson menuntut siswa untuk mempelajari,

memahami, berdiskusi, bertanya, menanggapi dan mengajarkan

langsung pada praktek lapangan kepada teman-temannya. Penerimaan

informasi atau materi akan berlangsung secara efektif dengan

melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan strategi peer

lesson. Maslaw dan Brunner mengatakan “Belajar dengan teman

menjadikan siswa cenderung lebih terlibat aktif dalam kegiatan belajar,

karena belajar dengan teman, siswa merasa mendapatkan lingkungan

sosial yang dapat mendukung emosional dan intelektual mereka”.


10

2. Hakikat passing atas bola voli

a. Pengertian passing atas bola voli

Passing adalah cara memainkan bola pertama setelah bola berada dalam

permainan akibat dari serangan lawan, servis lawan, atau permainan set

(cover spike dan cover block). Arah bola ditunjukkan kepada

pengumpan atau langsung kepada spiker (Zinat Irfan dkk, 2020:53).

Passing atas adalah tekhnik mengumpan bola dengan menggunakan

jari-jari tangan yang dilakukan pada saat bola berada di posisi setinggi

bahu atu diatas bahu. Pada waktu perkenaan dengan bola, jari-jari agak

ditegangkan, kemudian diikuti dengan gerakan pergelangan tangan agar

bola dapat memantul dengan baik. Dalam melakukan pasing atas perlu

diperhatikan hal-hal berikut: 1) menyentuh bola dengan jari-jari. 2)

Menghentikan bola dengan ibu jari dan keempat jari-jari yang lain. 3)

Pergelangan tangan ditekuk kebelakang dan siku-siku ditekuk

kesamping, agar dapat menahan bola dengan ibu jari dan jari-jari. 4)

Dorong bola keatas dengan jari-jari dan pergelangan tangan dipegaskan.

Sunardi dan Deddy Whinata (2013 :32-33)

b. Teknik passing atas bola voli

Menurut Hidayat Winoto (2017:45) Teknik ini berbeda dengan

teknik passing bawah. Pada teknik ini, lebih mengutamakan kekuatan

jari-jemari kedua tangan. Biasanya, teknik ini lebih dipilih pada saat

seorang pemain hendak melakukan umpan sebelum dilakukan pukulan

terakhir atau smash. Pemain yang dituntut memiliki keterampilan lebih


11

dalam teknik ini adalah mereka yang berposisi sebagai tosser atau

pengumpan. Seorang tosser harus bisa memberikan umpan yang

memanjakan pemain lain untuk melakukan smash secara sempurna.

Seorang tosser dituntut untuk bisa memberikan umpan terbaik dari

setiap posisi. Karena dalam permainan voli ini, tujuan akhirnya adalah

pukulan tajam yang disebut dengan smash tersebut. Smash ini bisa

dilakukan, bila seorang pemain mendapatkan umpan yang baik. Bila

umpan yang diberikan tosser kurang sempurna, maka tidak akan bisa

menghasilkan peluang untuk menciptakan smash yang mematikan

lawan.

Sebagaimana passing bawah, posisi badan pada teknik passing atas

ini pun hampir sama. Kedua kaki harus sedikit ditekuk untuk membantu

menghasilkan lontaran secara baik. Kedua tangan berada di samping

dengan posisi telapak tangan membuka. Pada saat bola datang, telapak

tangan menghadap ke arah bola dan menyentuhnya dengan ujung jari.

Perlu diperhatikan bahwa proses ini harus dilakukan dengan cepat dan

tidak boleh menahan bola menggunakan telapak tangan. Karena bila ini

terjadi, bisa dianggap sebagai pelanggaran dan keuntungan poin bagi

lawan. Setelah bola menyentuh ujung jari, buatlah ayunan secara

serempak mulai dari kedua kaki dan tangan. Arah bola melambung ke

atas untuk bisa dilanjutkan dengan pukulan yang diinginkan.


12

B. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran jasmani dan olahraga oleh sekolah sejauh ini masih

didominasi oleh pembelajaran ekspositori baik demonstrasi dan tanya

jawab. Siswa diposisikan sebagai obyek, siswa dianggap tidak tahu atau

belum tahu apa-apa, sementara guru memposisikan diri sebagai subyek yang

mempunyai pengetahuan. adalah jenis volley (suatu pukulan melambungkan

bola) yang paling populer. Passing atas harus banyak dilatih supaya arah bola

terkendali dan tidak sampai menimbulkan cedera jari. Oleh karena itu, dalam

pembelajaran materi pokok permainan bola voli terutama teknik passing atas

diperlukan komunikasi atau arahan yang tepat dari guru kepada siswa supaya

cedera dapat dihindari dan mendapatkan hasil yang maksimal dalam

melakukan teknik passing atas. Karena teknik passing atas belum dikuasai

maka pelu diupayakan peningkatan. Salah satu upaya untuk meningkatkan

penguasaan passing atas khususnya perlu diterapkan metode pembelajaran

yang tepat dalam hal ini peneliti menggunakan metode pembelajaran

kooperatif.

Melalui bentuk pembelajaran seperti ini, rasa canggung dan takut bertanya

apabila ada hal yang kurang jelas dapat dikuranggi. Selain itu keterampilan

gerak dasar keterampilan passing atas bolavoli akan lebih mudah dikusai

siswa. Mengacu pada argumen di atas maka peneliti sangat optimis strategi
13

pembelajaran peer lesson dapat mengingkatkan keterampilan keterampilan

passing atas bolavoli siswa.

C. Hipotesis

Pada penelitian ini, penulis mengajukan sebuah hipotesis tindakan yaitu

melalui model pembelajaran kooperatif peer lessons dapat meningkatkan

passing atas pada siswa kelas XI SMKN 1 Mempura.


14
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Arikunto (2006:57) menyebutkan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas

merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerjasama dengan peneliti

(atau dilakukan oleh guru sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti) di

kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada

penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran”. Dalam

penelitian tindakan kelas ini peneliti merencanakan beberapa siklus. Siklus

pertama diawali dengan refleksi awal karena peneliti telah memiliki

seperangkat data yang dapat dijadikan dasar untuk merumuskan tema

penelitian yang selanjutnya diikuti perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi untuk dilanjutkan ke siklus

berikutnya. Siklus penelitian akan dilaksanakan dapat digambarkan sebagai

berikut. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, daur siklus Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) menurut Arikunto (2011:16) adalah sebagai berikut:

Refleksi awal

perencanaan

refleksi SIKULUS I pelaksanaan

13
16

pengamatan

perencanaan

refleksi SIKLUS II pelaksanaan

pengamatan

Gambar 1. Siklus PTK

(Arikunto, 2011:16)

Langkah-Langkah Penelitian

Siklus I

a. Perencanaan

1. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat

pelaksanaan pengajaran.

2. Menyiapkan contoh perintah atau suruhan melakukan tindakan secara

jelas.

3. Menyiapkan bahan observasi dan mempersiapkan semua alat yang

diperlukan.

4. Menyusun skenario pelaksanaan tindakan.

b. Tindakan
17

Berdasarkan ciri-ciri strategi pembelajaran afektif tipe variasi

pembelajaran di atas terlihat jelas bahwa siswa pada dasarnya melakukan

kegiatan belajar dengan berpasangan sama teman sejawat. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat dalam langkah-langkah berikut:

1. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat

pelaksanaan pengajaran

2. Menyiapkan contoh perintah atau suruhan melakukan tindakan secara

jelas

3. Menyiapkan bahan observasi dan mempersiapkan semua alat yang

diperlukan

4. Menyusun skenario pelaksanaan tindakan

5. Membuat silabus, RPP dan lembar observasi.

c. Observasi

Dalam pelaksanaan penelitian juga melibatkan pengamat, tugas

dari pengamat tersebut adalah untuk melihat aktivitas guru dan siswa

selama pembelajaran berlangsung, hal ini dilakukan untuk memberi

masukan dan pendapat terhadap pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan, sehingga masukan-masukan dari pengamat dapat dipakai untuk

memperbaiki pembelajaran pada siklus I. Pengamatan ditujukan untuk

melihat aktivitas guru dan siswa selama selama proses berlangsungnya

pembelajaran.

d. Refleksi

1. Meningkatkan rencana untuk menyusun rencana pengajaran.


18

2. Mengadakan perubahan dalam mengorganisasikan variasi.

e. Penilaian

Data yang diperoleh baik melalui lembaran pengamatan maupun

hasil tes belajar kemudian dianalisa, teknik analisa data yang digunakan

adalah analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskriptifkan data tentang

aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran dan data tentang hasil

belajar siswa. Analisa data tentang aktivitas siswa dan guru berdasatkan

hasil lembaran pangamatan selama proses pembelajaran untuk melihat

kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan tindakan. Analisa data

tentang hasil belajar siswa dilakukan dengan melihat ketercapaian standar

ketuntasan belajar.

Siklus II

a. Perencanaan

1. Menetapkan materi/pokok bahasan yang akan dijadikan penelitian

2. Menyusun instrumen penelitian dan lembar observasi

3. Menyusun lembar refleksi

4. Menyusun skenario pelaksanaan tindakan

b. Tindakan

Pada siklus 2 pelaksanaan tindakan akan disesuaikan dengan hasil

refleksi. Sebagai prediksi langkah-langkah tindakan adalah sebagai

berikut:

1. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat

pelaksanaan pengajaran
19

2. Menyiapkan contoh perintah atau suruhan melakukan tindakan secara

jelas

3. Menyiapkan bahan observasi dan mempersiapkan semua alat yang

diperlukan

4. Menyusun skenario pelaksanaan tindakan

5. Membuat silabus, RPP dan lembar observasi.

c. Observasi

1. Mengamati pengembangan dan pengorganisasian materi pengajaran

2. Mencatat hal-hal yang dinilai menarik selama observasi

3. Mengamati pelaksanaan pembelajaran secara individu

4. Mengamati penggunaan waktu secara efisien

5. Mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian

d. Refleksi

Hasil observasi dari pelaksanaan tindakan dijadikan bahan

referensi yang digunakan untuk perubahan, perbaikan dan peningkatan

pengajaran.

1. Siswa tertarik melakukan kegiatan pengajaran

2. Siswa bergairah melakukan permainan bolavoli

3. Siswa berkeinginan untuk memperbaiki hasil pembelajaran

4. Siswa berkeinginan meningkatkan prestasi permainan bolavoli

e. Penilaian

Analisa data dilakukan melaui tiga tahapan yaitu reduksi data,


20

paparan data dan penyimpulan data, data yang diperoleh dari tes hasil

belajar dan pengamatan selama proses pembelajaran.

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas XI SMK Negeri 1

Mempura sebanyak 25 orang yang terdiri dari dari 11 orang putera dan 14

orang puteri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Populasi Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Mempura

No Putera Puteri JUMLAH

1 11 orang 14 orang 25 orang

Jumlah 25 orang

Tata Usaha SMK Negeri 1 Mempura

2. Sampel

Sehubungan jenis penelitian ini penelitian tindakan kelas maka peneliti

mengambil satu kelas yaitu kelas XI SMK Negeri 1 Mempura yang

berjumlah 25 orang.

C. Pengembangan Instrumen

Terhadap penelitian ini peneliti mempergunakan perangkat pembelajaran

dan instrumen pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Perangkat pembelajaran meliputi

a. Silabus pembelajaran

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


21

2. Instrumen pengumpulan data

Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik non tes

dilaksanakan melalui observasi pengamatan untuk memperoleh sikap

terhadap cara pelaksanaan teknik dasar passing atas bolavoli

D. Defenisi Operasional

Pada penelitian ini, peneliti perlu menjelaskan beberapa istilah agar judul

dan tujuan penelitian ini dapat lebih jelas dan tidak menimbulkan penafsiran

yang berbeda, dimana penjelasan istilah peneliti rangkum dalam definisi

operasional, yaitu:

a. Strategi peer lesson merupakan suatu strategi pembelajaran active

learning. Stategi ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab

siswa secara mandiri dan menuntut saling ketergantungan yang positif

terhadap teman sekelompoknya karena setiap bertanggung jawab untuk

mengusai materi pelajaran yang telah ditentukan dan mengajarkan secara

langsung atau menyampaikan materi pelajaran kepada kelompok lain.

b. Pasing atas adalah teknik bolavoli yang digunakan untuk memberikan

umpan kepada smasher untuk melakukan serangan terhadap lawan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi atau data pada penelitian ini

mempergunakan beberapa metode yaitu:


22

1. Observasi

Lembaran observasi di sini terdiri dari lembaran observasi aktivitas guru

dan lembaran observasi aktivitas siswa. Lembar observasi aktivitas guru

dinilai oleh observer atau teman sejawat terhadap aktivitas guru dan siswa

dengan model pemebelajaran kooperatif variasi pembelajaran.

2. Kepustakaan

Pada penelitian ini menggunakan beberapa buku yang digunakan

sebagai teori dalam pelaksanaan.

3. Pengumpulan Data

Untuk pengumpulkan data, peneliti mengunakan alat yakni tes dan non

tes. Teknik tes adalah untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan

kemampuan passing dengan mengunakan rubrik penilaian. Teknik non tes

dilaksanakan melalui observasi pengamatan untuk mengetahui

kemampuan

passing dalam permainan bolavoli, peneliti mengunankan teknik tes unjuk

kerja melalui observasi pengamatan.

F. Teknik Analisa Data

Lakukan observasi pengamatan terhadap kemampuan teknik dasar passing

atas bolavoli selanjutnya penilaian terhadap kualitas gerak pada unjuk kerja

siswa dengan rentangan nilai 1 sampai dari 4, dengan keterangan 1 = Tidak

Baik, 2 =Kurang Baik, 3 = Cukup Baik, dan 4 = Baik. Selanjutnya dilakukan

perhitungan dengan rumus sebagai berikut:


23

skor yang didapat


Nilai= × 100
skor maksimum

Ketuntasan individu tercapai apabila siswa mencapai nilai 70 dari hasil tes.

Ketuntasan klasikal tercapai apabila 80% dari seluruh siswa mampu menguasi

kemampuan passing atas bermain bolavoli dengan yang memiliki nilai

minimal

70 keatas. Rumus yang dipergunakan untuk menentukan ketuntasan klasikal

sebagai berikut:

F
P= × 100 %
N

(Sudijono, 2004:23)

P = Angka persentase ketuntasan klasikal

F = Frekuensi siswa yang tuntas

N = Jumlah siswa

Untuk interval dan kategori kemampuan siswa dalam melakukan passing atas

bermain bolavoli adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Interval Kategori Kemampuan Siswa Dalam Mempraktikkan

Keterampilan Teknik Dasar Passing Atas.

No Interval Kategori

1 90 sd 100 Sangat Kompeten

2 70 sd 89 Kompeten

3 50 sd 69 Cukup Kompeten

4 30 sd 49 Kurang Kompeten
24

5 10 sd 29 Tidak Kompeten

Sumber: KTSP (2007:367)


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik Jakarta:


Rineka cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Hidayat, Winoto. (2017). Buku Pintar Bola Voli. Jakarta: Anugrah

KTSP. 2007. Panduan Lengkap KTSP. Yokyakarta: Pustaka Yudhistira

Sudijono, Anas. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sunardi dan Deddy Whinata Kardiyanto. (2013). Bolavoli. Surakarta: UNS Press
Kita

Zinat Achmad, Irfan dkk. (2020). PEMBELAJARAN DASAR PERMAINAN


BOLA VOLI. Jawa Tengah: CV. Sarnu Untung

22

Anda mungkin juga menyukai